Bacaan Alkitab Minggu ke-4

Vayera “Dan Dia Menampakkan Diri”

Dalam bagian Torah ini, tiga tamu mendatangi tenda Abraham dan Sarah. Mereka memberi tahu Abraham bahwa Elohim akan memberi Sarah yang sudah tua itu seorang anak. Nubuat itu menjadi kenyataan, dan mereka menamai anak mereka Ishak. Elohim memberitahu Abraham bahwa Sodom dan Gomora akan dihancurkan, meskipun Abraham berusaha untuk meyakinkan Elohim sebaliknya. Elohim memerintahkan Abraham untuk mengorbankan Ishak. Abraham taat, namun diberi tahu bahwa itu adalah ujian iman dan ia mempersembahkan seekor domba jantan sebagai korban pengganti.
Torah: Kejadian 18:1-22:24
Haftarah (Kitab Nabi-nabi): 2Raja 4:1-37
Brit Chadashah (Perjanjian Baru): Lukas 17:26-37; Roma 9:6-9; Galatia 4:21-31; Ibrani 6:13-20, 11:13-19; Yakobus 2:14-24; 2Petrus 2:4-10
Catatan Kitab Yashar: Yashar 18-Yashar 23

Torah

Kejadian 18: (ILT)
  1. Dan YAHWEH menampakkan diri kepadanya di antara pohon-pohon tarbantin di Mamre, dan dia sedang duduk di pintu kemah pada waktu cuaca panas terik.
  2. Dan, dia mengangkat matanya dan melihat, dan tampaklah tiga orang sedang berdiri di hadapannya. Dan dia melihatnya, dan dia berlari dari pintu kemahnya untuk menyongsong mereka, dan dia bersujud ke tanah,
  3. dan dia berkata, “Tuanku, aku mohon, sekiranya aku boleh mendapatkan kemurahan di matamu, aku mohon, janganlah berlalu dari hambamu ini.
  4. Aku mohon, biarlah sedikit air dapat diterima, dan cucilah kakimu, dan beristirahatlah di bawah pohon.
  5. Dan aku akan membawa sepotong roti, dan akan menyegarkan hatimu, sesudah itu Tuan-tuan boleh berlalu. Sebab, untuk itulah Tuan-tuan telah lewat kepada hambamu.” Dan mereka menjawab, “Jadi, lakukanlah seperti yang telah engkau katakan!”
  6. Lalu Abraham segera masuk ke dalam kemah, dan berkata kepada Sara, “Cepatlah! Ambil tiga sukat tepung yang terbaik! Remaslah itu dan buatlah roti bundar!”
  7. Dan, berlarilah Abraham menuju ke kawanan lembu dan mengambil seekor anak dari lembu itu, yang empuk dan baik, dan menyerahkannya kepada seorang muda, dan segeralah dia mengolahnya.
  8. Dan, dia mengambil dadih dan susu dan anak lembu yang telah dia olah itu, dan dia menghidangkannya di hadapan mereka, tetapi dia sendiri berdiri di dekat mereka, di bawah pohon itu. Dan mereka pun makanlah.
  9. Dan mereka bertanya kepadanya, “Di manakah Sara, istrimu?” Dan dia menjawab, “Di sana, di dalam kemah.”
  10. Dan Dia berkata, “Aku pasti akan kembali lagi kepadamu sesuai dengan saat kehidupan dan lihatlah, seorang anak laki-laki akan ada bagi Sara, istrimu.” Dan Sara mendengarkan itu di pintu kemah dan itu ada di belakang Dia.
  11. Adapun Abraham dan Sara yang sudah tua, karena sudah memasuki hari-hari menjalani apa yang biasa pada wanita telah berakhir bagi Sara,
  12. maka tertawalah Sara sambil berkata dalam hatinya, “Akan berahikah aku, setelah aku lisut dan tuanku pun sudah renta?”
  13. Lalu YAHWEH berfirman kepada Abraham, “Mengapakah Sara tertawa sambil berkata dalam hatinya: Sungguhkah aku akan melahirkan seorang anak, padahal aku sudah tua?
  14. Adakah sesuatu yang mustahil bagi YAHWEH? Pada waktu yang telah ditetapkan, Aku akan kembali kepadamu pada waktu kehidupan, dan seorang anak laki-laki akan ada bagi Sara.”
  15. Sara menyangkal dengan berkata, “Aku tidak tertawa,” karena dia takut; tetapi Dia berfirman, “Tidak, engkau memang tertawa!”
  16. Dan berangkatlah orang-orang tersebut dari tempat itu, dan mereka memandang ke arah Sodom. Dan Abraham pergi bersama mereka untuk mengantarkan mereka.
  17. Dan YAHWEH berfirman, “Apakah Aku akan merahasiakan dari Abraham apa yang sedang Aku lakukan?
  18. Bukankah Abraham sesungguhnya akan menjadi bangsa yang besar dan berkuasa, dan dalam ia segala bangsa di bumi akan diberkati?
  19. Sebab, Aku telah mengenalnya, bahwa apa saja yang akan dia perintahkan kepada anak-anaknya dan seisi rumah sesudah dia, mereka bahkan akan memelihara jalan YAHWEH untuk melakukan kebenaran dan keadilan, sehingga YAHWEH dapat mendatangkan bagi Abraham apa yang telah Dia firmankan mengenai dirinya.”
  20. Maka YAHWEH berfirman, “Betapa banyaknya keluh kesah tentang Sodom dan Gomora, dan dosa mereka sudah terlampau berat.
  21. Aku akan turun sekarang dan melihat, apakah benar seperti keluh kesah orang yang telah masuk kepada-Ku, mereka telah melakukan semuanya itu, dan jika tidak, maka Aku mengetahuinya.”

Abraham Berdoa Syafaat untuk Sodom

  1. Dan beranjaklah orang-orang itu dari sana, lalu pergi menuju Sodom, tetapi Abraham masih tetap berdiri di hadapan YAHWEH.
  2. Lalu Abraham datang mendekat dan berkata, “Apakah Engkau juga akan membinasakan orang benar bersama orang jahat?
  3. Seandainya ada lima puluh orang benar di tengah-tengah kota itu, apakah Engkau juga akan membinasakan dan tidak memedulikan tempat itu demi kelima puluh orang benar yang ada di tengah-tengahnya?
  4. Jauhlah kiranya dari Engkau untuk melakukan hal seperti demikian, yaitu untuk menghukum mati orang benar bersama orang durhaka, dan seolah-olah orang benar menjadi sama dengan orang durhaka; jauhlah kiranya dari Engkau. Apakah yang menghakimi seluruh bumi tidak akan memberlakukan keadilan?”
  5. Dan YAHWEH berfirman, “Jika di Sodom Aku mendapati lima puluh orang benar ada di tengah-tengah kota itu, maka Aku akan peduli terhadap seluruh tempat itu demi mereka.”
  6. Lalu Abraham menjawab dan berkata, “Lihatlah sekarang, aku telah lancang untuk berbicara kepada Tuhan, padahal aku hanyalah debu dan abu.
  7. Seandainya kurang lima orang dari lima puluh orang benar itu, akankah Engkau membinasakan seluruh kota karena lima orang itu? Dan Dia menjawab, “Aku tidak akan membinasakannya apabila Aku mendapati empat puluh lima orang benar di sana.”
  8. Dan dia menambah lagi dengan berbicara kepada-Nya dan berkata, “Seandainya di sana didapati empat puluh orang benar?” Dan Dia berfirman, “Aku tidak akan melakukannya oleh karena keempat puluh orang benar itu.”
  9. Dan dia berkata, “Aku mohon biarlah Tuhan tidak menjadi murka kalau aku berkata, seandainya di sana didapati tiga puluh orang benar?” Dan Dia berfirman, “Aku tidak akan melakukannya, apabila Aku mendapati tiga puluh orang benar di sana.”
  10. Dan dia berkata, “Lihatlah sekarang, aku telah lancang untuk berbicara kepada Tuhan, seandainya di sana didapati dua puluh orang benar?” Dan Dia berfirman, “Aku tidak akan membinasakannya oleh karena kedua puluh orang benar itu.”
  11. Dan dia berkata, “Aku mohon biarlah Tuhan tidak menjadi murka kalau aku berkata sekali ini saja, seandainya di sana didapati sepuluh orang benar?” Dan Dia menjawab, “Aku tidak akan membinasakannya oleh karena kesepuluh orang benar itu.”
  12. Dan setelah Dia selesai berbicara kepada Abraham, pergilah YAHWEH, dan kembalilah Abraham ke tempat tinggalnya.

Elohim Menyelamatkan Lot

Kejadian 19:
  1. Dan kedua malaikat itu datang ke Sodom pada waktu petang. Dan Lot sedang duduk di pintu gerbang Sodom. Dan Lot melihat, dan bangunlah dia untuk menyongsong mereka, dan dia bersujud dengan mukanya ke tanah,
  2. dan dia berkata, “Lihatlah sekarang Tuan-tuanku, aku mohon singgahlah ke rumah hambamu, dan bermalamlah, dan basuhlah kaki-Mu, lalu pagi-pagi Tuan-tuan bangun dan melanjutkan perjalanan Tuan-tuan.” Tetapi mereka menjawab, “Tidak, karena kami akan bermalam di tanah lapang.”
  3. Namun dia sangat mendesak mereka, maka singgahlah mereka kepadanya dan masuk ke dalam rumahnya, dan dia menghidangkan jamuan bagi mereka dan membakar roti tanpa ragi, lalu mereka makan.
  4. Dan, sebelum mereka duduk makan, pria-pria dari kota itu, yaitu pria-pria Sodom, mulai dari yang muda sampai yang tua, bahkan seluruhnya tanpa terkecuali, mengepung rumah itu.
  5. Dan mereka berseru kepada Lot dan berkata kepadanya, “Di manakah orang-orang yang datang kepadamu malam ini? Bawalah mereka keluar kepada kami, supaya kami dapat menggauli mereka.”
  6. Dan Lot keluar ke pintu, kepada mereka, dan dia menutup pintu di belakangnya,
  7. dan dia berkata, “Saudara-saudaraku, aku mohon janganlah berbuat jahat.
  8. Lihatlah sekarang, padaku ada dua orang anak perempuan yang belum pernah mengenal pria, biarlah aku membawa mereka keluar kepadamu, dan perbuatlah kepada mereka apa yang baik di matamu, asalkan kamu tidak melakukan sesuatu pada orang-orang ini, karena dalam hal ini mereka datang untuk berlindung di dalam rumahku.”
  9. Tetapi mereka berteriak, “Mundurlah!” Lalu mereka berkata, “Orang ini datang untuk menumpang, tetapi dia benar-benar mau mengambil keputusan! Sekarang, kami akan berbuat jahat kepada engkau lebih daripada terhadap mereka!” Lalu mereka dengan kasar mendorong orang itu, yaitu Lot, dan mereka mendekat untuk mendobrak pintu itu.
  10. Tetapi orang-orang itu mengulurkan tangan mereka dan menarik Lot ke arah mereka ke dalam rumah, lalu menutup pintunya.
  11. Dan mereka memukul orang-orang yang berada di depan pintu rumah itu dengan kebutaan, dari yang kecil sampai yang besar, dan mereka bersusah payah menemukan pintu itu.
  12. Dan orang-orang itu berkata kepada Lot, “Siapakah yang masih ada di sini bersamamu? Bawalah keluar dari tempat ini, anak-anak lelakimu, dan menantu laki-lakimu, dan anak-anak perempuanmu, dan siapa saja kaum keluargamu yang ada di kota ini.
  13. Sebab kami akan membinasakan tempat ini, karena keluh kesah tentang mereka sangat besar di hadapan YAHWEH. Dan YAHWEH telah mengutus kami untuk membinasakannya.”
  14. Dan keluarlah Lot untuk berbicara kepada menantu-menantu lelakinya, yang mengambil anak-anak perempuannya, dan dia berkata, “Bangunlah, keluarlah dari tempat ini, karena YAHWEH akan membinasakan kota ini.” Tetapi dia tampaknya seperti seorang yang sedang berkelakar dengan menantu-menantu lelakinya.
  15. Dan ketika fajar menyingsing, maka malaikat-malaikat itu mendesak Lot dengan mengatakan, “Bangunlah, ajaklah istrimu dan kedua anak perempuanmu yang ada di sini supaya kamu jangan dibinasakan bersama penghukuman kota ini.”
  16. Dan dia berlambat-lambat, dan orang-orang itu memegang tangannya dan tangan istrinya, dan tangan kedua anak perempuannya, karena YAHWEH berbelaskasihan kepadanya. Dan mereka membawanya ke luar, dan melepaskannya di luar kota itu.
  17. Dan terjadilah, ketika mereka menuntunnya ke luar, Dia berkata, “Selamatkanlah nyawamu, janganlah menoleh ke belakangmu, dan janganlah tinggal di sekitar dataran rendah, larilah ke pegunungan supaya engkau jangan dibinasakan.”
  18. Dan Lot berkata kepada mereka, “Aku mohon, janganlah demikian, Tuan.
  19. Lihatlah sekarang, hambamu telah mendapatkan kemurahan di matamu, dan engkau telah memperbesar kasih setiamu yang telah engkau lakukan kepadaku dengan menyelamatkan jiwaku. Namun, aku tidak sanggup untuk melarikan diri ke pegunungan supaya jangan bencana itu menimpa aku dan aku mati.
  20. Lihatlah sekarang, kota itu dekat untuk melarikan diri ke sana, dan dia kecil; aku mohon, biarlah aku meloloskan diri ke sana, bukankah dia kecil, biarlah dia memelihara jiwaku.”
  21. Dan Dia berkata kepadanya, “Lihatlah, bahkan untuk perkara ini Aku telah mengangkat mukamu dengan tidak menjungkirbalikkan kota yang telah engkau katakan.
  22. Cepatlah, larilah ke sana, karena Aku tidak dapat berbuat apa-apa sebelum engkau tiba di sana.” Itu sebabnya, nama kota itu disebut Zoar.

Elohim Menghancurkan Sodom

  1. Matahari telah terbit di atas bumi, dan Lot tiba di Zoar.
  2. Dan YAHWEH telah menghujankan ke atas Sodom dan Gomora, belerang dan api dari langit, dari YAHWEH.
  3. Dan Dia menghancurleburkan kota-kota itu dan dataran-dataran sekitarnya, dan semua yang berdiam di kota-kota itu, dan hasil dari tanah itu.
  4. Dan istrinya menoleh ke belakang, dan dia menjadi tiang garam.
  5. Pagi-pagi sekali Abraham bangun dan pergi ke tempat ia pernah berdiri di hadapan YAHWEH.
  6. Dan dia memandang ke arah Sodom dan Gomora, dan ke arah tanah datar di sekitarnya. Dan dia melihat, dan tampaklah asap dari negeri itu membubung ke atas seperti asap dari dapur peleburan.
  7. Dan ketika Elohim membinasakan kota-kota di dataran itu, Elohim mengingat Abraham, dan Dia mengeluarkan Lot dari kebinasaan, saat penghancuran kota-kota itu, tempat Lot tinggal.

Lot dan Anak-anak Perempuannya

  1. Dan keluarlah Lot dari Zoar dan dia menetap di pegunungan, dan kedua anak perempuannya bersamanya. Sebab ia khawatir tinggal di Zoar. Dan dia tinggal di dalam sebuah gua, dia bersama kedua anak perempuannya.
  2. Dan yang sulung berkata kepada yang lebih muda, “Ayah kita sudah tua, dan tidak ada pria di tanah ini yang datang kepada kita, seperti kebiasaan di seluruh bumi.
  3. Marilah kita memberi minum anggur kepada ayah kita, lalu kita berbaring dengannya, supaya kita dapat meneruskan keturunan dari ayah kita.”
  4. Dan mereka memberi ayah mereka minum anggur malam itu, lalu masuklah yang sulung dan berbaring dengan ayahnya. Dan dia tidak mengetahui saat yang sulung itu berbaring, maupun saat ia bangun.
  5. Dan terjadilah, keesokan harinya berkatalah yang sulung kepada yang lebih muda, “Lihatlah, tadi malam aku telah berbaring dengan ayahku, malam ini kita memberi dia minum anggur juga, lalu masuklah, berbaringlah dengan dia, dan kita akan meneruskan keturunan dari ayah kita.”
  6. Dan pada malam itu, mereka juga memberi ayah mereka minum anggur. Lalu bangkitlah yang lebih muda dan berbaring dengannya. Dan dia tidak mengetahui saat yang muda itu berbaring maupun saat ia bangun.
  7. Lalu mengandunglah kedua anak perempuan Lot itu dari ayah mereka.
  8. Dan yang sulung melahirkan seorang anak laki-laki, dan dia menyebut namanya Moab; ia adalah leluhur Moab sampai hari ini.
  9. Dan yang bungsu juga melahirkan seorang anak laki-laki, dan dia menyebut namanya Ben-Ami, dia adalah leluhur bani Amon sampai hari ini.

