Chip Pada Manusia
Bilamanakah Chip dipasangkan pada manusia? Ternyata pemasangan chip pada manusia bukanlah hal baru bagi negara-negara maju. Contohnya Meksiko, pada awal tahun 2004 saja mereka sudah menerapkan penanaman Chip pada 160 petugas kepolisiannya.
Sebenarnya chip yang mereka pakai pertama kali dikembangkan oleh Digital Angle Corp. (tahun 1999) untuk digunakan pada ternak dan pengawasan hewan-hewan langka yang hidup di cagar-cagar alam Meksiko. Hewan-hewan tersebut diberi Chip agar memudahkan pemilik mengawasi keberadaan mereka melalui satelit.
Walaupun relatif Mahal chip tersebut ternyata efektif mendeteksi keberadaan hewan-hewan tersebut jika mereka tersesat dan dicuri, inilah yang mendorong warga Meksiko tertarik untuk mengunakannya. Awalnya Chip pada manusia digunakan untuk menyimpan data kesehatan seperti : nomor serial, nama, jenis golongan darah dan data kesehatan lainnya. Namun sejak tahun 2007 hingga kini permintaan pengunaan Chip kian meningkat.
Seperti ditulis Reuters yang dikutip detikinet (22/08/08), Masyarakat Meksiko dilanda ketakutan karena tingginya angka penculikan di sana. Sebagian dari mereka pun rela menghabiskan uang untuk mengimplan chip transmiter mungil tersebut di kulit sehingga jika sewaktu-waktu terculik, mereka bisa dilacak via satelit.
Menurut data resmi, jumlah penculikan naik sekitar 40 persen antara tahun 2004 dan tahun 2007 di Meksiko. Bahkan, negara itu dinilai sejajar dengan Irak dan Kolombia soal banyaknya kasus penculikan yang terjadi.
Untuk itulah, semakin banyak orang di sana, khususnya masyarakat kelas atas membeli chip yang dibuat perusahaan bernama Xega tersebut. Pihak Xega mengungkap, penjualan mereka terus melesat naik.
Perusahaan tersebut meletakkan chip seukuran padi di tubuh konsumen. Kemudian transmiter dalam chip mengirim sinyal radio pada perangkat GPS terpisah yang juga dimiliki klien, sehingga satelit bisa melacak lokasi pemakai.
Jika suatu ketika konsumen jadi korban penculikan, mereka tinggal menekan tombol di perangkat GPS untuk menghubungi Xega. Kemudian pihak Xega bakal melapor ke polisi untuk meminta bantuan.
Chip itu berharga sekitar Rp. 40.000.000,- dengan biaya tahunan Rp. 22.000.000,- Mahal memang, namun tampaknya para konsumen rela membayar demi rasa aman. Bayangkan saja, menurut biro penelitian ICESI, 7000 orang diculik di Meksiko tahun lalu dengan sebagian motif untuk mencari uang tebusan.Foto di atas memperlihatkan Carlos Altamirano,
seorang pegawai pemerintahan Mexico City, pada bulan Juli 2003 melakukan pemasangan verychip dilengannya, dimana kini dengan teknologi yang sama tersebut digunakan oleh umum dan ratusan orang lain.Teknologi ini memang bukan hal yang baru. Tahun 1998, Kevin Warwick, seorang profesor cybernetic di Reading University - London, menanamkan sebuah chip di tangannya. Ini sebuah uji coba untuk melihat apakah komputernya bisa mengikutinya secara wireless dimanapun dia berada di gedung universitasnya.
Lalu Applied Digital Solutions, Inc. (ADS) yang bermarkas di Palm Beach mencoba dan mendorong percobaan untuk menanam chip di tangan dan tubuh manusia. Ukurannya cuma sebutir beras, namun dapat memuat banyak informasi seputar identitas pengguna dan informasi lainnya. Oleh karena penanamannya yang cukup mudah, karena hanya ditanamkan dibawah kulit, maka chip tersebut menjadi lebih “masuk akal” untuk digunakan kelak oleh masyarakat umum.Sejak serangan teroris terhadap gedung WTC pada 11 September 2001, makin banyak orang yang tertarik pada pengujian chip yang ditanam pada manusia. Mereka melihat bahwa para petugas penyelamat dan para korban tragedi September tersebut tidak dapat dikenali lagi, bahkan sebagian besar dari korban tersebut tidak diketahui keberadaannya. Namun dengan penanaman chip, diharapkan hal tersebut tidak perlu terjadi lagi. Keluarga akan segera megetahui keberadaan dan nasib para korban, sebab segala identitas dan keberadaan mereka dapat selalu diketahui.
Markus 13:33 : "Hati-hatilah dan berjaga-jagalah! Sebab kamu tidak tahu bilamanakah waktunya tiba.” (Vs.) Dari berbagai sumber.
sumber: http://buletindoa.gbisukawarna.org/artikel_lepas_2009/akhir_zaman_seri1.html
No comments:
Post a Comment