http://www.faithfreedom.org/oped/skm60428p3.htm
Qur’an adalah Buku Petunjuk Utama bagi Teror Bunuh Diri Islam
Oleh Syed Kamran Mirza
April 28, 2006
“Orang tidak pernah berbuat kejahatan sedemikian hebat dan penuh semangat seperti ketika mereka melakukannya bagi tujuan agama.” (Blaise Pascal, mathematician, 1670)
Saat ini seharusnya semua orang waras di abad 21 sadar bahwa agama Islam merupakan sumber utama terorisme Islam yang terjadi saat ini di seluruh dunia. Tapi sayangnya, kebanyakan orang2 (Muslim dan non-Muslim) cenderung bertanya: Apakah
Islam ada hubungannya dengan Terorisme? Lebih tepatnya:
Apakah Qur’an bertanggungjawab atas terorisme Islam atau bom bunuh diri Islam? Sebagian orang munafik berpendidikan barat yang dikenal sebagai moderat Muslim sekarang mulai menyalahkan Hadis (saja) atas terorisme Islam / bom bunuh diri, dll. dan mereka dengan munafiknya mengatakan bahwa Qur’an tidak bersalah atas kejahatan ini. Para Islamis baru ini juga mengatakan bahwa yang harus disalahkan atas terjadinya semua bom bunuh diri Islam dan teror Islam adalah Sunnah (Ahadis atau tradisi yang ditinggalkan oleh Muhammad) yang harus disalahkan, dan bukannya Qur’an. Dengan cara berpikir yang salah ini, mereka mengira dengan meniadakan Hadis, Islam akan jadi agama yang damai dan tidak bersalah. Tulisanku ini ditujukan untuk menyangkal pernyataan bohong Islamis baru tentang sumber terorisme Islam.
Latar belakang cerita:
Islam adalah agama berdasarkan hubungan persaudaraan atau masyarakat. Tema utama Islam adalah:
Allah adalah pencipta tunggal atas segala yang ada di surga dan bumi dan Muslim adalah satu2nya masyarakatNya yang sah dan berakhlak. Semua masyarakat lainnya (Yahudi, Kristen, Hindu, dll) adalah kafir dan dibenci Allah. Seorang Muslim adalah orang yang hidupnya terutama diihami Qur’an dan kedua oleh Hadis (Sunnah). Muslim taat percaya bahwa semua pemecahan masalah dalam hidup ini terdapat dalam Qur’an dan setiap Muslim yang baik percaya dalam hatinya bahwa Qur’an merupakan buku berisi firman Allah yang sempurna, tidak berubah, abadi dan
mereka harus mengikuti isi Qur’an kata demi kata tanpa bertanya apapun. Dengan mengikuti cara berpikir seperti ini, para Muslim percaya bahwa orang yang tidak setuju dengan mereka adalah kafir dan musuh Islam, dan otomatis jadi musuh Allah. Seorang Muslim harus melawan musuhnya dan membunuhnya dengan segala cara jika kesempatan tiba.
Berdasarkan sejarah, Muslim2 di Arabia selalu menganggap musuh politik atau saingan mereka sebagai kafir (kotor, tak beriman dan layak dibunuh) dan para Muslim ini selalu ingin untuk menumpas musuh2nya dengan kekerasan. Mereka juga menganggap bahwa membunuh musuh merupakan tindakan suci yang direstui dan menyenangkan Allah dan karenanya mereka nantinya akan diberi anugrah di dunia dan akherat. Jika kita belajar sejarah Islam (kekuasaan para kalifah Islam), dengan mudah kita dapatkan pertikaian berdarah terus-menerus diantara kelompok politik Muslim di mana puluhan ribu orang dibantai dalam nama agamanya. Dalam pertikaian politik ini, satu pihak selalu disebut kafir atau musuh Allah oleh pihak lainnya. Mereka mencoba mensahkan pembunuhan musuhnya dengan ketentuan Islami. Bahkan sampai hari inipun, masih terjadi pola pembunuhan yang sama diantara Muslim berpaham Islam yang berbeda di Irak, Pakistan, Afghanistan, dan banyak negara Islam lainnya. Seperti yang selalu terjadi, setiap kelompok memanggil diri mereka sebagai
kelompok Allah dan kelompok lawan disebut sebagai
kelompok kafir yang harus dibunuh. Dalam usaha pembunuhan ini, para Muslim selalu dapat ilham terutama dari Qur’an yang didukung oleh Hadis. Mereka tidak pernah dapat ilham membunuh dari sumber lainnya yang tidak ada dalam Qur’an. Mereka tidak pernah membunuh
berdasarkan apa yang tertulis di Hadis saja. Hal ini karena Muslim menganggap Qur’an sebagai sumber utama firman dan Hadis hanyalah pendukung Qur’an saja.
