Thursday, September 22, 2016

WAKTU KESUSAHAN BAGI YAKUB - 3

WAKTU KESUSAHAN BAGI YAKUB

Pembangunan Bait Allah ke- 3 (bagian ke-5, habis)
Khotbah di Bukit Zaitun
Suatu ketika, diakhir pelayanan-Nya di bumi, Tuhan Yesus berkhotbah di Bukit Zaitun kepada murid-murid-Nya (Mat 24-25). Khotbah ini bukan khotbah biasa, selain merupakan khotbah terpanjang kedua setelah khotbah Yesus di Bukit kepada orang banyak di Galilea (Mat 5-7), khotbah ini adalah pesan pribadi Yesus kepada murid-murid-Nya tentang apa yang akan terjadi di masa depan. Mereka duduk di seberang Bukit Moriah tempat Bait Allah Herodes yang sangat megah berdiri, yaitu di Bukit Zaitun (oleh sebab itu disebut khotbah di Bukit Zaitun), dari Bukit ini mereka dapat melihat dengan sangat jelas kemegahan Bait Allah yang telah dipugar oleh Herodes. Namun apa yang dikhotbahkan Tuhan Yesus sangat berbeda dengan harapan murid-murid yang sangat membanggakan Bait Allah tersebut (Mrk 13:1). Khotbah-Nya kali ini membuat merinding semua yang mendengar. Sambil menunjuk kepada Bait Allah, Tuhan Yesus berkata: “Kamu melihat semuanya itu? Aku berkata kepadamu, sesungguhnya tidak satu batupun di sini akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain; semuanya akan diruntuhkan.” (Mat 24:2). Antara percaya dan tidak percaya lalu murid-murid-Nya bertanya kepada Yesus, “Kapan hal itu terjadi? Lalu mereka juga bertanya: “Apakah tanda kedatangan-Mu dan tanda kesudahan dunia?” Lalu Tuhan Yesus menjawab pertanyaan murid-murid dengan nubuat terhadap bangsa Israel, terhadap orang percaya dan terhadap seluruh dunia di akhir zaman.
Isi khotbah / nubuat di Bukit Zaitun ini bukanlah khotbah yang enak di dengar, sebab isinya berkisah tentang masa kesengsaraan besar yang akan terjadi menjelang kedatangan-Nya dan kesudahan dunia. Pesan atau peringatan utama pada khotbah di Bukit Zaitun ini adalah pesan ganda. Pertama, Tuhan Yesus memperingatkan bahwa sebelum Ia kembali, dunia akan menjadi semakin tidak bersahabat terhadap umat Israel dan orang-orang percaya. Kedua, Tuhan Yesus memperingatkan manusia untuk bersiap-sedia menyambut kedatangan-Nya yang kedua kali, sebab Ia tidak menyebutkan tanggal dan hari yang tepat berkenaan waktu kedatangan-Nya tersebut, Ia hanya memberikan tanda dan mengingatkan dengan tegas: “Berjaga-jagalah!” (Mat 24:42; 24:13).
Pengangkatan
Seorang diangkat, seorang ditinggalkan
Kedatangan Tuhan memiliki urutan-urutan yang jelas. Sebelum Ia datang ke dunia ini, maka terjadi dahulu 7 tahun masa kesusahan besar. Sebelum 7 masa kesusahan besar terjadi dahulu pengangkatan (I Tes 4:15-17; I Kor 15:51-54). Pengangkatan dimaksudkan agar anak-anak Tuhan yaitu Gereja-Nya terluput dari masa 7 tahun kesusahan besar, I Tes 1:10 berkata: “dan untuk menantikan kedatangan Anak-Nya dari sorga, yang telah dibangkitkan-Nya dari antara orang mati, yaitu Yesus, yang menyelamatkan kita dari murka yang akan datang.” Dengan kata lain Gereja-Nya akan dipindahkan dari bumi ini sebelum siksaan dimulai. Alkitab mencatat bahwa masa kesusahan besar ditujukan bukan bagi Gereja, melainkan bagi Israel. Bangsa ini akan menjadi fokus dari program Allah di bumi. Seluruh masa siksaan (waktu kesusahan bagi Yakub) menandakan dimulainya proses pencangkokan kembali bangsa Israel ke dalam pohon Zaitun (Rom 11:23-27). 
Pada edisi sebelumnya kita telah melihat bagaimana Israel mengalami masa aniaya terbesar sepanjang sejarah mereka, yaitu kekejian yang membinasakan oleh Antikris (Dan 12:11). Mengapa mereka mengalami hal seperti itu? Karena bangsa Israel terlebih dahulu melakukan kekejian terhadap Tuhan, Yeh 33:29 berkata “Dan mereka akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN, pada saat Aku membuat tanah ini musnah dan sunyi sepi, oleh karena semua perbuatan-perbuatan mereka yang keji, yang mereka lakukan.” Sehingga Tuhan hendak memurnikan orang-orang Israel dari para pembuat kekejian tersebut dan menyelamatkan orang-orang pilihan-Nya yang tetap setia dan yang akan berbalik dan percaya kepada Yesus. Jelas bahwa makna “masa siksaan” adalah berkaitan dengan etnis Yahudi dan bangsa Israel, bukan Gereja. Tuhan Yesus dengan jelas memperingatkan kepada mereka yang tinggal di tempat-tempat yang kesemuanya berada di Israel (Yudea, Yerusalem, dan Bait Allah).
Jika Israel yang menjadi fokus selama masa kesusahan besar, maka siapakah orang-orang yang dimaksud dalam ayat ini: Kemudian dari pada itu aku melihat: sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat terhitung banyaknya, dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa, berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putih dan memegang daun-daun palem di tangan mereka...Siapakah mereka yang memakai jubah putih itu dan dari manakah mereka datang?" Maka kataku kepadanya: "Tuanku, tuan mengetahuinya." Lalu ia berkata kepadaku: "Mereka ini adalah orang-orang yang keluar dari kesusahan yang besar; dan mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba.” (Why 7:9-14). Siapakah orang-orang dari segala bangsa ini (non-Yahudi) yang mengalami masa kesusahan besar, adakah orang lain yang sama-sama dengan bangsa Israel mengalami masa siksaan? Jawabanya dapat kita lihat di Luk 17:34-36, ayat ini merupakan catatan Lukas tentang khotbah Tuhan Yesus di Bukit Zaitun yang dengan tegas mengatakan: “Aku berkata kepadamu: Pada malam itu ada dua orang di atas satu tempat tidur, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan. Ada dua orang perempuan bersama-sama mengilang, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan.” (Kalau ada dua orang di ladang, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan). (Lihat juga Mat 24:40-42). Saat Tuhan Yesus berkata: “... Ada dua orang di atas satu tempat tidur, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan...” Itu pasti sepasang suami istri, dan pasti merupakan pasangan yang seiman, sebab jika bukan suami istri pastilah kedua-duanya tidak akan diangkat karena mereka sedang melakukan perzinahan. Jadi pasangan tersebut adalah sama-sama orang percaya, hanya saja salah satu dari mereka mengasihi Tuhan dengan sungguh-sungguh sedangkan yang satunya tidak, sehingga – sekalipun kedua-duanya merupakan orang percaya – tapi hanya satu orang saja yang diangkat, sedangkan yang satunya lagi tertinggal dan akan masuk masa kesusahan besar.
Hal tersebut menjelaskan bagi kita bahwa sekalipun Tuhan berjanji untuk meluputkan orang-orang percaya dari masa siksaan yang akan terjadi di hari-hari terakhir, tidak berarti SEMUA orang percaya akan diangkat / diluputkan dari masa itu. Tidak semua orang Kristen akan mengalami pengangkatan! Bagi yang mengalami pengangkatan, ini merupakan alasan mengapa kedatangan Kristus merupakan pengharapan dan penghiburan besar bagi orang percaya (I Tes 4:17-18), sebab waktu itu merupakan penyelamatan orang percaya dari murka Allah yang dahsyat, yaitu hukuman-hukuman pada hari Tuhan. Tapi bagi yang tertinggal, waktu itu akan menjadi masa depan yang mengerikan seperti yang belum pernah terjadi dan tidak akan pernah terjadi lagi di bumi ini. Bagi mereka yang tertinggal, hidup di dunia ini tidak akan menjadi mudah. Hampir-hampir tidak dapat dipercaya bahwa masa-masa sulit yang akan datang adalah hari-hari mengerikan yang tiada taranya. Tidak ada peristiwa apa pun dalam sejarah dunia pada masa yang sudah lampau dapat dibandingkan dengan apa yang akan dialami umat manusia pada masa itu, “Sebab pada masa itu akan terjadi siksaan yang dahsyat seperti yang belum pernah terjadi sejak awal dunia sampai sekarang dan yang tidak akan terjadi lagi.” (Mat 24:21). Bahkan apa yang dapat ditulis di dalam artikel ini tidak bisa sepenuhnya melukiskan kekejian Antikris.
Sakit bersalin
Semakin hari semakin menyakitkan
Apabila orang berkata, “Semuanya aman dan tentram," maka pada waktu itulah tiba-tiba mereka akan ditimpa kebinasaan, dan tidak seorang pun dapat lolos. Hal itu akan terjadi tiba-tiba, seperti perasaan sakit bersalin yang menimpa seorang wanita yang akan melahirkan.” (I Tes 5:3, BIS).
Dari saat terjadinya pengangkatan, masa sengsara tidak langsung menjadi masa-masa mengerikan bagi dunia ini. Segala aniaya dan bencana yang akan melanda dunia akan datang secara bertahap seperti sakit bersalin seorang ibu yang sudah waktunya untuk melahirkan. Segala sesuatunya akan seperti biasa dan damai, rasa sakitnya tidak begitu terasa dan tidak terlalu sering, namun dalam waktu singkat dan tanpa diduga-duga sakit akan berangsur-angsur memuncak tanpa ampun menjadi sakit tak tertahankan antara hidup dan mati. Tanda-tanda seperti sakit bersalin inilah yang akan berlaku pada masa 7 tahun kesusahan besar.
Awal sakit bersalin
Munculnya Antikris 
Hari-hari ini sebenarnya sudah muncul banyak Antikris (I Yoh 2:18), tapi mereka belum bisa menyatakan diri karena masih ada yang menahannya yaitu Roh Kudus dan Gereja-Nya yang kudus (II Tes 2:7) sehingga mereka bekerja secara rahasia. Tapi saatnya akan tiba – yaitu pada saat yang tidak disangka-sangka – Roh Kudus dan Gereja-Nya akan diangkat dalam pengangkatan (I Tes 4:17), dan pada saat itu Antikris baru bisa menyatakan diri, kemunculannya juga tidak langsung menjadi sosok yang kejam dan haus disembah, namun ia akan datang menjadi juru damai dunia. “Maka saya melihat, lalu nampak seekor kuda putih. Penunggangnya memegang sebuah busur, dan kepadanya diberi sebuah mahkota. Ia maju sebagai seorang pemenang yang pergi merebut kemenangan.” (Why 6:2, BIS). Kemunculan Antikris diibaratkan sebagai seseorang penunggang kuda putih, mengenakan mahkota dan memegang sebuah busur (tanpa anak panah). Kuda putih melambangkan kemenangan dan penaklukkan. Ia juga mengenakan sebuah mahkota yang melambangkan kemenangan, sebab kata asli “mahkota” diatas mempergunakan kata “Stephanos” (Yun.) yaitu sebuah mahkota yang terbuat dari untaian bunga “Stephanotis”, mahkota ini biasanya diberikan kepada seseorang atlet yang memenangkan pertandingan olah raga pada zaman Yunani kuno. Jadi mahkota yang dipergunakan oleh penunggang kuda putih ini bukan menggunakan kata “Diadema”, yaitu mahkota yang dipergunakan Tuhan Yesus di Why 19:12 yang berarti mahkota lambang kekuasaan seperti biasa raja-raja di daerah Persia pergunakan. Sedangkan busur (tanpa anak panah) melambangkan kekuatan militer yang ia miliki namun tidak dipergunakan, atau lebih tepatnya “belum dipergunakan”, sebab Antikris akan mengambil kekuasaan lebih kepada mempergunakan diplomasi dan menciptakan perdamaian. Dia tidak akan memperoleh pengaruh melalui perang, tetapi dengan menawarkan damai dengan kekuatan militernya. Sekalipun ini merupakan akal licik dari Antikris untuk menipu pemimpin-pemimpin dunia, namun ayat di atas dengan jelas mengatakan bahwa : “Ia maju sebagai seorang pemenang yang pergi merebut kemenangan,” yang menjelaskan bahwa Antikris akan berhasil dalam setiap usaha dan dari segala penipuannya.
Dalam waktu singkat, Antikris akan menjadi pemimpin dunia (Why 17:13), keberhasilannya mendamaikan konflik-konflik antar negara, suku dan bangsa akan menjadikannya pemimpin tunggal yang telah dinanti-nantikan oleh seluruh dunia, “... Dan ia akan beruntung sampai akhir murka itu; sebab apa yang telah ditetapkan akan terjadi.” (Dan 11:36). Antikris akan menjadi pemimpin yang dipuja-puja, orang-orang akan berbondong-bondong dan memadati setiap acara pidato pemimpin berkharisma ini, mereka akan terdiam mendengarkan setiap pidatonya dan bertepuk tangan atas setiap kata-kata perdamaian dunianya. Kemenangan demi kemenangan akan ia dapatkan dimasa itu.
Seperti halnya sakit bersalin yang dimulai dari tidak ada sakit sama sekali, namun kemudian sakit itu mulai terasa. Demikian juga 7 tahun waktu kesusahan besar, dari mulai perdamaian tercipta oleh Antikris, maka perlahan-lahan ia akan menyombongkan diri dan mulai menetapkan peraturan-peraturan pribadinya yang sangat mencelakakan penduduk dunia umumnya dan orang-orang Kristen tertinggal khususnya. 
Untuk mengambarkan kejadian ini kita dapat melihat pengalaman bangsa Jerman saat munculnya seorang berkharisma bernama Adolf Hitler, dengan kemampuannya berpidato dan meyakinkan rakyat Jerman untuk kembali membangkitkan negerinya dari keterpurukan pasca kekalahannya di PD I, hampir seluruh penduduk Jerman membanggakan sang pemimpin baru tersebut, mereka memadati stadion-stadion dimanapun Hitler berpidato serta melambai-lambaikan tangan saat ia berparade dengan para tentaranya. Inilah pemimpin impian Jerman. Tahun-tahun awal kepemimpinan Hitler, Jerman menjadi negara yang perkasa, namun di tahun-tahun kemudian kehancuranlah yang dibawa oleh pemimpin mereka itu, mereka mulai sadar bahwa ternyata rakyat telah salah pilih, tapi terlambat, Jerman telah hancur ...
Kelak penduduk dunia pun akan mengalami hal yang sama, mereka akan tertipu oleh penampilan dan kemampuan Antikris untuk membawa dunia kepada tatanan yang lebih baik (New World Order). Ia disanjung-sanjung, dihormati, dan orang ingin bertemu dengan dia sekalipun hanya untuk melambaikan tangan. Bagi orang-orang kristen tertinggal inilah awal sakit bersalin, sebab mereka tahu bahwa pemimpin yang disanjung-sanjung oleh penduduk bumi itu adalah Antikris, tokoh kejam yang akan segera membawa kebinasaan bagi dunia.
“Dan oleh karena akalnya, penipuan yang dilakukannya akan berhasil; ia akan membesarkan dirinya dalam hatinya, dan dengan tak disangka-sangka banyak orang akan dibinasakannya...” (Dan 8:25) Seperti yang telah dinubuatkan, maka dalam waktu singkat, seluruh pemimpin dan penduduk dunia akan sadar bahwa mereka telah salah pilih! Antikris yang telah dipercayakan untuk mendamaikan dunia ini adalah penipu. Namun terlambat, Antikris sudah menguasai segalanya, dan segera akan melancarkan pembinsaan.
Sakit bersalin berikutnya...
Tidak bisa membeli apa-apa
“Dan ia (Antikris) menyebabkan, sehingga kepada semua orang, kecil atau besar, kaya atau miskin, merdeka atau hamba, diberi tanda pada tangan kanannya atau pada dahinya, dan tidak seorangpun yang dapat membeli atau menjual selain dari pada mereka yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu atau bilangan namanya ... dan bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam. (Why 13:16-17)
Sakit bersalin berikutnya adalah pemberlakuan tanda 666 untuk seluruh proses jual-beli. Semua aktifitas keuangan dan perekonomian diubah menjadi transaksi non tunai, sebab uang tunai tidak berlaku lagi.
Dengan jalan demikian sebenarnya Antikris sedang berusaha memperoleh kuasa total atas dunia melalui ekonomi. Meningkatnya ketergantungan ekonomi diantara bangsa-bangsa akan sangat menguntungkan bagi Antikris, di sisi lain Antikris menggunakan barang-barang dagangan untuk menguatkan cengkeraman atas penduduk dunia (konsumtif, materialistis, trend). Dan saat manusia telah terikat oleh cengkraman tersebut Antikris akan memperhadapkan seluruh penduduk dunia bahwa: “Jika ingin melanjutkan roda kehidupan, maka pergunakanlah tanda 666”. Dan seperti kita ketahui bahwa jika seseorang menerima tanda tersebut maka orang tersebut otomatis menjadi milik Iblis, sebab tanda 666 tersebut adalah materai kepemilikan Iblis, dan bagi orang Kristen tertinggal, menerima tanda 666 sama saja dengan meninggalkan Kristus / murtad (Why 14:9-10). Tapi ini juga menjadi polemik hidup dan mati, sebab jika menolak menerima, maka seseorang tidak dapat membeli dan menjual apa-apa.
Sakit bersalin ini rupanya cara Antikris agar semua orang mau menerima tanda sebagai materai kepemilikannya, dan sebagai paksaan ia mempergunakan ancaman lewat dunia keuangan. Pilihan ini akan diperhadapkan untuk menguji “kepada siapa orang-orang Kristen tertinggal akan setia?” Apakah kepada Kristus, atau kepada uang (Antikris). Jika kepada Antikris maka mereka akan menerima tanda 666 dan dapat melanjutkan kehidupan perekonomian mereka. Tetapi jika memilih untuk tetap setia kepada Kristus dan menolak menerima tanda 666, maka mereka harus kehilangan semua hak jual-beli, kehilangan seluruh uang, tabungan, asuransi, gaji dan semua yang behubungan dengan uang. Sebab segala transaksi jual-beli, buku tabungan, kartu kredit, ATM, saham, cek, giro, tanda pengenal, SIM, dan lainya sudah tercakup dalam satu sistem moneter global bertandakan 666. Bagi orang Kristen tertinggal yang tidak memiliki uang atau yang hanya memiliki uang sedikit, menolak tanda 666 dan kehilangan semua uang mereka tidaklah sulit, tapi bagi mereka yang memiliki tabungan miliaran rupiah dan memiliki banyak harta, tetap setia kepada Kristus dengan resiko kehilangan semua uangnya tidaklah mudah. Kemungkinan, dalam pengujian ini sedikit saja yang mau tetap setia kepada Kristus dan menolak tanda 666, sebagian mereka akan menerima tanda 666 karena tidak mau kehilangan uangnya (bandingkan dengan kisah orang muda kaya yang lebih memilih uangnya dari pada mengikut Kristus, Mat 19:16-23), dan sebagian lagi akan menerima tanda 666 karena ketidaktahuan, sebab tidak semua gereja saat ini mengajarkan kepada jemaatnya tentang rahasia akhir zaman.
