Sunday, July 31, 2016

QURAN MEMBANTAH FITNAH MUSLIM YANG MENGANGGAP ADANYA PEMALSUAN ALKITAB

QURAN MEMBANTAH FITNAH MUSLIM YANG MENGANGGAP ADANYA PEMALSUAN ALKITAB





1. Dimana pernah dikatakan Alkitab tidak ada cahaya dan petunjuk....??

-----> Yang ada justru sebaliknya, didalam Injil dan Taurat terdapat Cahaya dan Petunjuk.

Qs 5:44, “Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab Taurat di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), yang dengan Kitab itu diputuskan perkara orang-or
ang Yahudi oleh nabi-nabi yang menyerah diri kepada Allah, oleh orang-orang alim mereka dan pendeta-pendeta mereka, disebabkan mereka diperintahkan memelihara kitab-kitab Allah dan mereka menjadi saksi terhadapnya. Karena itu janganlah kamu takut kepada manusia, (tetapi) takutlah kepada-Ku. Dan janganlah kamu menukar ayat-ayat-Ku dengan harga yang sedikit. Barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir”.

2. Dimana pernah dikatakan Jangan ikuti Alkitab karna sudah palsu....??

-------> Yang ada justru sebaliknya, Orang pengikut Injil wajib melakukan apa yang sudah dinyatakan didalamnya.

Qs 5:47, “Dan hendaklah orang-orang pengikut Injil, memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah didalamnya . Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang fasik”.

3. Dimana dikatakan SEMUA orang Yahudi dan Nasrani sudah memalsukan kitab sucinya sendiri, ingat yah SEMUA dan bukan hanya segolongan saja...??

------> Yang ada HANYA dikatakan SEBAGIAN atau SEGOLONGAN orang saja yang dianggap melakukan pemalsuan Tafsir BUKAN pemalsuan teks kitab suci

Qs 3:78
“Sesungguhnya diantara mereka ada SEGOLONGAN yang memutar-mutar lidahnya membaca Al Kitab, supaya kamu menyangka yang dibacanya itu sebagian dari Al Kitab, padahal ia bukan dari Al Kitab dan mereka mengatakan: "Ia (yang dibaca itu datang) dari sisi Allah", padahal ia bukan dari sisi Allah. Mereka berkata dusta terhadap Allah sedang mereka mengetahui”

4. Dimana dikatakan tidak ada orang lain yang menjaga Alkitab

------> Yang ada justru sebaliknya, Para Hawariyyin akan selalu menegakan agama Allah termasuk menjaga Injil supaya terhindari dari usaha pemalsuan dan penzoliman

Ali Imran 55
"(INGATLAH) TATKALA ALLAH BERFIRMAN: "hai isa, sesungguhnya Aku (Allah) akan mengambil engkau dan MENGANGKAT engkau kepada_KU (Allah) serta akan membersihkan engkau dari mereka yang kafir'." dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat. Kemudian hanya kepada Akulah kembalimu, lalu Aku memutuskan diantaramu tentang hal-hal yang selalu kamu berselisih padanya".

5. Dimana dikatakan ayat-ayat Alloh bisa dipalsukan manusia...??

-------> Yang ada justru sebaliknya, tidak ada seorang pun yang sanggup merubah kalimat-kalimatnya ataupun hukum-hukumnya terdahulu

Qs Yunus
[10: 64] "Bagi mereka berita gembira di dalam kehidupan di dunia dan (dalam kehidupan) di akhirat. Tidak ada perobahan bagi kalimat-kalimat (janji-janji) Allah. Yang demikian itu adalah kemenangan yang besar."

Qs Al-Fath
[48:23] "Sebagai suatu sunnatullah yang telah berlaku sejak dahulu, kamu sekali-kali tiada akan menemukan perubahan bagi sunatullah itu."


6. Dimana dikatakan orang Yahudi dan nasrani tidak perlu lagi melakukan apa yang ada didalam Alkitab....??

------> Yang ada justru sebaliknya baik Yahudi dan Nasrani sangat perlu sekali memutuskan perkaranya menurut apa yang sudah diturunkan kepada mereka, yaitu dari Alkitab sendiri

[5:49] dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka. Dan berhati-hatilah kamu terhadap mereka, supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebahagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu. Jika mereka berpaling (dari hukum yang telah diturunkan Allah), maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah menghendaki akan menimpakan mushibah kepada mereka disebabkan sebahagian dosa-dosa mereka. Dan sesungguhnya kebanyakan manusia adalah orang-orang yang fasik.