Abraham dan Abimelekh

Kejadian 20:
  1. Dan berangkatlah Abraham dari sana menuju tanah sebelah selatan dan menetap di antara Kadesh dan Shur. Dan dia menumpang di Gerar.
  2. Dan mengenai Sara, istrinya, Abraham mengatakan, “Dia adalah saudara perempuanku.” Dan Abimelekh, raja Gerar, menyuruh orang mengambil Sara.
  3. Tetapi pada waktu malam, Elohim datang kepada Abimelekh dalam suatu mimpi dan berfirman kepadanya, “Lihatlah, engkau akan mati oleh karena wanita yang telah engkau ambil itu, telah dinikahi seorang suami.”
  4. Dan Abimelekh sama sekali belum mendekatinya. Dan dia memohon, “Ya Tuhan, akankah Engkau membunuh bangsa yang tidak bersalah?
  5. Bukankah dia sendiri telah mengatakan kepadaku: Ia saudara perempuanku. Dan dia sendiri pun telah mengatakan: Ia saudara laki-lakiku. Dengan ketulusan hatiku dan dengan kesucian tanganku, aku telah melakukan hal ini.”
  6. Dan dalam mimpi Elohim berfirman kepadanya, “Ya, Aku tahu bahwa engkau telah melakukan hal itu dengan ketulusan hatimu, dan Aku juga mencegah engkau dari berbuat dosa terhadap Aku; atas yang demikian itu, Aku tidak membiarkan engkau untuk menjamahnya.
  7. Dan sekarang, kembalikanlah istri orang itu, karena dia adalah seorang nabi. Dan dia akan berdoa untukmu, dan engkau akan tetap hidup. Tetapi jika engkau tidak mengembalikannya, ketahuilah engkau pasti akan mati, engkau dan semua orang yang bersama-sama denganmu.”
  8. Dan bangunlah Abimelekh pada pagi hari dan memanggil semua hambanya dan dia menceritakan seluruh peristiwa itu ke telinga mereka, dan orang-orang itu merasa sangat takut.
  9. Dan Abimelekh memanggil Abraham dan berkata kepadanya, “Apa yang telah kamu perbuat terhadap kami? Dan dalam hal apa aku pernah berbuat dosa terhadap dirimu sehingga kamu mendatangkan dosa besar terhadapku dan terhadap kerajaanku? Perbuatan yang tidak sepatutnya kamu lakukan, kamu telah melakukannya kepadaku.”
  10. Dan Abimelekh berkata kepada Abraham, “Apakah yang engkau maksudkan, ketika engkau melakukan hal itu terhadap diriku?”
  11. Lalu Abraham menjawab, “Sebab aku menganggap, sesungguhnya takut akan Elohim tidak ada di tempat ini, dan mereka akan membunuhku karena hal istriku.
  12. Lagi pula, dia memang benar-benar saudara perempuanku, yaitu anak perempuan dari ayahku, hanya bukan anak perempuan dari ibuku, dan dia menjadi istriku.
  13. Dan terjadilah, ketika Elohim membuat aku mengembara dari rumah ayahku dan aku berkata kepadanya: Inilah kebaikanmu yang akan engkau lakukan kepadaku di segala tempat yang akan kita singgahi, katakanlah tentang diriku: Ia adalah saudaraku.”
  14. Selanjutnya, Abimelekh mengambil kawanan domba dan kawanan lembu, dan budak-budak dan hamba-hamba perempuan, dan dia memberikan kepada Abraham; dan dia juga mengembalikan Sara, istrinya kepadanya.
  15. Dan Abimelekh mengatakan, “Lihatlah, negeriku ini ada di hadapanmu; menetaplah di tempat yang baik menurut pandanganmu.”
  16. Lalu ia berkata kepada Sara, “Lihatlah, aku telah memberikan kepada saudaramu seribu shikal perak. Sungguh hal itu bagimu adalah sebuah cadar mata bagi semua orang yang bersama-sama denganmu; dan dalam semuanya itu maka kamu terbukti benar.”
  17. Dan Abraham berdoa kepada Elohim dan Elohim menyembuhkan Abimelekh dan istrinya, dan para wanita pelayannya, dan mereka melahirkan.
  18. Sebab, YAHWEH telah benar-benar menahan setiap kandungan di istana Abimelekh karena hal Sara, istri Abraham.

Kelahiran Ishak

Kejadian 21:
  1. Dan YAHWEH memerhatikan Sara sebagaimana Dia telah berfirman, dan YAHWEH melakukan kepada Sara seperti yang telah Dia firmankan.
  2. Maka mengandunglah Sara, lalu ia melahirkan seorang anak laki-laki bagi Abraham pada masa tuanya, pada waktu yang telah ditetapkan, sebagaimana Elohim telah berfirman kepadanya.
  3. Dan Abraham menyebut nama anak yang baru dilahirkan baginya, yang telah Sara lahirkan baginya itu, Ishak.
  4. Dan Abraham menyunat Ishak, anak laki-lakinya yang berusia delapan hari itu, seperti yang telah Elohim perintahkan kepadanya.
  5. Dan Abraham berusia seratus tahun ketika Ishak, anaknya, dilahirkan baginya.
  6. Dan Sara berkata, “Elohim telah menjadikan aku bahan tertawaan; setiap orang yang mendengar akan menertawakan aku.”
  7. Selanjutnya dia berkata, “Siapakah yang telah mengatakan kepada Abraham, bahwa Sara akan menyusui anak? Sebab, aku telah melahirkan seorang anak laki-laki pada masa tuanya.”

Elohim Melindungi Hagar dan Ishmael

  1. Dan anak tersebut bertambah besar, kemudian dia disapih. Pada hari Ishak disapih, Abraham mengadakan sebuah perjamuan besar.
  2. Dan Sara melihat anak Hagar, orang Mesir yang telah melahirkan bagi Abraham, sedang mengolok-olok.
  3. Dan dia berkata kepada Abraham, “Usirlah wanita pelayan itu dan anaknya, karena anak wanita pelayan itu tidak akan menjadi ahli waris bersama anakku, bersama Ishak.”
  4. Dan hal itu sangatlah jahat di mata Abraham, berkenaan dengan anaknya itu.
  5. Namun Elohim berfirman kepada Abraham, “Biarlah hal itu tidak menjadi jahat di matamu, berkenaan dengan anak muda itu dan berkenaan dengan wanita pelayan itu; semua yang Sara katakan kepadamu, dengarkanlah keluhannya, karena yang akan disebut keturunan bagimu adalah dari Ishak.
  6. Namun anak dari wanita pelayan itu pun, Aku akan mempersiapkannya sebagai suatu bangsa, karena dia juga keturunanmu.”
  7. Dan Abraham bangun pagi-pagi, lalu mengambil roti dan sekirbat air, dan memberikannya ke pada Hagar dengan meletakkannya di bahunya, dan juga anaknya, dan dia menyuruhnya pergi. Maka dia pergi dan mengembara di Padang Gurun Bersheba.
  8. Dan habislah air dari kirbat itu, dan dia membaringkan anak itu di bawah salah satu semak.
  9. Dan dia melangkah dan duduk di seberangnya sejauh kira-kira sepemanah jaraknya, karena ia berkata, “Biarlah aku tidak melihat kematian anak itu.” Dan dia duduk di seberangnya dan memanjatkan keluhannya kemudian menangis.
  10. Dan Elohim mendengar suara anak itu, lalu malaikat Elohim berseru kepada Hagar dari langit dan berkata kepadanya, “Ada apa denganmu, Hagar? Janganlah takut, karena Elohim telah mendengar suara anak itu dari tempat ia berada.
  11. Bangunlah, berdirikanlah anak itu dan tegakkanlah dia dengan tanganmu, karena Aku akan mempersiapkan dia sebagai suatu bangsa yang besar.”
  12. Lalu Elohim membuka matanya, dan dia melihat sebuah mata air. Kemudian dia pergi dan mengisi kirbatnya dengan air, lalu diberinyalah anak itu minum.
  13. Dan Elohim menyertai anak itu dan dia bertambah besar, dan dia tinggal di padang gurun dan menjadi seorang pemanah.
  14. Dan dia menetap di Padang Gurun Paran, dan ibunya mengambil seorang istri baginya dari Tanah Mesir.

Perjanjian dengan Abimelekh

  1. Dan terjadilah pada waktu itu, bahwa Abimelekh, beserta Pikhol, Panglima tentaranya, berbicara kepada Abraham dengan mengatakan, “Elohim menyertai engkau dalam segala sesuatu yang engkau perbuat.
  2. Dan sekarang, bersumpahlah kepadaku demi Elohim di sini, bahwa engkau tidak akan berdusta kepadaku, dan kepada anak-anakku, dan kepada cucu cicitku; sesuai dengan kebajikan yang telah aku perbuat kepadamu, harus engkau perbuat kepadaku dan kepada negeri yang di dalamnya engkau tumpangi.”
  3. Dan Abraham berkata, “Aku mau bersumpah!”
  4. Tetapi Abraham berunding dengan Abimelekh berkenaan dengan masalah sumur air yang telah hamba-hamba Abimelekh rampas.
  5. Dan Abimelekh berkata, “Aku tidak mengetahui siapa yang telah melakukan hal ini; dan kamu juga belum memberitahukannya kepadaku, malah aku belum pernah mendengarnya, kecuali hari ini.”
  6. Dan Abraham mengambil kawanan domba dan kawanan lembu, dan dia memberikan kepada Abimelekh. Lalu mereka keduanya mengadakan perjanjian.
  7. kemudian Abraham mengumpulkan tujuh ekor anak domba betina dari antara kawanan domba itu secara terpisah.
  8. Dan Abimelekh berkata kepada Abraham, “Apakah maksudnya ketujuh ekor anak domba betina yang telah engkau tumpahkan secara terpisah ini?”
  9. Dan dia menjawab, “Engkau harus menerima ketujuh ekor anak domba betina ini dari tanganku, supaya hal itu dapat menjadi suatu kesaksian bagiku, bahwa aku telah menggali sumur ini.”
  10. Itulah sebabnya orang menyebut tempat itu Bersheba, karena di sanalah kedua orang itu telah bersumpah.
  11. Dan mereka mengadakan perjanjian di Bersheba, dan Abimelekh, serta Pikhol panglima tentaranya, bangkit dan pulang ke negeri orang Filistin.
  12. Dan dia menanam sebatang pohon Tamariska di Bersheba, dan di sana dia memanggil Nama YAHWEH, El-Olam.
  13. Dan cukup lama Abraham mengembara di negeri orang Filistin.

Pengurbanan Ishak

Kejadian 22:
  1. Dan setelah peristiwa-peristiwa itu, terjadilah bahwa Elohim menguji Abraham dan berfirman kepadanya, “Abraham!” Dan dia menjawab, “Inilah aku!”
  2. Dan Dia berfirman, “Bawalah sekarang anak laki-lakimu yang tunggal, yang engkau kasihi, yakni Ishak, dan pergilah engkau ke Tanah Moriah, dan persembahkanlah dia di sana sebagai persembahan bakaran di atas salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu.”
  3. Dan bangunlah Abraham pada pagi-pagi hari, lalu ia memelanai keledainya dan membawa bersamanya dua dari orang-orang mudanya, dan juga Ishak, anak laki-lakinya, dan dia membelah kayu untuk persembahan bakaran itu. Kemudian dia bangun dan berangkat menuju tempat yang telah Elohim katakan kepadanya.
  4. Pada hari yang ketiga, Abraham mengangkat matanya dan melihat ke tempat itu dari kejauhan.
  5. Lalu Abraham berkata kepada orang-orang mudanya, “Tinggallah kamu di sini dengan keledai itu. Aku dan anak ini akan pergi ke sana, lalu kami akan bersembahyang, kemudian kami akan kembali kepadamu.”
  6. Lalu Abraham mengambil kayu untuk persembahan bakaran dan menaruhnya ke atas bahu Ishak, anak laki-lakinya; dan dia pun membawa api dan pisau di tangannya. Dan mereka keduanya berjalan bersama-sama.
  7. Dan Ishak berbicara kepada Abraham, ayahnya dan berkata, “Ayahku.” Dan dia menjawab, “Inilah aku, anakku.” Dan dia bertanya, “Di sini ada api dan kayunya, tetapi di manakah domba untuk persembahan bakaran itu?”
  8. Dan Abraham menjawab, “Elohim akan melihat domba untuk persembahan bakaran bagi-Nya, anakku.” Dan mereka keduanya terus berjalan bersama-sama.
  9. Lalu sampailah mereka ke tempat yang telah Elohim katakan kepadanya, dan di sana Abraham mendirikan mezbah, dan dia menyusun kayu-kayu itu, dan dia mengikat Ishak, anak laki-lakinya itu, dan meletakkan dia di atas kayu-kayu di mezbah itu.
  10. Lalu Abraham mengulurkan tangannya, dan mengambil pisau untuk menyembelih anak laki-lakinya.
  11. Tetapi berserulah Malaikat YAHWEH dari langit kepadanya dan berfirman, “Abraham, Abraham!” Dan dia menjawab, “Inilah aku!”
  12. Lalu Dia berfirman, “Janganlah engkau mengulurkan tanganmu ke atas anak itu, dan jangan berbuat apa pun kepadanya, karena sekarang Aku telah mengetahui, bahwa engkau seorang yang takut akan Elohim, dan engkau tidak menahan anak laki-lakimu, anak tunggalmu, dari Aku!”
  13. Lalu Abraham mengangkat matanya dan melihat, dan tampaklah di belakangnya ada seekor domba jantan yang tanduknya tersangkut dalam belukar. Maka pergilah Abraham dan mengambil domba jantan itu, lalu ia mempersembahkannya sebagai persembahan bakaran pengganti anak laki-lakinya.
  14. Dan Abraham menyebut nama tempat itu, “YAHWEH Yireh.” Sebab itu sampai hari ini dikatakan orang, “Di atas gunung YAHWEH, ia akan terlihat.”
  15. Dan berserulah Malaikat YAHWEH dari langit kepada Abraham untuk kedua kalinya,
  16. dan Dia berfirman, “Aku telah bersumpah demi diri-Ku –firman YAHWEH– bahwa oleh karena engkau telah melakukan hal ini, dan engkau tidak menahan anak laki-lakimu yang tunggal itu,
  17. maka dengan memberkati, Aku akan memberkati engkau, dan dengan melipatgandakan, Aku akan melipatgandakan keturunanmu seperti bintang-bintang di langit dan seperti pasir yang ada di tepi laut, dan keturunanmu akan menduduki setiap gerbang yang memusuhinya.
  18. Dan oleh keturunanmu segala bangsa di bumi akan diberkati, karena apa yang telah engkau dengarkan dari firman-Ku.”
  19. Kemudian kembalilah Abraham kepada orang-orang mudanya, dan bangunlah mereka dan berangkat bersama-sama ke Bersheba; dan Abraham tinggal di Bersheba.
  20. Dan setelah peristiwa-peristiwa itu, terjadilah bahwa kepada Abraham diceritakan dengan berkata, “Ketahuilah, Milka, ya, dia telah melahirkan anak-anak lelaki bagi Nahor, saudaramu itu:
  21. Us, anak sulungnya, dan Bus, saudaranya, dan Kemuel, bapak orang Aram,
  22. dan Kesed, dan Hazo, dan Pildash, dan Yidlaf, dan Betuel.
  23. Dan Betuel memperanakkan Ribka.” Inilah kedelapan anak yang telah Milka lahirkan bagi Nahor, saudara Abraham.
  24. Dan gundiknya yang namanya Reumah, ya, dia juga telah melahirkan Tebah, dan Gaham, dan Tahash, serta Maakha.

Haftarah (Kitab Nabi-nabi)

Elisha dan Minyak Seorang Janda

2Raja-raja 4:
  1. Salah seorang wanita dari istri-istri kelompok para nabi berseru kepada Elisa dan berkata, “Hambamu, suamiku, sudah mati. Dan engkau mengetahui bahwa hambamu itu takut akan YAHWEH. Tetapi, penagih utang sudah datang untuk mengambil kedua anakku untuk menjadi budaknya.”
  2. Dan Elisa berkata kepadanya, “Apakah yang dapat aku perbuat bagimu? Beritahukan kepadaku, apa yang engkau miliki di rumah?” Lalu dia berkata, “Hambamu ini tidak memiliki sesuatu pun di rumah, kecuali sebuah buli-buli berisi minyak.”
  3. Lalu Elisa berkata, “Pergilah, mintalah bejana-bejana untukmu sendiri dari luar, dari tetangga-tetanggamu, bejana-bejana kosong. Jangan terlalu sedikit jumlahnya.
  4. Dan kamu harus masuk dan menutup pintu, setelah kamu dan anak-anakmu masuk, lalu harus menuangkannya ke dalam semua bejana itu. Dan engkau harus menyisihkan bejana-bejana yang sudah penuh.”
  5. Dan dia meninggalkannya, dan menutup pintu sesudah dia dan anak-anaknya masuk. Mereka membawa bejana-bejana kepadanya, sedang ia terus menuang.
  6. Maka terjadilah, ketika bejana-bejana itu sudah penuh, dia berkata kepada anaknya, “Berikan bejana lain kepadaku.” Dan seorang anaknya berkata kepada ibunya, “Tidak ada lagi bejana lain, dan minyak itu berhenti mengalir.”
  7. Dan dia datang serta memberitahukan kepada abdi Elohim. Dan Elisa berkata, “Pergilah, juallah minyak itu. Bayarlah utangmu. Dan kamu serta anak-anakmu akan hidup dari sisanya.”