Bagi mereka yang menolak menerima tanda 666 akan menjadi awal sakit bersalin yang menyakitkan. Mereka kehilangan semuanya dan tidak bisa membeli apa-apa termasuk membeli bahan makanan. Mereka akan kelaparan dan tidak bisa berjualan untuk mendapatkan penghasilan. Alkitab tidak mencatat bagaimana mereka bisa bertahan hidup selama masa kesusahan dengan keadaan seperti ini, pasti sangat-sangat sulit dan menderita. Satu-satunya cara adalah dengan mengungsi ke gunung-gunung atau hutan-hutan, sebab disana manusia tidak membeli untuk mendapatkan bahan makanan, mereka akan bercocok tanam sendiri, berburu, memancing atau mencari apa saja yang bisa didapat di dalam hutan.
Mengapa orang-orang Kristen tertinggal harus mengalami aniaya seperti itu? Dari penghukumannya, kita bisa melihat dosanya. Jika penghukumannya adalah uang, maka dosanya juga adalah tidak akan jauh dari masalah uang. Jadi ini adalah penghukuman bagi anak-anak Tuhan yang saat ini cinta akan uang. “Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.” (I Tim 6:10); “Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang...,” (II Tim 3:2); Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu...” (Ibr 13:5).
Hari-hari ini adalah waktu-waktu yang sulit, uang sangat sulit didapatkan, sehingga manusia memerlukan lebih banyak lagi uang dan jaminan masa depan bagi kelangsungan hidupnya. Bukan hanya bagi orang-orang dunia, pola pikir tersebut juga menguasai di kalangan anak-anak Tuhan. “Uang adalah segalanya”, “uang saya, gimana saya!”, “hidup untuk uang”, dan yang lebih mengherankan bahwa orang-orang Kristen dalam mengikut Tuhan hanya melihat untung-ruginya, yang dipikirkan hanya berkat dan berkat, ibadah hanya untuk berkat, dan yang lebih parahnya lagi adalah melayani untuk berkat (uang, Luk 16:13), beberapa orang mencari jiwa bukan untuk dimenangkan bagi Tuhan tetapi untuk dijadikan downline dan isurance prospectus. Dan setelah memiliki uang, mereka habiskan untuk memenuhi semua hawa-nafsunya semata (menghamburkan uang), tidak pernah berfikir untuk Tuhan, sesama, memenangkan jiwa, pemberitaan injil dan mengumpulkan harta di sorga (Mat 6:19-20; I Tim 6:17-19).
Tuhan Yesus datang memang untuk memberkati umat-Nya dengan segala kelimpahan, namun sayang kelimpahan mengakibatkan pengorbanan nilai-nilai dedikasi dan rohani. Kenikmatan hidup telah menumpulkan kepekaan rohani anak-anak Tuhan, mereka begitu menghamburkan uang sementara di belahan bumi yang lain para penginjil Kristen setiap hari berhadapan dengan bahaya kelaparan, kekurangan dan aniaya. “Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya, yaitu hidup kekal kepada mereka yang dengan tekun berbuat baik, mencari kemuliaan, kehormatan dan ketidakbinasaan, tetapi murka dan geram kepada mereka yang mencari kepentingan sendiri, yang tidak taat kepada kebenaran, melainkan taat kepada kelaliman.” (Rom 2:6-8)
Sakit bersalin berikutnya...
Perjanjian damai antara Antikris dan Israel
Dan 9:27 mengatakan bahwa pada masa kesusahan besar Antikris akan mengikat perjanjian damai dengan Israel. Tujuan utama Antikris memang menginginkan Israel, yaitu Yerusalem dan Bait Allah. Sebab disitulah ia hendak berkuasa dan menyatakan diri sebagai Allah. Perjanjian ini sangat menganak-emaskan Israel, sekalipun Antikris berusaha mendamaikan seluruh dunia tanpa pandang bulu, namun terhadap Israel, ia akan sangat membelanya. Bahkan Antikris akan membuat langkah yang sangat menyakitkan sebagian penduduk dunia dengan membantu Israel membangun Bait Allah ke-3 (untuk mengerti bagian ini, Saudara dapat melihatnya di Buletin Doa edisi 144 / Oktober 2010 yang lalu). ketidak-adilan ini membangkitkan kekecewaan terhadap Antikris dan Israel. 
Saat ini saja sebagian besar penduduk dunia sangat membenci orang-orang Yahudi. Bahkan kita mengenal istilah antisemitisme, yaitu sikap pemusuhan atau prasangka terhadap individu, agama, etnik dan ras kaum Yahudi. Tidak ada satu bangsa yang dibenci secara global selain bangsa Yahudi, sehingga puncaknya bagaimana kita melihat suatu ideologi nasional Nazisme dari Adolf Hitler saat PD II berusaha membinasakan bangsa Yahudi. Kelak, dengan perlakuan istimewa Antikris terhadap bangsa Yahudi akan menambah parah kebencian bangsa-bangsa terhadap orang-orang Yahudi. Dalam Yeh 38-39 Alkitab mencatat bahwa negara dari Utara dan negara-negara Selatan (Gog dan Magog) akan bersatu dalam kekuatan militer yang besar untuk merebut tanah Israel dan berencana membinasakan orang-orang Yahudi (kemungkinan berhubungan dengan sikap Antikris yang membela Israel). Namun karena ikatan perjanjian dengan Israel untuk membantu dan melindunginya, maka Antikris akan mengerahkan tentaranya yang besar juga untuk melawan negara-negara Selatan tersebut. Dan Antikris berhasil. Bagi orang-orang Yahudi ini merupakan kabar gembira, tapi bagi penduduk dunia ini akan menambah antisemitisme global.
Anda bisa bayangkan pada saat hal itu terjadi, tidak bisa dibayangkan bagaimana nasib orang-orang Kristen tertinggal, sebab dunia ini selalu mengidentikkan kekristenan dengan keyahudian. Dunia ini selalu melampiaskan kebenciannya terhadap bangsa Yahudi kepada orang-orang Kristen, padahal orang-orang Yahudi sendiri membenci kekristenan, bahkan Yesus, rasul-rasul dan Gereja mula-mula pun dianiaya dan dibunuh oleh orang-orang Yahudi. Tapi orang tetap menyamakan kekristenan dengan Yahudi. Ini akan menjadi sakit bersalin berikutnya bagi orang-orang Kristen tertinggal, mereka akan menjadi pelampiasan kekesalan masyarakat dunia terhadap bangsa Yahudi.
Mulai saat ini, pribadi Antikris yang sangat bijaksana akan berangsur-angsur membuka kedoknya, ia mulai melancarkan kekejian, kediktatoran, kesombongan dan kehausannya akan nyawa manusia. “Dan majulah seekor kuda lain, seekor kuda merah padam dan orang yang menungganginya dikaruniakan kuasa untuk mengambil damai sejahtera dari atas bumi, sehingga mereka saling membunuh, dan kepadanya dikaruniakan sebilah pedang yang besar.” (Why 6:4). Dunia yang tadinya damai, akan berubah menjadi dunia tanpa damai sejahtera, mereka akan saling membenci dan mulai mempersiapkan persenjataan masing-masing (”dikaruniakan sebilah pedang yang besar”) sebagai persiapan untuk saling berperang dan membunuh. Iblis akan bersukacita melihat hal ini, sebab Iblis-lah yang membuat manusia saling membenci, ia sedang mempersiapkan rencananya yang besar untuk membinasakan umat manusia.
Sakit bersalin berikutnya...
Jatuhnya perekonomian
Sesungguhnya, ada seekor kuda hitam dan orang yang menungganginya memegang sebuah timbangan di tangannya. Dan aku mendengar seperti ada suara di tengah-tengah keempat makhluk itu berkata: "Secupak gandum sedinar, dan tiga cupak jelai sedinar. Tetapi janganlah rusakkan minyak dan anggur itu.” (Mat 6:5-6)
Saat Antikris mengubah sistem moneter dunia menjadi sistem 666, dari pada kehilangan seluruh uang yang dimilikinya, banyak orang-orang Kristen tertinggal akhirnya memilih untuk menerima tanda 666. Mereka lebih mengutamakan kelangsungan hidup dari pada mempertahankan iman kepada Kristus. Dengan menerima tanda 666, mereka berharap dapat tetap memiliki uang, harta benda dan bahan makanan. Padahal mereka telah salah! Bahkan mereka telah melakukan dua kesalahan sekaligus. Pertama, mereka telah meninggalkan keselamatan di dalam Yesus Tuhan demi harta benda. Kedua, sekalipun telah menerima tanda 666, mereka akan tetap kehilangan harta benda mereka, mengapa? Karena perekonomian saat itu akan runtuh. Jagalah supaya kamu jangan menolak Dia, yang berfirman ... “Satu kali lagi Aku akan menggoncangkan bukan hanya bumi saja, melainkan langit juga.” Ungkapan “Satu kali lagi” menunjuk kepada perubahan pada apa yang dapat digoncangkan, karena ia dijadikan supaya tinggal tetap apa yang tidak tergoncangkan. (Ibr 12:25-27). Dunia ini akan digoncangkan, perekonomian dunia akan runtuh, negara-negara berkuasa akan digoncangkan, bumi, bahkan alam semesta akan digoncangkan. Seberapa besar pun seseorang memiliki uang dan kekuasaan, saat itu akan hilang tak berbekas, sebab kegoncangan ekonomi yang terjadi adalah dalam skala global, yaitu berlaku atas seluruh dunia.
Para penafsir percaya bahwa keruntuhan ekonomi ini akan dipicu oleh peperangan Gog Magog I. Dampak peperangan besar tersebut membuat kegoncangan di dunia perekonomian, ketahanan pangan dan merubah wajah percaturan global. Dampak dari keruntuhan ekonomi ini sangat besar, inflasi harga-harga terjadi diluar batas kewajaran. Bahkan untuk membeli secupak gandum (kurang lebih 1 kg) seseorang harus membayar 1 Dinar (yaitu upah satu hari kerja). Bisa dibayangkan jika upah sehari kerja hanya bisa membeli 1 kg gandum, dan bagaimana jadinya jika seseorang tersebut memiliki 1 orang istri dan 2 orang anak... Berapa upah kerja harus dipergunakannya hanya untuk 1 kali makan saja. Ini akan menjadi sakit bersalin berikutnya yang semakin hari semakin menyakitkan. Orang-orang Kristen tertinggal yang terlanjur murtad dan menerima tanda 666 akan sangat menyesal, tapi sudah terlambat, menjadi hamba Antikris atau tidak, dimasa kesusahan besar akan sama-sama menderita. Oleh sebab itu dengan alasan apapun JANGAN MENERIMA TANDA 666 DI DALAM TUBUH, menyesal kemudian tidak ada gunanya.
Sakit bersalin berikutnya...
Kelaparan
“Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang keempat, aku mendengar suara makhluk yang keempat berkata: "Mari!" Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda hijau kuning dan orang yang menungganginya bernama Maut dan kerajaan maut mengikutinya. Dan kepada mereka diberikan kuasa atas seperempat dari bumi untuk membunuh dengan pedang, dan dengan kelaparan dan sampar, dan dengan binatang-binatang buas yang di bumi.” (Why 6:7-8)
Saat berkhotbah di Bukit Zaitun, Tuhan Yesus memperingatkan murid-murid-Nya bahwa di hari-hari terakhir akan terjadi peperangan di seluruh dunia (Mat 24:6; Mrk 13:7), bangsa bangkit melawan bangsa, kerajaan melawan kerajaan, dan oleh karena hebatnya peperangan yang terjadi setidaknya 1/4 penduduk dunia akan tewas! Mereka yang tewas adalah akibat terlibat langsung dalam peperangan tersebut dan tewas karena dampak yang ditimbulkan oleh peperangan, seperti :
• Tewas terkena senjata-senjata pemusnah masal yang dipergunakan, termasuk dampak jangka panjang terkena radiasi senjata-senjata yang tidak bisa hilang dalam jangka waktu singkat.
• Tewas akibat kelaparan yang biasa terjadi setelah peperangan (karena terputusnya jalur distribusi dan berhentinya produksi pangan).
• Tewas akibat bala penyakit / sampar. Kata asli yang dipergunakan untuk menggambarkan kata sampar di atas adalah “thanatos” (Yun.) yang berarti tewas oleh luka yang membawa kematian atau membahayakan hidup. Ini menjelaskan bahwa bala penyakit yang timbul juga adalah masih dampak dari peperangan yang timbul, seperti luka terkena peluru, ranjau, bom, radiasi, penyakit yang ditimbulkan oleh karena banyaknya mayat yang membusuk dan dibiarkan tidak terkubur dan kelaparan di daerah-daerah berdekatan dengan area berperang.
• Tewas oleh binatang-binatang buas.
Dan kematian ini akan melanda penduduk dunia tanpa terkecuali, temasuk orang-orang Kristen tertinggal. Dan Mat 24:8 terjemahan NKJ berkata: “All these are the beginning of sorrows.” Yaitu “Semuanya itu baru permulaan penderitaan”. Sakit bersalin ini baru permulaan dari penderitaan yang akan terjadi ...
Mengapa orang-orang Kristen tertinggal dan dunia ini harus mengalami aniaya kelaparan seperti itu? Dari hukumannya kita bisa melihat kesalahannya. “Sebab sebagaimana halnya pada zaman Nuh, demikian pula halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia. Sebab sebagaimana mereka pada zaman sebelum air bah itu makan dan minum, kawin dan mengawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, dan mereka tidak tahu akan sesuatu, sebelum air bah itu datang dan melenyapkan mereka semua, demikian pulalah halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia.” (Mat 24:37-39). Sebelum masa kesusahan besar terjadi, Tuhan sudah memperingatkan bahwa kehidupan manusia umumnya dan kehidupan orang-orang Kristen khususnya akan dikuasai oleh keinginan untuk makan, minum dan kawin yang berlebih, atau dengan kata lain mereka menjadi rakus... Seperti kerakusan yang menguasai orang-orang Israel pada waktu di padang gurun (Bil 11:31) sehingga membangkitkan murka Tuhan dan membinasakan mereka selagi daging masih ada di dalam mulut masing-masing. Bukan suatu yang rahasia jika dikalangan anak-anak Tuhan terjadi juga nafsu kerakusan (Bil 11:4) seperti itu hari-hari ini, yang dipikirkan hanya makan dan makan. Uang hanya dihabiskan untuk gaya hidup makan enak dan berburu kuliner (Ams 23:3), pesta-pora (Luk 21:34), berfoya-foya (I Kor 10:7), bahkan beberapa diantaranya datang ke ibadah hanya untuk mencari makanan (I Kor 11:20-22; 33-34), sebab gereja telah mengubah jam-jam doa dengan makan-makan, dan terakhir adalah dengan berbagai alasan anak-anak Tuhan tidak mau berpuasa (Mat 9:15), mereka kurang berminat menghadiri doa puasa, dan sebagian lagi menipu diri dan Tuhan dengan diam-diam melalaikan perintah berpuasa para pemimpin rohani mereka. Orang-orang seperti inilah yang akan masuk masa kelaparan hebat di masa kesusahan besar, tidak ada makanan dan tidak bisa membeli makanan. 
Makan itu penting, tapi makanlah untuk hidup, bukan hidup untuk makan. Kuasailah diri kita hari-hari ini, makanlah untuk kemuliaan Tuhan (I Kor 10:31), ucapkanlah syukur atas apa yang masih kita dapat makan (Kis 27:35; Rom 14:6) dan ingatlah untuk selalu memberi makan kepada orang-orang yang lapar (Mat 25:34-40).
Sakit bersalin berikutnya...
Penganiayaan
“Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang kelima, aku melihat di bawah mezbah jiwa-jiwa mereka yang telah dibunuh oleh karena firman Allah dan oleh karena kesaksian yang mereka miliki.” (Why 6:9)
Sakit bersalin berikutnya adalah penganiayaan terhadap orang-orang Kristen tertinggal. Didalam khotbah-Nya di Bukit Zaitun Tuhan Yesus menyisipkan peringatan penting bagi murid-murid-Nya: “Pada waktu itu kamu akan diserahkan supaya disiksa, dan kamu akan dibunuh dan akan dibenci semua bangsa oleh karena nama-Ku” (Mat 24:9). Tidak ada sebab atau alasan, orang-orang Kristen tertinggal akan mengalami aniaya dari seluruh penduduk bumi ini dengan kebencian yang luar biasa. Satu alasan mengapa mereka membenci umat Tuhan adalah oleh karena “Nama Tuhan Yesus!”
Saat ini pun sebenarnya Iblis melalui dunia ini telah menganiaya Gereja-Nya, dari mulai Gereja mula-mula lahir hingga kini di negara-negara, daerah-daerah, dan kota-kota tertentu, umat Kristen sangat ditekan dan teraniaya. Tuhan Yesus sudah memperingatkan kita melalui Firman-Nya: “...Dan kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku; tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat...” (Mat 10:21-23); “Kamu akan dikucilkan, bahkan akan datang saatnya bahwa setiap orang yang membunuh kamu akan menyangka bahwa ia berbuat bakti bagi Allah.” (Yoh 16:2). Seberapa sering kita mendengar pengrusakan, penutupan dan pembakaran gereja. Akan tetapi saat ini masih ada Roh Kudus dan doa orang-orang kudus yang menahan penganiayaan itu menjadi besar, belum lagi hukum yang menjamin kebebasan beragama dan Hak Asasi Manusia (HAM) yang berlaku di negara-negara tertentu, masih melindungi umat Kristen dari aniaya yang besar.
Tapi saatnya akan tiba, Roh Kudus akan diangkat, orang-orang kudus akan diangkat, dan Antikris akan berkuasa atas dunia ini. Tidak akan ada lagi hukum yang melindungi kebebasan beragama sebab Antikris-lah hukumnya, tidak ada lagi HAM sebab Antikris adalah keji. Pokoknya jika seseorang ketahuan sebagai pengikut Kristus, tanpa alasan apapun seluruh dunia, terlebih pasukan Antikris, akan melakukan aniaya. Dan tidak dapat dibayangkan bagaimana aniaya yang akan terjadi saat itu, sebab saat ini saja – sekalipun ada HAM – jika kita melihat penganiayaan yang terjadi atas Gereja Tuhan diseluruh dunia begitu mengerikan. Pembakaran gereja, pembacokan, penembakkan, pengeroyokan dll. Apalagi kelak, saat semuanya begitu bebas dan diatur oleh diktator keji yang sangat membenci kekristenan.