7. Adakah Muhamad dikatakan tidak boleh mengambil acuan lagi dari kitab sebelumnya [Alkitab] bila dia dalam keadaaan ragu....??

-------> Yang ada justru sebaliknya, Muhamad diperintahkan untuk melihat kepada Alkitab lagi bila ia ragu terhadap apa yang sudah diturunkan kepadanya

Qs Yunus
[10:94] Maka jika kamu (Muhammad) berada dalam keragu-raguan tentang apa yang Kami turunkan kepadamu, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang membaca kitab sebelum kamu. Sesungguhnya telah datang kebenaran kepadamu dari Tuhanmu, sebab itu janganlah sekali-kali kamu temasuk orang-orang yang ragu-ragu.

8. Adakah dikatakan Muhamad wajib menjadi hakim atas orang Yahudi dan Nasrani melihat sudah tidak adanya lagi petunjuk atas mereka dengan alasan Alkitab sudah dipalsukan....??

-----> Yang ada justru sebaliknya, Muhamad dilarang menjadi hakim atas orang Yahudi dan Nasrani oleh karna mereka sudah memiliki hukumnya sendiri didalam Taurat dan Injil

Qs Al Maa-idah
[5:43] Dan bagaimanakah mereka mengangkatmu menjadi hakim mereka, padahal mereka mempunyai Taurat yang didalamnya (ada) hukum Allah, kemudian mereka berpaling sesudah itu (dari putusanmu)? Dan mereka sungguh-sungguh bukan orang yang beriman.

9. Dimana dikatakan orang Yahudi dan Nasrani menjadi orang kafir bila terus melakukan apa yang ada didalam Alkitab

-------> Yang ada justru sebaliknya, orang Yahudi dan Nasrani tidak akan dipandang beragama bila mereka berhenti melakukan apa yang ada didalam Alkitab

Qs 5:68
“Katakanlah: "Hai Ahli Kitab, kamu tidak dipandang beragama sedikitpun hingga kamu menegakkan ajaran-ajaran Taurat, Injil yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu". Sesungguhnya apa yang diturunkan kepadamu (Muhammad) dari Tuhanmu akan menambah kedurhakaan dan kekafiran kepada kebanyakan dari mereka; maka janganlah kamu bersedih hati terhadap orang-orang yang kafir itu”

10. Dimana peringatan ataupun larangan keras bagi orang Yahudi maupun Nasrani yang masih juga menuruti Alkitab akan diberikan hukuman.....??

------> Yang ada justru sebaliknya Orang Yahudi maupun Nasrani yang melakukan Alkitab dengan jujur dan sungguh-sungguh akan mendapatkan kebaikan dan berkat

Qs Al Maa-idah
[5:66] Dan sekiranya mereka sungguh-sungguh menjalankan (hukum) Taurat dan Injil dan (Al Quran ) yang diturunkan kepada mereka dari Tuhannya, niscaya mereka akan mendapat makanan dari atas dan dari bawah kaki mereka. Diantara mereka ada golongan yang pertengahan. Dan alangkah buruknya apa yang dikerjakan oleh kebanyakan mereka.
[5:67] Hai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu. Dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak menyampaikan amanat-Nya. Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.

11. Dimana dikatakan Alkitab sudah tidak berlaku lagi dan sudah digantikan posisinya oleh Alquran....??

-------> baik Quran maupun Hadist BUNGKAM dalam hal ini


12. Dimana dikatakan Alloh tidak akan menjaga ataupun memelihara Alkitab...??

-------> Baik Quran maupun Hadist BUNGKAM dalam hal ini



13. Dimana tepatnya Alkitab dipalsukan, siapa oknum yang memalsukan, dan kapan peristiwa tersebut terjadi.....??

------> Baik Quran maupun Hadist BUNGKAM dalam hal ini.


14. Dimana dikatakan Alkitab tidak ada induknya didalam Loh Mahfuz....??

------> Baik Quran maupun Hadist BUNGKAM dalam hal ini

15. Dimana dikatakan Alkitab terbatas hanya untuk orang Yahudi saja.....?? kalau sudah jelas Injil untuk orang Nasrani maka artinya Injil untuk segala bangsa karna saat berbicara Nasrani bukan bicara istilah kaum tertentu lagi....??