Para teroris Islam membunuh orang berdasarkan fanatisme Islami mereka dan inilah sumber utama motivasi pembunuhan yang dilakukan mereka. Semua ilham2 pembunuhan ini selalu datang dari Qur’an. Sekarang pertanyaannya adalah: apakah Qur’an mengandung ayat2 yang dapat dengan mudah mengilhami Muslim yang taat untuk membunuh orang tanpa mendapat hukuman? Jawabannya adalah banyak ayat2 Qur’an yang mendorong dan mengilhami seorang Muslim taat manapun untuk jadi
seorang monster pembunuh. Kenyataannya, Qur’an penuh dengan ucapan2 perintah pembunuhan di seluruh halaman2 Qur’an. Berulang kali dalam Qur’an dijanjikan upah yang besar bagi mereka yang dapat membunuh kafir (musuh Allah dan RasulNya) dan hukuman kejam api neraka bagi mereka yang tidak mau membunuh kafir. Qur’an juga mendorong pengikutnya untuk mengorbankan hidup mereka demi membunuh kafir untuk ditukar dengan kehidupan setelah mati yang jauh lebih baik dan menyenangkan. Contohnya bisa di lihat dalam
satu isi ayat Qur’an 9:111 yang paling menarik bagi para jihadis yang bersemangat untuk mendapatkan anugrah surgawi 72 perawan. Inilah prestasi terbesar Qur’an:
Q 9:111
Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mu'min diri dan harta mereka dengan(sebagai gantinya) memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Qur'an. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar.
Sebagai tambahan, dukungan dan penjelasan atas 9:111 diberikan pula oleh Allah di ayat berikut:
Q 4:74
Karena itu hendaklah orang-orang yang menukar kehidupan dunia dengan kehidupan akhiratberperang di jalan Allah. Barangsiapa yang berperang di jalan Allah, lalu gugur atau memperoleh kemenangan (artinya: dibunuh atau membunuh) maka kelak akanKami berikan kepadanya pahala yang besar.
Q 4:95
Tidaklah sama antara mu'min yang duduk (yang tidak ikut berperang) yang tidak mempunyai 'uzur dengan orang-orang yang berjihad di jalan Allah dengan harta mereka dan jiwanya. Allah melebihkan orang-orang yang berjihad dengan harta dan jiwanya atas orang-orang yang duduk satu derajat. Kepada masing-masing mereka Allah menjanjikan pahala yang baik (surga) dan Allah melebihkan orang-orang yang berjihad atas orang yang duduk dengan pahala yang besar,
Q 3:169
Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkanmereka itu hidup di sisi Tuhannya dengan mendapat rezki.
(Di sini Allah berkata bahwa para jihadis yang mati (bunuh diri) tidaklah mati tapi dia hidup bersama Allah)
Sudah jelas bagi siapapun bahwa ayat2 di atas merupakan ajakan (dari Allah) bagi Muslim yang takwa untuk menjadi
bom waktu (bunuh diri) untuk membunuh kafir demi kepentingan Allah! Ayat2 di atas (9
:111; 3:169; 4:74; 4:95) jelas memerintahkan Muslim takwa untuk
“membunuh dan dibunuh”. Begitulah, Allah mengajarkan Muslim untuk mengorbankan
diri mereka sendiri (
untuk melakukan bunuh diri) untuk membunuh kafir (musuh Allah) demi kepentingan Allah. Ayat 9:111 dengan tepat sekali mensahkan pembom bunuh diri – yang merupakan senjata kebanyakan teroris Islam yang paling menghancurkan, paling menakutkan, paling tidak manusiawi dan paling berhasil saat ini untuk membunuh musuh2 Allah. Ini adalah contoh paling sempurna tentang metoda bunuh diri yang telah Allah berikan bagi Muslim yang takwa. Di ayat itu (9:111) Allah Islam dengan jelas berkata:
Dia (Allah) membeli nyawa dan hartaMuslim yang ditukar dengan kesenangan surgawi yang penuh nafsu seks bagi mereka yang bersedia mati (bunuh diri) demi kepentingan Allah (bunuh kafir). Setelah ini, Muslim (yang taat mengikuti isi Qur’an) tidak perlu lagi perintah bunuh lain untuk membunuh kafir. Atas dasar semua ini, kita dapat menyimpulkan bahwa tuhannya Islam (Allah) adalah makhluk yang paling berbahaya dengan sifat suka dendam, kekejaman, tiada toleransi, ancaman, haus darah, cinta akan perang yang tanpa batas.