Hal yang mengejutkan adalah bahwa kata Yunani yang dipergunakan untuk “dibunuh” dalam ayat Why 6:9 tadi adalah “disembelih.” Dan oleh karena hebatnya penyembelihan besar-besaran terhadap manusia ini, banyak orang Kristen tertinggal yang akan murtad, Tuhan Yesus berkata: “Dan banyak orang akan murtad dan mereka akan saling menyerahkan dan saling membenci.” (Mat 24:10). Banyak yang murtad, dan yang lebih mengerikan adalah bahwa sesama orang-orang Kristen tersebut akan saling mengkhianati, mereka akan saling menyerahkan, memberitahukan tempat persembunyian anak-anak Tuhan, anak menyerahkan orang tua mereka, orang tua menyerahkan anak-anaknya, yang penting disini adalah menyelamatkan diri sendiri atau bahkan untuk mendapatkan keuntungan. Ini persis seperti pengkhianatan yang dilakukan Yudas terhadap Tuhan Yesus. Akhir orang-orang yang gagal ini (murtad) sudah jelas, yaitu api neraka yang kekal.
“Nah, janji Allah masih berlaku, dan kita akan diberi istirahat yang dijanjikan-Nya. Jadi, hendaklah kita menjaga supaya jangan ada seorang pun dari antara kalian yang ternyata tidak me-nikmati istirahat yang dijanjikan itu.” (Ibrani 4:1, BIS) Sekalipun masa aniaya adalah masa penghukuman bagi anak-anak-Nya yang tertinggal, namun keselamatan masih berlaku. Tuhan Yesus memberikan dua nasihat kepada anak-anak-Nya yang tertinggal bisa selamat dan menerima hidup yang kekal di sorga bersama-Nya dalam melewati masa aniaya yang akan terjadi :
• BERTAHAN menghadapi aniaya tersebut hingga masa 7 tahun kesusahan besar berakhir. “Kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku. Tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya ia akan selamat.” (Mrk 13:13)
• MATI SEBAGAI MARTIR / syahid. Yang penting di sini ialah ketekunan orang-orang kudus, yang menuruti perintah Allah dan iman kepada Yesus. Dan aku mendengar suara dari sorga berkata: Tuliskan: “Berbahagialah orang-orang mati yang mati dalam Tuhan, sejak sekarang ini.” “Sungguh,” kata Roh, “supaya mereka boleh beristirahat dari jerih lelah mereka, karena segala perbuatan mereka menyertai mereka.” (Why 14:12-13)
Tapi puji Tuhan, Alkitab mencatat bahwa banyak dari orang-orang Kristen tertinggal tetap mempertahankan iman mereka kepada Yesus sekalipun harus kehilangan kepala dan nyawa mereka, “...Aku juga melihat jiwa-jiwa mereka, yang telah dipenggal kepalanya karena kesaksian tentang Yesus dan karena firman Allah;...” (Why 20:4)
Mengapa orang-orang Kristen tertinggal harus mengalami aniaya seperti itu?
Pertama, karena Antikris dan dunia ini membenci Yesus. Tuhan Yesus berkata “...Mereka membenci Aku tanpa alasan.” (Yoh 15:25b); “Jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku dari pada kamu. Sekiranya kamu dari dunia, tentulah dunia mengasihi kamu sebagai miliknya. Tetapi karena kamu bukan dari dunia, melainkan Aku telah memilih kamu dari dunia, sebab itulah dunia membenci kamu.” (Yoh 15:18-19).
Kedua, dari penghukumannya kita bisa melihat kesalahannya. Jika penghukumannya adalah aniaya maka orang-orang tertinggal adalah anak-anak Tuhan yang tidak mau menanggung aniaya oleh karena nama Yesus. Jangankan untuk mengalami aniaya hingga mencucurkan darah dalam pemberitaan Injil, banyak anak-anak Tuhan yang malu hanya untuk berdoa saat makan bersama-sama dengan teman-temannya yang tidak seiman. Banyak orang Kristen yang malu mengakui bahwa mereka Kristen karena takut bisnisnya tersendat / gagal. Orang-orang Kristen saat ini tidaklah memahami pengorbanan yang dilakukan oleh orang-orang Kristen lainnya di seluruh dunia yang melayani Tuhan dalam kekurangan dan aniaya. Banyak dari antara kita takluk pada berbagai pencobaan (ringan), tekanan sesama dan menyerah pada gairah-gairah duniawi. Banyak orang Kristen akhirnya kompromi (serupa, Rom 12:2) dengan teman-temannya yang tidak seiman karena takut dijauhi dan disebut fanatik dan sebagainya... “Memang setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya.” (II Tim 3:12). Lebih baik menerima aniaya karena nama Yesus saat ini, sebab aniaya yang ada saat ini adalah ringan (II Kor 4:17) dan membawa pada kehidupan yang kekal (Kis 14:22), dari pada kelak menerima aniaya yang begitu hebat oleh Antikris.
Ketiga, “aku melihat di bawah mezbah jiwa-jiwa mereka yang telah dibunuh oleh karena firman Allah dan oleh karena kesaksian yang mereka miliki ... Dan kepada mereka masing-masing diberikan sehelai jubah putih.” (Why 6:9-11). Dari pakaian putih yang diterima sesaat setelah mereka mati sebagai martir, membuktikan bahwa mereka tertinggal saat pengangkatan dan harus mengalami aniaya karena sewaktu hidup dulu mereka tidak mengenakan pakaian putih. Pakaian putih adalah kesucian dan kekudusan dalam kehidupan rohani anak-anak Tuhan. “maka Aku menasihatkan engkau, supaya engkau membeli dari pada-Ku ... pakaian putih, supaya engkau memakainya, agar jangan kelihatan ketelanjanganmu yang memalukan...” (Why 3:18) Jadi sewaktu hidup orang-orang ini adalah anak-anak Tuhan yang tidak menjaga kekudusan, mereka hidup seenaknya dan tetap melakukan dosa (tersembunyi) sekalipun sudah menjadi orang-orang Kristen dan melayani Tuhan. Hati-hati dengan dosa tersembunyi, jaga kekudusan, jaga apa yang kita lihat, tonton, baca, lakukan, dan pikirkan. Bagi anak-anak muda jaga pergaulan Saudara, jaga kekudusan saat berpacaran, sebab “...Tidak ada suatu makhlukpun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab.” (Ibr 4:13)
Yang buruk belum berlalu, yang paling buruk sudah menanti.
Antikris menyatakan diri sebagai Allah
Pada 3,5 tahun pertama masa kesusahan besar, keadaan dunia begitu kacau, sekalipun dunia ini telah dikendalikan oleh satu pemimpin, yaitu Antikris, tapi keadaan dunia semakin kacau. Peperangan, kerusuhan, aniaya dan sebagainya terjadi hampir di seluruh penjuru dunia. Tapi hal itu sangat bertolak-belakang dengan keadaan di Israel. Oleh karena perjanjian yang dibuat oleh Antikris dan Israel, negeri itu sangat damai. Mereka terbebas dengan kekacauan yang terjadi atas seluruh dunia. Rakyatnya hidup damai (I Tes 5:3a), negerinya aman oleh karena perlindungan tentara Antikris dan mereka dapat kembali melakukan korban sehari-hari di Bait Allah mereka yang juga telah dibangun dengan bantuan Antikris (lihat Buletin Doa edisi sebelumnya). Jadi seakan-akan semua orang mengalami sakit bersalin kecuali Bangsa Israel.
Tapi dipertengahan masa kesusahan besar sesuatu terjadi atas Israel, I Tes 5:3 berkata: Apabila mereka mengatakan: “Semuanya damai dan aman—maka tiba-tiba mereka ditimpa oleh kebinasaan, seperti seorang perempuan yang hamil ditimpa oleh sakit bersalin—mereka pasti tidak akan luput”. Ternyata Bangsa Israel kini masuk sakit bersalin juga, tapi sakit yang langsung menyakitkan, yaitu tanpa proses yang berangsur-angsur. Bahkan sakit bersalin ini melebihi apa yang dialami oleh dunia ini selama 3,5 tahun yang lalu. Mereka akan mengalami pembinasaan keji seperti yang belum pernah dan tidak akan pernah lagi terjadi atas dunia ini.
Antikris yang telah melindungi Israel selama ini dengan suatu ikatan perjanjian damai tiba-tiba mengkhianati perjanjian tersebut. Ia beserta tentaranya yang kuat memasuki tanah Israel, menginvasi Israel, membunuh rakyatnya dengan sayap kekejian dan merebut kota Yerusalem beserta Bait Allah-nya. “Raja itu akan membuat perjanjian itu menjadi berat bagi banyak orang selama satu kali tujuh masa. Pada pertengahan tujuh masa itu ia akan menghentikan korban sembelihan dan korban santapan; dan di atas sayap kekejian akan datang yang membinasakan, sampai pemusnahan yang telah ditetapkan menimpa yang membinasakan itu.” (Dan 9:27).
Berbeda dengan penduduk dunia yang mengalami sedikit demi sedikit menuju sakit bersalin yang menyakitkan, bangsa Israel mengalami sakit bersalin dengan tiba-tiba dan langsung kepada pembinasaan keji yang melingkupi seluruh negeri. Antikris mengkhianati Israel dengan tiba-tiba. Dan ia berikhtiar untuk membinasakan seluruh orang Yahudi yang ada, dari mulai orang tua, dewasa, anak-anak, bayi, pria, bahkan ibu-ibu hamil. (lihat Buletin Doa edisi sebelumnya). Antikris juga menghentikan korban sehari-hari yang baru saja Bangsa Israel lakukan di Bait Allah mereka yang baru selesai dibangun, dan yang lebih mengerikan adalah Antikris akan duduk di Tempat Maha Kudus dari Bait Allah dan menyatakan diri sebagai Allah, menghentikan korban sehari-hari dan mengantikannya dengan korban-korban kekejian bagi allah-allah mereka. Dari Bait Allah itu Antikris akan bertakhta dan memerintahkan kepada seluruh manusia dan orang Israel untuk menyembahnya sebagai Allah, menghujat terhadap semua allah dan Allah yang hidup dengan sombongnya. Dan yang mengerikan adalah... Antikris memerintahkan membunuh semua orang Yahudi yang ada. Siapapun dan dimanapun!
Sakit bersalin berikutnya...
Perburuan besar-besaran
Usaha Antikris / Iblis / Naga untuk membunuh seluruh orang Yahudi sangatlah keji, ini akan menjadi pembantaian terbesar dalam sejarah manusia terhadap suatu etnis. Tapi belum juga semua orang Yahudi tewas di tangan Antikris, Allah Israel meluputkan sisa-sisa dari umat-Nya itu. Pertama-tama campur tangan Tuhan dalam meluputkan umat-Nya tersebut adalah dengan memateraikan ke-144.000 orang Israel dengan tanda-Nya agar Antikris tidak dapat menjamah atau membunuh mereka (Why 7:4), yang berikutnya adalah dengan menyediakan tempat perlindungan bagi sebagian orang Israel lagi di padang gurun Edom (Dan 11:41). 
Oleh karena pembelaan Tuhan terhadap sisa-sisa Israel tersebut membuat Antikris sangat marah... Dan dalam kegeramannya, tanpa diduga-duga ia melampiaskan amarahnya kepada umat-Nya yang lain, yaitu orang-orang Kristen tertinggal. “Maka marahlah naga itu kepada perempuan itu (Israel), lalu pergi memerangi keturunannya yang lain, yang menuruti hukum-hukum Allah dan memiliki kesaksian Yesus.” (Why 12:17). Siapa lagi orang yang menuruti hukum-hukum Allah selain dari pada umat Kristen. Jadi, keturunan lain yang dimaksud adalah orang-orang Kristen tertinggal, sebab mereka adalah satu-satunya umat yang memiliki kesaksian Yesus (Why 12:17), umat Israel secara roh (Rom 2:29), umat yang takut akan Allah (Kis 13:26) dan keturunan Abraham (Gal 3:29). Karena tidak bisa membinasakan sisa-sisa Israel, maka Iblis melampiaskannya amarahnya kepada orang-orang Kristen tertinggal. Sehingga waktu itu, yaitu pada pertengahan masa kesusahan besar, akan terjadi perburuan besar-besaran terhadap orang-orang Yahudi dan terhadap orang-orang Kristen tertinggal. Kedua umat ini merupakan orang-orang yang paling dibenci oleh Iblis, sebab mereka adalah umat pilihan-Nya dan pewaris kerajaan Allah. Dan pada saat Antikris berkuasa, ia akan melancarkan pembinasaannya terhadap kedua umat pilihan-Nya ini.
Larilah selagi sempat
“Jadi apabila kamu melihat Pembinasa keji berdiri di tempat kudus, menurut firman yang disampaikan oleh nabi Daniel—para pembaca hendaklah memperhatikannya—maka orang-orang yang di Yudea haruslah melarikan diri ke pegunungan.” (Mat 24:15-16)
Saat Antikris menyatakan diri sebagai Allah dipertengahan masa 7 tahun kesusahan besar, bagi orang-orang Israel (perhatikan kata “Yudea” di atas), Tuhan Yesus memerintahkan untuk lari ke gunung-gunung menghindari perburuan besar Antikris, sebab Tuhan telah menyediakan tempat perlindungan adikodrati bagi mereka dimana Antikris tidak akan bisa menjamah atau membunuh mereka. Tapi bagi orang-orang Kristen tertinggal, Tuhan Yesus tidak memberikan pesan apapun atau menjanjikan tempat perlindungan yang olehnya mereka dapat terluput dari kejaran pembinasaan Antikris. Tapi oleh karena orang Kristen adalah Israel rohani, maka pesan bagi orang-orang Yudea dia atas berlaku juga bagi orang-orang Kristen tertinggal.
Oleh karena itu, jika suatu waktu pada saat masa kesusahan besar terdengar kabar, entah dari media masa, TV, Internet atau apapun, yang menyatakan bahwa Antikris memasuki Bait Allah di Yerusalem, maka kepada seluruh orang Kristen tertinggal dimanapun mereka berada... Larilah selagi sempat! Larilah ke gunung-gunung, hutan-hutan atau tempat-tempat terpencil lainnya yang sangat sulit untuk alat-alat pengawasan global Antikris dapat menjangkaunya, dan setelah itu berpindahlah sesering mungkin. Penundaan sekecil apapun dapat berdampak kematian yang mengerikan. “Ingatlah akan isteri Lot!” (Luk 17:3). Mengapa Istri Lot? Sebab istri Lot berlambat-lambat oleh kerena menyayangkan hartanya yang banyak. Jadi sekali lagi, larilah selagi sempat, jangan ingat-ingat harta benda.
Pada waktu itu orang-orang Kristen tidak bisa melawan terhadap segala sesuatu yang akan terjadi, entah perburuan, aniaya, penghinaan dll., sekalipun dengan tengkingan dalam nama Yesus, sebab segala kuasa di dunia ini sudah dibawah kendali Antikris. “Dan ia (Antikris) diperkenankan untuk berperang melawan orang-orang kudus (orang-orang Kristen tertinggal) dan untuk mengalahkan mereka (menangkap, menganiaya dan membunuh); dan kepadanya diberikan kuasa atas setiap suku dan umat dan bahasa dan bangsa.” (Why 13:7) Bahkan seluruh penguasa pemerintahan, raja-raja, kepolisian dan semua bidang militer telah dikuasai Antikris dan siap membinasakan orang-orang Kristen tertinggal “Tetapi sebelum semuanya itu kamu akan ditangkap dan dianiaya; kamu akan diserahkan ke rumah-rumah ibadat dan penjara-penjara, dan kamu akan dihadapkan kepada raja-raja dan penguasa-penguasa oleh karena nama-Ku.” (Luk 21:12). Roh-roh jahat menguasai seluruh dunia ini, mereka akan merasuki semua manusia untuk membenci dan membinasakan orang Yahudi dan orang Kristen tertinggal.
“Barangsiapa ditentukan untuk ditawan, ia akan ditawan; barangsiapa ditentukan untuk dibunuh dengan pedang, ia harus dibunuh dengan pedang. Yang penting di sini ialah ketabahan dan iman orang-orang kudus.” (Why 13:10). Memang penganiayaan yang akan terjadi akan diluar batas-batas prikemanusiaan, orang-orang saat itu sangat jahat, dan hukum memang mengijinkan (mungkin mewajibkan) untuk membinasakan orang-orang Kristen tertinggal. Mereka akan membunuh dengan keji dan tanpa ampun. Seperti apa dunia ini menganiaya umat Tuhan? Gambaran yang paling mendekati adalah seperti pada waktu dunia ini menganiaya Tuhan Yesus, memenggal kepala Yohanes Pembaptis, melempari batu terhadap Stefanus dan berbagai aniaya terhadap nabi-nabi lainnya seperti tertulis di Ibr 11:36-38, “Ada pula yang diejek dan didera, bahkan yang dibelenggu dan dipenjarakan. Mereka dilempari, digergaji, dibunuh dengan pedang;...” Sungguh mengerikan. Mereka tidak langsung membunuh, tetapi akan “bersenang-senang” terlebih dahulu dengan penyiksaan sadis, mereka besukacita, puas dan semakin haus untuk membunuh umat Tuhan lainnya. Inilah gambaran paling suram sejarah Gereja Tuhan di dunia.
Sekalipun umat Tuhan akan mengalami pembinasaan yang mengerikan tersebut, sebenarnya bagi mereka yang mati dalam mempertahankan iman merupakan suatu keuntungan (Flp 1:21), sebab mereka telah sampai pada garis akhir dan memperoleh kemenangan (II Tim 4:7) untuk segera bertemu Tuhan Yesus Kristus, tapi penderitaan yang sesungguhnya adalah bagi golongan yang satu lagi, yaitu bagi mereka yang tidak dibunuh. Melainkan ditawan. Mereka akan mengalami penganiayaan yang sangat-sangat berat, sebab di dalam penjara mereka akan senantiasa mengalami siksaan. Belum lagi penjara yang dimaksud oleh rasul Yohanes pada waktu ia menulis ayat di atas bukan penjara seperti di negara-negara barat seperti sekarang ini yang memperhatikan faktor kemanusiaan, tetapi yang dimaksud adalah penjara seperti yang ada pada masa itu yaitu “dungeon”. Didalam Wikipedia dungeon berarti : Sebuah ruangan atau sel bawah tanah sebagai ruang tahanan, biasanya untuk beberapa ruangan dilengkapi dengan tempat penyiksaan. Dengan kata lain, kematian (didalam Kristus tentunya) akan lebih baik dari pada hidup menjadi tawanan pada masa kesusahan besar. Saat itu terbukti bahwa harga mengaku setia kepada Kristus adalah sangat mahal, tapi Tuhan Yesus mengingatkan bagi mereka yang tertawan... “Kalau kamu tetap bertahan, kamu akan memperoleh hidupmu.” (Luk 21:19) Yaitu bertahan dalam mempertahankan iman kepada Yesus Kristus sekalipun harus mengalami berbagai kepedihan masa aniaya yang hebat. 