Kesimpulan, satu-satunya alasan diturunkannya Alquran adalah karna orang arab tidak memahami Alkitab yang berbahasa Ibrani dan Yunani, dan agar Muslim tidak menjadi cemburu terhadap dua kaum terdahulu yang sudah diturunkan kitab suci kepadanya

QS AL AN'AAM
[6:154] Kemudian Kami telah memberikan Al Kitab (Taurat) kepada Musa untuk menyempurnakan (nikmat Kami) kepada orang yang berbuat kebaikan, dan untuk menjelaskan segala sesuatu dan sebagai petunjuk dan rahmat, agar mereka beriman (bahwa) mereka akan menemui Tuhan mereka.
[6:155] Dan Al Qur'an itu adalah kitab yang Kami turunkan yang diberkati, maka ikutilah dia dan bertakwalah agar kamu diberi rahmat,
[6:156] (Kami turunkan Al Qur'an itu) agar kamu (tidak) mengatakan: Bahwa kitab itu hanya diturunkan kepada dua golongan saja sebelum kami, dan sesungguhnya kami tidak memperhatikan apa yang mereka baca."

Ibadah Haji Abu Bakr Dan Pembatalan Semua Perjanjian

Ibadah Haji Abu Bakr Dan Pembatalan Semua Perjanjian

Disini Muhammad memproyeksikan sifat-sifatnya sendiri kepada orang lain. Ia mengatakan jika kaum pagan mempunyai kekuasaan yang lebih, maka mereka akan melanggar perjanjian, maka kamu pun dapat membatalkannya. Tetapi selama 13 tahun kaum pagan tetap setia dan mereka tidak menyakiti Muhammad. Namun ketika Muhammad berkuasa ia hanya memberi mereka 4 bulan untuk berubah pikiran atau menghadapi murkanya.
 
Dalam bulan terakhir tahun ke-9 Hijriah, Muhammad mengutus Abu Bakr bersama 300 orang Muslim berjalan kaki untuk menunaikan ibadah Haji. Ia juga mengirim 20 ekor unta untuk dikubankan. Ritualnya dilakukan dengan cara melukai binatang itu dan menyapukan darahnya ke tubuhnya dan menghiasinya dengan kain berwarna-warni. Untuk alasan tertentu Allah menyukai darah.
Sebelum Abu Bakr tiba di Mekkah, Ali tiba terlebih dahulu, mengatakan bahwa Muhammad telah menerima wahyu yang baru yang hendak diumumkannya kepada orang-orang dalam ibadah Haji. Pesan itu adalah bagian pertama dari Sura Pelepasan, atau Tobat (at Taubah). Saya telah mengutip beberapa ayat dari bagian terakhir Sura tersebut, mengenai orang-orang yang menolak pergi menyerang Tabuk.
Setelah para peziarah itu pergi, Muhammad menulis Sura Pertobatan, yang juga disebut At Taubah. Bagian mengenai pertobatan kini dikumpulkan dalam paruhan kedua dari Sura itu yang berisikan pertobatan orang-orang yang tidak pergi ke Tabuk, yang telah kita bahas sebelumnya. Dalam bagian pertama Sura ini Allah mengatakan kepada Muhammad untuk membatalkan semua perjanjiannya dengan para penyembah berhala dan mengabaikan semua persetujuannya yang terdahulu. Oleh karena pentingnya Sura ini, saya mengutip ayat-ayat yang relevan dalam keseluruhannya. Memahami Sura ini sangatlah penting demi memahami Islam. Sura ini mengabrogasi [membatalkan] ayat-ayat manapun yang dapat memberikan rasa toleransi atau pendamaian, dan inilah perkataan terakhir Allah kepada orang Muslim. 
“(Inilah pernyataan) pemutusan hubungan dari Allah dan RasulNya (yang dihadapkan) kepada orang-orang musyrikin yang kamu (kaum muslimin) telah mengadakan perjanjian (dengan mereka). Maka berjalanlah kamu (kaum musyrikin) di muka bumi selama empat bulan dan ketahuilah bahwa sesungguhnya kamu tidak akan dapat melemahkan Allah, dan sesungguhnya Allah menghinakan orang-orang kafir. Dan (inilah) suatu permakluman daripada Allah dan Rasul-Nya kepada umat manusia pada hari haji akbar bahwa sesungguhnya Allah dan RasulNya berlepas diri dari orang-orang musyrikin. Kemudian jika kamu (kaum musyrikin) bertobat, maka bertaubat itu lebih baik bagimu; dan jika kamu berpaling, maka ketahuilah bahwa sesungguhnya kamu tidak dapat melemahkan Allah. Dan beritakanlah kepada orang-orang kafir (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih. kecuali orang-orang musyrikin yang kamu telah mengadakan perjanjian (dengan mereka) dan mereka tidak mengurangi sesuatu pun (dari isi perjanjian)mu dan tidak (pula) mereka membantu seseorang yang memusuhi kamu, maka terhadap mereka itu penuhilah janjinya sampai batas waktunya.
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaqwa. Apabila sudah habis bulan-bulan Haram itu, maka bunuhlah orang-orang musyrikin itu dimana saja kamu jumpai mereka, dan tangkaplah mereka. Kepunglah mereka dan intailah ditempat pengintaian. Jika mereka bertaubat dan mendirikan sholat dan menunaikan zakat, maka berilah kebebasan kepada mereka untuk berjalan. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi maha Penyayang.”
Dan jika seorang diantara orang-orang musyrikin itu meminta perlindungan kepadamu, maka lindungilah ia supaya ia sempat mendengar firman Allah, kemudian antarkanlah ia ketempat yang aman baginya. Demikian itu disebabkan mereka kaum yang tidak mengetahui. Bagaimana bisa ada perjanjian (aman) dari sisi Allah dan RasulNya dengan orang-orang musyrikin, kecuali orang-orang yang kamu telah mengadakan perjanjian (dengan mereka) di dekat Masjidil haraam? maka selama mereka berlaku lurus terhadapmu, hendaklah kamu berlaku lurus (pula) terhadap mereka. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertakwa” (Quran Sura 9:1-7).