Tapi tidak hanya itu saja! Qur’an juga penuh dengan ayat2 pembunuhan yang memerintahkan pengikutnya yang setia untuk melakukan pembunuhan tanpa henti terhadap kafir sampai hanya Muslim saja yang tinggal di dunia di bawah Allah Islam. Ini contohnya:
Q 8:39
Dan perangilah mereka sampai tidak ada lagi huru-hara atau penindasan dan (sampai) di sana berlaku keadilan dan iman dalam Allah dan di manapun; tapi jika mereka berhenti (melawan) sesungguhnya Allah melihat semua yang mereka lakukan.
Q 9:29
Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah ataupun kepada Hari Kiamat, dan mereka tidak mengharamkan apa yang diharamkan oleh Allah dan RasulNya dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah), (yaitu orang-orang) yang diberikan Al-Kitab (Yahudi dan Kristen) kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk.
Q 3:85
Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima(agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.
Q 9:39
Jika kamu tidak berangkat untuk berperang, niscaya Allah menyiksa kamu dengan siksa yang pedih dan digantinya (kamu) dengan kaum yang lain, dan kamu tidak akan dapat memberi kemudharatan kepada-Nya sedikitpun. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Q 9:73
Hai Nabi, berjihadlah (melawan) orang-orang kafir dan orang-orang munafik itu, dan bersikap keraslah terhadap mereka. Tempat mereka ialah jahannam. Dan itu adalah tempat kembali yang seburuk-buruknya.
Q 8:65
Hai Nabi, kobarkanlah semangat para mu'min untuk berperang. Jika ada dua puluh orang yang sabar diantaramu, niscaya mereka akan dapat mengalahkan dua ratus orang musuh. Dan jika ada seratus orang yang sabar diantaramu, niscaya mereka akan dapat mengalahkan seribu dari pada orang kafir, disebabkan orang-orang kafir itu kaum yang tidak mengerti.
Q 8:66
Sekarang Allah telah meringankan kepadamu dan dia telah mengetahui bahwa padamu ada kelemahan. Maka jika ada diantaramu seratus orang yang sabar, niscaya mereka akan dapat mengalahkan dua ratus orang kafir; dan jika diantaramu ada seribu orang (yang sabar), niscaya mereka akan dapat mengalahkan dua ribu orang, dengan seizin Allah. Dan Allah beserta orang-orang yang sabar.
[Ayat hebat ini ditulis di buku harian Muhammad Ata, pemimpin teroris 9/11]
Q 4:78
“Di manapun kau berada, kematian akan menemukanmu, bahkan jika kau berada di dalam Menara2, bangunlah yang kuat dan tinggi."
(Mungkin yang dimaksud di sini adalah gedung kembar (WTC)?)
Q 2:193
Dan perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi dan (sehingga) ketaatan itu hanya semata-mata untuk Allah. Jika mereka berhenti (dari memusuhi kamu), maka tidak ada permusuhan (lagi), kecuali terhadap orang-orang yang zalim.
Q 2:216
Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal hal itu amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal hal itu amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.
Q 5:33
Sesungguhnya pembalasan terhadap orang-orang yang memerangi Allah dan Rasul-Nya dan membuat kerusakan di muka bumi, hanyalah mereka dibunuh atau disalib, atau dipotong tangan dan kaki mereka dengan bertimbal balik, atau dibuang dari negeri (tempat kediamannya). Yang demikian itu (sebagai) suatu penghinaan untuk mereka didunia, dan di akhirat mereka beroleh siksaan yang besar.