Sakit bersalin berikutnya...
Penghujatan dan penghinaan 
Saat memasuki Bait Allah, pribadi Antikris akan terlihat aslinya, ia bukan lagi pemimpin yang berkharisma seperti sebelumnya, bukan juga juru damai seperti yang ia perankan sebelumnya kepada seluruh dunia. Saat itu, Antikris begitu bengis, keji, sombong dan segala hal yang keji yang dapat disebutkan ada pada pribadi Antikris. Ia menyombongkan diri, menghujat Allah yang hidup di dalam Tuhan Yesus Kristus dan menghujat semua penghuni surga. Hujatannya akan jauh melebihi semua hujatan para penyembah setan saat ini atau penghujatan para pemusik heavy metal yang pernah ada. Nama Yesus akan menjadi sasaran penghujatan dan penghinaan paling utama dari Antikris. Untuk melihat gambaran seperti apa penghinaan yang Antikris lakukan, kita dapat melihat video clip dari Marilyn Manson dalam konsernya “Antichrist Superstar”, yang mengagung-agungkan Iblis, neraka dan penghinaan terhadap Yesus sambil merobek-robek Alkitab di atas panggung. Seperti itulah (bahkan pasti lebih) akan dilakukan Antikris dalam menghina Tuhan Yesus dari Bait Allah di Yerusalem. Akan menjadi pemandangan umum jika salib dibakar, Alkitab dirobek-robek dan dibakar, gambar-gambar Yesus dibakar dan diinjak-injak, penghujatan terhadap Allah juga terhadap orang-orang Kudus, dan akan menjadi pemandangan umum jika melihat gambar-gambar dan kata-kata hujat terhadap Allah. “Lalu ia membuka mulutnya untuk menghujat Allah, menghujat nama-Nya dan kemah kediaman-Nya dan semua mereka yang diam di sorga.” (Why 13:6) Ini akan menjadi penganiayaan secara psikologis bagi umat Kristen tertinggal yang masih bertahan.
Sakit bersalin berikutnya...
Homeless
“Apabila kamu melihat Pembinasa keji berdiri di tempat yang tidak sepatutnya—para pembaca hendaklah memperhatikannya—maka orang-orang yang di Yudea haruslah melarikan diri ke pegunungan.” (Mrk 13:14)
Oleh karena hebatnya aniaya yang akan terjadi, tidak mungkin bagi orang-orang Kristen yang masih mempertahankan imannya untuk tetap tinggal di tempat tinggal masing-masing, mengingat besarnya skala ukuran perburuan dan aniaya yang terjadi, orang-orang Kristen tertinggal yang ingin tetap selamat harus mengungsi ke tempat-tempat yang aman. Mereka akan hidup seperti nabi-nabi dahulu yang sama menerima aniaya dan dengan terpaksa hidup di tempat-tempat tersembunyi. “Dunia ini tidak layak bagi mereka. Mereka mengembara di padang gurun dan di pegunungan, dalam gua-gua dan celah-celah gunung.” (Ibr 11:38). Tidak diketahui bagaimana mereka dapat bertahan hidup, dan bagaimana cara mereka hidup. Tapi orang-orang ini pasti akan hidup seperti Gereja mula-mula yang juga mengalami aniaya. “Dan semua orang yang telah menjadi percaya tetap bersatu, dan segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama, dan selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya, lalu membagi-bagikannya kepada semua orang sesuai dengan keperluan masing-masing. Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati, sambil memuji Allah. Dan mereka disukai semua orang. Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan.” (Kis 2:44-47) Seperti inilah kemungkinan orang-orang Kristen tertinggal hidup di persembunyian, mereka saling menolong, saling menguatkan, saling mendoakan, saling melindungi, tidak ada lagi barang adalah milik sendiri (terutama makanan) karena barang menjadi milik bersama dan mereka saling berbagi (Kis 4:32), dengan tekun sehati berdoa, bersekutu, merenungkan Firman Tuhan, beribadah dan memuji Tuhan, semua orang adalah saudara atau keluarga, tidak ada perbedaan dari mana asal atau golongan mereka. Lapar dan susah mereka jalani bersama-sama.
Mengapa orang-orang Kristen tertinggal mengalami semua itu? Pertama, dari penghukumannya kita bisa melihat kesalahannya. Oleh karena sakit bersalin yang satu ini mengakibatkan orang-orang Kristen tertinggal menjadi sehati dan bertekun didalam doa maka alasan mengapa mereka memasuki masa aniaya adalah karena pada waktu mereka hidup dulu tidak pernah sehati dan bertekun bersama-sama saudara seiman. Hidup orang-orang ini telah gagal dalam hal “kasih” terhadap sesama, gaya hidup mereka sangat bertolak belakang dengan gaya hidup Gereja mula-mula, mereka begitu egois, tidak pernah memperhatikan sesama (terutama saudara seiman, Gal 6:10), tidak pernah bersekutu dan berdoa bersama dengan teman-teman seiman (Kis 1:14), tidak pernah sehati / seia sekata terhadap saudara-saudara seiman (I Kor 1:10), tidak pernah menolong saudara seiman yang berkekurangan (Kis 4:34), tidak pernah memberi tumpangan (Rom 12:13), dan sebagainya. Tapi mereka sibuk memperindah rumah sendiri, mengumpulkan sebanyak mungkin harta untuk jaminan masa depan dan berbuat baik hanya untuk mencari keuntungan semata, orang-orang ini tidak pernah memperdulikan sama sekali saudara-saudara seiman lainnya. Namun waktunya akan datang bahwa mereka akan “dipaksa” untuk kembali kepada gaya hidup gereja mula-mula... Tidak ada lagi seseorang merasa apa yang Tuhan telah berikan adalah sebagai milik sendiri, tetapi mereka akan saling menolong dan berbagi.
Kedua, Dengan kehidupan yang penuh aniaya, orang-orang Kristen tertinggal jadi lebih banyak berdoa dan merenungkan Firman Tuhan, sebab apa lagi yang dapat diperbuat, mereka sudah tidak memiliki apa-apa, dan pengharapan mereka tinggal kepada Tuhan Yesus. Dan disaat manusia berserah sepenuhnya kepada Tuhan maka Tuhan bisa sepenuhnya menguasai, membentuk dan berbicara kepada manusia. Pada masa aniaya ini anak-anak Tuhan akan banyak berbicara kepada Tuhan (berdoa) dan Tuhan banyak berbicara kepada manusia . Hos 2:13 berkata “Sebab itu, sesungguhnya, Aku ini akan membujuk dia, dan membawa dia ke padang gurun, dan berbicara menenangkan hatinya.” Saat masa kesusahan besar, Tuhan akan memaksa orang-orang percaya untuk menyingkir dari kehidupan dunia dan masuk dalam “padang gurun” yang sepi, dan pada saat itulah Tuhan bisa menghiburkan mereka.
Ini membuktikan bahwa anak-anak Tuhan saat ini terlalu sibuk dengan urusan mereka masing-masing, tidak ada waktu untuk berbicara kepada Tuhan dalam doa, dalam hubungan secara pribadi, tidak ada waktu untuk berdiam diri untuk mendengarkan suara Tuhan dan merenungkan Firman Tuhan. Sudah menjadi hal umum bahwa saat ini anak-anak Tuhan menghabiskan waktunya untuk hal-hal duniawi semata, seperti pelesiran, menghabiskan waktu di depan TV, gadget, surfing Internet, nonton, main game, olah-raga, hobi, hang-out, hingga menghabiskan waktu berinteraksi di situs jejaring sosial. Bahkan sangking masih kurangnya waktu-waktu kesenangannya tersebut, anak-anak Tuhan masih juga melakukan bisnis, chatting, update status, texting, dan surfing pada jam-jam ibadah dan di dalam gedung gereja. Mereka juga mengantikan jam-jam doa dan saat teduh dengan menonton film-film seri yang panjang dan menonton siaran-siaran langsung olah-raga pada dini hari yang adalah waktu paling baik untuk berdoa (Mrk 1:35), sehingga semuanya itu sudah menjadi berhala yang menyaingi Tuhan. Orang-orang muda sudah mulai melepaskan headphone mereka agar mereka dapat mendengar peringatan-peringatan dari sorga. Respon kita akan menentukan jalan mana yang akan kita tempuh ketika jam surga berhenti berdetak; menandakan berakhirnya kesabaran Tuhan.
Tapi saatnya akan tiba, Tuhan akan singkirkan semua berhala dan kesenangan-kesenangan dunia tersebut dengan berbagai goncangan yang akan terjadi dimasa kesusahan besar. Pada waktu itu, Tuhan akan “membawa” anak-anak-Nya ke “padang gurun” sehingga mereka akan memiliki banyak waktu bersama-sama dengan Tuhan, dan Tuhan akan berbicara melalui Firman-Nya (mereka akan banyak mengabiskan waktu untuk membaca Firman Tuhan), menghiburkannya dan menyelamatkan-nya. “Allah mengajar manusia melalui derita, Ia memakai kesusahan untuk menyadarkannya.” (Ayub 36:15, BIS).
Jadi, sebelum Allah menyadarkan kita sebagai anak-anak-Nya yang Ia kasihi dengan berbagai kesusahan, sebaiknya kita sadar dan lebih banyak lagi menambahkan waktu-waktu kita untuk bersekutu dengan Tuhan, berdoa, memuji dan menyembah-Nya dan merenungkan Firman Tuhan. “Carilah TUHAN selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat!” (Yes 55:6)
Sakit bersalin berikutnya...
Bersambung
Pustaka :
- Billy Graham, “Peringatan Badai”; LIGHT Publishing.
- Charles C. Ryrie, “Waktunya Sudah Dekat”; Kalam Hidup.
- Dave Hagelberg, “Tafsiran Kitab Wahyu dari Bahasa Yunani”; ANDI
- Donald C. Stamps M.A., M.Div., “The Full Life Study Bible”; Life Publishers International.
- Ernest B. Gentile, “Kemenangan Final”; Tunas Pustaka.
- Jakob P.D. Groen, “Aku Datang Segera”; Penerbit Momentum.
- Regina Clarinda, “Warning: Anda Sedang Menuju Neraka!”; Andi Publisher.
- Richard Booker, DR., “Akhir dari Segalanya Sudah Dekat”; LIGHT Publishing.
- Tim LaHaye, “Revelation Unveiled”; Gospel Press.
- Wikipedia.org
SUMBER: http://buletindoa.gbisukawarna.org/artikel_lepas_2011/akhir_zaman_seri24.html