Elisha dan Perempuan Sunem

  1. Pada suatu hari Elisa menyeberang ke Sunem. Dan seorang wanita kaya tinggal di sana. Dan dia mengundangnya untuk makan roti. Maka terjadilah, setiap kali dia lewat, ia singgah ke sana untuk makan roti.
  2. Dan dia berkata ke pada suaminya, “Lihatlah sekarang, aku mengetahui bahwa dia adalah abdi Elohim yang kudus, yang selalu datang kepada kita.
  3. Sekarang marilah kita membuat sebuah kamar di atas, yang kecil berdinding batu dan marilah kita menyiapkan di sana sebuah tempat tidur, dan sebuah meja, dan sebuah kursi dan sebuah kaki pelita bagi dia. Maka apabila dia datang kepada kita, dia boleh masuk ke sana.”
  4. Pada suatu hari dia datang ke sana, lalu masuk ke kamar atas itu dan tidur di situ.
  5. Kemudian dia berkata kepada Gehazi, pelayannya, “Panggillah wanita Sunem itu.” Lalu ia memanggilnya dan dia berdiri di depan Gehazi.
  6. Dan dia berkata kepadanya, “Sekarang katakan kepadanya: Lihatlah, engkau telah bersusah payah dengan semua perhatian ini untuk kami. Apakah yang dapat aku perbuat bagimu? Adakah kiranya pembicaraan mengenai kamu kepada raja atau panglima pasukan?” Dan dia berkata, “Aku ini tinggal di tengah-tengah kaumku.”
  7. Dan dia berkata, “Apakah yang dapat aku perbuat baginya?” Jawab Gehazi, “Sesungguhnya, dia tidak mempunyai anak. Dan suaminya sudah tua.”
  8. Dan dia berkata, “Panggillah dia!” Kemudian dia memanggilnya dan wanita itu berdiri di pintu.
  9. Dan dia berkata kepadanya, “Pada musim seperti ini juga menurut penanggalan, engkau akan menggen-dong seorang anak laki-laki.” Tetapi dia berkata, “Tidak, tuanku, ya abdi Elohim, janganlah berdusta kepada hambamu ini!”
  10. Dan wanita itu pun mengandung, lalu melahirkan seorang anak laki-laki pada musim seperti itu menurut penanggalan, seperti yang telah Elisa katakan kepadanya.

Elisha Membangkitkan Anak Perempuan Sunem

  1. Dan anak itu bertumbuh, pada suatu hari dia keluar mendapatkan ayahnya di antara para penyabit gandum.
  2. Dan tiba-tiba dia berkata kepada ayahnya, “Kepalaku, kepalaku!” Lalu kata ayahnya kepada seorang pelayan, “Bawa dia kepada ibunya!”
  3. Lalu ia mengangkatnya dan membawa dia kepada ibunya. Dan dia duduk di pangkuan ibunya sampai tengah hari, lalu mati.
  4. Lalu dia naik ke kamar atas dan membaringkannya di atas tempat tidur abdi Elohim, menutup pintu dan pergi.
  5. Dan dia memanggil suaminya serta berkata, “Suruh kepadaku salah seorang pelayan dengan membawa salah seekor keledai betina, aku mau pergi dengan segera kepada abdi Elohim itu dan akan kembali.”
  6. Lalu suaminya berkata, “Mengapa engkau pergi kepadanya pada hari ini? Padahal, sekarang bukan bulan baru dan bukan Sabat?” Dan dia berkata, “Damai sejahtera!”
  7. Lalu, ia memasang pelana keledai itu dan berkata kepada pelayannya, “Tuntunlah dan berjalanlah. Jangan menahan perjalananku, kecuali aku berbicara kepadamu.”
  8. Dan dia pergi dan sampai kepada abdi Elohim di Gunung Karmel. Maka terjadilah, ketika abdi Elohim melihatnya dari jauh, dia berkata kepada Gehazi, pelayannya, “Lihat, wanita Sunem itu!
  9. Sekarang, larilah menyongsongnya dan katakanlah kepadanya: Apakah engkau selamat? Apakah suamimu selamat? Apakah anak itu selamat?” Dan dia menjawab, “Selamat!”
  10. Ia datang kepada abdi Elohim di gunung, dan memegang kakinya. Lalu Gehazi datang mendekati dia untuk menggesernya. Tetapi abdi Elohim itu berkata, “Biarkanlah dia sendiri, karena jiwanya pedih! Dan YAHWEH telah menyembunyikannya dari padaku, dan tidak memberitahukannya kepadaku.”
  11. Lalu dia berkata, “Apakah aku meminta seorang anak laki-laki dari tuanku? Bukankah aku telah berkata: Jangan memperdaya aku?”
  12. Maka Elisa berkata kepada Gehazi, “Ikatlah pinggangmu, dan bawalah tongkatku di tanganmu dan pergilah. Apabila kamu bertemu dengan seseorang janganlah memberi salam kepadanya. Dan apabila seseorang memberi salam kepadamu, janganlah menjawabnya. Dan kamu harus meletakkan tongkatku ini di atas wajah anak itu.”
  13. Tetapi ibu anak itu berkata, “Demi YAHWEH yang hidup dan demi hidupmu, aku tidak akan meninggalkan engkau.” Lalu Elisa bangun dan berjalan mengikutinya.
  14. Dan Gehazi berjalan mendahului mereka dan telah meletakkan tongkat di atas wajah anak itu. Tetapi tidak ada suara dan tidak ada yang terdengar. Lalu ia kembali menemui Elisa serta memberitahukan kepadanya, dengan berkata, “Anak itu belum bangun.”
  15. Dan Elisa masuk ke dalam rumah. Dan tampaklah anak itu sudah mati dan terbaring di atas tempat tidurnya.
  16. Dan dia masuk, serta menutup pintu itu sehingga dia sendiri dengan anak itu di dalam kamar, kemudian berdoa kepada YAHWEH.
  17. Lalu, ia naik dan membaringkan dirinya di atas anak itu dan meletakkan mulutnya di atas mulut anak itu, matanya di atas matanya serta telapak tangannya di atas telapak tangan anak itu, dan dia tiarap di atasnya, maka tubuh anak itu menjadi panas.
  18. Sesudah itu, ia berdiri kembali dan berjalan dalam rumah itu ke sana kemari. Dan dia naik serta tiarap di atasnya. Maka bersinlah anak itu tujuh kali, lalu anak itu membuka matanya.
  19. Lalu, Elisa memanggil Gehazi dan berkata, “Panggillah wanita Sunem itu!” Ia memanggilnya, lalu ia datang kepadanya. Maka Elisa berkata, “Angkatlah anakmu!”
  20. Dan dia masuk, lalu tersungkur di depan kakinya dan sujud dengan mukanya sampai ke tanah, kemudian mengangkat anaknya, lalu keluar.

Brit Chadashah (Perjanjian Baru)

Lukas 17:
  1. Dan sebagaimana yang terjadi pada zaman Nuh, demikian pula akan terjadi pada hari-hari Anak Manusia.
  2. Mereka makan, minum, mengawini, dan dikawini, sampai waktu Nuh masuk ke dalam bahtera, dan air bah melanda dan membinasakan segala sesuatu.
  3. Sama seperti itu pula yang terjadi pada zaman Lot. Mereka makan, minum, membeli, menjual, menanam, dan membangun,
  4. tetapi pada hari Lot keluar dari Sodom, turunlah hujan api dan belerang dari langit dan membinasakan segala sesuatu.
  5. Sesuai dengan hal-hal ini akan terjadi pada hari Anak Manusia disingkapkan.
  6. Pada hari itu, orang yang sedang berada di atap rumah, dan barang-barangnya ada di dalam rumah, janganlah dia turun untuk mengambilnya. Dan orang yang ada di ladang, sama seperti itu, janganlah dia kembali pada apa-apa yang tertinggal.
  7. Ingatlah istri Lot!
  8. Siapa yang berusaha untuk menyelamatkan jiwanya, dia akan membinasakannya, tetapi siapa yang mampu melepaskannya, dia akan menghidupkannya.
  9. Aku berkata kepadamu, pada malam itu akan ada dua orang di atas satu tempat tidur; yang seorang akan diambil dan yang lain akan ditinggalkan.
  10. Akan ada dua orang yang sedang menggiling bersama-sama; yang seorang akan diambil, dan yang lain akan ditinggalkan.
  11. Akan ada dua orang di ladang; yang seorang akan diambil, dan yang lain akan ditinggalkan.”
  12. Dan seraya menanggapi, mereka berkata kepada-Nya, “Di mana, Tuhan?” Dan Dia berkata kepada mereka, “Di mana ada bangkai, di situ burung-burung nazar akan terkumpul.”
Roma 9:
  1. Namun demikian, bukan berarti bahwa firman Elohim telah gagal. Sebab tidak semua yang berasal dari Israel, itu Israel,
  2. karena, tidak semua anak adalah keturunan Abraham, tetapi “Melalui Ishak, akan disebut keturunan bagimu.”
  3. Itu artinya, anak-anak jasmani, mereka bukanlah anak-anak Elohim, tetapi anak-anak janji, mereka diperhitungkan sebagai keturunan.
  4. Sebab, inilah firman janji itu, “Pada waktu seperti ini, Aku akan datang, dan dari Sara akan lahir seorang anak laki-laki.”

Contoh Hagar dan Sarah

Galatia 4:
  1. Katakanlah kepadaku, kamu yang ingin berada di bawah torah, tidakkah kamu mendengarkan torah?
  2. Sebab telah tertulis, bahwa Abraham memiliki dua orang anak laki-laki, yang seorang dari wanita hamba dan yang seorang dari wanita merdeka.
  3. Tetapi memang, dia yang dari wanita hamba telah dilahirkan menurut daging, sedangkan dia yang dari wanita merdeka melalui janji.
  4. Inilah yang dikatakan kiasan, karena ini adalah dua perjanjian, yang satu sesungguhnya dari Gunung Sinai yang melahirkan ke dalam perhambaan, yaitu Hagar;
  5. karena Hagar adalah Gunung Sinai di tanah Arab dan mengacu pada Yerusalem yang ada sekarang, dan dia menghambakan diri bersama anak-anaknya;
  6. sedangkan Yerusalem yang ada di atas adalah wanita merdeka, dialah ibu kita semua.
  7. Sebab telah tertulis, “Bersukacitalah hai si mandul, yang tidak melahirkan! Bersorak dan berteriaklah engkau yang tidak mengalami sakit bersalin, karena anak-anak dari wanita yang ditinggalkan lebih banyak daripada anak-anak dari wanita yang mempunyai suami!”
  8. Sedangkan kita, saudara-saudara, sama seperti Ishak, kita adalah anak-anak janji.
  9. Namun, sebagaimana pada waktu itu ia yang dilahirkan menurut daging menganiaya dia yang menurut Roh, demikian pulalah sekarang.
  10. Tetapi kitab suci mengatakan apa? “Usirlah wanita hamba itu dan anaknya, karena anak dari wanita hamba itu sekali-kali tidak akan menerima warisan bersama anak dari wanita merdeka!”
  11. Jadi saudara-saudara, kita bukanlah anak-anak dari wanita hamba, melainkan dari wanita merdeka.

Kepastian Janji Elohim

Ibrani 6:
  1. Sebab Elohim, ketika berjanji kepada Abraham, karena Dia tidak mempunyai apa pun yang lebih agung untuk bersumpah, maka Dia bersumpah demi diri-Nya sendiri,
  2. sambil berkata, “Ketika memberkati, sesungguhnya Aku akan memberkati engkau, dan ketika melipatgandakan, Aku akan melipatgandakan engkau.”
  3. Maka demikianlah, dengan bersabar, ia telah memperoleh janji itu.
  4. Sebab manusia memang bersumpah demi sesuatu yang lebih tinggi, dan bagi mereka sumpah itu sebagai penegasan yang terakhir dari segala perbantahan.
  5. Dalam kelimpahannyalah, Elohim, yang bermaksud memperlihatkan kepada para ahli waris janji dari rencana-Nya yang tidak berubah, menjamin dengan sebuah sumpah,
  6. agar oleh dua kenyataan yang tidak dapat berubah, yang dengannya mustahil Elohim berdusta, kita yang mencari perlindungan untuk menggenggam pengharapan yang disediakan sebelumnya, boleh mendapatkan penghiburan yang kuat,
  7. yang kita dapatkan seperti sebuah jangkar bagi jiwa, yang pasti dan juga teguh, dan yang masuk ke bagian dalam dari tabir,
  8. ke tempat YESHUA masuk, sebagai perintis bagi kita, ketika menjadi Imam Besar sampai selamanya menurut peraturan Melkisedek.
Ibrani 11:
  1. Dalam iman mereka semua ini telah meninggal sebagai orang-orang yang tidak menerima janji-janji itu, melainkan sebagai orang-orang yang melihat hal-hal itu dari jauh dan diyakinkan olehnya juga menyalaminya bahkan mengakui bahwa mereka adalah orang-orang asing dan para pengembara di bumi.
  2. Sebab mereka yang berkata seperti itu, mereka menyatakan bahwa mereka sedang mendambakan suatu tanah air.
  3. Dan memang, jika mereka mengingat-ingat tempat itu, yang dari dalamnya mereka telah keluar, mereka punya kesempatan untuk kembali.
  4. Tetapi sekarang mereka merindukan tanah air yang lebih baik, itulah tanah air surgawi. Karena itu Elohim tidak malu akan mereka, untuk dipanggil Elohim mereka, karena Dia telah mempersiapkan sebuah kota bagi mereka.
  5. Dengan iman, ketika diuji, Abraham telah mempersembahkan Ishak, dia mempersembahkan anak tunggalnya yang telah menerima janji-janji itu pula,
  6. yang tentangnya telah dikatakan, “Di dalam Ishaklah, benihmu akan disebut,”
  7. karena menganggap bahwa Elohim itu sanggup juga untuk membangkitkan dari antara orang mati, dari sanalah juga secara kiasan dia telah menerimanya kembali.

Iman Tanpa Perbuatan Adalah Mati

Yakobus 2:
  1. Hai saudara-saudaraku, apakah gunanya jika seseorang dapat berkata mempunyai iman, tetapi dia tidak mempunyai perbuatan? Apakah iman itu sanggup menyelamatkannya?
  2. Dan, apabila seorang saudara atau saudari kedapatan telanjang dan mereka kekurangan makanan sehari-hari,
  3. tetapi seseorang dari antara kamu berkata kepadanya, “Pergilah dengan damai, hangatkan dan kenyangkanlah dirimu,” sedangkan kamu tidak memberikan kepada mereka apa yang dibutuhkan tubuhnya, apakah gunanya?
  4. Demikian pula iman, jika dia tidak mempunyai perbuatan, dengan sendirinya dia itu mati.
  5. Sebaliknya, seseorang akan mengatakan, “Engkau memiliki iman dan aku memiliki perbuatan, tunjukkanlah kepadaku imanmu tanpa perbuatan-perbuatanmu, dan aku akan menunjukkan kepadamu imanku dari perbuatan-perbuatanku.”
  6. Engkau pun percaya bahwa Elohim adalah Esa, engkau melakukannya dengan baik, roh-roh jahat pun percaya dan mereka gemetar.
  7. Namun engkau, hai manusia fana, maukah engkau mengetahui, bahwa iman tanpa perbuatan adalah mati?
  8. Bukankah Abraham, leluhur kita, dibenarkan atas dasar perbuatan-perbuatan ketika mempersembahkan Ishak, putranya, di atas mezbah?
  9. Engkau melihat, bahwa iman bekerja sama dengan perbuatan-perbuatannya, dan atas dasar perbuatan-perbuatan itu, iman disempurnakan.
  10. Dan digenapilah kitab suci yang mengatakan, “Dan Abraham percaya kepada Elohim dan hal itu diperhitungkan kepadanya sebagai kebenaran,” maka dia disebut, “Sahabat Elohim.”
  11. Oleh karena itu kamu melihat, bahwa manusia dibenarkan atas dasar perbuatan-perbuatan dan bukan hanya atas dasar iman.
2Petrus 2:
  1. Sebab, jika Elohim tidak menyayangkan malaikat-malaikat yang telah berdosa, sebaliknya, Dia telah menyerahkan ke dalam belenggu-belenggu kegelapan dengan melemparkannya ke dalam tartarus untuk ditahan sampai penghakiman;
  2. dan Dia tidak menyayangkan dunia purba, kecuali memelihara kedelapan orang Nuh, pemberita kebenaran, ketika mengirim air bah atas dunia orang-orang fasik;
  3. juga Dia telah menghukum ke dalam kepunahan kota-kota Sodom dan Gomora yang luluh lantak menjadi abu, sehingga menempatkan sebuah contoh bagi orang-orang yang berniat hidup fasik,
  4. bahkan Dia telah melepaskan Lot, orang benar yang tertindas oleh tingkah laku dalam rangsangan badani orang-orang fasik,
  5. karena hari demi hari dalam penglihatan dan pendengaran orang benar yang tinggal di antara mereka, hal itu terus menyiksa jiwa yang benar dengan perbuatan-perbuatan durhaka.
  6. YAHWEH sudah mengetahui bagaimana melepaskan orang-orang saleh dari pencobaan dan menyiapkan orang-orang yang tidak benar pada hari penghakiman untuk dihukum,
  7. dan khususnya mereka yang berjalan seturut kedagingan dalam keinginan pencemaran, serta yang memandang rendah penguasa. Orang-orang nekat yang keras kepala, mereka tidak gemetar ketika menghujat kemuliaan,