Menurut ayat ini, adalah hal yang gila bagi Allah dan utusan-Nya untuk berdamai dengan non Muslim. Allah ingin membunuh mereka, bukan berdamai dengan mereka. Namun demikian, jika ada perjanjian luar biasa di antara kamu dan mereka, maka biarkanlah itu hingga habis masa berlaku perjanjian itu.
“Bagaimana bisa (ada perjanjian dari sisi Allah dan RasulNya dengan orang-orang musyrikin), padahal jika mereka memperoleh kemenangan terhadap kamu, mereka tidak memelihara hubungan kekerabatan terhadap kamu dan tidak (pula mengindahkan) perjanjian. Mereka menyenangkan hatimu dengan mulutnya, sedang hatinya menolak. Dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik (tidak menepati perjanjian)”. (Quran Sura 9:8)
Disini Muhammad memproyeksikan sifat-sifatnya sendiri kepada orang lain. Ia mengatakan jika kaum pagan mempunyai kekuasaan yang lebih, maka mereka akan melanggar perjanjian, maka kamu pun dapat membatalkannya. Tetapi selama 13 tahun kaum pagan tetap setia dan mereka tidak menyakiti Muhammad. Namun ketika Muhammad berkuasa ia hanya memberi mereka 4 bulan untuk berubah pikiran atau menghadapi murkanya.
“Mereka menukarkan ayat-ayat Allah dengan harga yang sedikit, lalu mereka menghalangi (manusia) dari jalan Allah. Sesungguhnya amat buruklah apa yang mereka kerjakan itu. Mereka tidak memelihara (hubungan) kerabat terhadap orang-orang mukmin dan tidak (pula mengindahkan) perjanjian. Dan mereka itulah orang-orang yang melampaui batas” (Quran Sura 9:9-10).
Sekali lagi kita melihat Muhammad melakukan proyeksi. Dialah yang tidak menghormati ikatan kekeluargaan dan mendorong para pengikutnya untuk melakukan hal yang sama dan dia pula yang membatalkan perjanjiannya dan membuat Allahnya menyetujuinya.
“Jika mereka bertaubat, mendirikan sholat dan menunaikan zakat, maka (mereka itu) adalah saudara-saudaramu seagama. Dan Kami menjelaskan ayat-ayat itu bagi kaum yang mengetahui”. (Quran Sura 9:11)
Bertobat dari apa? Dari tidak beriman! Itu berarti jika mereka memeluk Islam dan membayar zakat mereka, maka kamu harus menerima mereka sebagai saudara.
“Jika mereka merusak sumpah (janji)nya sesudah mereka berjanji, dan mereka mencerca agamamu, maka perangilah pemimpin-pemimpin orang-orang kafir itu, karena sesungguhnya mereka itu adalah orang-orang (yang tidak dapat dipegang) janjinya, agar supaya mereka berhenti. Mengapakah kamu tidak memerangi orang-orang yang merusak sumpah (janjinya), padahal mereka telah keras kemauannya untuk mengusir Rasul dan merekalah yang pertama mulai memerangi kamu? Mengapakah kamu takut kepada mereka padahal Allah-lah yang berhak untuk kamu takuti, jika kamu benar-benar orang yang beriman” (Quran Sura 9:12-13).
Seperti yang kita lihat, semua ini hanyalah wacana dan klaim palsu. Orang Mekkah tidak mengusir Muhammad atau para pengikutnya dari Mekkah.
“Perangilah mereka, niscaya Allah akan menghancurkan mereka dengan (perantaraan) tangan-tanganmu dan Allah akan menghinakan mereka dan menolong kamu terhadap mereka, serta melegakan hati orang-orang yang beriman dan menghilangkan panas hati orang-orang mukmin. Dan Allah menerima taubat orang yang dikehendakiNya. Allah maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. Apakah kamu mengira bahwa kamu akan dibiarkan, sedang Allah belum mengetahui (dalam kenyataan) orang-orang yang berjihad di antara kamu dan tidak mengambil menjadi teman yang setia selain Allah, RasulNya dan orang-orang yang beriman. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. Tidaklah pantas orang-orang musyrik itu memakmurkan mesjid-mesjid Allah, sedang mereka mengakui bahwa mereka sendiri kafir. Itulah orang-orang yang sia-sia pekerjaannya, dan mereka kekal di dalam neraka”. (Quran Sura 9:14-17)