WAKTU KESUSAHAN BAGI YAKUB - 2

WAKTU KESUSAHAN BAGI YAKUB

Pembangunan Bait Allah ke- 3 (bagian ke-5, habis)
Penyelamat Israel segera datang
Allah berkenan kembali kepada umat-Nya
Begitu hebat penyesatan dan aniaya yang dilancarkan Iblis, Antikris dan nabi palsu terhadap Israel selama 3,5 tahun terakhir. Mereka berusaha keras untuk memusnahkan umat pilihan-Nya itu dengan berbagai kekejian, berbagai rayuan dosa, hingga penyesatan. Sebagian besar dari 1/3 sisa Israel akan jatuh, namun sebagian lagi akan selamat dan tidak tertipu oleh penyesatan Antikris. Mereka adalah orang-orang pilihan Tuhan yang akan menerima keselamatan dan penghapusan dosa. Jumlah mereka tidak diketahui, tapi pasti hanya sedikit, sebab Rom 9:27 berkata: “...Sekalipun jumlah anak Israel seperti pasir di laut, namun hanya sisanya akan diselamatkan.” Tapi mereka inilah umat pemenang ditengah begitu banyak penyesatan, aniaya, wabah penyakit, peperangan, bencana alam, mesias-mesias palsu, nabi-nabi palsu, pengkhianatan dan kehilangan sanak keluarganya. Orang-orang Israel ini adalah orang-orang yang telah teruji, memiliki pertobatan sejati, berusaha mengenal Allah dan Firman-Nya dengan sungguh-sungguh dan mengasihi Tuhan lebih dari segalanya, sehingga Tuhan berkenan kembali kepada mereka dan memperbaharui perjanjian-Nya (Yes 62:1-12). Kini mereka sedang menanti kedatangan Penyelamat mereka, Yesus Kristus, Mempelai Pria (ay. 4), Raja, Mesias dan Allah mereka. “...Sesungguhnya, mereka yang menjadi upah jerih payah-Nya ada bersama-sama Dia dan mereka yang diperoleh-Nya berjalan di hadapan-Nya.” (ay. 11)
Antikris tidak berhasil membujuk orang-orang Israel yang setia ini dengan berbagai penyesatan yang ia lancarkan, termasuk aniaya yang ia lakukan. Namun sekali lagi, Antikris tidak akan melepaskan umat pilihan-Nya itu begitu saja, sekalipun tinggal sedikit, Antikris akan tetap berusaha membinasakan Israel. Ia juga akan berusaha sekuat tenaga agar Penyelamat Israel tidak datang ke dunia ini untuk menyelamatkan Israel dan mendirikan kerajaan-Nya di dunia (kerajaan Millenium), oleh sebab itu Iblis dan Antikris membuat suatu rencana besar, bahkan sangat besar, agar Kristus tidak menginjakkan kaki-Nya di dunia ini...
Persiapan menuju perang Harmagedon
Usaha Iblis menghalangi kedatangan sang penyelamat Israel
Saat mendekati hari-hari terakhir masa 7 tahun kesusahan besar, Iblis tahu bahwa penghukuman terhadap dirinya sudah dekat, hari-hari keberuntungannya (Dan 11:36) segera berakhir. Tuhan Yesus – Sang pemilik seluruh alam semesta ini – akan segera datang dan mengalahkannya. Itulah akhir dari 7 tahun kerajaan Antikris di dunia yang berpusat di Yerusalem, kerajaan keji Antikris akan segera digantikan oleh kerajaan Millenium pimpinan Tuhan Yesus sendiri. Tapi tunggu dulu... Iblis tidak akan melepaskan dunia ini begitu saja, sebisa mungkin ia akan berusaha menggagalkan kedatangan Tuhan Yesus Kristus ke dunia ini, sekalipun kedengarannya bodoh dan tidak mungkin, namun Iblis, Antikris dan nabi palsu akan melakukannya, mereka akan mengumpulkan kekuatan militer terbesar dalam sepanjang sejarah manusia untuk menggagalkan kedatangan Tuhan Yesus.
“Dan aku melihat dari mulut naga dan dari mulut binatang dan dari mulut nabi palsu itu keluar tiga roh najis yang menyerupai katak. Itulah roh-roh setan yang mengadakan perbuatan-perbuatan ajaib, dan mereka pergi mendapatkan raja-raja di seluruh dunia, untuk mengumpulkan mereka guna peperangan pada hari besar, yaitu hari Allah Yang Mahakuasa.” (Why 16:13). Langkah awal untuk mengumpulkan pasukan yang besar, Iblis (si naga), Antikris dan nabi palsu akan menipu raja-raja diseluruh dunia dengan tanda-tanda ajaib, tujuan utama penipuan yang mereka lakukan adalah mengumpulkan dukungan dari para pemimpin dunia supaya mereka mau mengirimkan kekuatan militernya dalam “perang suci” ke Tanah Permai, yaitu Israel, posisi kedatangan Tuhan Yesus ke dunia. Banyak para pemimpin dunia akhirnya tertipu dan mau mengirimkan militernya mendukung peperangan Antikris, mereka adalah militer negara-negara dari Timur. Dan tidak tanggung-tanggung Why 9:16 mencatat bahwa jumlah tentara yang terkumpul berjumlah 20.000 laksa, 1 laksa=10.000, itu berarti sama dengan 200.000.000 (dua ratus juta) tentara lengkap dengan senjata, peralatan perang, kendaraan militer, logistik dan senjata-senjata pemusnah masal (Why 9:17).
Dari mana datangnya tentara sebanyak itu? Para penafsir percaya bahwa tentara “raja-raja dari Timur” adalah tentara dari negara-negara yang kita kenal sekarang sebagai Asia Timur, seperti negara Cina (kemungkinan sebagai pemimpin), Jepang dan Korea (sebagai pendukung teknologi militer), negara-negara Asean (termasuk Indonesia), India, Pakistan, Banglades, dan negara-negara Timur lainnya. Perhatikan tabel dibawah ini yang mencatat 12 negara dengan jumlah tentara terbanyak...
Dari 12 negara terbesar saja, negara-negara Timur sudah menempati 10 negara dengan jumlah tentara terbanyak, sekalipun kemungkinan Rusia tidak akan mengirimkan tentaranya, oleh karena kekuatan militernya yang porak poranda pada waktu perang Gog dan Magog I, namun secara keseluruhan bagi negara-negara Timur, mengumpulkan 200 juta tentara tidaklah sukar. Namun yang menjadi pertanyaan, mengapa negara-negara ini mau mengikuti perangnya Antikris? Jawabannya adalah... Mereka telah tertipu! Tidak akan ada negara manapun mau menyerahkan sesuatu yang berharga kecuali mereka telah ditipu. Tipuan seperti apa?
Kitab Wahyu selalu menyebut “Iblis” dengan “naga”, ini kemungkinan bahwa wujud Iblis diakhir zaman memang benar-benar sosok seekor naga. Oleh sebab itu tidak sukar bagi Iblis untuk menipu negara-negara Timur (terutama Cina, Jepang dan Korea) yang kepercayaan masyarakatnya begitu melekat dengan sosok naga. Kita sebagai negara-negara Timur sangat mempercayai adanya naga, dongeng-dongeng, upacara keagamaan (seperti barongsai), filsafat, dan sebagainya selalu berhubungan dengan mahkluk yang namanya “naga”. Jadi saat Iblis datang membujuk negara-negara Timur untuk berperang di Tanah Permai, kemungkinan ia datang dalam wujud nyata seekor naga, sehingga otomatis membuat percayaan orang-orang Timur mengikuti Antikris, belum lagi mukjizat-mukjizat yang dilakukan nabi palsu melalui roh-roh najis berbentuk kataknya akan sangat meyakinkan orang-orang Timur untuk mempercayai Antikris. Padahal mereka sudah tertipu, Raja-raja dan tentara besar dari Timur ini tidak menyadari akan apa yang menanti mereka, yaitu penghakiman Tuhan terhadap bangsa-bagsa yang telah mengirimkan pasukannya tersebut! (Yl 3:12-14). Oleh sebab itu dalam murka-Nya terhadap pemberontak-pemberontak bangsa Timur ini, Tuhan akan mempercepat kedatangan tentara negara-negara Timur ini dengan mengeringkan sungai Efrat, “Dan malaikat yang keenam menumpahkan cawannya ke atas sungai yang besar, sungai Efrat, lalu keringlah airnya, supaya siaplah jalan bagi raja-raja yang datang dari sebelah Timur.” (Why 16:12) Sehingga berkumpulah ratusan ribu tentara sekutu, Uni Eropa dan tentara dari Timur, mereka dikumpulkan di lembah yang bernama Megido atau Harmagedon. (Untuk melihat kelanjutan kisah ini, Saudara dapat melihat pada artikel “Harmagedon” di edisi 133/November 2009 yang lalu). Pasukan ini akan Antikris tempatkan di tempat dimana Tuhan Yesus akan datang, yaitu  Lembah Yosafat (di sekeliling Bait Allah ke-3 di Yerusalem), di lembah Megido dan di sekitar padang gurun Petra dimana Tuhan melindungi sisa-sisa Israel. Pasukan besar ini akan mengepung total padang gurun Petra sehingga tidak mungkin bagi sisa-sisa Israel bisa keluar dengan selamat. Inilah usaha terakhir Iblis untuk menghancurkan Israel dan menghalangi kedatangan Tuhan Yesus ke bumi ini.
KEDATANGAN TUHAN YESUS KE-2
Umat pilihan-Nya yang bertahan dikumpulkan
“Sebab sama seperti kilat memancar dari sebelah timur dan melontarkan cahayanya sampai ke barat, demikian pulalah kelak kedatangan Anak Manusia.” (Mat 24:27)
Seperti yang telah diduga-duga oleh Iblis bahwa Tuhan Yesus akan datang ke dunia ini pada 3,5 tahun setelah Antikris menyatakan diri sebagai Allah di Bait Allah ke-3 akhirnya menjadi kenyataan (tahun yang digunakan adalah tahun Yahudi). Tanpa diduga-duga hari dan jamnya, maka tampaklah Anak Manusia datang di awan-awan dengan segala kemuliaan dan semua orang-orang kudus-Nya (second comming / Why 19:11-14). Akan tetapi Tuhan Yesus tidak akan menginjakkan kakinya di dunia ini sebelum ia menumpas semua musuh-musuhnya yang selama ini telah memberontak terhadap Tuhan, mengikuti dan menyembah Antikris, bersepakat dengan iblis untuk mengagalkan kedatangan-Nya dan yang telah menganiaya kedua umat pilihan-Nya (Israel dan orang-orang percaya tertinggal). Sebelum Ia menginjakkan kaki-Nya ke dunia, Tuhan Yesus akan membereskan dahulu tentara-tentara Antikris dan raja-raja dari Timur.
“Kemudian TUHAN akan maju berperang melawan bangsa-bangsa itu seperti Ia berperang pada hari pertempuran.” (Zak 14:3). Maka terjadilah peperangan maha hebat di Tanah Permai, peperangan yang kita kenal sebagai “Perang Harmagedon”. Berikut ini urut-urutan kedatangan Tuhan dan kejadian perang Harmagedon:
1. Tuhan pergi dulu ke Edom
"Siapa dia yang datang dari Edom, yang datang dari Bozra dengan baju yang merah, dia yang bersemarak dengan pakaiannya, yang melangkah dengan kekuatannya yang besar?" "Akulah yangmenjanjikan keadilan dan yang berkuasa untuk menyelamatkan! ... Aku memijak-mijak bangsa-bangsa dalam murka-Ku, menghancurkan mereka dalam kehangatan amarah-Ku dan membuat semburan darah mereka mengalir ke tanah.” (Yes 63:1-6)
Oleh karena padang gurun Edom / Petra dilindungi oleh Tuhan, maka tidak ada satupun pasukan Antikris atau apapun yang dapat memasuki tempat itu untuk mencelakai orang-orang Israel, oleh sebab itu pasukan Antikris hanya bisa mengepung total tempat perlindungan Israel itu, selain untuk membinasakan siapa saja yang keluar dari tempat perlindungan, memutus distribusi bahan makanan, pasukan ini juga berjaga-jaga untuk menghalangi kedatangan Tuhan Yesus yang akan membebaskan sisa-sisa bangsa Israel yang telah bertobat sungguh-sungguh. Tapi pada waktu kedatangan Tuhan Yesus ke-2 kali, Tuhan akan mengawali proses kedatangan-Nya dengan melakukan pembebasan orang-orang Israel yang terkepung pasukan dunia tadi, Tuhan akan datang ke padang gurun Edom. Pembebasan ini akan menjadi pertempuran berdarah pertama yang dilakukan Tuhan Yesus sendiri, tidak dibantu oleh orang-orang Kudus-Nya (ay. 3). Tangan-Nya yang kuat akan membinasakan musuh-musuh-Nya yang masih juga mengepung dan hendak membinasakan Israel, umat pilihan-Nya. Begitu hebatnya pertempuran yang terjadi, sehingga darah mereka yang tewas begitu banyak dan mencemari pakaian Tuhan Yesus dan menjadikannya merah seperti baju seorang yang baru memeras anggur di kilangan (ay. 2).
Dengan tewasnya seluruh pasukan yang mengepung padang gurun Petra, maka menyediakan jalan bagi sisa-sisa Israel untuk mereka keluar dari persembunyian mereka selama ini, inilah saat pembebasan yang Tuhan janjikan kepada sisa-sisa Israel.
2. Tuhan kemudian pergi ke Megido (Why 16:12-17)
Lalu ia mengumpulkan mereka di tempat, yang dalam bahasa Ibrani disebut Harmagedon. Dan malaikat yang ketujuh menumpahkan cawannya ke angkasa. Dan dari dalam Bait Suci kedengaranlah suara yang nyaring dari takhta itu, katanya: "Sudah terlaksana.” (ay. 16-17)
Inilah yang disebut perang Harmagedon, peperangan antara Tuhan Yesus dibantu orang-orang kudus-Nya melawan pasukan raja-raja dari Timur yang berhasil dihasut oleh Antikris untuk mengagalkan kedatangan Yesus Kristus yang ke-dua kali. Sekalipun pasukan yang berkumpul sangat besar jumlahnya dan menggunakan persenjataan super canggih, tapi peperangan itu merupakan peperangan yang tidak seimbang, sebab merupakan peperangan antara manusia melawan Tuhan, sehingga akhir dari peperangan itu sudah dapat kita ketahui, itu akan menjadi pembantaian besar-besaran dari  para pembesar, raja-raja, jendral-jendral, pemimpin-pemimpin, pasukan-pasukan dan semua orang yang terlibat (Why 19:17-21), dan karena begitu banyaknya jumlah mayat akibat perang ini maka seorang malaikat memanggil seluruh burung di langit untuk memakan daging mereka. Dan yang lebih penting adalah dalam perang Harmagedon tersebut tertangkap-lah Antikris dan nabi palsu, mereka tidak dibinasakan seperti yang lainnya, melainkan ditangkap hidup-hidup dan dilemparkan langsung ke dalam neraka (Why 19:20). Begitu juga dengan Iblis / naga, ia tertangkap juga oleh malaikat surga, diikat dengan rantai, dan dimasukkan kedalam jurang maut, menutupnya untuk waktu 1.000 tahun, sebab jika telah genap waktu tersebut, Iblis akan dilepaskan “sedikit waktu” untuk memimpin pemberontakan terakhir dan memimpin perang Gog dan Magog II di penghujung kerajaan Millenium (Why 20:1-3).
3. Tuhan kemudian menuju Lembah Yosafat (Yoel 3:2)
Lembah Yosafat adalah nama kuno untuk lembah Kidron bagian utara saat ini, letaknya berada diantara bukit Moria (tempat Bait Allah ke-3 berdiri saat itu) dan bukit Zaitun. Ini adalah tempat / markas pasukan ring-1 nya Antikris yang bertugas menjagai Bait Allah ke-3 tempat “berkantornya” Antikris selama 3,5 tahun terakhir. Jumlah mereka cukup banyak, merekalah yang setiap hari menginjak-injak / menajiskan bukit Allah dan Bait Allah ke-3 yang dimata Allah merupakan kekejian dan merupakan pemandangan memilukan bagi penghuni surga hingga mereka berseru: “...Sampai kapan dosa besar itu menggantikan kurban harian? Sampai kapan tentara surga dan rumah ibadat itu diinjak-injak?” (Dan 8;13). Tapi waktunya akan tiba, bahwa kekejian tersebut akan diakhiri, dan sebagai pembalasan, Tuhan akan berpekara dengan tentara-tentara ini, Tuhan akan membinasakan mereka semua dengan penghakiman yang keras, sebab nama Yosafat sendiri memiliki arti “Tuhan menghakimi.”
Tentara yang berkumpul akan mati oleh kilat, pedang Kristus, gempa bumi dll. Dan oleh karena bentuk Lembah Yosafat menyerupai sungai kering yang panjang, dimana bagian utaranya lebih tinggi dibanding bagian Selatannya, maka darah tentara-tentara yang mati karena peperangan dengan Tuhan tersebut akan mengalir hingga setinggi ± 150 cm (setinggi kekang kuda, Why 14:20) dan mengalir sejauh 200 mil (296 Km) ke arah bawah/ Selatan, itu akan menjadi aliran / sungai darah manusia terbesar dan terpanjang dalam sejarah manusia, sangat mengerikan.
4. Lalu Tuhan membebaskan Yerusalem (Zak 12:1-9)
“... Maka pada waktu itu Aku berikhtiar untuk memunahkan segala bangsa yang menyerang Yerusalem.” (Ay. 9) Setelah mengiring pasukan Antikris dari bukit Zaitun ke lembah Yosafat dan memusnahkan mereka di sana, lalu Tuhan memalingkan wajah-Nya ke Yerusalem (letak bukit Zaitun itu di Yerusalem) untuk membinasakan sisa-sisa pasukan Antikris yang membanjiri Yerusalem. Inilah peperangan terakhir melawan tentara-tentara dan pendukung Antikris, peperangan yang akan menghancurkan benteng pertahananan terakhir mereka. Sebab Yerusalem dan sekitarnya merupakan markas besar pemerintahan Antikris, seperti Dan 11:45 mencatat : “Ia akan mendirikan kemah kebesarannya di antara laut  dan gunung Permai yang kudus itu,...” Satu-satunya laut yang dimiliki Israel adalah laut Mediterania, sedangkan gunung Permai yang kudus adalah Bukit Moriah, tempat Bait Allah ke-3 berdiri. Dan diantara kedua tempat itulah Yerusalem berada, dan disisitu jugalah pasukan Antikris bermarkas.
Peperangannya berbeda dengan peperangan yang sebelumnya, sebab peperangan di Yerusalem ini Tuhan akan melibatkan sisa-sisa orang Israel yang masih bertahan dalam persembunyian dan yang dimasukkan ke dalam penjara-penjara di Yerusalem dan sekitarnya. Tuhan akan memberikan kekuatan adikodrati kepada sisa-sisa orang Israel tersebut sehingga mereka menjadi kuat seperti kekuatan Daud pada waktu melawan binatang-binatang buas dan melawan musuh-musuhnya. Sekalipun sisa-sisa Israel ini lemah, kurus kering karena kurang makan di persembunyian, atau sakit oleh karena aniaya di penjara, namun seketika itu kekuatan Tuhan akan melingkupi mereka sehingga orang-orang yang lemah ini berubah menjadi pahlawan-pahlawan gagah perkasa, mereka lalu maju berperang, kemungkinan mereka akan berperang dengan tangan kosong atau dengan bantuan apapun yang ditemukan seperti Simson pada waktu melawan pasukan Filistin hanya dengan sebuah rahang keledai, mereka akan membinasakan semua tentara bangsa-bangsa kafir yang telah menginjak-injak Yerusalem dan Bait Allah ke-3. “Pada hari itu keluarga-keluarga Yehuda akan Kujadikan seperti api dalam timbunan kayu bakar atau obor bernyala di bawah berkas-berkas gandum; mereka akan membinasakan bangsa-bangsa di sekelilingnya. Tetapi penduduk Yerusalem akan tetap tinggal di dalam kota dengan aman ... Pada hari itu Aku akan melindungi penduduk Yerusalem; dan yang paling lemah pun di antara mereka akan menjadi sekuat Daud. Mereka akan dibimbing oleh ke-turunan Daud seperti oleh malaikat-Ku, malahan seperti oleh-Ku sendiri.” (Zak 12:6-8, BIS)
Tuhan akan menginjakkan kakinya ke dunia ini (Second coming) 
“Segera sesudah siksaan pada masa itu, matahari akan menjadi gelap dan bulan tidak bercahaya dan bintang-bintang akan berjatuhan dari langit dan kuasa-kuasa langit akan goncang. Pada waktu itu akan tampak tanda Anak Manusia di langit dan semua bangsa di bumi akan meratap dan mereka akan melihat Anak Manusia itu datang di atas awan-awan di langit dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya.” (Mat 24:29-30)
Setelah semua pasukan Antikris dan pasukan raja-raja Tumur tewas oleh gempa bumi, kilat, pedang yang keluar dari mulut-Nya, maka siaplah dunia ini menyambut kedatangan Tuhan Yesus Kristus. Kedatangan-Nya ini sangat berbeda dengan kedatangan-Nya yang pertama pada 2.000 tahun yang lalu, dulu Ia datang dalam kesederhanaan, miskin, lahir di kandang domba, disaksikan hanya oleh para gembala... namun kedatangan-Nya yang ke dua kali ini Ia akan datang dengan KUASA dan segala KEMULIAAN-NYA yang besar, seluruh dunia akan melihat dan meratap, setiap lidah mengaku, dan setiap lutut bertekuk mengakui Yesus sebagai Raja segala raja dan Tuhan segala tuhan. Tidak dapat dibayangkan bagaimana manusia yang dulunya begitu meninggikan diri terhadap Tuhan, menentang Allah, tidak mau bertobat dan menghujat Allah (Why 16:11), dan menganiaya umat pilihan-Nya, kini meratap dan memohon pengampunan kepada Tuhan Yesus Kristus. Namun sayang, semuanya sudah terlambat, sebab sisa-sisa penduduk dunia ini sudah digolongkan menjadi dua golongan, yaitu mereka yang telah menerima tanda 666 dan mereka yang tidak menerima tanda tersebut dan tetap teguh percaya kepada Tuhan Yesus Kristus sekalipun melewati masa aniaya berat. Tuhan Yesus akan mengumpulkan dua golongan sisa-sisa manusia yang masih hidup tersebut seperti seorang gembala memisahkan domba dan Kambing (Mat 25:32-33). Bagi kambing (yang menerima tanda 666, yang menyembah Antikris maupun patungnya dan orang-orang Kristen murtad dan akhirnya penerima tanda 666) akan langsung dilemparkan ke dalam neraka kekal (Why 19:20); sedangkan kepada domba (yaitu sisa-sisa Israel, orang-orang Kristen tertinggal yang tetap setia kepada Yesus Kristus dan menolak menerima tanda 666 dan mereka yang menjadi percaya kepada Yesus di masa aniaya) akan masuk dalam Kerajaan Kristus, kerajaan Millenium (Zak 2:11) di bumi ini.
“Pada waktu itu kaki-Nya akan berjejak di bukit Zaitun yang terletak di depan Yerusalem di sebelah timur. Bukit Zaitun itu akan terbelah dua dari timur ke barat, sehingga terjadi suatu lembah yang sangat besar; setengah dari bukit itu akan bergeser ke utara dan setengah lagi ke selatan.” (Zak 14:4). Kedatangan-Nya yang kedua kali ke dunia ini sungguh luar biasa dahsyatnya, Tuhan Yesus akan datang dengan segala kemuliaan dan kuasa-Nya, bahkan di bukit Zaitun – tempat Tuhan Yesus menginjakkan kaki-Nya – terbelah dua, kemudian disusul dengan gempa bumi yang maha dahsyat oleh karena turunnya kemuliaan Tuhan, bukit-bukit bergeser dan lembah-lembah tertutup, mengakibatkan perubahan drastis topografi wilayah Yerusalem dan sekitarnya.  “Ikan-ikan di laut, burung-burung di udara, binatang-binatang hutan, segala binatang melata yang merayap di bumi dan semua manusia yang ada di atas bumi akan gentar melihat wajah-Ku. Gunung-gunung akan runtuh, lereng-lereng gunung akan longsor dan tiap tembok akan roboh ke tanah.” (Yeh 38:20). Dan dengan gempa yang besar itu maka negeri sekitar Yerusalem menjadi rata, bukit-bukinya rata, dan lembah-lembahnya meninggi, sedangkan Yerusalem akan menonjol menjadi dataran tinggi seperti gunung terpotong, menyiapkan tempat bagi datangnya Yerusalem Baru dari surga, tempat Yesus dan orang-orang kudus-Nya bertakhta di kerajaan Millenium (Why 3:12). “Persiapkanlah di padang gurun jalan untuk TUHAN, luruskanlah di padang belantara jalan raya bagi Allah kita! Setiap lembah harus ditutup, dan setiap gunung dan bukit diratakan; tanah yang berbukit-bukit harus menjadi tanah yang rata, dan tanah yang berlekuk-lekuk menjadi dataran; maka kemuliaan TUHAN akan dinyatakan dan seluruh umat manusia akan melihatnya bersama-sama; sungguh, TUHAN sendiri telah mengatakannya.” (Yes 40:3-5)
Umat pilihan-Nya dibebaskan
“Dan Ia akan menyuruh keluar malaikat-malaikat-Nya dengan meniup sangkakala yang dahsyat bunyinya dan mereka akan mengumpulkan orang-orang pilihan-Nya dari keempat penjuru bumi, dari ujung langit yang satu ke ujung langit yang lain.” (Mat 24:31)
Dalam proses pengumpulan sisa-sisa umat pilihan-Nya yang masih bertahan, Tuhan menugaskan kepada para malaikat-Nya menjelajahi ke seluruh penjuru dunia. Sebab ternyata umat pilihan-Nya yang tetap bertahan dari perburuan tentara Antikris adalah dengan bersembunyi di gua-gua, gunung-gunung, hutan-hutan dan tempat-tempat terpencil lainnya di seluruh dunia. Bisa dibayangkan bagaimana keadaan mereka, pasti dalam keadaan kurus kering, sebab mereka telah berada di tempat terpencil tersebut untuk waktu yang cukup lama, yaitu sekitar 7 tahun dan 3,5 tahun. Siapa sebenarnya Umat pilihan-Nya itu? Umat pilihan yang dikumpulkan Tuhan pada waktu Ia datang ke dunia adalah 3 golongan orang, yaitu:


1. Sisa-sisa orang Israel
“Aku akan mencurahkan roh pengasihan dan roh permohonan atas keluarga Daud dan atas penduduk Yerusalem, dan mereka akan memandang kepada dia yang telah mereka tikam, dan akan meratapi dia seperti orang meratapi anak tunggal, dan akan menangisi dia dengan pedih seperti orang menangisi anak sulung.” (Zak 12:10)
Kedatangan Tuhan Yesus ke dunia ini menjadi kegemparan besar bagi sisa-sisa Israel, sebab mereka sangat terharu akan apa yang baru saja mereka lihat. Tuhan Yesus, yang telah mereka tolak dan salibkan ternyata adalah Mesias mereka yang sesungguhnya. Mereka menangis dan meratap bercampur malu karena telah menikam dan menyalibkan Tuhan Yesus. Inilah perkenanan kembali kepada umat Israel setelah sempat beralih kepada bangsa-bangsa lain untuk waktu lebih dari 2.000 tahun. Umat pilihan-Nya itu adalah sisa-sisa Israel yang telah melewati penyaringan Tuhan, mereka adalah umat yang benar-benar telah teruji kesetiannya terhadap Tuhan Yesus Kristus sehingga layak untuk keselamatan dan memerintah bersama-sama dengan Kristus di kerajaan Milenium.
Mereka semua akan mendengar panggilan para malaikat-Nya dan mereka keluar dari persembunyiannya di padang gurun Petra. Namun ada hal yang mengejutkan bahwa, ternyata sisa-sisa Israel yang keluar dari persembunyian bukan hanya dari padang gurun Petra, tapi keluar juga dari berbagai tempat di seluruh Israel (Yehuda) termasuk dari Yerusalem (Zak 12:7-8). Mereka adalah orang-orang Israel yang secara ajaib dapat bertahan bersembunyi di bawah tanah (atau entah dimana) selama Antikris berkuasa atas Yerusalem dan seluruh tanah Israel. Mereka akan dikumpulkan juga, bergabung dengan seluruh umat Tuhan dari Petra dan seluruh dunia. Dengan jalan demikian seluruh Israel akan diselamatkan, seperti ada tertulis: “Dari Sion akan datang Penebus, Ia akan menyingkirkan segala kefasikan dari pada Yakub.” (Rom 11:26). Ini akan menjadi kelahiran baru besar-besaran bagi bangsa Israel dalam satu hari. Tuhan menghapuskan segala kesalahan Israel, menerima kembali mereka sebagai umat-Nya dan Tuhan menebus mereka semua.
2. Sisa-sisa orang percaya
Umat Tuhan yang kedua yang Tuhan kumpulkan pada waktu Ia datang ke dunia ini adalah sisa-sisa orang percaya. Ini adalah Gereja-Nya yang dulu tertinggal saat terjadi pengangkatan (Mat 24:40; Ibr 4:1), mereka adalah anak-anak Tuhan yang secara ajaib masih hidup (sebab sebagian besar akan mati oleh dahsyatnya masa aniaya, Why 20:4) dan masih tetap mempertahankan imannya kepada Yesus Kristus, tidak menyembah Antikris dan tidak menerima tanda 666 (sekalipun dengan demikian mereka tidak bisa membeli apapun selama masa kesusahan besar ini). Mereka tersebar di seluruh dunia, bersembunyi di gunung-gunung, gua-gua, hutan-hutan dan lari dari kota ke kota lain. Mereka akan dikumpulkan juga, keadaan mereka sangat buruk. Untuk mengambarkan keadaan mereka yang selamat melewati masa kesusahan besar kita dapat melihat orang-orang Yahudi dulu yang selamat melewati masa Holocaus, dari foto-foto yang di ambil para jurnalis waktu itu tampak orang-orang Yahudi yang bertahan sangatlah buruk, mereka kurus kering, sakit, compang-camping, kotor dll., kemungkinan keadaan mereka yang selamat melewati masa aniaya tidak akan jauh berbeda. Mereka akan kurus kering karena tidak ada makanan, sebab hanya mereka yang memiliki tanda 666 yang dapat menjual atau membeli makanan (Why 13:17), mereka berpindah-pindah tempat, lari menghindari kejaran pasukan Antikris, disiksa, kehilangan sanak keluarga, hidup dihutan-hutan, dll.
Tuhan akan membebaskan orang-orang ini, Tuhan akan memulihkan keadaan mereka, dan orang-orang ini akan bergabung dengan sisa-sisa Israel untuk memasuki kerajaan Millenium.
3. Sisa-sisa penduduk dunia yang menjadi percaya kepada Kristus
“Bersorak-sorailah dan bersukarialah, hai puteri Sion, sebab sesungguhnya Aku datang dan diam di tengah-tengahmu, demikianlah firman TUHAN; dan banyak bangsa akan menggabungkan diri kepada TUHAN pada waktu itu dan akan menjadi umat-Ku dan Aku akan diam di tengah-tengahmu." Maka engkau akan mengetahui, bahwa TUHAN semesta alam yang mengutus aku kepadamu.” (Zak 2:10-11).
Golongan yang terakhir ini adalah orang-orang yang menerima penginjilan malaikat yang menjelajah ke seluruh dunia, “Dan aku melihat seorang malaikat lain terbang di tengah-tengah langit dan padanya ada Injil yang kekal untuk diberitakannya kepada mereka yang diam di atas bumi dan kepada semua bangsa dan suku dan bahasa dan kaum.” (Why 14:6), dan berikutnya mereka adalah orang-orang dari berbagai bangsa yang melihat perbuatan ajaib Tuhan terhadap Israel sehingga mereka mau mengikuti Allah-nya bangsa Israel. “Pada waktu itu sepuluh orang dari berbagai-bagai bangsa dan bahasa akan memegang kuat-kuat punca jubah seorang Yahudi dengan berkata: Kami mau pergi menyertai kamu, sebab telah kami dengar, bahwa Allah menyertai kamu!” (Zak 8:23). Jumlahnya sangat sedikit, sebab penduduk dunia saja jumlahnya sudah sangat sedikit oleh karena berbagai bencana yang terjadi selama 7 tahun masa kesusahan besar.
Perjanjian baru antara Tuhan dengan Israel 
“...Sesungguhnya, akan datang waktunya,”  demikianlah firman Tuhan, “Aku akan mengadakan perjanjian baru dengan kaum Israel dan dengan kaum Yehuda, ... Maka inilah perjanjian yang Kuadakan dengan kaum Israel sesudah waktu itu,” demikianlah firman Tuhan. “Aku akan menaruh hukum-Ku dalam akal budi mereka dan menuliskannya dalam hati mereka, maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku.” (Ibr 8:8-10) Baca juga Yeh 37.
Pada edisi sebelumnya kita melihat betapa mengerikan penghukuman yang menimpa bangsa Israel, gambarannya begitu jelas dan tertulis di Alkitab. Namun demikian, hal itu merupakan cara Allah untuk membersihkan Israel dari orang-orang yang tidak mentaati Allah, sebab bagi mereka yang hidup benar, Tuhan berjanji akan melindunginya sampai akhirnya mereka akan memandang sang Raja dalam semarak-Nya, memulihkan kembali Israel dan menyelamatkan mereka semuanya. Sisa-sisa Israel ini akan kembali menjadi Umat-Nya dan Tuhan Yesus akan menjadi Allah-nya. Kedatangan Tuhan Yesus Kristus ke dunia ini merupakan rencana Allah untuk pemulihan dan kelepasan kembali bangsa Israel. Allah tidak hanya menyelamatkan bangsa itu secara harafiah, tapi juga mencelikkan mata rohani mereka (Yes 42:7) yang buta (II Kor 3:14). Para tawanan Israel yang telah menanti di padang gurun Petra, akan dibebaskan-Nya, mengumpulkan mereka bersama-sama umat Israel lainnya yang masih selamat dan membawa mereka kembali ke Tanah Permai. Tuhan juga mengadakan Perjanjian Baru terhadap umat-Nya ini, Ia akan melupakan dosa-dosa Israel, kembali mengasihinya dan mencurahkan Roh-Nya atas angkatan ini, yang otomatis akan disertai dengan pemulihan, berkat dan mereka akan kembali berbuah-buah.
“Mereka akan merangkak di tanah seperti ular. Dengan takut dan gemetar mereka akan keluar dari pertahanan mereka, lalu datang kepada-Mu, ya TUHAN Allah kami. Tak ada Allah seperti Engkau, ya TUHAN, yang mengampuni dosa umat pilihan-Mu yang tersisa. Tidak untuk selamanya Engkau marah; sebaliknya, Engkau senang menunjukkan cinta-Mu yang tak terbatas itu.” (Mik 7:17-18, BIS).