Catatan Kitab Yashar

Pasal 18

Abraham menjamu tiga malaikat Elohim dalam kemahnya. YAHWEH berjanji memberi anak kepada Sarah. Kejahatan orang-orang Sodom, Amorah (Gomora), Admah dan Zeboim.
  1. Dan Abraham bangkit dan melakukan semua yang telah Elohim perintahkan kepadanya. Dia mengambil orang-orang lelaki seisi rumahnya dan mereka yang dibeli dengan uangnya, dan dia menyunatkan mereka seperti YAHWEH perintahkan kepadanya.
  2. Tidak ada seorang pun yang tertinggal yang tidak dia sunatkan. Abraham dan putranya Yishmael disunatkan pada daging kulit khatan mereka. Umur Yishmael tiga belas tahun pada waktu dia disunatkan pada daging kulit khatannya.
  3. Pada hari ketiga Abraham keluar dari kemahnya dan duduk di pintu untuk menikmati panas matahari, selama rasa sakit pada dagingnya.
  4. Dan YAHWEH menampakkan diri kepadanya di lembah Mamre, dan mengirimkan tiga malaikat yang melayani-Nya untuk mengunjungi dia. Dia sedang duduk di pintu kemahnya, dan dia mengangkat matanya dan memandang, dan lihatlah, tiga orang sedang datang dari kejauhan. Maka bangkitlah dia dan berlari menyongsong mereka. Dia sujud kepada mereka dan membawanya ke dalam rumahnya.
  5. Dia berkata kepada mereka, “Jika sekarang aku mendapatkan kemurahan di matamu, singgahlah dan makanlah sepotong roti. Dia mendesak mereka, dan mereka pun singgahlah. Dia memberikan mereka air, dan mereka membasuh kaki mereka. Dia menempatkan mereka di bawah pohon di pintu kemah.
  6. Abraham berlari dan mengambil seekor anak sapi, lembut dan baik, dan dia segera menyembelihnya, dan memberikannya kepada hambanya Eliezer untuk diolah.
  7. Abraham datang kepada Sarah di dalam kemah, dan berkata kepadanya, “Siapkanlah segera tiga porsi makanan yang baik, remaslah adonan itu dan buatlah kue untuk menutup kuali berisi daging,” dan dia melakukannya.
  8. Abraham bergegas dan menyajikan kepada mereka mentega dan susu, daging dan potongan daging domba, dan menghidangkannya ke hadapan mereka untuk dimakan sebelum daging anak sapi itu cukup matang, dan mereka memakannya.
  9. Dan ketika mereka selesai makan, salah seorang berkata kepadanya, “Aku akan kembali kepadamu menurut waktu kehidupan, dan Sarah istrimu akan memiliki seorang anak laki-laki.”
  10. Orang-orang ini kemudian beranjak dan pergi melanjutkan perjalanan mereka, ke tempat-tempat di mana mereka diutus.
  11. Pada waktu itu semua orang Sodom dan Amorah, dan seluruh lima kota, sangatlah jahat dan penuh dosa terhadap YAHWEH dan mereka memancing murka YAHWEH dengan kejijikan mereka. Dan semakin tua mereka semakin memperbanyak kejijikan dan penghinaan di hadapan YAHWEH. Kefasikan dan kejahatan mereka pada waktu itu besar di hadapan YAHWEH.
  12. Mereka memiliki di negeri mereka suatu lembah yang sangat luas, kira-kira setengah hari perjalanan luasnya, dan di dalamnya ada sumber mata air dan sejumlah besar tumbuh-tumbuhan hijau di sekeliling air.
  13. Seluruh penduduk Sodom dan Amorah pergi ke sana empat kali dalam setahun, bersama istri-istri dan anak-anak dan semua milik kepunyaan mereka. Mereka bersukacita di sana dengan rebana dan tari-tarian.
  14. Pada waktu sukaria itu mereka semuanya akan bangkit dan menjamah istri-istri tetangganya, dan beberapa, anak-anak perawan tetangganya, dan mereka menikmatinya. Setiap orang melihat istri dan anak perempuannya di tangan tetangganya dan tidak mengucapkan sepatah kata pun.
  15. Mereka melakukannya dari pagi sampai malam, dan selanjutnya mereka pulang setiap orang ke rumahnya dan setiap perempuan ke kemahnya. Jadi mereka selalu melakukannya empat kali dalam setahun.
  16. Juga ketika seorang asing datang ke kota mereka dan membawa barang-barang yang dia beli untuk dijual di sana, penduduk kota itu akan berkumpul, laki-laki, perempuan dan anak-anak, muda dan tua, dan pergi kepada orang itu dan merampas barang-barangnya dengan kekerasan, membagikannya sedikit demi sedikit kepada setiap orang sampai semua barang yang dibawa pemiliknya ke negeri itu habis.
  17. Dan jika pemilik barang-barang itu bertengkar dengan mereka, katanya, “Perbuatan apa yang telah engkau lakukan kepadaku,” maka mereka akan mendekati dia seorang demi seorang, dan setiap orang akan menunjukkan bagian yang mereka ambil dan mencemooh dia, katanya, “Aku hanya mengambil sedikit itu, yang engkau berikan kepadaku.” Ketika dia mendengar ini dari mereka semuanya, dia akan bangkit dan meninggalkan mereka dengan sedih dan sakit hati, ketika mereka semuanya bangkit dan mengejarnya, dan mengusir dia keluar dari kota dengan teriakan dan keributan.
  18. Ada seorang laki-laki dari negeri Elam yang pergi dengan santai di jalan, duduk di atas keledainya, yang membawa jubah halus beraneka warna, dan jubah itu terikat dengan tali pada keledai.
  19. Orang ini sedang dalam perjalanannya melintasi jalanan Sodom ketika matahari terbenam pada waktu petang hari. Dia tinggal di sana supaya dapat bermalam, namun tidak seorang pun mengijinkan dia masuk ke dalam rumahnya. Pada waktu itu di Sodom ada seorang yang jahat dan pembuat onar, yang pintar melakukan kejahatan, namanya Hedad.
  20. Dia mengangkat matanya dan melihat pengembara ini di jalanan kota. Dia datang kepadanya dan berkata, “Dari manakah engkau datang dan ke manakah engkau pergi?”
  21. Orang itu berkata kepadanya, “Aku melakukan perjalanan dari Hebron menuju Elam di mana aku tinggal, dan selagi aku lewat matahari terbenam dan tidak seorang pun mengijinkan aku masuk ke rumahnya, meskipun aku punya roti dan air dan juga jerami dan makanan untuk keledaiku, dan tidak kekurangan apa-apa.”
  22. Hedad menjawab dan berkata kepadanya, “Apa yang engkau inginkan akan aku sediakan, namun di jalanan engkau tidak boleh tinggal semalaman.”
  23. Hedad membawa dia ke rumahnya, dan dia melepaskan jubah dari keledai dengan talinya, dan membawanya ke rumahnya. Dia memberikan keledai itu jerami dan makanan sementara pengembara itu makan dan minum di rumah Hedad. Dia menginap di sana malam itu.
  24. Dan pada pagi harinya pengembara itu bangun pagi-pagi sekali untuk melanjutkan perjalanannya, ketika Hedad berkata kepadanya, “Tunggu, puaskanlah hatimu dengan sepotong roti dan kemudian pergilah,” dan orang ini melakukannya. Dia tetap bersamanya, dan mereka berdua makan dan minum bersama sepanjang hari, ketika orang itu bangkit untuk pergi.
  25. Hedad berkata kepadanya, “Lihatlah, sekarang hari telah sore, engkau lebih baik tinggal bermalam supaya hatimu senang. Dia mendesaknya supaya tinggal di sana sepanjang malam. Dan pada hari kedua dia bangun pagi-pagi sekali untuk pergi, ketika Hedad memaksanya, katanya, “Puaskanlah hatimu dengan sepotong roti dan kemudian pergilah,” dan dia juga tinggal dan makan bersamanya pada hari kedua, dan kemudian orang itu bangkit untuk melanjutkan perjalanannya.
  26. Hedad berkata kepadanya, “Lihatlah sekarang hari sudah sore, tinggallah bersamaku untuk menyenangkan hatimu dan besok bangunlah pagi-pagi sekali dan lanjutkan perjalananmu.”
  27. Orang itu tidak mau tinggal, namun bangkit dan memasang pelana keledainya. Sementara dia memasang pelana keledainya istri Hedad berkata kepada suaminya, “Lihatlah, orang ini tinggal bersama kita selama dua hari makan dan minum dan dia tidak memberikan apa-apa kepada kita, dan sekarang haruskah dia pergi dari kita tanpa memberikan apa-apa?” Hedad berkata kepadanya, “Diamlah.”
  28. Orang ini memasang pelana keledainya untuk pergi, dan dia berkata kepada Hedad supaya memberikan tali dan jubahnya untuk diikat pada keledai.
  29. Hedad berkata kepadanya, “Apa yang engkau katakan?” Dia berkata kepadanya, “Supaya engkau, tuanku, memberikan tali dan jubah beraneka warna yang engkau sembunyikan di dalam rumahmu untuk disimpan.”
  30. Hedad menjawab orang ini, katanya, “Inilah tafsir mimpimu, tali yang engkau lihat, artinya hidupmu akan diperpanjang seperti tali, dan melihat jubah yang diberi segala jenis warna, artinya engkau akan memiliki sebuah kebun anggur yang akan engkau tanami segala macam pohon buah-buahan.”
  31. Pengembara itu menjawab, katanya, “Tidak demikian tuanku, karena aku sedang sadar ketika aku memberikan kepadamu tali dan juga jubah yang ditenun dengan berbagai warna, yang engkau turunkan dari keledai untuk menyimpannya bagiku.” Hedad menjawab dan berkata, “Sesungguhnya aku telah memberitahukan kepadamu tafsir mimpimu dan itu mimpi yang baik, dan inilah tafsirnya.
  32. Anak-anak manusia memberikan kepadaku empat keping perak, yaitu biaya menafsirkan mimpi, dan kepadamu aku hanya meminta tiga keping perak.”
  33. Orang ini tersulut amarahnya karena kata-kata Hedad, dan dia menangis dengan getirnya. Dia membawa Hedad kepada Serak hakim di Sodom.
  34. Orang ini mengadukan perkaranya kepada hakim Serak, ketika Hedad menjawab, katanya, “Tidaklah demikian, tapi beginilah kejadiannya.” Dan hakim berkata kepada pengembara itu, “Orang ini, Hedad, mengatakan kepadamu kebenaran, karena dia terkenal di kota-kota karena ketepatannya menafsirkan mimpi.”
  35. Orang ini menangis karena perkataan hakim itu, dan dia berkata, “Tidak demikian tuanku, karena pada hari itu aku memberikan kepadanya tali dan jubah yang ada di atas keledai, supaya disimpan di dalam rumahnya.” Mereka berdua berdebat di hadapan hakim, yang satunya berkata, “Beginilah kejadiannya,” dan yang lain menyatakan sebaliknya.
  36. Hedad berkata kepada orang itu, “Berikan kepadaku empat keping perak sebagai upahku menafsirkan mimpi. Aku tidak akan memberikan keringanan. Dan berikan biaya empat kali makan yang engkau makan di rumahku.”
  37. Orang itu berkata kepada Hedad, “Sungguh aku membayar kepadamu untuk apa yang aku makan di rumahmu, hanya berikan kepadaku tali dan jubah yang engkau sembunyikan di dalam rumahmu.”
  38. Hedad menjawabnya di hadapan hakim dan berkata kepada orang itu, “Tidakkah aku mengatakan kepadamu tafsir mimpimu? Tali itu artinya hari-harimu akan diperpanjang seperti tali, dan jubah itu, bahwa engkau akan memiliki sebuah kebun anggur yang di dalamnya akan engkau tanami berbagai jenis pohon buah-buahan.
  39. Inilah penafsiran yang tepat dari mimpimu, sekarang berikan kepadaku empat keping perak yang aku minta sebagai bayaran, karena aku tidak memberikan kepadamu keringanan.”
  40. Orang itu berteriak karena kata-kata Hedad dan mereka berdua bertengkar di hadapan hakim. Hakim memberi perintah kepada hamba-hambanya, yang segera mengusir mereka dari rumah dengan terburu-buru.
  41. Mereka meninggalkan hakim sambil bertengkar, ketika orang-orang Sodom mendengar mereka. Dan mereka berkumpul di sekelilingnya dan mereka berteriak terhadap orang asing itu, dan cepat-cepat mengusirnya dari kota.
  42. Orang itu melanjutkan perjalanan di atas keledainya dengan hati yang pilu, meratap dan menangis.
  43. Dan sementara dia menyusuri jalan dia menangis karena apa yang terjadi kepadanya di kota Sodom yang rusak.