Q 4:89
Mereka ingin supaya kamu menjadi kafir sebagaimana mereka telah menjadi kafir, lalu kamu menjadi sama (dengan mereka). Maka janganlah kamu jadikan di antara mereka penolong-penolong(mu), hingga mereka berhijrah pada jalan Allah. Maka jika mereka berpaling(berubah agama), tawan dan bunuhlah mereka di mana saja kamu menemuinya, dan janganlah kamu ambil seorangpun di antara mereka menjadi pelindung, dan jangan (pula) menjadi penolong, (Hukuman bagi yang murtad)
Q 9:5
Apabila sudah habis bulan-bulan Haram itu, maka bunuhlah orang-orang musyrikin itu dimana saja kamu jumpai mereka, dan tangkaplah mereka. Kepunglah mereka dan intailah ditempat pengintaian.
Q 9:28
Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya orang-orang yang musyrik itu najis, maka janganlah mereka mendekati Masjidilharam sesudah tahun ini. Dan jika kamu khawatir menjadi miskin, maka Allah nanti akan memberimu kekayaan kepadamu dari karuniaNya, jika Dia menghendaki. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.
Q 8:67
Tidak patut, bagi seorang Nabi mempunyai tawanan sebelum ia dapat melumpuhkan musuhnya di muka bumi. Kamu menghendaki harta benda duniawiyah sedangkan Allah menghendaki (pahala) akhirat (untukmu). Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
Q 8:17
Maka (yang sebenarnya) bukan kamu yang membunuh mereka, akan tetapi Allahlah yang membunuh mereka, dan bukan kamu yang melempar ketika kamu melempar, tetapi Allah-lah yang melempar. (Allah berbuat demikian untuk membinasakan mereka) dan untuk memberi kemenangan kepada orang-orang mu'min, dengan kemenangan yang baik. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
Q 9:23
Hai orang-orang beriman, janganlah kamu jadikan bapa-bapa dan saudara-saudaramu menjadi wali(mu), jika mereka lebih mengutamakan kekafiran atas keimanan dan siapa di antara kamu yang menjadikan mereka wali, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.
(Di sini Qur’an bahkan meminta Muslim untu melawan ayah2 dan saudara2nya demi Islam)
Q 3:28
“Janganlah orang2 beriman mengambil teman atau penolong orang2 kafir: jika ada yang melakukan hal itu, dia tidak akan mendapat pertolongan dari Allah.”
Q 5:45
Dan Kami telah tetapkan terhadap mereka di dalamnya (At Taurat) bahwasanya jiwa (dibalas) dengan jiwa, mata dengan mata, hidung dengan hidung, telinga dengan telinga, gigi dengan gigi, dan luka luka (pun) ada kisasnya. Barangsiapa yang melepaskan (hak kisas) nya, maka melepaskan hak itu (menjadi) penebus dosa baginya. Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang zalim.
Q 4:74
Apabila kamu bertemu dengan orang-orang kafir (di medan perang) maka pancunglah batang leher mereka. Sehingga apabila kamu telah mengalahkan mereka maka tawanlah mereka dan sesudah itu kamu boleh membebaskan mereka atau menerima tebusan sampai perang berakhir. Demikianlah apabila Allah menghendaki niscaya Allah akan membinasakan mereka tetapi Allah hendak menguji sebahagian kamu dengan sebahagian yang lain. Dan orang-orang yang syahid pada jalan Allah, Allah tidak akan menyia-nyiakan amal mereka.
Q 9:123
Hai orang-orang yang beriman, bunuhlah orang-orang kafir yang di sekitar kamu itu, dan hendaklah mereka menemui kekerasan daripadamu, dan ketahuilah, bahwasanya Allah bersama orang-orang yang bertaqwa.
Q 2:191
Dan bunuhlah mereka di mana saja kamu jumpai mereka, dan usirlah mereka dari tempat mereka telah mengusir kamu (Mekah); dan fitnah itu lebih besar bahayanya dari pembunuhan, dan janganlah kamu memerangi mereka di Masjidil Haram, kecuali jika mereka memerangi kamu di tempat itu. Jika mereka memerangi kamu (di tempat itu), maka bunuhlah mereka. Demikanlah balasan bagi orang-orang kafir.
Q 8:12
(Ingatlah), ketika Tuhanmu mewahyukan kepada para malaikat : "Sesungguhnya Aku bersama kamu, maka teguhkan (pendirian) orang-orang yang telah beriman". Kelak akan Aku jatuhkan rasa ketakutan ke dalam hati orang-orang kafir, maka penggallah kepala mereka dan pancunglah tiap-tiap ujung jari mereka.