Yerusalem Baru turun dari surga
Akhir dari Bait Allah ke-3
Dengan gempa bumi yang datang silih berganti dan naiknya tanah Yerusalem menjadi sebuah gunung, maka ratalah semua tanah di Yerusalem dan tanah di sekitar Israel. Tidak ada bangunan-bangunan yang masih bertahan, semua hancur, termasuk Bait Allah ke-3, akan hancur tak berbekas. Bait Allah yang pembangunannya dipersiapkan lebih dari 2.000 tahun ini akhirnya hilang lenyap, tapi Tuhan berjanji bahwa Ia akan menggantinya dengan Bait Allah yang mulia, Yerusalem Baru, yang dibangun menggunakan bagu-batu berharga, “Sesungguhnya, Aku akan meletakkan alasmu dari batu hitam dan dasar-dasarmu dari batu nilam. Aku akan membuat kemuncak-kemuncak tembokmu dari batu delima, pintu-pintu gerbangmu dari batu manikam merah dan segenap tembok perbatasanmu dari batu permata.” (Yes 54:11b-12) Inilah Bait Allah surgawi, Yerusalem Baru, yang turun dari surga,  dimana Tuhan Yesus sendiri yang akan bertakhta di dalamnya. Lalu dari surga turun Bait Allah yang baru, Bait Allah yang kemuliaannya melebihi semua Bait Allah yang pernah ada. Dan aku melihat kota yang kudus, Yerusalem yang baru, turun dari sorga, dari Allah, yang berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya. Lalu aku mendengar suara yang nyaring dari takhta itu berkata: "Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama dengan mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Allah mereka.” (Why 21:2-3). Untuk mengerti tentang Yerusalem Baru ini dapat dilihat di artikel “1.000 tahun damai” pada Buletin doa 136/Pebruari 2010. Saat itu semua orang Israel yang diselamatkan, semua orang Kristen (tertinggal) yang berhasil melewati 7 tahun masa aniaya besar dan orang-orang dunia yang menjadi percaya kepada Kristus akan masuk masa 1.000 tahun damai. Pada masa itu, Tuhan sendiri yang akan memerintah atas seluruh dunia ini, Ia akan bertakhta di Yerusalem yang telah dipulihkan bersama-sama orang-orang kudus-Nya. Amin. (Vs.)
Pustaka :
- Donald C. Stamps M.A., M.Div., “The Full Life Study Bible”; Life Publishers International.
- John F. Macarthur, “Kedatangan yang kedua”; Interaksa.
- Tim LaHaye & Jerry B. Jenkins, “Apakah Kita Hidup di Akhir Zaman?” Gospel Press
- Wikipedia; www.wikipedia.org.
SUMBER: http://buletindoa.gbisukawarna.org/artikel_lepas_2011/akhir_zaman_seri23.html

WAKTU KESUSAHAN BAGI YAKUB

WAKTU KESUSAHAN BAGI YAKUB
PEMBANGUNAN BAIT ALLAH KE -4


“Sudah datang hari-hari penghukuman, sudah datang hari-hari pembalasan, Israel akan mengalaminya...” (Hosea 9:7a)
Kekejian membinasakan dari Bait Allah
Orang Yahudi larilah...
Setelah Antikris membantu proses perdamaian di tanah Israel, lalu membantu mendirikan Bait Allah dan menolong Israel dalam menghadapi serangan negara-negara Utara dan Selatan dalam perang Gog dan Magog I, Israel menjadi damai masa itu (masa 3,5 tahun setelah pengangkatan), Bangsa Israel sangat membanggakan BAIT ALLAH KE-3 dan sangat membanggakan Antikris, Mesias  (palsu) mereka, yang telah ribuan tahun dinanti-nantikan oleh setiap generasi dari Israel. Tanpa disadari, sebenarnya mereka telah salah “memilih” Mesias, Israel tidak mengetahui bahwa segala perbuatan baik Antikris yang selalu membantu Israel adalah tipuan belaka, sehingga tepat pada pertengahan masa kesusahan besar, yaitu 3,5 tahun setelah pengangkatan dan 3,5 tahun sebelum kedatangan Tuhan Yesus ke dunia, terjadi sesuatu yang sangat mengerikan yang belum pernah dan tidak akan pernah lagi terjadi atas Bangsa Israel... “Kemudian sesuatu yang mengerikan yang disebut Kejahatan yang menghancurkan akan ditempatkan di Rumah TUHAN (Bait Allah ke-3) dan akan tetap ada di sana sampai dia yang menempatkannya di situ tertimpa kebinasaan yang telah ditetapkan oleh Allah baginya.” (Dan 9:27b, BIS). Dipertengahan masa 7 tahun kesusahan besar Antikris mengkhianati dan menganiaya Israel. Sebelumnya Antikris merupakan pelindung Israel, ia juga yang membantu mendirikan Bait Allah ke-3, tapi di pertengahan 7 tahun masa kesusahan besar, Antikris merebut Bait Allah ke-3 dan menjadi penganiayaan hebat seperti yang belum pernah terjadi dalam sejarah manusia.
Begitu hebatnya masa aniaya yang akan terjadi. Antikris akan memerintahkan memusnahkan semua orang Yahudi dan segala sesuatu yang berhubungan dengan ke-Yahudi-an. Saat itu akan menjadi masa yang sangat mengerikan bagi orang-orang Yahudi dimanapun mereka berada, bahkan Alkitab sudah memperingatkan mereka : “Jadi apabila kamu melihat Pembinasa keji berdiri di tempat kudus, ... maka orang-orang yang di Yudea haruslah melarikan diri ke pegunungan ... Sebab pada masa itu akan terjadi siksaan yang dahsyat seperti yang belum pernah terjadi sejak awal dunia sampai sekarang dan yang tidak akan terjadi lagi...”  (Why 24:15-22).
Perhatikan kata “orang-orang yang di Yudea” pada ayat di atas. Perjanjian Baru (yaitu di Kis 1:8) biasanya menggolongkan daerah di dunia ini menjadi: Yerusalem (Yerusalem, titik tengah/pusat dunia); Yudea (seluruh daerah Israel diluar Yerusalem); Samaria (daerah sekitar Yerusalem / negara tetangga) dan terakhir adalah ujung bumi (yaitu sebutan untuk daerah-daerah yang jauh dari tanah Israel). Dalam ayat tersebut Tuhan memerintahkan langsung kepada orang-orang Yudea untuk mengungsi, namun tidak kepada orang-orang Yerusalem. Ini kemungkinan bahwa apa yang terjadi di Yerusalem sangat-sangat cepat, dari mulai pasukan Uni Eropa memasuki kota Yerusalem hingga Antikris merebut Bait Allah, akan terjadi pembinasaan (pembunuhan masal) terhadap penduduk Yerusalem dengan cepat, mereka tidak akan sempat melarikan diri. Penduduk Yerusalem yang tewas merupakan akibat serangan militer Antikris yang mendadak dalam merebut kota Yerusalem, kemudian akibat pembunuhan terhadap orang-orang Yahudi yang hendak mempertahankan Bait Allah ke-3 seperti orang-orang Zelot dulu, dan akibat pembantaian saat Antikris memerintahkan membunuh seluruh orang Israel. Sepertinya sangat kecil untuk penduduk yang tinggal di sekitar Bait Allah dan di Yerusalem dapat lolos dari pembinasaan yang dilakukan oleh Antikris (sekalipun tetap ada umat yang terluput, Dan 12:1), mereka akan mati pada hari itu juga, begitu cepat “Bahkan tanah yang permai pun akan diserbunya juga, dan puluhan ribu orang akan dibunuhnya...” (Dan 11:41, BIS), dan beberapa dari mereka akan ditawan (Why 13:10) untuk kesenangan pengikut Antikris dalam menyiksa. Oleh sebab itu Tuhan Yesus mengingatkan penduduk Yudea supaya secepat mungkin melarikan diri agar tidak mengalami nasib yang sama dengan penduduk Yerusalem, itupun dengan syarat : Begitu mendengar kabar bahwa Antikris memasuki Bait Allah, maka mereka harus lari seketika itu juga, tidak boleh ditunda-tunda. Jika mereka melihat siaran langsung dari breaking news di TV bahwa Antikris memasuki Bait Allah, larilah! Jangan membawa apapun juga, jangan ingat-ingat sanak keluarga, harta benda, bahkan pakaian. Bagi mereka yang sedang bekerja janganlah pulang ke rumah dahulu, tapi larilah selagi sempat!
Inilah “masa kesusahan Yakub,” (Yakub adalah Israel) dimana Tuhan sedang menangani bangsa Israel secara khusus, sebab tujuh tahun masa kesukaran ini adalah dimulainya lagi zaman orang-orang Yahudi setelah sempat terhenti oleh karena dimasukkannya zaman bangsa-bangsa (Yaitu Saudara dan saya sebagai Gereja-Nya). Masa ini menandakan dimulainya / proses pencangkokan kembali bangsa Israel ke dalam pohon Zaitun (Rom 11:23), sekaligus menjadi masa penghukuman yang mengerikan bagi bangsa Israel yang telah memberontak kepada Allah dan para pendosa yang keras hati dalam menolak keselamatan melalui Yesus Kristus. Tuhan Yesus sedang mentahirkan tanah Israel, Ia juga sedang menyucikan orang-orang Yahudi dengan menyaringnya melewati masa 3,5 tahun masa kesusahan besar (Dan 9:24).
Iblis dilemparkan ke atas bumi
Celakalah kamu, hai bumi dan laut!
Mengapa di 3,5 tahun awal masa kesusahan Antikris menolong Israel namun pada 3,5 tahun berikutnya Antikris mengkhianati dan  berusaha membinasakan Israel? Untuk mengerti hal tersebut kita harus melihat terlebih dahulu apa yang terjadi di alam roh, yaitu sepak terjang Iblis pada 3,5 tahun pertama masa kesusahan besar dalam merebut surga dan takhta Allah: “Maka timbullah peperangan di sorga. Mikhael dan malaikat-malaikatnya berperang melawan naga itu, dan naga itu dibantu oleh malaikat-malaikatnya, tetapi mereka tidak dapat bertahan; mereka tidak mendapat tempat lagi di sorga. Dan naga besar itu, si ular tua, yang disebut Iblis atau Satan, yang menyesatkan seluruh dunia, dilemparkan ke bawah; ia dilemparkan ke bumi, bersama-sama dengan malaikat-malaikatnya ... Karena itu bersukacitalah, hai sorga dan hai kamu sekalian yang diam di dalamnya, celakalah kamu, hai bumi dan laut! karena Iblis telah turun kepadamu, dalam geramnya yang dahsyat, karena ia tahu, bahwa waktunya sudah singkat. Dan ketika naga itu sadar, bahwa ia telah dilemparkan di atas bumi, ia memburu perempuan yang melahirkan Anak laki-laki itu.” (Why 12:7-13)
Pada masa kesengsaraan besar, peperangan ternyata tidak hanya terjadi di dunia ini, tetapi terjadi juga di surga. Dengan keyakinan penuh, Iblis dan malaikat-malaikatnya berangkat menuju surga dan berusaha mati-matian untuk merebut takhta Allah – memang ini merupakan cita-cita awal Iblis yang ingin seperti Allah (Yes 14:12) – Namun belum juga mencapai surga, Iblis / naga beserta para malaikatnya harus berhadapan dengan Mikhael dan malaikat-malaikatnya, naga itu tidak dapat menembus pertahanan Sorga, dan akhirnya naga itu dikalahkan lalu dilemparkan ke bumi. Maka terjadilah sukacita yang besar di Sorga oleh karena kemenangan itu dan oleh karena kekalahan Iblis si ular naga yang selalu mendakwa umat manusia (ay. 10-12a). Namun pada saat yang sama, hal itu merupakan kabar paling buruk bagi dunia / bumi, sebab kejatuhan naga itu mengakibatkan “celaka” besar atas mereka yang ada di bumi (ay. 13). Kejatuhan Iblis ini akan menjadi awal dari pertengahan masa kesengsaraan besar yang sangat mengerikan, terutama bagi orang-orang Yahudi. Sebab inilah puncak amarah Iblis terhadap Israel (”perempuan”, ay. 14), sebab dari bangsa Israel-lah Tuhan Yesus lahir, juruselamat dunia (ay. 5), Iblis membenci Yesus Kristus, pribadi yang telah memporak-porandakan rencana Iblis untuk membinasakan semua umat manusia bersama-sama dengan dia di api neraka yang kekal (Kol 1:20).
“...Celakalah kamu, hai bumi dan laut! karena Iblis telah turun kepadamu, dalam geramnya yang dahsyat, karena ia tahu, bahwa waktunya sudah singkat.” (ay 12.b). Iblis, dengan amarahnya yang sangat besar karena telah dikalahkan oleh Mikhael merasuki diri Antikris. Ia (Antikris yang sudah dirasuki Iblis) pergi ke Bait Allah ke-3 di Yerusalem, sebab pikirnya, jika tidak bisa duduk di takhta Allah di surga, maka ia akan merebut takhta Allah di bumi yang berada di Bait Allah ke-3. Dari takhta Allah di Bait Allah ke-3 inilah Antikris menyatakan diri sebagai Allah, menuntut disembah oleh semua manusia di dunia, dan kemudian memerintahkan membinasakan semua orang Israel.
Waktu kesusahan bagi Yakub
Negeri damai berubah menjadi negeri kengerian
Sungguh, beginilah firman TUHAN: “Telah kami dengar jerit kegentaran, kedahsyatan dan tidak ada damai... Hai, alangkah hebatnya hari itu, tidak ada taranya; itulah waktu kesusahan bagi Yakub, tetapi ia akan diselamatkan dari padanya.” (Yer 30:5-7)
Saat Antikris memasuki Bait Allah ke-3, duduk di Ruang Maha Kudus dan menyatakan diri sebagai Allah, adalah merupakan puncak dari kemenangan Iblis atas seluruh dunia ini, di alam roh sendiri akan ada pekik kemenangan dari kuasa-kuasa kegelapan yang berada di jagad raya ini dan dari seluruh penguasa alam maut. Akan terjadi perubahan hebat yang mendadak dalam skala global di segala bidang, termasuk perubahan-perubahan kosmis, seperti matahari yang menjadi gelap, bulan menjadi merah, jatuhnya bintang dan sebagainya. Iblis akan memulai 3,5 tahun malapetaka tahap duanya menyapu seluruh dunia. Dan yang lebih mengerikan adalah, Antikris akan melaksanakan aniaya besar terhadap Israel, umat pilihan-Nya. Inilah waktu yang telah lama dinanti-nantikan oleh Iblis untuk menghancurkan Israel. 
Sungguh mengerikan jika harus membayangkan bagaimana penganiayaan yang akan terjadi dimasa kesusahan besar tersebut, sebab segalanya akan jauh melebihi apa yang pernah di lihat oleh dunia ini. Alkitab menulis: “Sebab pada masa itu akan terjadi siksaan yang dahsyat seperti yang belum pernah terjadi sejak awal dunia sampai sekarang dan yang tidak akan terjadi lagi” (Mat 24:21; Mrk 13:19). Jadi, segalanya jauh dari apa yang paling mengerikan yang pernah terjadi di dunia ini. Jika kita melihat penyiksaan-penyiksaan yang pernah terjadi dalam sejarah dunia, maka menjadi tidak berarti jika harus dibandingkan dengan penganiayaan yang akan terjadi atas bangsa Israel oleh Antikris. Orang-orang Israel akan menjadi bulan-bulanan oleh pasukan Antikris yang dirasuki setan, sehingga mereka akan dibunuh dengan keji, siapa saja yang ketahuan berbangsa Yahudi akan mengalami hal yang mengerikan. Dengan jumlah yang sangat besar, pasukan Antikris akan datang bagaikan belalang, tak terhitung lagi jumlahnya, menyisir setiap kota di Israel, seperti nabi Yoel menulis dalam Yl 2:1-11 : “Tiuplah sangkakala di Sion dan berteriaklah di gunung-Ku yang kudus! Biarlah gemetar seluruh penduduk negeri (Israel), sebab hari TUHAN datang, ... Seperti pahlawan mereka berlari, seperti prajurit mereka naik tembok; dan mereka masing-masing berjalan terus dengan tidak membelok dari jalannya; ...Mereka menyerbu ke dalam kota, mereka berlari ke atas tembok, mereka memanjat ke dalam rumah-rumah, mereka masuk melalui jendela-jendela seperti pencuri... Dan TUHAN memperdengar-kan suara-Nya di depan tentara-Nya. Pasukan-Nya sangat banyak dan pelaksana firman-Nya kuat. Betapa hebat dan sangat dahsyat hari TUHAN! Siapakah yang dapat menahannya?” Penganiayaan yang terjadi di seluruh negeri Israel akan melebihi apa yang pernah terjadi, seperti: Pembantaian dan pemerkosaan massal di Nanjin, Cina oleh tentara Jepang pada PD II, atau melebihi pembantaian 6 juta orang Yahudi (Holocaus) oleh tentara Jerman pada PD II, atau pembantaian 2 juta rakyat Kamboja oleh Khmer Merah pimpinan Pol Pot (Saloth Sar), dan sejarah kelam dunia lainnya.