Pasal 19

Kekejian orang Sodom dan Amorah. Dua malaikat Elohim diutus ke Sodom menyelamatkan Lot. Penghukuman atas kota-kota Sodom.
  1. Kota-kota Sodom memiliki empat hakim bagi empat kota, dan inilah nama-nama mereka, Serak di kota Sodom, Sharkad di Amorah, Zabnac di Admah, dan Menon di Zeboim.
  2. Eliezer hamba Abraham menyebut mereka dengan nama lain. Dia mengganti Serak menjadi Shakra, Sharkad menjadi Shakrura, Zabnac menjadi Kezobim, dan Menon menjadi Matzlodin.
  3. Karena keinginan empat hakim ini orang-orang Sodom dan Amorah mendirikan banyak tempat tidur di jalanan kota-kota itu. Dan jika seorang laki-laki datang ke tempat itu, mereka memegangnya dan membawanya ke salah satu tempat tidur mereka itu, dan memaksa dia berbaring dengan mereka.
  4. Selagi dia berbaring, tiga orang laki-laki akan berdiri di kepalanya dan tiga orang di kakinya, dan mengukurnya dengan panjang tempat tidur. Dan jika orang itu lebih pendek dari tempat tidur, keenam orang ini akan menariknya dari dua ujung, dan meskipun dia berteriak kepada mereka, mereka tidak akan menjawabnya.
  5. Dan jika dia lebih panjang dari tempat tidur mereka akan menarik bersama-sama dua sisi tempat tidur pada ujungnya, sampai orang itu mencapai pintu gerbang kematian.
  6. Dan jika dia terus berteriak kepada mereka, mereka akan menjawabnya, “Demikianlah harus dilakukan kepada orang laki-laki yang datang ke negeri kami.”
  7. Ketika orang mendengar semua hal yang diperbuat orang-orang di kota-kota Sodom ini, mereka urung datang ke sana.
  8. Ketika seorang miskin datang ke negeri mereka, mereka akan memberinya perak dan emas, dan mengumumkan di seluruh kota untuk tidak memberikannya sepotong roti untuk dimakan. Dan orang asing itu harus tinggal di sana beberapa hari, dan mati kelaparan, tidak bisa mendapatkan sepotong roti, maka pada waktu kematiannya semua penduduk kota akan datang dan mengambil perak dan emas yang mereka berikan kepadanya.
  9. Mereka yang dapat mengenali perak atau emas yang mereka berikan kepadanya akan merebutnya kembali. Dan pada saat kematiannya mereka juga menanggalkan semua pakaiannya, dan akan berkelahi untuk memperebutkannya, dan dia yang berhasil mengalahkan temannya akan mengambilnya.
  10. Setelah itu mereka akan membawanya dan menguburkan dia di bawah belukar di padang gurun. Demikianlah mereka lakukan sepanjang waktu kepada siapa pun yang datang kepada mereka dan mati di negeri mereka.
  11. Pada suatu waktu Sarah mengirimkan Eliezer ke Sodom, untuk melihat Lot dan menanyakan kesejahteraannya.
  12. Eliezer pergi ke Sodom, dan dia menjumpai seorang laki-laki Sodom sedang berkelahi dengan orang asing. Orang Sodom itu melucuti seluruh pakaian orang miskin itu dan meninggalkannya.
  13. Orang miskin ini menangis kepada Eliezer dan memohon kemurahannya atas apa yang orang Sodom telah perbuat kepadanya.
  14. Dan dia berkata kepadanya, “Mengapa engkau bertindak seperti itu kepada orang miskin yang datang ke negerimu?”
  15. Orang Sodom itu menjawab Eliezer, katanya, “Apakah orang ini saudaramu, atau sudahkah orang-orang Sodom menjadikan engkau hakim pada hari ini, sehingga engkau berbicara mengenai orang ini?”
  16. Dan Eliezer bertengkar dengan orang Sodom karena orang miskin ini, dan ketika Eliezer mendekat untuk mengambil kembali pakaian orang miskin dari orang Sodom ini, dia bergegas dan dengan sebuah batu memukul Eliezer di dahinya.
  17. Darah mengalir deras dari dahi Eliezer, dan ketika orang ini melihat darah dia memegangi Eliezer, katanya, “Berikan upahku karena membersihkan darah kotor yang ada di dahimu, karena seperti inilah kebiasaan dan hukum di negeri kami.”
  18. Eliezer berkata kepadanya, “Engkau telah melukai aku dan menuntut aku membayar upahmu?” Dan Eliezer tidak mau mendengarkan kata-kata orang Sodom.
  19. Maka orang itu memegangi Eliezer dan membawanya kepada Shakra hakim Sodom untuk dihakimi.
  20. Orang ini berbicara kepada hakim, katanya, “Aku mohon tuanku, beginilah telah dilakukan orang ini, karena aku memukul dia dengan batu sehingga darah mengalir dari dahinya, dan dia tidak mau memberikan kepadaku upahku.”
  21. Dan hakim berkata kepada Eliezer, “Orang ini berkata benar kepadamu, berikan kepadanya upahnya, karena inilah kebiasaan di negeri kami.” Eliezer mendengarkan kata-kata hakim, dan dia mengangkat sebuah batu dan memukul hakim, dan batu itu menghantam dahinya. Darah mengalir deras dari dahi hakim, dan Eliezer berkata, “Jika ini kebiasaan di negerimu berikan kepada orang ini apa yang harus aku berikan kepadanya, karena inilah keputusanmu, engkau telah mengumumkannya.”
  22. Dan Eliezer meninggalkan orang Sodom dengan hakim itu, dan dia pergi.
  23. Ketika raja-raja Elam berperang dengan raja-raja Sodom, raja-raja Elam merebut seluruh harta benda Sodom, dan mereka menawan Lot, bersama harta bendanya. Ketika diberitahukan kepada Abraham, dia pergi dan berperang dengan raja-raja Elam, dan dia merebut kembali dari tangan mereka seluruh harta benda Lot, demikian juga harta benda Sodom.
  24. Pada waktu itu istri Lot melahirkan baginya seorang anak perempuan, dan dia menyebut namanya Paltith, katanya, “Karena Elohim telah melepaskan dia dan seisi rumahnya dari raja-raja Elam.” Paltith bath Lot bertumbuh besar, dan salah seorang laki-laki Sodom mengambil dia sebagai istri.
  25. Dan seorang miskin datang ke kota untuk mendapatkan pemeliharaan, dan dia tinggal di kota itu beberapa hari. Semua orang Sodom mengumumkan kebiasaan mereka untuk tidak memberikan orang ini sepotong roti untuk dimakan, sampai dia tergeletak mati di tanah, dan mereka melakukannya.
  26. Paltith bath Lot melihat orang ini tergeletak di jalanan karena kelaparan, dan tidak seorang pun memberikan kepadanya sesuatu untuk membuatnya bertahan hidup, dan dia sudah hampir mati.
  27. Jiwanya dipenuhi rasa belas kasihan karena orang itu, dan dia memberinya makan sembunyi-sembunyi dengan roti selama berhari-hari, dan kekuatan orang ini pulih.
  28. Karena ketika dia pergi untuk mengambil air, dia akan meletakkan roti di dalam buyung air, dan ketika dia datang ke tempat di mana orang miskin itu berada, dia mengambil roti dari buyung dan diberikan kepadanya untuk dimakan. Demikianlah dia melakukan hal ini selama berhari-hari.
  29. Semua orang Sodom dan Amorah heran bagaimana orang ini tahan menderita kelaparan selama berhari-hari.
  30. Mereka berkata satu sama lain, “Ini hanya dapat terjadi bila dia makan dan minum, karena tidak seorang pun sanggup menderita kelaparan selama berhari-hari ataupun hidup sama seperti orang ini, bahkan wajahnya tidak berubah.” Dan tiga orang menyembunyikan diri mereka di tempat di mana orang miskin ini berada, untuk mengetahui siapakah yang membawakannya roti untuk dimakan.
  31. Dan Paltith bath Lot pergi hari itu untuk mengambil air, dan dia meletakkan roti di dalam buyung airnya. Dia pergi untuk mengambil air di dekat tempat orang miskin itu, dan dia mengambil roti dari dalam buyung dan diberikan kepada orang miskin itu dan dia memakannya.
  32. Tiga orang itu melihat apa yang Paltith lakukan kepada orang miskin itu, dan mereka berkata kepadanya, “Jadi engkaulah yang memelihara dia, dan karenanya dia tidak kelaparan, atau pun berubah penampilannya atau pun mati seperti yang lainnya.”
  33. Dan tiga orang ini keluar dari tempat di mana mereka menyembunyikan diri, dan mereka menangkap Paltith dan merampas roti yang ada di tangan orang miskin itu.
  34. Mereka menangkap Paltith dan membawanya ke hadapan hakim mereka, dan berkata kepadanya, “Beginilah dia lakukan, dan dialah yang memelihara orang miskin ini dengan roti, sehingga dia tidak mati selama ini. Maka sekarang umumkanlah kepada kami hukuman yang pantas bagi perempuan ini karena telah melanggar hukum kita.”
  35. Maka orang-orang Sodom dan Amorah berkumpul dan menyalakan api di jalanan kota itu, dan mereka membawa perempuan itu dan melemparkannya ke dalam api sehingga dia terbakar sampai menjadi abu.
  36. Di kota Admah juga ada seorang perempuan yang kepadanya mereka lakukan seperti itu juga.
  37. Karena seorang pengembara datang ke kota Admah untuk tinggal di sana sepanjang malam, dengan maksud pulang ke rumahnya pada pagi harinya. Dan dia duduk di seberang pintu rumah ayah dari perempuan muda itu, untuk tinggal di sana, karena matahari telah terbenam ketika dia mencapai tempat itu. Perempuan muda itu melihat dia duduk di dekat pintu rumah.
  38. Dia meminta kepadanya minum air ketika dia bertanya kepadanya, “Siapakah engkau?” Dia menjawabnya, “Aku pada hari ini melakukan perjalanan, dan tiba di sini ketika matahari terbenam, jadi aku akan tinggal di sini sepanjang malam, dan besok pagi aku akan bangun pagi-pagi sekali dan melanjutkan perjalananku.”
  39. Maka perempuan muda itu masuk ke rumah dan mengambilkan orang itu roti dan air untuk dimakan dan diminum.
  40. Kejadian ini diketahui orang-orang Admah, dan mereka berkumpul dan menyeret perempuan muda ini ke hadapan hakim, supaya mereka menghakiminya karena perbuatan ini.
  41. Dan hakim berkata, “Hukuman mati harus dijalankan kepada perempuan ini karena dia melanggar hukum kita, karena itu inilah keputusan tentang dia.”
  42. Penduduk kota itu berkumpul dan menyeret perempuan muda itu, dan menuangkan madu dari kepala sampai kaki, seperti keputusan hakim, dan mereka meletakkan dia di depan sekawanan lebah yang ada di sarangnya. Maka kawanan lebah itu terbang ke arahnya dan menyengatnya sehingga seluruh tubuhnya bengkak.
  43. Perempuan muda ini berteriak karena sengatan lebah ini, namun tidak seorang pun memperhatikannya ataupun berbelas kasihan kepadanya, dan teriakannya naik ke surga.
  44. Dan YAHWEH tersulut amarah-Nya karena ini dan kepada semua perbuatan kota-kota Sodom, karena mereka memiliki makanan berlimpah-limpah, dan ada ketenteraman di antara mereka, namun tidak mau menopang yang miskin dan membutuhkan. Dan pada waktu itu perbuatan-perbuatan jahat dan dosa-dosa mereka menjadi besar di hadapan YAHWEH.
  45. YAHWEH mengirimkan dua orang malaikat yang telah datang ke rumah Abraham, untuk menghancurkan Sodom dan kota-kotanya.
  46. Malaikat-malaikat itu bangkit dari pintu kemah Abraham, setelah mereka makan dan minum, dan mereka mencapai Sodom pada waktu petang. Lot sedang duduk di pintu gerbang Sodom, dan ketika dia melihat mereka, dia bangkit untuk menyambut mereka. Dia bersujud sampai ke tanah.
  47. Dia mendesak mereka dengan sangat dan membawa mereka masuk ke dalam rumahnya. Dia memberikannya makanan yang mereka makan, dan mereka tinggal sepanjang malam di dalam rumahnya.
  48. Malaikat ini berkata kepada Lot, “Bangkitlah, pergilah dari tempat ini, engkau dan semua milik kepunyaanmu, supaya engkau jangan dimusnahkan kejahatan kota ini, karena YAHWEH akan menghancurkan tempat ini.”
  49. Dan para malaikat ini memegang tangan Lot dan tangan istrinya, dan tangan anak-anaknya, dan semua milik kepunyaannya. Mereka membawanya pergi dan menempatkan dia di luar kota.
  50. Mereka berkata kepada Lot, “Larilah demi nyawamu,” dan dia melarikan diri bersama semua milik kepunyaannya.
  51. Lalu YAHWEH mendatangkan hujan ke atas Sodom dan ke atas Amorah dan ke atas seluruh kota-kota ini belerang dan api dari YAHWEH turun dari langit.
  52. Dia menjungkirbalikkan kota-kota ini, seluruh lembah dan seluruh penduduk kota-kota ini, dan apa yang tumbuh di tanah. Dan Ado istri Lot menoleh ke belakang untuk melihat kehancuran kota-kota ini. Sebab hatinya tergerak oleh belas kasihan karena anak-anak perempuannya yang tetap tinggal di Sodom, karena mereka tidak pergi bersamanya.
  53. Dan ketika dia menoleh ke belakang dia menjadi tiang garam, dan itu masih ada di tempat itu sampai hari ini.
  54. Lembu-lembu yang berdiri di tempat itu setiap hari menjilat garam yang ada di kakinya, dan pada pagi harinya itu akan muncul kembali, dan mereka akan menjilatnya lagi demikian sampai hari ini.
  55. Lot dan dua orang anak perempuannya yang bersamanya lari dan meluputkan diri ke gua Adullam, dan mereka tinggal di sana selama beberapa waktu.
  56. Abraham bangun pagi-pagi sekali untuk melihat apa yang telah terjadi kepada kota-kota Sodom. Dia memandang, dan lihatlah asap kota-kota itu naik ke atas seperti asap dari dapur perapian.
  57. Lot dan dua orang anak perempuannya tinggal di dalam gua, dan mereka membuat ayahnya minum anggur, kemudian mereka tidur dengan dia, karena mereka berkata tidak ada laki-laki di bumi yang dapat membangkitkan keturunan dari mereka, karena mereka berpikir seluruh bumi telah musnah.
  58. Mereka berdua tidur dengan ayahnya, dan mereka mengandung dan melahirkan anak laki-laki. Yang sulung menyebut nama anaknya Moab, katanya, “Dari ayahku aku mengandungnya.” Dialah bapa orang Moab sampai hari ini.
  59. Dan yang muda juga menyebut nama anaknya Ben’ammi. Dialah bapa bani Ammon sampai hari ini.
  60. Setelah ini Lot dan kedua anak perempuannya pergi dari sana, dan dia tinggal di seberang Yarden bersama kedua anak perempuannya dan anak-anak mereka. Anak-anak lelaki Lot bertumbuh besar, dan mereka pergi dan mengambil bagi diri mereka istri-istri dari tanah Kanaan, dan mereka melahirkan anak-anak dan mereka beranak cucu dan berlipat ganda.

Pasal 20

Abraham pergi ke Pelishtim (Filistin). Raja Abimelek mengambil Sarah sebagai istri. Tulah Elohim atas Pelishtim karena Sarah.
  1. Pada waktu itu Abraham melakukan perjalanan dari lembah Mamre, dan dia pergi ke negeri Pelishtim, dan dia tinggal di Gerar. Itu terjadi pada tahun kedua puluh lima setelah Abraham ada di tanah Kanaan, dan tahun keseratus dari hidup Abraham, ketika dia datang ke Gerar di negeri Pelishtim.
  2. Dan ketika mereka memasuki negeri itu dia berkata kepada Sarah istrinya, “Katakan engkau saudariku, kepada siapa pun yang bertanya kepadamu, supaya kita dapat terhindar dari kejahatan penduduk negeri ini.”
  3. Dan sementara Abraham tinggal di negeri Pelishtim, hamba-hamba Abimelek, raja Pelishtim, melihat bahwa Sarah amat sangat cantik, dan mereka bertanya kepada Abraham mengenainya, dan dia berkata, “Dia saudariku.”
  4. Hamba-hamba Abimelek pergi kepada Abimelek, katanya, “Seorang dari tanah Kanaan datang untuk tinggal di negeri ini, dan dia punya seorang saudari yang sangat cantik.”
  5. Abimelek mendengar kata-kata para hambanya yang memuji Sarah kepadanya, dan Abimelek mengirimkan para perwiranya, dan mereka membawa Sarah kepada raja.
  6. Sarah datang ke rumah Abimelek, dan raja melihat bahwa Sarah sangat cantik, dan dia sangat menyukakan hatinya.
  7. Dia mendekatinya dan berkata, “Siapakah laki-laki itu bagimu yang dengannya engkau datang ke negeri kami?” Dan Sarah menjawab dan berkata, “Dia saudaraku. Kami datang dari tanah Kanaan untuk tinggal di mana kami dapat menemukan tempat.”
  8. Abimelek berkata kepada Sarah, “Lihatlah, negeriku ada di hadapanmu, tempatkanlah saudaramu di bagian mana pun di negeri ini sesuka hatimu, dan adalah tugas kami untuk meninggikan dan mengangkat dia di atas seluruh penduduk negeri ini karena dia saudaramu.”
  9. Abimelek memanggil Abraham, dan Abraham datang kepada Abimelek.
  10. Abimelek berkata kepada Abraham, “Lihatlah, aku telah memberikan perintah supaya engkau dihormati sebagaimana engkau kehendaki karena saudarimu Sarah.”
  11. Abraham pergi dari hadapan raja, dan persembahan raja mengikutinya.
  12. Sementara pada waktu petang hari, sebelum semua orang berbaring untuk istirahat, raja duduk di atas tahtanya, dan rasa kantuk yang berat menggelayutinya, dan dia berbaring di tahtanya dan tidur sampai pagi.
  13. Dia bermimpi seorang malaikat YAHWEH datang kepadanya dengan sebilah pedang terhunus di tangannya, dan malaikat itu berdiri di atas Abimelek, dan hendak membunuhnya dengan pedang. Raja sangat ketakutan dalam mimpinya, dan berkata kepada malaikat itu, “Dalam hal apakah aku telah berdosa terhadap engkau sehingga engkau datang untuk membunuh aku dengan pedangmu?”
  14. Malaikat itu menjawab dan berkata kepada Abimelek, “Lihatlah perbuatanmu kepada perempuan yang kemarin malam engkau bawa ke rumahmu, karena dia perempuan yang sudah menikah, istri Abraham yang datang ke rumahmu. Maka sekarang kembalikan kepada orang itu istrinya, karena dia istrinya. Jika engkau tidak mengembalikan dia, ketahuilah bahwa engkau pasti mati, engkau dan semua milik kepunyaanmu.”
  15. Dan pada malam itu terjadi teriakan besar di negeri Pelishtim, dan penduduk negeri itu melihat sesosok manusia berdiri dengan sebilah pedang terhunus di tangannya, dan dia memukul penduduk negeri dengan pedang, ya, dia terus memukul mereka.
  16. Malaikat YAHWEH memukul seluruh negeri Pelishtim malam itu, dan terjadilah kekacauan besar pada malam itu sampai keesokan harinya.
  17. Setiap rahim tertutup, juga semua lelehan mereka. Dan tangan YAHWEH ada atas mereka karena Sarah, istri Abraham, yang Abimelek ambil.
  18. Pada pagi harinya Abimelek bangun dengan ketakutan dan kebingungan dan dengan kengerian besar. Dia mengirim orang dan memanggil hamba-hambanya, dan dia menceritakan mimpinya kepada mereka, dan orang-orang itu sangat ketakutan.
  19. Salah seorang berdiri di antara hamba-hamba raja menjawab raja, katanya, “Ya, raja yang berkuasa, kembalikan perempuan ini kepada suaminya, karena dia suaminya, karena seperti ini terjadi kepada raja Mesir ketika orang ini datang ke Mesir.
  20. Dia berkata mengenai istrinya, ‘Dia saudariku,’ karena seperti itulah kelakuannya ketika dia datang untuk tinggal di negeri di mana dia menjadi orang asing.
  21. Maka Par’oh memanggil dan mengambil perempuan ini sebagai istri dan YAHWEH mendatangkan ke atasnya tulah-tulah yang menyakitkan sampai dia mengembalikan perempuan itu kepada suaminya.
  22. Maka sekarang, ya raja yang berkuasa, ketahuilah apa yang terjadi kemarin malam di seluruh negeri, karena terjadi kekejutan yang sangat besar dan kesakitan yang hebat dan ratapan, dan kami mengetahui bahwa itu terjadi karena perempuan yang engkau ambil.
  23. Maka sekarang, kembalikan perempuan ini kepada suaminya, supaya jangan itu menimpa kita seperti yang terjadi kepada Par’oh raja Mesir dan rakyatnya, dan supaya kita tidak mati.” Maka Abimelek bergegas dan memerintahkan Sarah dipanggil, dan dia datang ke hadapannya. Dan dia juga menyuruh memanggil Abraham, dan dia datang ke hadapannya.
  24. Abimelek berkata kepada mereka, “Perbuatan apa yang telah engkau lakukan ini dengan berkata engkau kakak beradik, dan aku mengambil perempuan ini sebagai istri?”
  25. Abraham berkata, “Karena aku berpikir aku akan mati karena istriku.” Dan Abimelek mengambil kawanan domba dan kawanan lembu, dan hamba laki-laki dan hamba perempuan, dan seribu keping perak, dan dia memberikannya kepada Abraham, dan dia mengembalikan Sarah kepadanya.
  26. Dan Abimelek berkata kepada Abraham, “Lihatlah, seluruh negeri ini ada di hadapanmu, tinggallah di mana pun engkau pilih.”
  27. Abraham dan Sarah, istrinya, pergi dari hadapan raja dengan kemuliaan dan hormat, dan mereka tinggal di negeri itu, yaitu di Gerar.
  28. Seluruh penduduk negeri Pelishtim dan hamba-hamba raja masih dalam kesakitan, karena tulah yang ditimpakan malaikat ke atas mereka sepanjang malam karena Sarah.
  29. Dan Abimelek mengirim orang kepada Abraham, katanya, “Berdoalah sekarang bagi hamba-hambamu kepada YAHWEH Elohimmu, supaya Dia menyingkirkan kematian ini dari antara kami.”
  30. Maka Abraham berdoa bagi Abimelek dan rakyatnya, dan YAHWEH mendengarkan doa Abraham. Dia menyembuhkan Abimelek dan seluruh rakyatnya.