Seperti yang kita baca, Qur’an penuh dengan ayat2 mengerikan, tidak manusiawi, dan keji. Thema utama Qur’an adalah:
bujuk dengan nasehat, lalu dengan ancaman, lalu dengan kekerasan (pembunuhan, perang, pemotongan, dll), dan upahnya dari melakukan hal itu adalah banyak anugrah dari Allah di surga. Kita bisa menemukan ratusan ayat2 yang kejam, penuh kebencian dan tidak manusiawi di seluruh Qur’an. Ayat2 Qur’an di atas dilafalkan oleh para Jihadis di abad ke 7 untuk membunuh ribuan non-Muslim. Selama awal jaman Islam, terutama sewaktu operasi2 militer oleh Muhammad ketika dia tinggal di Medina, ribuan kafir dibunuh (dipancung) secara brutal oleh para Jihadis. Ayat2 Qur’an yang sama masih saja terus dilafalkan oleh para Muslim taat di jaman modern sekarang.
Sekarang, apakah kita perlu jadi jenius untuk mengerti sumber tekad fanatik para teroris di 11 September? Dari manakah para teroris Islam (di seluruh dunia) dapat inspirasi dan harapan? Apakah apologis Islam masih akan terus berkata,”Islam adalah agama damai,” atau bahwa “Qur’an penuh dengan nasehat2 yang baik dan kasih sayang?” Qur’an memerintahkan kita untuk:”tidak berteman dengan orang2 Yahudi dan Kristen” (5:51), memerangi mereka sampai mereka bayar Jizya (pajak hukuman yang harus dibayar non-Muslim yang hidup di bawah kekuasaan Islam) dengan sikap tunduk dan penuh kesadaran bahwa mereka ditaklukkan” (9:29), “bunuh kafir di mana pun kau menemukan mereka” (2:191), “bunuh mereka dan perlakukan mereka dengan keras” (9:123), “perangi dan bunuh kaum pagan, tangkap mereka, serang mereka, dan intailah mereka di tempat pengintaian” (9:5),
"bunuh atau dibunuh" (yakni bunuh diri untuk bunuh kafir) (
9:111).
Akan tetapi, Qur’an adalah buku suci yang juga penuh dengan ayat2 kontradiktif dan menipu seperti yang berikut”
Q 4:29-30
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kami saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu, sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.
Dan barangsiapa berbuat demikian dengan melanggar hak dan aniaya, maka Kami kelak akan memasukkannya ke dalam neraka. Yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.
Q 5:32
Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa: barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan dimuka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya. Dan sesungguhnya telah datang kepada mereka rasul-rasul Kami dengan (membawa) keterangan-keterangan yang jelas, kemudian banyak diantara mereka sesudah itu sungguh-sungguh melampaui batas dalam berbuat kerusakan dimuka bumi.
Para ahli Islam yang munafik mencoba menggunakan dua ayat ini (saja) untuk membuktikan bahwa Allah melarang serangan bunuh diri oleh Muslim atau bunuh orang. Memang, ayat2 ini (4:29-30) hanya bica tentang penghancuran diri (bunuh diri) untuk tujuan yang tidak jelas seperti depressi atau sakit yang kadang2 membuat manusia memilih untuk menghabisi nyawa mereka karena tidak tahan derita. Bunuh diri seperti inilah yang dilarang oleh agama dan masyarakat dan biasanya tindakan ini dilakukan bukan demi tujuan illahi. Bunuh diri seperti ini tidak ada hubungannya dengan perintah Allah
“bunuh atau dibunuh”(Q 9:111) dengan tujugan illahi (untuk membunuh kafir) untuk menyenangkan Allah, seperti yang telah dinyatakan ayat itu dengan jelas. Dan ayat Q 5:32 adalah ayat yang penuh tipuan digunakan para Islamis untuk membodohi masyarakat Barat. Ayat ini dibuat untuk menjabarkan aspek sejarah orang2 Israel dan tiada hubungannya dengan Muslim. Ayat ini pun tidak membatalkan ratusan ayat2 pembunuhan yang datang setelah itu (ketika di Medina) untuk melakukan pembunuhan tanpa batas (Jihad) terhadap semua kafir oleh tentara2 Allah yang disebut sebagai kaum Muslim. Singkatnya, tidak dapat disangkal lagi bahwa Qur’an adalah manual (buku petunjuk) untuk mengancam, membalas dendam, melakukan teror, kekerasan dan perang terhadap non-Muslim.