Begitu besarnya perburuan dan pembantaian yang dilakukan Antikris terhadap orang-orang Yahudi, sehingga Tuhan Yesus memperingatkan: “Celakalah ibu-ibu yang sedang hamil atau yang menyusukan bayi pada masa itu. Berdoalah, supaya waktu kamu melarikan diri itu jangan jatuh pada musim dingin dan jangan pada hari Sabat.” (Mat 24:19-20), sebab bukan saja sulit bagi ibu-ibu yang sedang hamil dan menyusui untuk lari, namun juga jika tertangkap, ganjarannya pastilah akan lebih buruk, seperti nubuatan nabi Hosea terhadap Samaria yang berkata “...Mereka akan tewas oleh pedang, bayi-bayinya akan diremukkan, dan perempuan-perempuannya yang mengandung akan dibelah perutnya.” (Hos 14:1b) sebuah gambaran yang mengerikan bukan. Begitu juga diingatkan agar mereka berdoa agar tidak terjadi di musim dingin, sebab saat musim dingin (biasanya pada bulan Januari) suhu di Yerusalem bisa mencapai -5 derajat celcius, sehingga akan sangat sulit untuk bertahan hidup bagi manusia dengan suhu seperti itu, apa lagi tanpa perbekalan pakaian dan makanan. Peringatan terakhir adalah agar saat Antikris menyatakan diri sebagai Allah tidak terjadi pada hari Sabat, sebab pada hari Sabat orang-orang Yahudi fanatik tidak akan melakukan aktifitas apapun yang dapat melanggar kekudusan Sabat, seperti berlari, sekalipun untuk menghindari kejaran dari pasukan Antikris. Sungguh mengerikan masa itu, sehingga Alkitab mencatat bahwa korban tewas dari orang-orang Israel adalah 2/3 populasi Israel. Darah dan bangkai manusia akan menjadi hal biasa di seluruh pelosok tanah Israel, burung-burung pemakan bangkai akan silih berganti berdatangan (Mat 24:28). Belum lagi bagi mereka yang tertangkap namun tidak dibunuh, mereka akan dipenjara dan disiksa setiap hari. “Barangsiapa ditentukan untuk ditawan, ia akan ditawan; barangsiapa ditentukan untuk dibunuh dengan pedang, ia harus dibunuh dengan pedang. Yang penting di sini ialah ketabahan dan iman orang-orang kudus.” (Why 13:10). Kengerian ini akan berlangsung cukup lama, yaitu 3,5 tahun Yahudi (Why 12:13-14), atau 42 bulan (Why 11:2), atau 1260 hari (Why 12:6).  
Pemurnian Israel
Pemurnian dengan api
Nabi Zakharia sudah melihat akan kekejian tersebut, ia menulis: “maka di seluruh negeri, demikianlah firman TUHAN, dua pertiga dari padanya akan dilenyapkan, mati binasa, tetapi sepertiga dari padanya akan tinggal hidup.” (Zak 13:8). Dua pertiga adalah 66,6%, itu berarti lebih dari setengah penduduk Yerusalem akan tewas, sungguh angka kematian yang sangat banyak dalam sejarah Israel. Mengapa mereka mengalami semua itu? Jawabannya adalah “pemurnian.”
Zak 13:9 berkata : “Aku akan menaruh yang sepertiga itu dalam api dan akan memurnikan mereka seperti orang memurnikan perak. Aku akan menguji mereka, seperti orang menguji emas. Mereka akan memanggil nama-Ku, dan Aku akan menjawab mereka. Aku akan berkata: Mereka adalah umat-Ku, dan mereka akan menjawab: TUHAN adalah Allahku!”  Tuhan sedang memurnikan umat-Nya dengan jalan membinasakan orang-orang Israel yang tegar tengkuk dan menyerahkannya ke tangan Antikris, Tuhan sedang memisahkan umat-Nya yang kudus dan yang berdosa. Dengan terbunuhnya 2/3 orang Israel sebenarnya Tuhan sedang menyingkirkan orang-orang berdosa dari Israel, “Oleh pedang akan mati terbunuh semua orang berdosa di antara umat-Ku yang mengatakan: Malapetaka itu tidak akan menyusul dan tidak akan mencapai kami.” (Amos 9:10) dan itupun baru permulaan saja, sebab pemurnian berikutnya adalah penyaringan sisa dari 2/3 yang tewas itu, yaitu 1/3 yang masih hidup akan masuk masa penyaringan, sampai benar-benar tersisa orang-orang yang murni hatinya dan yang akhirnya mau mengakui Yesus sebagai Tuhan dan juruselamat. Mereka-mereka inilah yang kelak akan memasuki masa 1.000 tahun damai dan mewarisi janji-janji Israel baru yang dipulihkan. (Hos 14:5)
Nasib 1/3 sisa penduduk Israel yang masih hidup akan sangat sulit, mereka akan menghadapi bahaya maut senantiasa, sebab mereka akan menjadi target utama dari perburuan Antikris yang semakin meluap-luap amarahnya. Sisa-sisa Israel ini juga akan menjalani pemurnian dari Tuhan, pemurnian yang akan menguji apakah mereka akan mengenali siapa Tuhan-nya dan bertobat kepada-Nya didalam Yesus Kristus, atau akan tetap mempercayai taurat-taurat buatan manusia-nya yang membuat mereka semakin tidak mengenali Tuhan-nya dan tertipu oleh berbagai tipuan Antikris, sehingga akan mengalami nasib yang sama seperti 2/3 saudara-saudara mereka yang telah mati ditangan Antikris.
Perlindungan Allah atas sisa-sisa Israel
Saudara, masa penderitaan dan penganiayaan yang dialami oleh bangsa Israel begitu dahsyat, tidak pernah ada dalam sejarah manusia di masa lalu bisa menandingi masa aniaya Antikris, begitu luar biasanya. Sehingga seandainya Tuhan tidak ikut campur tangan, maka setiap orang di dunia ini akan mati, apalagi orang Israel yang jumlahnya sangat sedikit, sehingga Tuhan mengirimkan pertolongan terhadap sisa-sisa Israel dalam melewati masa ini. Pertolongan Allah yang pertama atas bangsa Israel adalah pada waktu Ia menghancurkan tentara Utara yang hendak menyerang Israel pada waktu perang Gog dan Magog I (lihat edisi yang lalu), dan pertolongan berikutnya adalah perlindungan sisa-sisa Israel dari pembinasaan Antikris pada waktu ia menyatakan diri sebagai Allah di Bait Allah ke-3. Setidaknya ada 4 pertolongan yang Tuhan lakukan terhadap Israel, yaitu :
1.         Memateraikan 144.000 orang Israel
2.         Mengutus dua saksi-Nya
3.         Mengutus malaikat Mikhael
4.         Membawa dan menyediakan perlindungan bagi sisa-sisa Israel di padang gurun.
 
144.000 orang Israel dimateraikan
“...Janganlah merusakkan bumi atau laut atau pohon-pohon sebelum kami memeteraikan hamba-hamba Allah kami pada dahi mereka!" Dan aku mendengar jumlah mereka yang dimeteraikan itu: seratus empat puluh empat ribu yang telah dimeteraikan dari semua suku keturunan Israel. (Why 7:1-4).
Sekalipun masa kesusahan besar adalah akibat dari dosa dan pelanggaran orang-orang Israel terhadap Allah, namun ternyata tidak semua orang Israel melakukan pelanggaran itu, diantara seluruh penduduk Israel ada orang-orang yang masih menjaga kelakuannya dan tidak mencemari dirinya dalam dosa dan pelanggaran. Jumlah mereka tidak banyak, hanya 144.000 orang dari 12 suku Israel, dan sebelum aniaya besar melanda Israel dan menewaskan 2/3 dari penduduknya, ternyata Tuhan terlebih dahulu memateraikan 144.000 orang Israel tersebut agar tidak mengalami pembinasaan yang akan dilakukan oleh Antikris, mereka diberi tanda / materai nama Allah di dahi mereka. Penghukuman Tuhan hanya bagi yang melakukan dosa, masa aniaya besar ditujukan bagi mereka yang melakukan pelanggaran, tapi bagi mereka yang menjaga kelakuannya Tuhan akan luputkan. Ke-144.000 orang ini seperti 7.000 orang Israel pada masa nabi Elia yang tetap mengikuti Tuhan dan tidak menyembah dewa Baal, padahal waktu itu hampir seluruh rakyat Israel dan raja mereka telah menjadi penyembah-pemyembah Baal.
 Meterai merupakan sebuah alat atau cincin yang mencap suatu barang dengan tanda jati diri dari si pemilik barang itu. Meterai Allah atas 144.000 orang Israel menunjukkan bahwa orang-orang tersebut adalah milik Allah dan berada di bawah pemeliharaan-Nya (Ef 1:13) sehingga baik Iblis, perburuan Antikris, sihir nabi palsu, bencana alam dll., tidak akan dapat menjamah mereka semua. Inilah balasan Tuhan terhadap anak-anak-Nya yang tetap setia dan hidup selaras dengan Firman Tuhan. 
Tuhan mengutus dua saksi-Nya
“Dan Aku akan memberi tugas kepada dua saksi-Ku, supaya mereka bernubuat sambil berkabung, seribu dua ratus enam puluh hari lamanya... Dan jikalau ada orang yang hendak menyakiti mereka, keluarlah api dari mulut mereka menghanguskan semua musuh mereka. Dan jikalau ada orang yang hendak menyakiti mereka, maka orang itu harus mati secara itu. Mereka mempunyai kuasa menutup langit, supaya jangan turun hujan selama mereka bernubuat; dan mereka mempunyai kuasa atas segala air untuk mengubahnya menjadi darah, dan untuk memukul bumi dengan segala jenis malapetaka, setiap kali mereka menghendaki-nya.” (Why 11:3-6)
Selain ke-144.000 orang Yahudi yang dimateraikan, untuk melindungi sisa-sisa Israel, Tuhan juga mengirimkan ke dua saksi-Nya. Mereka berdua akan turun dari surga dan akan memberitakan kabar pertobatan bagi sisa-sisa Israel, bernubuat, menyingkapkan kesalahan-kesalahan Israel dihadapan Tuhan,  melakukan mukjizat-mukjizat yang mengherankan, berpakaian kain karung sebagai pakaian perkabungan dan menjadi saksi Kristus untuk memberitakan Injil pada sisa-sisa orang Israel sebelum kedatangan Kristus ke dunia ini.
Saat ini, orang Yahudi sangat eksklusif, mereka merasa Israel-lah satu-satunya umat pilihan Tuhan, sehingga mereka menjadi sombong dan menganggap bangsa lain rendah, sehingga pada waktu para penginjil Kristen dari bangsa-bangsa lain datang untuk memberitakan Injil keselamatan, mereka langsung menolaknya (bahkan Tuhan Yesus-pun ditolaknya). Akan tetapi pada masa kesusahan besar Tuhan akan mengirimkan saksinya yang merupakan asli orang-orang Yahudi sendiri, identitas kedua saksi itu tidak diketahui, namun mereka memiliki ciri-ciri seperti Musa dan Elia (kedua nabi ini sangat dihormati dikalangan orang Yahudi), demikian juga dengan kuasa-kuasa yang dimiliki kedua saksi-Nya ini mirip dengan kuasa dan mukjizat Musa dan Elia, seperti: mengubah air menjadi darah, menurunkan api, menurunkan hujan dll.
Kedua saksi ini diutus Tuhan untuk membawa sisa-sisa Israel agar percaya kepada Tuhan Yesus (yang telah mereka salibkan) adalah Mesias mereka. Kedua saksi ini juga akan memberitahukan kepada bangsa Israel bahwa yang duduk di Bait Allah ke-3 saat itu adalah mesias palsu. Kedua saksi ini akan menjadi pengganggu utama pemerintahan Antikris, mereka berdua akan diam di ring satunya Antikris yaitu di Yerusalem. Kedua saksi ini akan membongkar semua kebohongan Antikris dan memberitakan kebenaran ditengah-tengah kekejian yang dilakukan seluruh bumi, ini akan menjadi siksaan bagi seluruh pengikut Antikris (Why 11:10b), telinga mereka akan panas mendengar kebenaran-kebenaran Firman Tuhan yang disampaikan dua saksi-Nya, para petinggi akan berusaha membunuh mereka dan akan berusaha menandingi kuasa yang dimiliki kedua saksi itu, dan sekalipun mukjizat-mukjizat yang dilakukan akan ditandingi oleh mukjizat-mukjizat nabi palsu, namun dua saksi ini akan lebih berkuasa ketimbang sihir-sihir nabi palsu, kejadian ini akan seperti pada waktu ahli-ahli sihir Firaun berusaha menandingi mukjizat-mukjizat Musa yang jauh lebih besar. Antikris dan nabi palsunya akan kalah telak, sehingga menambah kepercayaan masyarakat dunia yang menyaksikan untuk mencari Tuhan dan kebenaran-Nya. Namun pendukung Antikris dan nabi palsu juga tidak sedikit, sehingga diakhir masa kesusahan besar kedua saksi Allah itu akan dibunuh... Akan tetapi pada hari yang ke-3 mereka akan bangkit dan naik ke surga. Dan apabila mereka telah menyelesaikan kesaksian mereka, maka binatang yang muncul dari jurang maut, akan memerangi mereka dan mengalahkan serta membunuh mereka... Dan mereka yang diam di atas bumi bergembira dan bersukacita atas mereka itu dan berpesta dan saling mengirim hadiah, karena kedua nabi itu telah merupakan siksaan bagi semua orang yang diam di atas bumi. Tiga setengah hari kemudian masuklah roh kehidupan dari Allah ke dalam mereka, sehingga mereka bangkit dan semua orang yang melihat mereka menjadi sangat takut. Dan orang-orang itu mendengar suatu suara yang nyaring dari sorga berkata kepada mereka: "Naiklah ke mari!" Lalu naiklah mereka ke langit, diselubungi awan, disaksikan oleh musuh-musuh mereka...” (Why 11:7-13)
Tuhan mengutus malaikat Mikhael
"Pada waktu itu juga akan muncul Mikhael, pemimpin besar itu, yang akan mendampingi anak-anak bangsamu; dan akan ada suatu waktu kesesakan yang besar, seperti yang belum pernah terjadi sejak ada bangsa-bangsa sampai pada waktu itu. Tetapi pada waktu itu bangsamu akan terluput, yakni barangsiapa yang didapati namanya tertulis dalam Kitab itu.” (Daniel 12:1)
Kekuasaan Antikris bukan hanya penguasaan terhadap seluruh dunia ini, namun juga melingkupi penguasaan atmosfir dari dunia ini dengan mengerahkan semua roh-roh jahatnya untuk mendukung segala pekerjaan jahatnya di dunia. Seluruh dunia ini akan penuh dengan kejahatan oleh karena roh-roh jahat tersebut, ingat apa yang terjadi di alam nyata tidak terlepas dari pengaruh apa yang terjadi di alam roh, demikian juga masa aniaya yang terjadi di 7 tahun masa kesusahan besar ini adalah pengaruh dari kuasa-kuasa jahat di alam roh. Kuasa-kuasa jahat ini juga akan dipergunakan Iblis dan Antikris untuk memburu sisa-sisa Israel yang masih selamat, mereka akan mengelilingi seluruh penjuru dunia untuk membinasakan bangsa Israel, namun Tuhan tidak membiarkan sisa-sisa Israel yang kelak akan diselamatkan-Nya begitu saja, Tuhan mengutus malaikat-Nya yang bernama Mikhael untuk mendampingi umat Israel dalam menangkis serangan-serangan roh jahat yang hendak membinasakan mereka.
Mikhael beserta bala tentaranya (malaikat-malaikat) akan memagari orang-orang Israel dan siap bertempur melawan kuasa jahat, perlindungan ini merupakan perlindungan di alam roh, yaitu seperti pada waktu Mikhael menyelamatkan Daniel dari roh-roh jahat kerajaan Persia yang hendak menghalang-halangi pemberitaan Allah kepada Daniel, pada waktu itu Mikhael beserta malaikat-malaikat-Nya akhirnya berperang melawan kuasa-kuasa jahat Persia dan mengalahkannya, sehingga Daniel dapat menerima Firman Allah dengan baik (Dan10:13). Kelak Israel juga akan menerima perlindungan dari Tuhan melalui malaikat Mikhael yang kuat itu, malaikat-malaikat Tuhan akan memagari sisa-sisa Israel yang hendak Tuhan selamatkan seperti pagar kuda dan kereta berapi yang mengelilingi Elisa (II Raja 6:17).

Tuhan menyediakan Israel perlindungan di padang gurun
“Kepada perempuan itu (Israel) diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia dipelihara jauh dari tempat ular itu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.” (Why 12:14)
Pertolongan Ilahi berikutnya yang diberikan kepada orang-orang Israel adalah sebuah tempat perlindungan. Orang Israel kala itu tidak memiliki tempat tinggal (homeless), makanan dan harta benda, mereka lari tanpa membawa apapun juga, tercerai berai ke gunung-gunung, hutan-hutan, lari dari kota yang satu ke kota yang lain, sembunyi dan lari dalam ketakutan luar biasa. Semua orang memburu mereka, setiap hari tanpa lelah tentara Antikris menyisir dan mengejar-ngejar orang-orang Israel untuk dibunuh. Guna menyelamat-kan orang-orang Israel yang setia kepada-Nya dalam perburuan yang mematikan, maka Allah memberikan perlindungan lainnya yaitu berupa tempat perlindungan adikodrati di padang gurun. Alkitab tidak menyebutkan nama dari “padang gurun” tersebut, namun Alkitab menyebutkan nama daerahnya seperti penglihatan Daniel di Dan 11:41, “Juga Tanah Permai akan dimasukinya, dan banyak orang akan jatuh; tetapi dari tangannya akan terluput tanah Edom, tanah Moab dan bagian yang penting dari bani Amon.” Ketiga daerah inilah sisa-sisa Israel akan “diungsikan”. Berdasarkan ayat ini, menjelaskan juga bahwa kekuasaan Antikris ada batasnya, sebagai pemerintahan tunggal atas seluruh dunia ini, Antikris tidak bisa menguasai 3 wilayah di Timur Tengah tersebut.
Dimana Edom, Moab dan Amon kini berada? Ketiga daerah tersebut kini berada di wilayah Yordania. Edom merupakan wilayah Selatan / bawah Yordania, Moab merupakan wilayah tengah, dan Amon merupakan wilayah Utara / atas yang kini kita kenal dengan nama Amman, ibu kota Yordania. Fakta menarik mengenai sejarah bangsa Yordania terutama wilayah Edom adalah bahwa penduduknya tinggal di liang-liang batu, seperti Obj 1:3b menulis “...Ya engkau (Edom) yang tinggal di liang-liang batu, yang menduduki tempat tinggi bukit! ...”  Edom memang memiliki bukit-bukit dan tanah yang terbentuk dari bebatuan (Sela, Ibr. / rock, Ing.), salah satunya adalah wilayah Petra (bahasa Yunani yang berarti “batu”). Petra adalah sebuah kota kuno yang telah ditinggalkan oleh penduduknya. Yang tidak biasa dari kota Petra adalah bahwa kota ini dibangun dengan cara memahat dinding bukit-bukit batu cadas dan melubanginya menjadi gua-gua raksasa. Gua-gua tersebut dikenal dengan nama katakombe atau catacombs (Ing.) yang berarti: Gua / lorong-lorong yang terdapat pada bukit batu (biasanya dibawah tanah), dibuat sebagai tempat penguburan atau perlindungan. Lorong-lorong katakombe biasanya begitu luas dan kompleks seperti labirin, dibuat dengan banyak kamar dan banyak tingkat kebawah tanah hingga mencapai sumber mata air sebagai pasokan air minum, salah satu sumber mata air Petra dinamai “Spring of Musa” (Musa adalah bahasa Arab untuk Moses ).