Pasal 21

Kelahiran Yitschaq (Ishak). Yishmael hendak membunuh Yitschaq. Hagar dan Yishmael diusir.
  1. Pada waktu itu, pada akhir satu tahun empat bulan Abraham tinggal di negeri Pelishtim di Gerar, Elohim melawat Sarah, dan YAHWEH mengingatnya, dan dia mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki bagi Abraham.
  2. Abraham menyebut nama anak laki-laki yang telah dilahirkan baginya, yang Sarah lahirkan baginya, Yitschaq.
  3. Abraham menyunatkan putranya Yitschaq pada umur delapan hari, seperti Elohim perintahkan Abraham untuk melakukannya kepada keturunannya sesudah dia. Abraham berumur seratus tahun, dan Sarah sembilan puluh tahun usianya, ketika Yitschaq lahir bagi mereka.
  4. Dan anak itu bertumbuh besar dan dia disapih. Maka Abraham mengadakan sebuah perayaan besar pada hari Yitschaq disapih.
  5. Shem dan Eber dan semua orang-orang besar di negeri itu, juga Abimelek raja Pelishtim, dan hamba-hambanya, dan Pikol, panglima pasukannya, datang untuk makan dan minum dan bersukacita pada perayaan yang Abraham adakan pada hari anaknya Yitschaq disapih.
  6. Juga Terah, ayah Abraham, dan Nahor saudaranya, datang dari Charan. Mereka dan semua milik kepunyaan mereka, karena mereka sangat bersukacita saat mendengar bahwa seorang anak laki-laki telah dilahirkan bagi Sarah.
  7. Mereka datang kepada Abraham, dan mereka makan dan minum pada perayaan yang Abraham adakan pada hari Yitschaq disapih.
  8. Terah dan Nahor bersukacita bersama Abraham, dan mereka tinggal bersamanya untuk beberapa waktu lamanya di negeri orang Pelishtim.
  9. Pada waktu itu Serug ben Reu mati, dalam tahun pertama setelah kelahiran Yitschaq ben Abraham.
  10. Seluruh umur Serug adalah dua ratus tiga puluh sembilan tahun, dan dia mati.
  11. Yishmael ben Abraham sudah besar pada waktu itu. Dia berumur empat belas tahun ketika Sarah melahirkan Yitschaq bagi Abraham.
  12. Elohim menyertai Yishmael ben Abraham, dan dia bertumbuh besar. Dia belajar menggunakan busur dan menjadi seorang pemanah.
  13. Ketika Yitschaq berumur lima tahun dia duduk bersama Yishmael di pintu kemah.
  14. Yishmael datang kepada Yitschaq dan mendudukkan dia di hadapannya. Dia mengambil busur dan menariknya dan menempatkan anak panah di dalamnya, dan bermaksud membunuh Yitschaq.
  15. Sarah melihat perbuatan yang ingin dilakukan Yishmael kepada anaknya Yitschaq. Dan itu sangat menyusahkan dia karena anaknya. Dia memanggil Abraham, dan berkata kepadanya, “Usirlah hamba perempuan dan anaknya ini, karena putranya tidak akan menjadi pewaris bersama putraku, karena beginilah yang hendak dia lakukan kepadanya hari ini.”
  16. Abraham mendengarkan perkataan Sarah. Dia bangun pagi-pagi sekali, dan dia mengambil dua belas roti dan sebotol air yang dia berikan kepada Hagar, dan melepasnya pergi bersama anaknya. Hagar pergi dengan anaknya ke padang belantara, dan mereka tinggal di padang gurun Paran bersama penduduk padang belantara. Yishmael adalah seorang pemanah, dan dia tinggal di padang belantara untuk waktu yang lama.
  17. Dia dan ibunya kemudian pergi ke tanah Mesir, dan mereka tinggal di sana. Hagar mengambil seorang istri bagi anaknya dari Mesir, dan namanya adalah Meribah.
  18. Dan istri Yishmael mengandung dan melahirkan empat anak laki-laki dan dua anak perempuan. Yishmael dan ibunya dan istrinya dan anak-anaknya kemudian pergi dan kembali ke padang belantara.
  19. Mereka membuat bagi diri mereka kemah-kemah di padang belantara, di mana mereka tinggal, dan mereka terus berjalan dan kemudian menetap berbulan-bulan dan bertahun-tahun.
  20. Elohim memberikan kepada Yishmael kawanan domba dan kawanan lembu dan kemah-kemah karena Abraham ayahnya, dan orang itu bertambah-tambah ternaknya.
  21. Yishmael tinggal di padang gurun dan di dalam kemah-kemah, mengembara dan menetap untuk waktu yang lama, dan dia tidak melihat wajah ayahnya.
  22. Pada suatu waktu, Abraham berkata kepada Sarah istrinya, “Aku akan pergi dan melihat putraku Yishmael, karena aku ingin berjumpa dengannya, karena aku tidak melihat dia sejak lama.”
  23. Abraham menunggangi salah seekor untanya ke padang belantara untuk mencari anaknya Yishmael, karena dia mendengar bahwa dia tinggal di kemah di padang belantara bersama semua milik kepunyaannya.
  24. Abraham pergi ke padang belantara, dan dia mencapai kemah Yishmael kira-kira tengah hari. Dia menanyakan Yishmael, dan dia mendapati istri Yishmael sedang duduk di dalam kemah dengan anak-anaknya, dan Yishmael suaminya dan ibunya tidak ada bersama mereka.
  25. Abraham bertanya kepada istri Yishmael, katanya, “Ke manakah Yishmael pergi?” Dan dia menjawab, “Dia pergi ke padang untuk berburu.” Abraham masih duduk di atas unta, karena dia tidak mau turun menginjak tanah sebab dia telah bersumpah kepada istrinya Sarah bahwa dia tidak akan turun dari unta.
  26. Abraham berkata kepada istri Yishmael, “Putriku, berilah aku sedikit air supaya aku minum, sebab aku lelah karena perjalanan ini.”
  27. Istri Yishmael menjawab dan berkata kepada Abraham, “Kami tidak punya air maupun roti.” Dan dia tetap duduk di dalam kemah dan tidak memperhatikan Abraham, juga tidak menanyakan kepadanya siapakah dia.
  28. Namun dia memukuli anak-anaknya di kemah, dan dia mengutuki mereka. Dia juga mengutuki suaminya Yishmael dan mencaci-makinya. Abraham mendengar kata-kata istri Yishmael kepada anak-anaknya, dan dia sangat marah dan tidak senang.
  29. Abraham memanggil perempuan itu datang kepadanya dari kemah, dan perempuan itu datang dan berdiri di hadapan Abraham, karena Abraham masih duduk di atas unta.
  30. Abraham berkata kepada istri Yishmael, “Ketika suamimu Yishmael pulang ke rumah, ucapkan kata-kata ini kepadanya,
  31. ‘Seseorang yang sangat tua dari negeri Pelishtim datang kemari untuk mencari engkau, dan beginilah rupanya dan sosoknya. Aku tidak bertanya kepadanya siapakah dia, dan melihat engkau tidak ada di sini, dia berbicara kepadaku dan berkata, ‘Saat Yishmael suamimu kembali katakan kepadanya beginilah laki-laki itu berkata, ‘Jika engkau pulang ke rumah, singkirkan patok kemah yang engkau tempatkan di sini, dan tempatkan patok yang lain sebagai gantinya.””
  32. Abraham menyelesaikan petunjuknya kepada perempuan itu, dan dia berbalik dan pergi dengan untanya kembali ke rumah.
  33. Dan setelah Yishmael datang dari perburuan, dia dan ibunya, dan kembali ke kemah, istrinya mengucapkan kata-kata ini kepadanya,
  34. “Seseorang yang sangat tua dari negeri Pelishtim datang kemari untuk mencari engkau, dan beginilah rupanya dan sosoknya. Aku tidak bertanya kepadanya siapakah dia, dan melihat engkau tidak ada di rumah, dia berkata kepadaku, ‘Saat Yishmael suamimu kembali ke rumah katakan kepadanya, beginilah orang tua itu berkata, ‘Singkirkan patok kemah yang engkau tempatkan di sini dan tempatkan patok lain sebagai gantinya.””
  35. Yishmael mendengar kata-kata istrinya, dan dia tahu itu ayahnya, dan bahwa istrinya tidak menghormati dia.
  36. Yishmael mengerti kata-kata ayahnya yang telah dia katakan kepada istrinya, dan Yishmael mendengarkan perkataan ayahnya, meka Yishmael mengusir perempuan itu dan dia pergi daripadanya.
  37. Selanjutnya Yishmael pergi ke tanah Kanaan, dan dia mengambil seorang istri lain. Dia membawanya ke kemahnya ke tempat di mana dia kemudian tinggal.
  38. Pada akhir tahun ketiga Abraham berkata, “Aku akan pergi lagi dan melihat Yishmael putraku, karena aku tidak melihat dia sejak lama.”
  39. Dia menunggangi untanya dan pergi ke padang belantara, dan dia mencapai kemah Yishmael kira-kira tengah hari.
  40. Dia menanyakan Yishmael, dan istrinya keluar dari kemah dan berkata, “Dia tidak ada di sini tuan, karena dia pergi berburu di padang, dan untuk memberi makan unta-unta.” Perempuan itu berkata kepada Abraham, “Masuklah tuan ke dalam kemah, dan makanlah roti, karena engkau pasti lelah setelah melakukan perjalanan.”
  41. Abraham berkata kepadanya, “Aku tidak akan berhenti karena aku terburu-buru melanjutkan perjalananku, tapi berikan kepadaku sedikit air untuk diminum, karena aku haus.” Maka perempuan itu bergegas dan lari ke dalam kemah, dan dia membawa air dan roti bagi Abraham, yang dia bawa ke hadapannya, dan dia mendesaknya untuk makan. Maka dia makan dan minum dan hatinya dipuaskan, dan dia memberkati anaknya Yishmael.
  42. Dia menyelesaikan makannya dan dia memberkati YAHWEH. Dia berkata kepada istri Yishmael, “Jika Yishmael pulang ke rumah ucapkan perkataan ini kepadanya,
  43. ‘Seseorang yang sangat tua dari negeri Pelishtim datang kemari dan menanyakan engkau, dan engkau tidak ada di sini. Aku membawakannya roti dan air, dan dia makan dan minum dan hatinya dipuaskan.
  44. Dan dia mengucapkan kata-kata ini kepadaku, ‘Jika Yishmael suamimu pulang ke rumah, katakan kepadanya, ‘Patok kemah yang engkau miliki sangat bagus, jangan engkau singkirkan dari kemah.””
  45. Abraham selesai memberikan perintah kepada perempuan itu, dan dia pulang ke rumahnya ke negeri Pelishtim. Dan ketika Yishmael datang ke kemahnya, istrinya pergi menyongsongnya dengan sukacita dan hati gembira.
  46. Dia berkata kepadanya, “Seorang tua datang kemari dari negeri Pelishtim dan demikianlah rupanya. Dia menanyakan engkau namun engkau tidak ada di sini, maka aku membawa roti dan air, dan dia makan dan minum dan hatinya dipuaskan.
  47. Dan dia mengucapkan kata-kata ini kepadaku, ‘Jika Yishmael suamimu pulang ke rumah katakan kepadanya, ‘Patok kemah yang engkau miliki sangat bagus, jangan engkau singkirkan dari kemah.””
  48. Dan Yishmael tahu bahwa itu adalah ayahnya, dan bahwa istrinya menghormatinya, dan YAHWEH memberkati Yishmael.