Bertentangan dengan ini, orang Mekkah justru meninggalkan kota dan membiarkan Muhammad serta para pengikutnya untuk datang dan melaksanakan ziarah mereka (ibadah Haji), sekalipun orang Muslim adalah musuh mereka, yang telah menyerang mereka, menjarah mereka, dan membunuh banyak pemimpin mereka.
“Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk. Apakah (orang-orang) yang memberi minuman orang-orang yang mengerjakan haji dan mengurus Masjidilharam kamu samakan dengan orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian serta bejihad di jalan Allah? Mereka tidak sama di sisi Allah; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang zalim” (Quran Sura 9:18-19)
“Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah dengan harta, benda dan diri mereka, adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah; dan itulah orang-orang yang mendapat kemenangan. Tuhan mereka menggembirakan mereka dengan memberikan rahmat dari padaNya, keridhaan dan surga, mereka memperoleh didalamnya kesenangan yang kekal, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar. Hai orang-orang beriman, janganlah kamu jadikan bapa-bapa dan saudara-saudaramu menjadi wali(mu), jika mereka lebih mengutamakan kekafiran atas keimanan dan siapa di antara kamu yang menjadikan mereka wali, maka mereka itulah orang-orang yang zalim. Katakanlah: "jika bapa-bapa, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan Rasul-Nya dan dari berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya." Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik”  (Quran Sura 9:20-24) 
“Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya orang-orang yang musyrik itu najis, maka janganlah mereka mendekati Masjidilharam sesudah tahun ini. Dan jika kamu khawatir menjadi miskin, maka Allah nanti akan memberimu kekayaan kepadamu dari karuniaNya, jika Dia menghendaki. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) kepada hari kemudian, dan mereka tidak mengharamkan apa yang diharamkan oleh Allah dan RasulNya dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah), (yaitu orang-orang) yang diberikan Al-Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk. Orang-orang Yahudi berkata: "Uzair itu putera Allah" dan orang-orang Nasrani berkata: "Al Masih itu putera Allah." Demikianlah itu ucapan mereka dengan mulut mereka, mereka meniru perkataan orang-orang kafir yang terdahulu. Dilaknati Allah mereka , bagaimana mereka sampai berpaling. Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai tuhan selain Allah dan (juga mereka mempertuhankan) Al Masih putera Maryam, padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan yang Esa, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Maha suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.” (Quran Sura 9:28-31)
Setelah mengeluarkan ultimatum ini, berbagai suku di seluruh Hijaz mengirim utusan kepada Muhammad dan menerima Islam.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...