Ciri2 Teroris Islam
Osama Bin Laden (OBL) dan para jihadis al-Qaeda-nya telah berkali-kali melafalkan ayat2 dari Qur’an untuk mensahkan kegiatan terorisme mereka di seluruh dunia. Bom bunuh diri merupakan senjata tersukses untuk memasukkan teror di dalam hati para kafir barat. Dalam fatwanya yang terkenal untuk mengumumkan perang melawan orang2 Amerika di tahun 1998, kepala teroris OBL telah berkali-kali menggunakan ayat2 jihad Qur’an (yang disebutkan di atas) untuk membujuk para pengikutnya membunuh terutama orang2 Amerika/kafir dengan cara bom bunuh diri. Semua teroris Islam 9/11 meninggalkan pesan pribadi (terutama Muhammad Ata) dengan mengutip ayat2 bunuh dan
mereka semua melakukan bunuh diri untuk membunuh orang2 kafir Amerika, 100% berdasarkan Q 9:111. Tiada sekalipun mereka mengutip Hadis sebagai dasar alasan kegiatan terorisme mereka. Israel telah menangkap banyak sekali pembom2 bunuh diri (yang bomnya tidak meledak dalam usaha bunuh diri) dengan sabuk penuh bom di sekeliling tubuh mereka dan mereka semua diwawancarai oleh wartawan Barat di sel penjara Israel. Hampir semua teroris melaporkan wartawan bahwamereka ingin mati dalam usaha membunuh kafir sesuai dengan perintah Qur’an untuk mendapat hadiah kenikmatan surgawi bersama 72 bidadari perawan. Tiada seorang pun dari mereka yang mengutip perintah bunuh dari Hadis atau hukum Shariah kepada para wartawan.
Semua teroris Islam yang ditahan oleh polisi di Eropa (terutama di Belanda, seperti pembunuhan Van Gogh) dengan sigap mengutip ayat2 Qur’an sebagai panduan untuk melakukan terorisme membunuh kafir. Dalam serangan pemboman terorisme atas kereta api di Madrid (Spanyol), para teroris Islam merupakan penduduk Spanyol yang telah lama tinggal di sana (lahir di Amerika Utara dan Syria). Mereka mengaku pada polisi bahwa
mereka mendapat ilham dari Qur’an untuk melawan negara tempat tinggal mereka dan membunuh 191 warga Spanyol yang tak berdosa.
Baru2 ini, di Bangladesh (yang jadi negara baru untuk menelorkan jihadis Islam) telah mengalami ledakan bom epidemi oleh teroris2 Islam Bangladesh termasuk pemboman bunuh diri untuk membunuh haki2m di berbagai kasus pengadilan. Dalam proses usaha melakukan bom bunuh diri, dua orang teroris telah ditangkap polisi. Ketika ditanya wartawan mengapa mereka membunuh orang dengan melakukan metoda bunuh diri, mereka menjawab:
“Kami melakukannya sesuai perintah Qur’an dari Allah”. Ketika ketua teroris Bangladesh bernama Maulana Shaikh Rahman dan Bangla Bhai telah ditangkap polisi, Maulana Shaikh Rahman berkata:
“Kami melakukannya untuk menegakkan hukum Allah di Bangladesh dan kami melakukannya sesuai dengan perintah Qur’an.” Dengan menunjukkan sebuah buku Qur’an di tangannya, dia (Maulana) berkata: “Jika aku seorang teroris, maka Qur’an juga adalah teroris”.
Apakah ada bukti lain yang lebih nyata bahwa teroris Islam mendapat dorongan dan ilham langsung dari Qur’an?
Baru2 ini, pembajak ke 20 usaha terorisme 9/11, Zacaria Moussaoui dengan bangga mengatakan di pengadilan:
“Aku harap aku bisa membunuh lebih banyak orang Amerika, karena agamaku Islam (tentunya berdasarkan Qur’an) menuntutku untuk membunuh kafir.” Zacaria Moussaoui atau teroris Islam lainnya tidak pernah mengatakan bahwa mereka mendapat ilham dari Ahadis atau Sharia Islam saja. Kenyataannya, hampir semua Hukum Sharia berakar dari Qur’an dan didukung Hadis.