Pasal 22

Yishmael kembali kepada Abraham. Abraham menetap di Beersheba. Percakapan Yitshcaq dan Yishmael mengenai kurban persembahan. Percakapan YAHWEH dan Satan mengenai Abraham.
  1. Yishmael lalu bangkit dan membawa istrinya dan anak-anaknya dan ternaknya dan semua milik kepunyaannya. Dia melakukan perjalanan dari situ dan dia pergi kepada ayahnya di negeri Pelishtim.
  2. Abraham menceritakan kepada Yishmael anaknya peristiwa dengan istri pertama yang Yishmael ambil, menurut apa yang istrinya lakukan.
  3. Yishmael dan anak-anaknya tinggal bersama Abraham beberapa waktu lamanya di negeri itu. Abraham tinggal di negeri Pelishtim untuk waktu yang lama.
  4. Hari-hari berlalu dan telah mencapai dua puluh enam tahun lamanya, maka sesudah itu Abraham dengan hamba-hambanya dan semua milik kepunyaannya pergi dari negeri Pelishtim dan berpindah jauh. Mereka datang ke dekat Hebron, dan mereka menetap di sana. Hamba-hamba Abraham menggali sumur-sumur air, dan Abraham dan semua milik kepunyaannya tinggal di dekat air. Hamba-hamba Abimelek raja Pelishtim mendengar laporan bahwa hamba-hamba Abraham telah menggali sumur-sumur di perbatasan negeri itu.
  5. Mereka datang dan bertengkar dengan hamba-hamba Abraham. Mereka merampas sumur besar yang telah mereka gali.
  6. Ketika Abimelek raja Pelishtim mendengar kejadian ini, maka dia bersama Pikol panglima pasukannya dan dua puluh orangnya datang kepada Abraham, dan Abimelek berbicara kepada Abraham mengenai hamba-hambanya. Abraham menegur Abimelek mengenai sumur yang dirampas hamba-hambanya.
  7. Abimelek berkata kepada Abraham, “Demi YAHWEH yang hidup yang menciptakan seluruh bumi, aku tidak mendengar perbuatan yang dilakukan hamba-hambaku kepada hamba-hambamu sampai hari ini.”
  8. Abraham mengambil tujuh anak domba betina dan memberikannya kepada Abimelek, katanya, “Ambillah ini, aku mohon, dari tanganku supaya itu menjadi kesksian bagiku bahwa aku yang menggali sumur ini.”
  9. Maka Abimelek mengambil tujuh anak domba betina yang Abraham berikan kepadanya, karena dia juga telah memberikan kepadanya ternak dan kawanan lembu berlimpah-limpah. Abimelek bersumpah kepada Abraham mengenai sumur itu, karenanya dia menyebut nama sumur itu Beersheba, karena di sana mereka berdua bersumpah atasnya.
  10. Mereka berdua membuat sebuah perjanjian di Beersheba. Abimelek bangkit bersama Pikol panglima pasukannya dan seluruh orang-orangnya, dan mereka kembali ke negeri Pelishtim. Abraham dan semua milik kepunyaannya tinggal di Beersheba dan dia ada di negeri itu untuk waktu yang lama.
  11. Abraham menanam sebuah pohon tamariska besar di Beersheba. Dan dia membuat empat pintu gerbang yang menghadap empat penjuru bumi, dan dia menanam pohon anggur di dalamnya. Supaya jika seorang pengembara datang kepada Abraham dia dapat masuk melalui pintu mana pun yang ada di jalannya, dan tinggal di sana dan makan dan minum serta memuaskan dirinya dan setelah itu pergi lagi.
  12. Karena rumah Abraham selalu terbuka bagi anak-anak manusia yang melintas dan melewati kembali, yang datang tiap hari untuk makan dan minum di rumah Abraham.
  13. Setiap orang yang lapar dan datang ke rumah Abraham, Abraham akan memberikannya roti supaya dia dapat makan dan minum dan dipuaskan. Dan setiap orang yang datang dengan telanjang ke rumahnya dia akan mengenakannya pakaian sesuai pilihannya, dan memberinya perak dan emas dan memperkenalkan kepadanya YAHWEH yang menciptakan dia di bumi. Demikianlah dilakukan Abraham sepanjang hidupnya.
  14. Abraham dan anak-anaknya dan semua milik kepunyaannya tinggal di Beersheba, dan dia memasang kemahnya sejauh Hebron.
  15. Saudara Abraham Nahor dan ayahnya dan semua milik kepunyaan mereka tinggal di Charan, karena mereka tidak datang bersama Abraham ke tanah Kanaan.
  16. Anak-anak dilahirkan bagi Nahor oleh Milkah bath Haran, saudari Sarah, istri Abraham, yang dilahirkan baginya.
  17. Inilah nama-nama mereka yang dilahirkan baginya, Uz, Buz, Qemuel, Kesed, Chazo, Pildash, Yidlaph, dan Bethuel, delapan anak laki-laki, inilah anak-anak Milkah yang dia lahirkan bagi Nahor, saudara Abraham.
  18. Nahor memiliki seorang gundik yang bernama Reumah, dan dia juga melahirkan bagi Nahor, Tebach, Gacham, Tachash dan Maakah, empat anak laki-laki.
  19. Anak-anak yang lahir bagi Nahor ada dua belas selain anak-anak perempuannya, dan mereka juga melahirkan anak-anak di Charan.
  20. Anak-anak Uz anak sulung Nahor adalah Abi, Chereph, Gadin, Melus dan, Deborah saudari mereka.
  21. Anak-anak lelaki Buz adalah Berachel, Naamath, Sheva, dan Madonu.
  22. Anak-anak lelaki Qemuel adalah Aram dan Rechob.
  23. Anak-anak lelaki Kesed adalah Anamlech, Meshai, Benon dan Yiphi. Anak-anak lelaki Chazo adalah Pildash, Mechi dan Opher.
  24. Anak-anak lelaki Pildash adalah Arud, Chamum, Mered dan Moloch.
  25. Anak-anak lelaki Yidlaph adalah Mushan, Kushan dan Mutzi.
  26. Anak-anak Bethuel adalah Sechar, Laban dan saudari mereka Ribqah.
  27. Inilah kaum keluarga anak-anak Nahor, yang dilahirkan bagi mereka di Charan. Aram ben Qemuel dan Rechob saudaranya pergi dari Charan, dan mereka menemukan suatu lembah di negeri di tepi sungai Perath.
  28. Mereka mendirikan sebuah kota di sana, dan mereka menyebut nama kota itu menurut nama Pethor ben Aram, itulah Aram Naharayim sampai kepada hari ini.
  29. Anak-anak Kesed juga pergi untuk tinggal di mana mereka dapat menemukan suatu tempat, dan mereka pergi dan menemukan suatu lembah di seberang tanah Shinar, dan mereka tinggal di sana.
  30. Mereka membangun sendiri sebuah kota, dan mereka menyebut nama kota itu Kesed sesuai nama ayah mereka, itulah negeri Kasdim sampai hari ini, dan orang Kasdim tinggal di negeri itu dan mereka beranak cucu dan berlipat ganda sangat banyak.
  31. Terah, ayah Nahor dan Abraham, pergi dan mengambil seorang istri lagi pada masa tuanya, namanya Pelilah, dan dia mengandung dan melahirkan baginya seorang anak laki-laki dan dia menyebut namanya Zoba.
  32. Terah hidup dua puluh lima tahun setelah dia memperanakkan Zoba.
  33. Terah mati dalam tahun itu, yaitu dalam tahun ketiga puluh lima setelah kelahiran Yitschaq ben Abraham.
  34. Usia Terah adalah dua ratus lima tahun, dan dia dikuburkan di Charan.
  35. Zoba ben Terah hidup tiga puluh tahun dan dia memperanakkan Aram, Achlis dan Merik.
  36. Aram ben Zoba ben Terah, memiliki tiga istri dan dia memperanakkan dua belas anak laki-laki dan tiga anak perempuan. YAHWEH memberikan Aram ben Zoba kekayaan dan harta benda, dan ternak yang melimpah, kawanan domba dan kawanan lembu, dan orang ini bertambah-tambah sangat besar.
  37. Aram ben Zoba dan saudaranya dan seisi rumahnya melakukan perjalanan dari Charan, dan mereka pergi untuk menetap di mana mereka menemukan suatu tempat, karena harta benda mereka terlalu banyak untuk dapat menetap di Charan, karena mereka tidak bisa berdiam di Charan bersama-sama dengan saudara-saudara mereka anak-anak Nahor.
  38. Aram ben Zoba pergi dengan saudara-saudaranya, dan mereka menemukan suatu lembah di tempat yang jauh ke arah negeri timur dan mereka menetap di sana.
  39. Mereka juga mendirikan sebuah kota di sana, dan mereka menyebut namanya Aram, sesuai nama kakak sulung mereka. Itulah Aram Zoba sampai kepada hari ini.
  40. Yitschaq ben Abraham bertumbuh besar pada waktu itu, dan Abraham ayahnya mengajarkan kepadanya jalan YAHWEH supaya mengenal YAHWEH, dan YAHWEH menyertainya.
  41. Ketika Yitschaq telah berumur tiga puluh tujuh tahun, Yishmael saudaranya pergi di dekatnya di dalam kemah.
  42. Yishmael membanggakan dirinya kepada Yitschaq, katanya, “Aku berumur tiga belas tahun pada waktu YAHWEH berfirman kepada ayahku untuk menyunatkan aku, dan aku melakukan sesuai firman YAHWEH yang difirmankan-Nya kepada ayahku, dan aku memberikan jiwaku kepada YAHWEH, dan aku tidak melanggar firman-Nya yang diperintahkan-Nya kepada ayahku.”
  43. Yitschaq menjawab Yishmael, katanya, “Mengapa engkau membanggakan hal ini kepadaku, mengenai sekerat daging yang engkau ambil dari tubuhmu, mengenai apa yang diperintahkan YAHWEH kepadamu?
  44. Demi YAHWEH yang hidup, Elohim ayahku Abraham, jika YAHWEH berfirman kepada ayahku, ‘Ambillah anakmu Yitschaq dan bawalah dia sebagai persembahan di hadapan-Ku,’ aku tidak akan menghindarinya namun akan menyetujuinya dengan gembira.”
  45. Dan YAHWEH mendengar kata-kata yang diucapkan Yitschaq kepada Yishmael, dan itu baik di mata YAHWEH, dan Dia berpikir untuk menguji Abraham dalam hal ini.
  46. Dan harinya tiba ketika anak-anak Elohim datang dan menempatkan diri mereka di hadapan YAHWEH, dan Satan juga datang dengan anak-anak Elohim di hadapan YAHWEH.
  47. YAHWEH berfirman kepada Satan, “Dari manakah engkau?” Dan Satan menjawab YAHWEH dan berkata, “Dari pergi ke sana dan kemari di bumi, dan dari berjalan naik dan turun di atasnya.”
  48. YAHWEH berfirman kepada Satan, “Apa yang engkau katakan kepada-Ku mengenai seluruh anak-anak manusia di bumi?” Dan Satan menjawab YAHWEH dan berkata, “Aku telah melihat seluruh anak-anak bumi yang melayani Engkau dan mengingat Engkau ketika mereka membutuhkan sesuatu dari pada-Mu.
  49. Dan ketika Engkau memberikan kepada mereka hal-hal yang mereka butuhkan dari Engkau, mereka duduk dengan tentram, dan meninggalkan Engkau dan mereka tidak mengingat Engkau lagi.
  50. Sudahkah Engkau melihat Abraham ben Terah, yang semula tidak punya anak, dan dia melayani Engkau dan mendirikan mezbah-mezbah bagi-Mu di mana pun dia datang, dan dia meletakkan persembahan di atasnya, dan dia menyerukan nama-Mu terus-menerus kepada semua anak-anak bumi.
  51. Namun sekarang setelah anaknya Yitschaq dilahirkan baginya, dia telah meninggalkan Engkau, dia telah membuat suatu perayaan besar bagi semua penduduk negeri, dan YAHWEH telah dia lupakan.
  52. Karena di antara semua yang telah dia lakukan, dia tidak membawa kepada-Mu persembahan, baik korban bakaran maupun korban keselamatan, baik lembu, domba maupun kambing dari semua yang dia sembelih pada hari anaknya disapih.
  53. Bahkan dari sejak waktu kelahiran anaknya sampai sekarang, sudah tiga puluh tujuh tahun, dia tidak mendirikan mezbah di hadapan-Mu, maupun membawa persembahan apa pun kepada-Mu, karena dia melihat bahwa Engkau telah memberikan apa yang dia minta di hadapan-Mu, dan karenanya dia meninggalkan Engkau.”
  54. Maka YAHWEH berfirman kepada Satan, “Sudahkah engkau mempertimbangkan hamba-Ku Abraham? Karena tidak ada seorang pun seperti dia di bumi, seorang yang sempurna dan benar di hadapan-Ku, seorang yang takut akan Elohim dan menjauhi kejahatan. Demi Aku yang hidup, jika Aku berfirman kepadanya, ‘Bawalah Yitschaq putramu ke hadapan-Ku,’ dia tidak akan menahannya dari pada-Ku, jauh lebih dibandingkan jika Aku perintahkan kepadanya untuk mempersembahkan korban bakaran di hadapan-Ku dari kawanan domba dan kawanan lembunya.”
  55. Satan menjawab YAHWEH dan berkata, “Maka berfirmanlah sekarang kepada Abraham seperti yang telah Engkau katakan, dan Engkau akan melihat apakah dia pada hari ini tidak akan melanggar dan mencampakkan firman-Mu.”