Para ahli Alkitab meyakini bahwa Petra-lah sebagai tempat pesembunyian yang diberikan Tuhan bagi orang Israel pada masa kesusahan besar kelak, sebab pegunungan Petra memiliki lorong-lorong yang cukup untuk menampung manusia dalam jumlah banyak, memiliki kamar-kamar, memiliki sistem pengairan yang begitu baik, hingga memiliki sebuah ruang pertunjukan yang mampu menampung 4.000 orang. Dari segi keamanan, Petra juga sangat terlindungi, itu dikarenakan posisinya yang terletak diantara gunung-gunung cadas yang tinggi dan hanya bisa dimasuki melalui jalan berupa ngarai yang sangat sempit yang dikenal dengan nama “Siq”. Namun yang paling penting adalah bukan karena posisi strategis dari pegunungan dan lembah Petra yang melindungi Israel, melainkan oleh karena perlindungan Tuhan, sebab jangankan saat Antikris berkuasa, saat ini saja kecanggihan alat-alat pelacakan, radar, satelit, dan lainnya tentu akan sangat mudah menemukan orang-orang Yahudi yang lari ke Petra. Bagi satelit, menemukan manusia yang bersembunyi di bukit batu yang hanya beberapa meter bukanlah hal sulit, sebab menemukan minyak yang berkilo-kilo meter di bawah tanah saja bisa dilakukan.
Terluputnya tanah Edom, Moab dan Amon dari penguasaan Antikris merupakan campur tangan Tuhan. Tanah-tanah tersebut dipagari Tuhan dengan caranya yang ajaib, sehingga segala alat-alat pelacakan, radar, pengintai, alat-alat perang, artileri, hingga tentara Antikris tidak bisa memasuki tanah tersebut, Tuhan “membutakan” alat-alat pengawasan Antikris. Bukan hanya itu, alam juga terjaga untuk melindungi Israel, seperti pada waktu Antikris mengirimkan air bah kepada sisa-sisa Israel dengan harapan menghanyutkan dan membinasakannya, ternyata tanpa diduga-duga bumi menolong Israel dengan membuka mulutnya, menelan air tersebut... “Lalu ular itu menyemburkan dari mulutnya air, sebesar sungai, ke arah perempuan itu, supaya ia dihanyutkan sungai itu. Tetapi bumi datang menolong perempuan itu. Ia membuka mulutnya, dan menelan sungai yang disemburkan naga itu dari mulutnya.” (Why 12:15-16)
Tuhan Yesus sudah memperingatkan orang Israel segera melarikan diri ke gunung jika melihat Antikris memasuki Bait Allah (Mat 24:15-16). Jika mereka taat, maka mereka akan menerima perlindungan Tuhan, namun jika tidak, mereka akan mati ditangan Antikris. Bagi yang masih selamat, mereka akan mengalami trauma yang mendalam, sebab mereka baru saja menyaksikan pengalaman hidup yang paling mengerikan, orang-orang yang selamat ini telah kehilangan harta benda, keluarga, mungkin anak atau orang tua, kehilangan tempat tinggal dan menyaksikan pembunuhan-pembunuhan sadis bangsa mereka. Oleh sebab itu, di padang gurun Tuhan memiliki rencana terhadap sisa-sisa Israel ini, Tuhan hendak menghiburkan mereka disana, dan Tuhan hendak memproses hati orang Israel agar kembali memanggil Tuhan sebagai Allah-nya, seperti pada waktu Tuhan memelihara Israel di padang gurun saat keluar dari Mesir dulu. “Sebab itu, sesungguhnya, Aku ini akan membujuk dia, dan membawa dia ke padang gurun, dan berbicara menenangkan hatinya. Aku akan memberikan kepadanya kebun anggurnya dari sana, dan membuat lembah Akhor menjadi pintu pengharapan. Maka dia akan merelakan diri di sana seperti pada masa mudanya, seperti pada waktu dia berangkat keluar dari tanah Mesir.” (Hos 2:13-14) 
Antikris memburu Israel rohani
Orang Kristen (tertinggal) larilah...
Perlindungan-perlindungan yang Tuhan berikan kepada sisa-sisa Israel membuat Iblis sangat marah. Demikian juga dengan Antikris, ia sangat frustasi dan semakin geram oleh karena tidak juga berhasil menangkap dan membinasakan sisa-sisa Israel yang Tuhan lindungi di padang gurun, padahal ia tahu bahwa waktunya sudah sangat singkat, dan untuk melampiaskan kemarahannya ia memburu Israel lain yang tidak dilindungi-Nya. “Maka marahlah naga itu kepada perempuan itu (Israel yang Tuhan lindungi), lalu pergi memerangi keturunan-nya yang lain, yang menuruti hukum-hukum Allah dan memiliki kesaksian Yesus.” (Why 12:17) Siapa mereka? Mereka adalah orang-orang non-Yahudi yang menuruti hukum-hukum Allah dan memiliki kesaksian Yesus (Why 12:17). Siapa lagi yang memiliki kesaksian Kristus selain dari pada orang Kristen. Ya! Mereka adalah orang-orang Kristen! Dan seperti Tuhan Yesus telah memperingatkan kepada orang Israel untuk lari saat Antikris memasuki Bait Allah, maka hal tersebut juga berlaku bagi orang-orang Kristen (tertinggal) saat itu, mereka harus segera lari ke gunung-gunung selagi ada kesempatan. (Bagian ini akan dibahas pada artikel “Masa Aniaya besar” di edisi berikutnya). 
Pertobatan Israel
“Dan mengenai orang-orang Yahudi itu, kalau mereka berhenti bersikap tidak percaya, maka mereka akan diterima kembali; sebab Allah berkuasa untuk menerima mereka kembali.” (Rom 11:23 BIS); “... tetapi selebihnya dari bangsa itu tidak akan dilenyapkan dari kota itu.” (Zak 14:2); “Hai, alangkah hebatnya hari itu, tidak ada taranya; itulah waktu kesusahan bagi Yakub, tetapi ia akan diselamatkan dari padanya.” (Yer 30:7)
Israel adalah fokus utama dari masa kesusahan besar. Masa itu akan menjadi masa penentuan bagi umat pilihan-Nya itu untuk kembali kepada Tuhan Allah-nya atau menolak-Nya dan akan menerima penghukuman kekal. Pada masa 3,5 tahun ini orang-orang Israel terluput akan mengetahui bahwa Antikris yang sempat mereka percayai sebagai Mesias ternyata salah, dan dalam keadaan terdesak mereka akhirnya mau tidak mau harus berseru dan mencari Allah-nya, “Tetapi pada waktu itu sisa orang Israel dan orang yang terluput di antara kaum keturunan Yakub, tidak akan bersandar lagi kepada yang mengalahkannya (yaitu Antikris yang sempat dianggap sebagai Mesias), tetapi akan bersandar kepada TUHAN, Yang Mahakudus, Allah Israel, dan tetap setia.” (Yes 10:20). Dan jika mereka sungguh-sungguh bertobat maka Tuhan berjanji akan mengampuni mereka (Ul 4:30-31).
Selama mengungsi di padang gurun, sisa-sisa orang Yahudi akan mendapatkan banyak pengajaran tentang Injil keselamatan dan tentang Yesus Kristus sebagai Mesias sesungguhnya bagi Israel. Mereka juga akan mendengarkan seruan perkabungan dari ke dua saksi Allah agar Israel merendahkan diri dan bertobat, termasuk disingkapkannya segala dosa dan kesalahan mereka yang selama ini telah melukai hati Allah yang membuat Ia begitu murka kepada Israel. Mukjizat-mukjizat Tuhan yang selama ini telah melindungi orang-orang Israel dari bahaya maut Antikris akan membukakan mata rohani kebanyakan orang Israel untuk mempercayai Yesus Kristus adalah Tuhan dan Mesias. Termasuk pelajaran berharga dari penghianatan Antikris terhadap Israel akan mencelikkan mata mereka bahwa Israel telah melakukan kesalahan besar. Mesias yang seharusnya membawa kemenangan malah mengalahkan Israel dengan tipuan dan kekejian.
Masa aniaya besar ini adalah untuk menyucikan bangsa Israel. Dengan masa kesengsaraan besar ini, orang-orang Israel yang tegar-tengkuk, para penyembah berhala, para pendosa, penzinah, penindas, mereka yang menolak Yesus dan pembuat kejahatan akan Tuhan singkirkan (binasakan, Hos 13:9) melalui tangan Antikris. Namun sisanya dari mereka akan Tuhan tebus dan selamatkan (Hos 13:14). Inilah pertobatan besar-besaran bangsa Israel setelah 2.000 tahun penolakan terhadap Yesus.
Masa Pengujian Israel
Dengan pertobatan masal sisa-sisa bangsa Israel, tidak serta merta Tuhan percaya begitu saja kepada pertobatan mereka, pertobatan sisa-sisa Israel harus diuji terlebih dahulu. “Aku akan menaruh yang sepertiga itu dalam api dan akan memurnikan mereka seperti orang memurnikan perak. Aku akan menguji mereka, seperti orang menguji emas. Mereka akan memanggil nama-Ku, dan Aku akan menjawab mereka. Aku akan berkata: Mereka adalah umat-Ku, dan mereka akan menjawab: TUHAN adalah Allahku!” (Zak 13:8). Tuhan akan menyaring petobat-petobat baru Israel ini hingga benar-benar didapati petobat sejati yang sungguh-sungguh mengasihi Tuhan. Bukan bertobat karena ikut-ikutan, bukan karena melihat mukjizat, takut diburu oleh Antikris atau karena hal-hal lain. Tuhan akan izinkan mereka memasuki masa ujian-ujian dan penyesatan yang akan membuktikan apakah orang Israel benar-benar mengenal Firman Tuhan dan Allah-nya dengan sungguh-sungguh atau tidak. Sebab banyak dari mereka memang munafik dan bertobat karena mementingkan diri sendiri atau cari aman semata. “...Tetapi banyak orang akan bergabung dengan mereka hanya untuk kepentingan mereka sendiri...” (Dan 11:34-35, BIS), orang-orang seperti inilah yang akan Tuhan saring, mereka akan tersingkir oleh penyesatan Antikris.
Penyesatan terhadap umat Israel
Jurus terakhir Antikris membinasakan Israel
Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat, sehingga sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga, Camkanlah, Aku sudah mengatakannya terlebih dahulu kepadamu.” (Mat 24:24)

Penyesatan pertama, Mesias Palsu
“Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku dan berkata: Akulah Mesias, dan mereka akan menyesatkan banyak orang.” (Mat 24:5)
Antikris tidak bisa lagi mengaku sebagai Mesias kepada bangsa Israel, sebab penyamarannya telah terbongkar, Israel sudah mengetahui siapa sosok Antikris sebenarnya, selain itu dengan pengajaran yang diterima selama mereka di padang gurun, mereka kini mengetahui siapa Mesias yang sesungguhnya, yaitu Yesus Kristus yang akan datang tidak lama lagi. Mereka akan mengetahui bahwa saat Tuhan Yesus datang, maka bukit Zaitun akan terbelah dua menciptakan suatu lembah yang besar sebagai jalan bagi Israel untuk melarikan diri dari kepungan pasukan Antikris (Zak 14:4-5). Namun sayang, pengenalan Israel akan Kristus baru seumur jagung, terlebih lagi para petobat baru Israel ini hanya mengenal Yesus dari “kata orang” dan gambar-gambar saja, mereka ini adalah bayi-bayi rohani dalam hal pengenalan akan Kristus. Hal ini menjadi celah yang akan dipergunakan Iblis untuk menipu dan menyesatkan bangsa Israel. Antikris akan memerintahkan nabi palsunya agar membuat sosok yang mirip dengan Yesus lengkap dengan kemampuan melakukan mukjizatnya. Sosok Yesus palsu ini akan muncul seolah-olah kedatangan Tuhan Yesus ke-2 kali dan penyelamatan Israel telah tiba. Siaran-siaran TV dan segala media akan menyiarkan kedatangan mesias palsu ini dengan segala kemuliaannya dan melakukan banyak mukjizat. Melihat hal tersebut banyak orang Israel yang tidak sabar dan kurang pengenalannya akan Firman Tuhan akan mempercayai bahwa kedatangan Mesias memang telah tiba, mereka akan keluar dari persembunyian dan mengejar Mesias tersebut, namun sayang, semua itu hanya tipuan dari Antikris untuk memancing orang Israel keluar dari tempat-tempat persembunyiannya. Sekali mereka keluar dari tempat perlindungan di padang gurun, maka seketika itu mereka akan dibinasakan oleh Antikris. Mereka akan seperti ikan yang kena jaring, tertangkap dan dibinasakan, “Sesungguhnya, Aku mau menyuruh banyak penangkap ikan, demikianlah firman TUHAN, yang akan menangkap mereka, sesudah itu Aku mau menyuruh banyak pemburu yang akan memburu mereka dari atas segala gunung dan dari atas segala bukit dan dari celah-celah bukit batu.” (Yer 16:16)
Penyesatan kedua, Nabi palsu 
“...Nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat,...” (Mat 24:21-25)
Pada jaman nabi-nabi, Israel sering diperhadapkan dengan nabi sungguhan dan nabi-nabi palsu, seperti pada masa nabi Yeremia, sang nabi sangat sulit menyampaikan pesan Tuhan bagi Israel dikarenakan di Israel juga terdapat nabi-nabi palsu. Orang Israel lebih mendengarkan nabi-nabi palsu karena mereka selalu bernubuat dan mewartakan kabar-kabar yang enak didengar, padahal bukan berasal dari Tuhan (Yer 27:14), sedangkan nabi-nabi yang asli mewartakan hal-hal yang tidak enak didengar seperti: pertobatan, puasa, merendahkan hati, perkabungan atas dosa Israel, menyingkapkan dosa, ajakan meninggalkan penyembahan berhala dll. (Yer 25:4). Kelak, Antikris juga akan menyiapkan nabi-nabi palsu untuk mewartakan hal-hal yang enak didengar kepada sisa-sisa Israel, bukan hanya itu, nabi-nabi palsu ini akan melakukan mukjizat dan tanda-tanda ajaib, bernubuat seperti ke dua saksi Allah, mereka juga akan meniru mukjizat seperti apa yang dilakukan ke dua saksi Allah, sehingga akan semakin sulit bagi orang Israel untuk mengetahui bahwa nabi yang sedang mereka lihat adalah nabi paslu atau bukan.
Tidak sulit bagi Iblis menipu orang-orang Israel, sebab sejak dari nenek moyangnya pun mereka adalah bangsa yang tegar tengkuk (Kel 32:9). Pada waktu dipimpin oleh Musa, baru saja mereka melihat laut terbelah dan keselamatan Allah terhadap kejaran tentara Mesir, namun seketika itu juga mereka bersungut-sungut meminta air kepada Tuhan di Mara. Baru saja Tuhan hadir di gunung Horeb, namun seketika itu jugalah mereka membuat patung lembu emas untuk disembah. Pada masa Antikris, mukjizat Tuhan juga tidak henti-hentinya terjadi atas bangsa Israel, namun tidak usah menunggu waktu yang lama, maka sebagian orang Israel akan berbalik setia kepada Allah-nya dan mengikuti nabi-nabi palsu. Disinilah akan terlihat siapa yang memiliki pertobatan sejati dan yang berusaha sungguh-sungguh mengenal Allah-Nya. 
Penyesatan ketiga, bangkitnya Golem
“Dan kepadanya (nabi palsu) diberikan kuasa untuk memberikan nyawa kepada patung binatang (Antikris) itu, sehingga patung binatang itu berbicara juga, dan bertindak begitu rupa, sehingga semua orang, yang tidak menyembah patung binatang itu, dibunuh.” (Why 13:15).
Pada abad ke 16, orang-orang Yahudi yang terdiaspora ke wilayah Praha (kini ibu kota Republik Ceko) sangatlah menderita oleh karena diskriminasi dan antisemitisme. Sebagai kaum minoritas yang tidak bisa melawan dan melindungi diri, bukannya berseru kepada Tuhan  namun seorang Rabi bernama Judah Loew Ben Bezalel memutuskan membuat makhluk yang sangat kuat untuk melindungi masyarakat Yahudi yang kecil. Maka sang Rabi mengambil lumpur dari sungai Vltava dan membentuknya menjadi sesosok patung manusia raksasa dengan tinggi sekitar 2,5 s.d. 3 m, lalu dengan ritual mistik kitab Talmud, pada dahinya sang Rabi menuliskan kata אמת / emet (bahasa ibrani untuk “Truth” / kebenaran), tidak lupa juga memasukkan secarik kertas perkamen pada mulutnya sebagai mantra yang akan menghidupkan sosok raksasa tersebut, sedangkan untuk mengnon-aktifkannya maka sang Rabi tinggal menghapuskan huruf aleph (א) menjadi מת / met (bahasa ibrani untuk “dead” / mati) dan mencabut perkamen pada mulutnya. Setelah hidup, mahluk tersebut dinamai Golem, satu-satunya kata di Alkitab terjemahan asli / Ibrani yang terdapat di Mzm 139:16, Alkitab bahasa Indonesia mengartikannya sebagai “bakal anak” sedangkan Alkitab bahasa Inggris mengartikan “my substance, yet being unperfect” / “unshaped form” atau “wujud sebelum berbentuk”. Dalam Talmud (traktat Sanhedrin 38b) Adam juga merupakan Golem, sebab ia diciptakan dengan cara membentuknya dari debu, setelah berbentuk manusia, Allah menghembuskan kehidupan kepadanya.

Golem akhirnya hidup, tubuhnya seperti patung batu namun hidup, memiliki mata yang merah menyala dan berotot besar, namun tidak bisa bicara dan tidak memiliki otak, sehingga segala kontrol diatur oleh sang Rabi. Suatu hari sang Rabi pergi ke Sinagoga, namun ia lupa mematikan Golem, dan meninggalkannya sendiri tanpa pengawasan. Tanpa Rabi, sang Golem mulai resah dan akhirnya mengamuk, ia keluar rumah dan mengamuk di pemukiman Yahudi. Makhluk yang seharusnya melindungi orang-orang Yahudi namun akhirnya merusakkan perkampungan Yahudi. Melihat hal tersebut akhirnya sang Rabi dengan susah payah berusaha menghapus huruf aleph pada dahi si Golem dan mencabut kertas perkamen pada mulutnya. Setelah berhasil mengnonaktifkan Golem, lalu sang Rabi dan seluruh penduduk menaruhnya di loteng Sinagoga, menyimpannya hingga suatu waktu jika diperlukan akan dihidupkan kembali untuk melindungi kaum Yahudi.

Hingga kini Golem menjadi legenda turun menurun, sebagian orang Yahudi percaya kepada Golem yang akan dibangkitkan kembali untuk melindungi mereka dari penindasan bangsa-bangsa lain. Entah kebetulan atau tidak, dimasa kesusahan besar Antikris akan membangkitkan “patung hidup” seperti sosok Golem, sang legenda pelindung orang-orang Yahudi tertindas. Tidak dapat dibayangkan betapa kagetnya orang-orang Yahudi saat melihat sosok Golem hidup kembali dan dapat berbicara sedemikian rupa, namun jika mereka menyangka bahwa patung itu akan melindungi, mereka salah, sebab patung itu ternyata patung Antikris, jahat, bertugas untuk memaksa orang Yahudi dan seluruh penduduk dunia agar menyembah Antikris, dan akan membunuh siapa saja yang menolak untuk menyembah Antikris. Ini akan menjadi Usaha terakhir Antikris untuk memastikan bahwa sisa-sisa Israel dan seluruh umat manusia di dunia ini menyembah kepada Antikris / Iblis. Masa itu akan menjadi bencana besar bagi mereka yang menolak menyembah Antikris dan bagi mereka berusaha setia kepada Kristus, sebab mereka akan membayarnya dengan nyawanya sendiri. Bukan dengan kematian yang wajar, namun mati mengenaskan karena diremukkan atau dicabik-cabik oleh patung Antikris, Golem yang sangat-sangat jahat.
Sampai kapan sisa-sisa Israel akan berada di masa Aniaya dan penyesatan ini, dan kapan Mesias asli mereka akan datang untuk menyelamatkan? Bersambung ke Edisi 147. (Vs.)
SUMBER: http://buletindoa.gbisukawarna.org/artikel_lepas_2010/akhir_zaman_seri22.html
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...