Hal yang perlu dipikirkan adalah hidup ini berarti dan sangat berharga bagi setiap umat manusia (baik kaya, miskin, tua, muda, sakit atau bahkan cacat) dan tidak seorang pun ingin mati sia2 tanpa ada tujuan jelas. Hanya harapan seksual bercampur janji2 dan ilham2 illahi yang dihasilkan melalui usaha cuci otak saja yang dapat membuat seseorang mengambil nyawanya sendiri. Teroris Islam sudah jelas terinspirasi oleh impian2 seksual di akherat. Anak2 laki dan perempuan Palestina usia 12 sampai 16 tahun tidak hanya mati untuk bunuh diri atau memerdekakan tanah air mereka. Mereka sudah jelas punya khayalan kenikmatan surgawi Islam (hasil cuci otak) yang mengilhami diri mereka untuk mengenakan sabuk bom bunuh diri di sekeliling tubuh mereka yang masih muda. Qur’an tersedia dan terdapat di hampir setiap rumah Muslim pada umumnya, tapi buku2 Hadis jarang tersedia bagi khalayak Muslim umumnya. Muslim kebanyakan tidak dapat motivasi dari Hadis, karena mereka tidak punya kesempatan untuk baca Hadis. Selain itu, Muslim tidak menganggap Hadis setaraf dengan firman dalam Qur’an. Untuk melakukan tindakan serius seperti membunuh orang2 tak berdosa dengan bom bunuh diri agar dapat upah di surga tentunya seorang Muslim butuh perintah dari Qur’an dan Qur’an memberikan banyak perintah seperti itu.
Apakah semua pemboman bunuh diri sama polanya?
Apologis Islam seringkali mengatakan bahwa usaha pemboman bunuh diri oleh pejuang kemerdekaan tidak hanya dilakukan Muslim tapi juga orang2 lain (Tamil, Yahudi dan Kamikaze Jepang) yang melakukannya untuk bisa merdeka. Menurut mereka, Muslim melakukan bunuh diri untuk memperjuangkan kemerdekaan. Karenanya, pemboman bunuh diri oleh anak2 muda Muslim tidak ada hubungannya dengan Islam! Satu pertanyaan penting bisa diajukan atas hal ini:
Apakah usaha bom bunuh diri di masa lalu sama dengan bom bunuh diri Islami di jaman sekarang? Apakah polanya sama? Mari kita selidiki:
Kelompok2 yang disebut Harimau Tamil, Yahudi atau Kamikaze Jepang mungkin jarang sekali menggunakan cara bunuh diri karena perjuangan mereka untuk membebaskan tanah air mereka dan usah2 bunuh diri mereka terbatas di tanah mereka sendiri saja dengan target membunuh tentara2, para pemimpin dan bukannya masyarakat sipil tak berdosa. Tamis, Yahudi, Kamikaze atau IRA tidak pernah meledakkan bom di negara lain di luar batas negara mereka. Mereka hanya melakukan pemboman dalam daerah mereka saja. Kadang2 sebuah bom meledak di daerah perbatasan negara mereka seperti usaha Tamil membunuh Rajiv Gandhi karena dukungannya atas Pemerintah Sri Langka. Tapi mereka tidak pernah datang ke Amerika, Inggris, Spanyol, Indonesia, Tanzania, Uganda, Yemen, Saudi Arabia, dll untuk meledakkan diri di dalam restoran2, bis, kereta api, metro, tepi2 pantai, tempat2 turis, dll. Tiada seorang pun dari mereka yang melakukan pemboman bunuh diri di seluruh dunia secara menyeluruh seperti yang dilakukan teroris Islam dengan penuh semangat sampai hari ini. Berapa banyak pembom bunuh diri Tamil yang meledakkan dirinya di Eropa atau Amerika? Apakah ada kecenderungan bom bunuh diri oleh Harimau Tamil di seluruh dunia seperti yang dilakukan jihadis Islam?
Para Islamis sekarang memberitahu kita bahwa anak2 muda Muslim meledakkan diri mereka untuk balas dendam atas perang Irak. Keterangan ini sepertinya ingin menunjukkan bahwa sebelum perang Irak para jihadis Islam itu tadinya sangat lembut dan hanya duduk2 saja. Coba aku tanya mengapa tuh para jihadis Islam meledakkan bom tanpa henti di kamp2 milter AS di Saudi Arabia, Kedubes Amerika di Tanzania, Uganda, Pakistan, Nairobi dan di manapun sebelum perang Irak? Mengapa mereka membunuh lebih dari 3.000 orang sipil tak berdosa di WTC? Mengapa mereka meledakkan kapal AS di Yemen? Mengapa mereka meledakkan barak tentara AS di Beirut? Apakah waktu itu sudah terjadi perang Irak?