Pasal 23

Abraham diperintahkan mempersembahkan Yitschaq di tanah Moriyah. Satan berusaha membelokkan ketaatan Abraham. Yitschaq dikurbankan. Domba jantan disediakan YAHWEH sebagai pengganti kurban Yitschaq. Kematian Sarah.
  1. Pada waktu itu firman YAHWEH datang kepada Abraham. Dia berfirman kepadanya, “Abraham,” dan dia menjawab, “Ini aku.”
  2. Dan Dia berfirman kepadanya, “Ambillah sekarang anakmu, putra tunggalmu yang engkau kasihi, yaitu Yitschaq, dan pergilah ke tanah Moriyah, dan persembahkan dia di sana sebagai korban bakaran di atas salah satu pegunungan yang akan ditunjukkan kepadamu, karena di sana engkau akan melihat suatu awan dan kemuliaan YAHWEH.”
  3. Maka Abraham berkata dalam hatinya, “Bagaimana aku akan memisahkan putraku Yitschaq dari Sarah ibunya, supaya dapat membawanya sebagai korban bakaran di hadapan YAHWEH?”
  4. Abraham masuk ke dalam kemah, dan dia duduk di hadapan Sarah istrinya, dan dia mengucapkan perkataan ini kepadanya,
  5. “Putraku Yitschaq telah bertumbuh besar dan dia selama beberapa waktu belum mempelajari pelayanan kepada Elohimnya, maka sekarang, besok aku akan pergi dan membawanya kepada Shem, dan Eber putranya, dan di sana dia akan belajar jalan-jalan YAHWEH, karena mereka akan mengajarnya mengenal YAHWEH seperti mengetahui bahwa bila dia berdoa terus-menerus di hadapan YAHWEH, Dia akan menjawabnya. Karena itu di sana dia akan mengenal cara melayani YAHWEH Elohimnya.”
  6. Dan Sarah berkata, “Apa yang engkau katakan baik. Pergilah tuanku dan lakukan kepadanya seperti yang telah engkau katakan, namun jangan pisahkan dia terlalu jauh dari padaku, ataupun membiarkan dia tinggal di sana terlalu lama, karena jiwaku terikat dalam jiwanya.”
  7. Maka Abraham berkata kepada Sarah, “Putriku, marilah kita berdoa kepada YAHWEH Elohim kita supaya Dia melakukan yang baik kepada kita.”
  8. Dan Sarah mengambil putranya Yitschaq dan dia tinggal sepanjang malam dengannya, dan dia menciumnya dan memeluknya, dan memberi dia petunjuk-petunjuk hingga pagi hari.
  9. Dia berkata kepadanya, “Ya putraku, bagaimana jiwaku dapat terpisah dari padamu?” Dan dia terus menciumnya dan memeluknya, dan dia memberikan petunjuk kepada Abraham mengenai dia.
  10. Sarah berkata kepada Abraham, “Ya tuanku, aku mohon perhatikan putramu, dan awasilah dia, sebab aku tidak punya anak lelaki lain atau anak perempuan lain selain dia.
  11. Janganlah meninggalkannya. Jika dia lapar berilah dia roti, dan jika dia haus berilah dia air untuk diminum. Jangan biarkan dia berjalan kaki, ataupun membiarkan dia duduk di terik matahari.
  12. Janganlah biarkan dia pergi sendirian di jalan, ataupun memaksa dia dari apa pun yang dia inginkan, tapi perbuatlah kepadanya seperti yang dia katakan kepadamu.”
  13. Dan Sarah menangis dengan sedihnya sepanjang malam karena Yitschaq, dan memberikan dia petunjuk-petunjuk hingga pagi harinya.
  14. Pada pagi harinya Sarah memilih pakaian yang sangat halus dan indah dari pakaian-pakaian yang dia miliki di rumah, yang Abimelek berikan kepadanya.
  15. Dan dia mendandani Yitschaq putranya dengan itu, dan dia menaruh sorban di kepalanya. Dia menaruh sebuah batu permata di atas sorban, dan dia memberikan kepada mereka bekal untuk di jalan. Maka mereka berangkat, dan Yitschaq pergi dengan ayahnya Abraham, dan beberapa hamba mereka menyertainya untuk melihat mereka meninggalkan jalan.
  16. Sarah pergi bersama mereka, dan dia menyertai mereka di jalan untuk melihat mereka pergi. Mereka berkata kepadanya, “Kembalilah ke kemah.”
  17. Ketika Sarah mendengar kata-kata putranya Yitschaq dia menangis dengan sedihnya. Dan Abraham suaminya turut menangis bersamanya, dan putra mereka menangis bersama-sama dengan tangisan yang nyaring. Juga mereka yang pergi bersamanya menangis keras-keras.
  18. Sarah memegangi putranya Yitschaq, dan dia menahannya dengan tangannya. Dia memeluknya dan terus menangis bersamanya. Sarah berkata, “Siapakah yang tahu jika setelah hari ini aku tidak akan melihat engkau lagi?”
  19. Mereka masih menangis bersama-sama, Abraham, Sarah dan Yitschaq, dan semua yang menyertai mereka di jalan menangis bersamanya. Sarah akhirnya berpaling dari putranya, menangis dengan sedihnya, dan seluruh hamba laki-laki dan hamba perempuannya kembali bersamanya ke kemah.
  20. Abraham pergi bersama Yitschaq putranya untuk membawa dia sebagai korban di hadapan YAHWEH, seperti yang Dia perintahkan kepadanya.
  21. Abraham membawa dua orang muda bersamanya, Yishmael ben Hagar dan Eliezer hambanya, dan mereka pergi bersama-sama dengannya. Dan selagi mereka berjalan orang-orang muda ini membicarakan kata-kata ini di antara mereka sendiri,
  22. Yishmael berkata kepada Eliezer, “Sekarang ayahku Abraham pergi bersama Yitschaq untuk membawa dia sebagai korban bakaran kepada YAHWEH, seperti yang Dia perintahkan kepadanya.
  23. Sekarang ketika dia kembali dia akan memberikan kepadaku semua yang dia miliki, untuk mewarisinya, karena akulah anak sulungnya.”
  24. Eliezer menjawab Yishmael dan berkata, “Sesungguhnya Abraham membuang engkau bersama ibumu, dan bersumpah bahwa engkau tidak akan mewarisi apa pun dari semua yang dia miliki, dan kepada siapakah akan dia berikan semua yang dia miliki, bersama seluruh kekayaannya, kecuali kepadaku hambanya, yang telah setia dalam rumahnya, yang telah melayani dia siang dan malam, dan telah melakukan semua yang dia inginkan dari padaku? Kepadaku akan dia wariskan semua yang dia miliki pada saat kematiannya.”
  25. Dan selagi Abraham berjalan dengan putranya Yitschaq menyusuri jalan, Satan datang dan menampakkan diri kepada Abraham dalam wujud seorang yang sangat tua, rendah hati dan jiwa yang remuk. Dia mendekati Abraham dan berkata kepadanya, “Apakah engkau bodoh atau biadab, sehingga engkau pergi untuk melakukan hal ini pada hari ini kepada putra tunggalmu?
  26. Karena Elohim memberikan kepadamu seorang putra di hari-hari terakhir, dalam usia lanjutmu. Akankah engkau pergi dan menyembelih dia hari ini meskipun dia tidak melakukan kekerasan, dan akankah engkau menyebabkan jiwa putra tunggalmu binasa dari bumi?
  27. Tidakkah engkau tahu dan mengerti bahwa hal ini tidak mungkin berasal dari YAHWEH? Karena YAHWEH tidak dapat melakukan kejahatan seperti ini kepada manusia di bumi dengan berfirman kepadanya, ‘Pergi sembelihlah anakmu.'”
  28. Dan Abraham mendengar ini dan mengetahui bahwa itu adalah perkataan Satan yang berusaha keras untuk membelokkan dia dari jalan YAHWEH. Namun Abraham tidak mau mendengarkan perkataan Satan, dan Abraham menghardiknya supaya dia pergi.
  29. Dan Satan kembali dan datang kepada Yitschaq. Dia menampakkan diri kepada Yitschaq dalam wujud seorang anak muda yang tampan dan bagus perawakannya.
  30. Dan dia mendekati Yitschaq dan berkata kepadanya, “Tidakkah engkau tahu dan mengerti bahwa ayahmu yang tua dan bodoh membawa engkau untuk disembelih hari ini dengan sia-sia?
  31. Maka sekarang, anakku, jangan dengarkan ataupun perhatikan dia, karena dia seorang tua yang bodoh, dan jangan biarkan jiwamu yang berharga dan tubuhmu yang elok hilang dari bumi.”
  32. Yitschaq mendengar ini, dan berkata kepada Abraham, “Sudahkah engkau dengar, ayahku, apa yang dikatakan orang ini? Seperti ini dia berkata.”
  33. Abraham menjawab putranya Yitschaq dan berkata kepadanya, “Awasilah dia namun jangan dengarkan kata-katanya, ataupun melayani dia, karena dia Satan, berusaha keras membelokkan kita hari ini dari perintah Elohim.”
  34. Abraham terus menghardik Satan, dan Satan pergi dari mereka, dan melihat bahwa dia tidak dapat menang atas mereka dia menyembunyikan dirinya dari mereka. Dia pergi dan mendahului mereka di jalan. Dan dia mengubah wujudnya menjadi sebuah sungai besar di jalan. Abraham dan Yitschaq dan dua orang muda itu mencapai tempat itu, dan mereka melihat sebuah sungai besar dan kuat seperti air yang deras.
  35. Mereka memasuki sungai itu dan melintasinya, dan air itu pada mulanya mencapai kaki mereka.
  36. Mereka masuk lebih dalam ke sungai dan air itu mencapai leher mereka, dan mereka semuanya ketakutan karena air itu. Dan sementara mereka melintasi sungai itu Abraham mengenali tempat itu, dan dia tahu bahwa tidak ada sungai di situ sebelumnya.
  37. Abraham berkata kepada putranya Yitschaq, “Aku tahu di tempat ini tidak ada sungai ataupun air, maka sekarang ini adalah Satan yang melakukan semua ini kepada kita, untuk membelokkan kita hari ini dari perintah Elohim.”
  38. Maka Abraham menghardik dia dan berkata kepadanya, “YAHWEH menghardik engkau, hai Satan, enyahlah dari kami karena kami pergi oleh perintah Elohim.”
  39. Dan Satan sangat ketakutan akan perkataan Abraham, dan dia pergi dari mereka, dan tempat itu kembali menjadi tanah kering seperti sebelumnya.
  40. Abraham pergi bersama Yitschaq menuju tempat yang telah Elohim beritahukan kepadanya.
  41. Dan pada hari ketiga Abraham mengangkat matanya dan memandang tempat di kejauhan yang telah Elohim beritahukan kepadanya.
  42. Sebuah tiang api muncul kepadanya dari bumi mencapai ke surga, dan sebuah awan kemuliaan di atas gunung itu, dan kemuliaan YAHWEH terlihat di dalam awan.
  43. Abraham berkata kepada Yitschaq, “Putraku, apakah engkau melihat di gunung itu, yang kita perhatikan di kejauhan, yang aku lihat di atasnya itu?
  44. Yitschaq menjawab dan berkata kepada ayahnya, “Aku lihat, nampak sebuah tiang api dan sebuah awan, dan kemuliaan YAHWEH terlihat di atas awan.”
  45. Abraham tahu bahwa putranya Yitschaq telah diterima di hadapan YAHWEH sebagai korban bakaran.
  46. Abraham berkata kepada Eliezer dan kepada Yishmael putranya, “Apakah engkau juga melihat apa yang kami lihat di atas gunung yang ada di kejauhan?”
  47. Mereka menjawab dan berkata, “Kami melihat tidak lebih seperti pegunungan lainnya di bumi.” Maka Abraham tahu bahwa mereka tidak diterima di hadapan YAHWEH untuk pergi bersama mereka, dan Abraham berkata kepada mereka, “Tinggallah engkau di sini bersama keledai sementara aku dan Yitschaq putraku akan pergi ke gunung sana dan menyembah di sana di hadapan YAHWEH dan kemudian kembali kepadamu.”
  48. Eliezer dan Yishmael tetap di tempat itu, seperti Abraham perintahkan.
  49. Abraham mengambil kayu untuk korban bakaran dan meletakkannya ke atas putranya Yitschaq, dan dia mengambil api dan pisau, dan mereka berdua pergi ke tempat itu.
  50. Ketika mereka sedang menyusuri jalan Yitschaq berkata kepada ayahnya, “Lihatlah, aku melihat di sini api dan kayu, lalu di manakah domba yang akan menjadi korban bakaran di hadapan YAHWEH?”
  51. Abraham menjawab putranya Yitschaq, katanya, “YAHWEH telah memilih engkau anakku, menjadi korban bakaran yang sempurna menggantikan seekor domba.”
  52. Yitschaq berkata kepada ayahnya, “Aku akan melakukan semua yang YAHWEH firmankan kepadamu dengan sukacita dan hati yang gembira.”
  53. Lagi Abraham berkata kepada Yitschaq putranya, “Adakah dalam hatimu pikiran atau pertimbangan mengenai hal ini, yang tidak patut? Katakan kepadaku anakku, aku mohon, hai putraku jangan sembunyikan itu dari padaku.”
  54. Yitschaq menjawab ayahnya Abraham dan berkata kepadanya, “Ya bapaku, demi YAHWEH yang hidup dan demi hidupmu, tidak ada sesuatu pun dalam hatiku yang menyebabkan aku menyimpang baik ke kanan atau ke kiri dari firman yang telah Dia ucapkan kepadamu.
  55. Tidak ada anggota tubuh ataupun otot telah terguncang ataupun goyah karena ini, ataupun ada dalam hatiku suatu pikiran atau rencana jahat mengenai ini.
  56. Namun aku bersukacita dan bergembira hati dalam hal ini, dan aku berkata, ‘Diberkatilah YAHWEH yang pada hari ini memilih aku untuk menjadi suatu korban bakaran di hadapan-Nya.'”
  57. Abraham sangat bersukacita akan perkataan Yitschaq, dan mereka terus berjalan dan tiba bersama di tempat yang YAHWEH telah firmankan.
  58. Abraham mendekat untuk mendirikan mezbah di tempat itu. Abraham menangis, dan Yitschaq mengambil batu-batu dan semen sampai mereka selesai mendirikan mezbah.
  59. Abraham mengambil kayu dan menyusunnya di atas mezbah yang dia bangun.
  60. Dia mengambil putranya Yitschaq dan mengikatnya untuk meletakkan dia di atas kayu yang ada di atas mezbah, untuk menyembelih dia sebagai korban bakaran di hadapan YAHWEH.
  61. Yitschaq berkata kepada ayahnya, “Ikatlah aku kuat-kuat, lalu letakkan aku di atas mezbah supaya aku tidak berbalik dan bergerak, dan melepaskan diri dari irisan pisau pada dagingku dan karenanya akan mencemarkan korban bakaran.” Dan Abraham melakukannya.
  62. Yitschaq terus berkata kepada ayahnya, “Ya bapaku, jika engkau telah menyembelih aku dan membakar aku sebagai korban, bawalah bersamamu apa yang tersisa dari abuku dan bawalah kepada Sarah ibuku, dan katakan kepadanya, ‘Inilah bau yang harum dari Yitschaq, tapi jangan mengucapkan kepadanya jika dia duduk di dekat sumur ataupun di tempat yang tinggi, supaya jangan dia mencampakkan jiwanya menyusul aku dan mati.”
  63. Abraham mendengarkan kata-kata Yitschaq, dan dia menyaringkan suaranya dan menangis ketika Yitschaq mengucapkan kata-kata ini. Air mata Abraham mengalir deras ke atas Yitschaq putranya, dan Yitschaq menangis dengan sedih, dan dia berkata kepada ayahnya, “Cepatlah, ya bapa, dan lakukan kepadaku kehendak YAHWEH Elohim kita seperti yang Dia perintahkan kepadamu.”
  64. Hati Abraham dan Yitschaq bersukacita akan hal ini yang diperintahkan YAHWEH kepada mereka. Namun mata menangis dengan pedih sementara hati bersukacita.
  65. Abraham mengikat putranya Yitschaq, dan meletakkan dia di mezbah di atas kayu, dan Yitschaq mengulurkan lehernya di atas mezbah di hadapan ayahnya. Abraham mengulurkan tangannya hendak mengambil pisau untuk menyembelih putranya sebagai korban bakaran di hadapan YAHWEH.
  66. Pada waktu itu para malaikat kemurahan datang di hadapan YAHWEH dan berbicara kepada-Nya mengenai Yitschaq, katanya,
  67. “Ya YAHWEH, Engkaulah Raja yang pengasih dan penyayang atas semua yang Engkau ciptakan di surga dan di bumi, dan Engkau menopang mereka semuanya. Berikanlah karenanya tebusan dan penebusan sebagai ganti hambamu Yitschaq, dan sayangi dan berbelaskasihanlah atas Abraham dan Yitschaq putranya, yang pada hari ini melaksanakan perintah-Mu.
  68. Sudahkah Engkau lihat, ya YAHWEH, bagaimana Yitschaq ben Abraham hambamu terikat untuk dibantai seperti seekor hewan? Maka sekarang biarlah belas kasihan-Mu bangkit atas mereka, ya YAHWEH.”
  69. Pada waktu itu YAHWEH menampakkan diri kepada Abraham, dan memanggil dia dari surga, dan berfirman kepadanya, “Jangan engkau mengulurkan tanganmu ke atas anak itu, dan jangan melakukan apa pun kepadanya, karena sekarang Aku tahu bahwa engkau takut akan Elohim karena melakukan perbuatan ini, dan tidak menahan anakmu, putra tunggalmu, dari Aku.”
  70. Abraham mengangkat matanya dan memandang, dan lihatlah, seekor domba jantan terperangkap tanduknya di semak belukar. Itulah domba jantan yang YAHWEH Elohim ciptakan di bumi pada hari Dia menjadikan bumi dan langit.
  71. Karena YAHWEH telah mempersiapkan domba ini sejak hari itu, untuk menjadi korban bakaran menggantikan Yitschaq.
  72. Domba ini sedang menuju kepada Abraham ketika Satan menangkapnya dan menjerat tanduknya di semak belukar, supaya dia tidak mendekati Abraham, supaya Abraham bisa menyembelih putranya.
  73. Dan Abraham, ketika melihat domba jantan mendekati dia sementara Satan menahannya, segera mengambilnya dan membawanya ke depan mezbah. Dia melepaskan putranya Yitschaq dari ikatannya, dan menaruh domba itu menggantikan dia. Abraham menyembelih domba itu di atas mezbah, dan membawanya sebagai suatu persembahan menggantikan tempat putranya Yitschaq.
  74. Abraham memercikkan sebagian darah domba itu ke atas mezbah, dan dia berseru dan berkata, “Inilah tempat putraku, dan kiranya ini diperhitungkan pada hari ini sebagai darah putraku di hadapan YAHWEH.”
  75. Semua yang Abraham lakukan pada peristiwa di mezbah ini, dia akan berseru dan berkata, “Ini adalah tempat putraku, dan kiranya ini pada hari ini diperhitungkan di hadapan YAHWEH sebagai tempat putraku.” Dan Abraham menyelesaikan seluruh pelayanan di mezbah. Dan pelayanan ini diterima di hadapan YAHWEH, dan diperhitungkan seolah-olah itu adalah Yitschaq. Maka YAHWEH memberkati Abraham dan keturunannya pada hari itu.
  76. Satan pergi kepada Sarah, dan dia menampakkan diri kepadanya dalam wujud seorang yang tua, sangat rendah hati dan lembut. Abraham masih melaksanakan korban bakaran di hadapan YAHWEH.
  77. Dan dia berkata kepadanya, “Tidakkah engkau tahu semua perbuatan yang Abraham lakukan dengan putra tunggalmu hari ini? Karena dia membawa Yitschaq dan mendirikan sebuah mezbah, dan membunuhnya, dan membawanya sebagai korban bakaran di atas mezbah. Dan Yitschaq berteriak dan menangis di hadapan ayahnya, namun dia tidak memandang kepadanya, tidak juga dia berbelas kasihan atasnya.”
  78. Satan mengulangi kata-kata ini, dan dia pergi dari padanya. Sarah mendengar semua kata-kata Satan, dan membayangkan dia sebagai orang tua dari antara anak-anak manusia yang pernah bersama putranya, dan telah datang dan menceritakan kepadanya semua hal ini.
  79. Maka Sarah menyaringkan suaranya dan meratap dan menangis dengan pedihnya karena putranya. Dia menjatuhkan dirinya ke tanah dan dia menghamburkan debu ke atas kepalanya. Dia berkata, “Oh anakku, Yitschaq putraku, oh sekiranya aku hari ini mati menggantikanmu.” Dan dia terus menangis dan berkata, “Ini sangat menyusahkan aku karena engkau, oh anakku, putraku Yitschaq, oh sekiranya aku mati hari ini menggantikanmu.”
  80. Dia terus menangis, dan berkata, “Ini menyusahkan aku karena engkau setelah aku mengasuh engkau dan melahirkan engkau. Sekarang sukacitaku berubah menjadi ratapan atasmu. Aku yang sangat merindukanmu, dan menangis dan berdoa kepada Elohim sampai aku melahirkan engkau pada umur sembilan puluh tahun. Dan sekarang engkau dipersembahkan hari ini kepada pisau dan api, menjadi persembahan.
  81. Tapi aku mengibur diriku dengan engkau, anakku, ini adalah firman YAHWEH, karena engkau melakukan perintah Elohimmu. Sebab siapakah yang dapat melanggar firman Elohim kita, yang di tangan-Nya ada jiwa semua makhluk yang hidup?
  82. Engkau benar, ya YAHWEH Elohim kami, karena semua pekerjaan-Mu adalah baik dan benar. Karena aku juga bersukacita dengan firman-Mu yang Engkau perintahkan, dan selagi mataku menangis dengan pedih hatiku bersukacita.”
  83. Sarah meletakkan kepalanya di dada salah seorang hambanya perempuan, dan dia diam membatu.
  84. Dia kemudian bangkit dan pergi ke sekitarnya mencari keterangan sampai dia tiba di Hebron. Dia bertanya kepada semua yang dia temui sedang berjalan di jalan. Tidak seorang pun dapat mengatakan kepadanya apa yang terjadi kepada putranya.
  85. Dia datang dengan hamba-hamba perempuan dan hamba-hamba lelakinya ke Qiryath-Arba, yaitu Hebron, dan dia bertanya mengenai putranya. Dia tetap di sana sementara dia mengirim beberapa hambanya untuk mencari di mana Abraham telah pergi dengan Yitschaq. Mereka pergi mencarinya ke rumah Shem dan Eber, namun mereka tidak dapat menemukan dia, dan mereka mencarinya ke seluruh negeri namun dia tidak ada di sana.
  86. Dan lihat, Satan datang kepada Sarah dalam wujud seorang tua, dan dia datang dan berdiri di hadapannya, dan berkata kepadanya, “Aku berkata dusta kepadamu, karena Abraham tidak membunuh putranya dan dia tidak mati.” Ketika dia mendengar kata-kata itu sukacitanya sangat meluap-luap karena putranya, sehingga jiwanya pergi karena sukacita. Dia mati dan dikumpulkan kepada leluhurnya.
  87. Ketika Abraham telah menyelesaikan pelayanannya dia kembali dengan putranya Yitschaq kepada orang-orang mudanya, dan mereka bangkit dan pergi bersama-sama ke Beersheba, dan mereka pulang ke rumah.
  88. Abraham mencari Sarah, namun tidak dapat menemukannya, dan dia menanyakan tentangnya. Mereka berkata kepadanya, “Dia pergi sampai ke Hebron untuk mencari engkau berdua ke manakah engkau telah pergi, karena begini telah diberitahukan kepadanya.”
  89. Abraham dan Yitschaq pergi kepadanya di Hebron, dan ketika mereka mendapati bahwa dia telah mati mereka menyaringkan suara mereka dan menangis dengan sedihnya karena dia. Yitschaq jatuh ke atas wajah ibunya dan menangisinya. Dia berkata, “Oh ibuku, ibuku, bagaimana engkau telah meninggalkan aku, dan ke manakah engkau pergi? Mengapa, mengapa engkau meninggalkan aku!”
  90. Abraham dan Yitschaq menangis keras-keras dan semua hamba-hambanya menangis bersama-sama mereka karena Sarah, dan mereka meratapinya dengan perkabungan yang besar dan meratap keras.