Kesimpulan:
Sudah sangat jelas, sumber dari fanatisme Islam dan terorisme bunuh diri berakar dari
Qur’an itu sendiri (9:111; 3:169; 4:74; 4:95). Teroris seperti Osama bin Laden dan lainnya adalah korban ajaran tak bermoral dari Qur’an. Mereka percaya isi Qur’an sepenuhnya dalam hati dan mencoba mengikuti perintah Qur’an. Tapi orang yang lahir sebagai Muslim pada umumnya tidak mengikuti perintah Qur’an sama sekali, dan inilah sebabnya mengapa mereka percaya akan khayalan bahwa Islam itu adalah agama damai, padahal hal ini sama sekali tidak pernah terwujud dalam sejarah Islam.
Di lain pihak, semangat fanatisme Islam memang dapat lebih berkobar lagi dengan situasi politik di Timur Tengah karena pertikaian pihak Palestina dan Israel. Tapi ini terutama karena kebencian terhadap Yahudi dan kafir yang diwariskan dari ajaran Qur’an dan didukung oleh Hadis dan diajarkan pada para Muslim di Madrasah sejak mereka kecil.
Osama bin Laden adalah Muslim sejati yang mengikuti perintah Qur’an dan Hadis secara menyeluruh dan pahlawan Muslim ini mengartikan ayat2 Qur’an dan hadis bagi masyarakat Islam berdasarkan semangat Islam abad ke 7. Kenyataannya, banyak Muslim yang menganggap OBL sebagai cermin gambar diri Muhammad dan segala tentang OBL 100% sesuai dengan kehidupan dan perbuatan Muhammad. Inilah sebabnya Muslim2 sejati (Maulanas, Mullahs, murid2 Madrassha [Taliban], semua pemimpin partai politik Islam) di Pakistan, Bangladesh, Indonesia dan negara2 Muslim lainnya mendukung Osama dan tuan rumahnya dahulu yakni Taliban di Afghanistan. Tiada gunanya untuk menuduh bahwa Osama, teroris al-Qaeda dan Taliban bukanlah Muslim sejati atau pandangan mereka salah akan Islam! Sebenarnya
justru merekalah yang benar2 Muslim sejati dan merekalah
Muslim yang taat akan perintah Qur’an. Semua yang disebut sebagai Muslim progresif (yang hidup dengan nyamannya di negara2 Barat) adalah
Muslim karena lahir di keluarga Muslim.
Sudah waktunya sekarang untuk menentukan dan mengatasi penyebab utama dari kebodohan abad pertengahan ini. Masalah utama adalah ajaran2 masyarakat Bedouin kuno akan Islam (dalam hal ini Qur’an) yang telah ketinggalan jaman dan tidak lagi sesuai dengan peradaban dunia modern. Terorisme Islam adalah problem raksasa bagi seluruh umat manusia saat ini dan Muslim fanatik adalah zombi2 yang berada dalam genggaman ajaran2 tak bermoral Qur’an.
Bagaimana caranya menyembuhkan tubuh yang sakit dengan tetap mepertahankan kanker yang menjalar di dalam tubuh? Tiada yang dapat merubah keadaan diri Muslim selain kita menyadari masalah sebenarnya (dalam hal ini
isi Qur’an) dan mengambil tindakan. Akhirnya, kututup tulisan ini dengan mengutip pernyataan yang terkenal.
“Agama adalah penghinaan bagi kehormatan manusia. Tanpa atau dengan agama, akan tetap ada orang2 yang melakukan hal2 yang baik dan orang2 jahat yang melakukan hal2 yang jahat. Tapi diperlukan agama untuk membuat orang baik2 untuk melakukan hal2 yang jahat.”
--
oleh pemenang Nobel Laureate ahli fisika Steven Weinberg
Literatures:
1. The Holy Qur’an, Translated by A. Yousuf Ali, Published by Amana Corporation, Brentwood, Maryland, 1983
2. Holy Qur’an, Translated in Bengali by Ahmadiya Muslim Centenary Publication of Bangladesh, 4 Bakshi Bazar road, Dhaka, 1992
3. Holy Qur’an, Bengali translation by Maulana Muhiuddin khan, Khademu Harmain Sharifain, Saudi Arabia, Madina Mannwara, 1413 Hijri.
No comments:
Post a Comment