KETERANGAN DAN KRONOLOGI SEJARAH DICATAT KELIRU DALAM AL-QURAN.
Dalam perspektif dogma teologis islam, saya dahulu diajarkan dan bahkan sempat pula mengajarkan bahwa Quran merupakan kitab yang isinya paling benar dan tidak pernah salah, merupakan “revisi” alias penyempurnaan dari kitab-kitab sebelumnya. Juga merupakan kitab yang dilindungi sepanjang masa oleh Alloh dan merupakan salinan kitab yang berada di sisi Alloh/Lauhul-mahfudz. Saya juga diajarkan bahwa Alquran juga merupakan kitab yang tidak ada keraguan didalamnya, sehingga bila ada satu ayat saja yang isinya bertentangan atau bahkan dianggap keliru, maka akan merusak/membatalkan semua isinya. Semua jaminan akan kualitas kitab Alquran yang saya tulis diatas tercatat dengan baik dalam Alquran, silahkan pembaca cari sendiri karena begitu mudah menemukannya, apalagi bila anda cari secara online. Namun benarkah demikian??
Kenyataannya, apa yang dicatat dalam Quran yang kemudian lantas diajarkan kepada umat tidak sama bahkan sama sekali tidak dapat diverifikasi dengan catatan sejarah. Inilah yang dahulu selalu membuat saya gelisah, berada dalam polemik iman yang berkepanjangan. Karena islam memang tidak memiki keterangan atau dokumen apapun untuk mendukung isinya terutama yang berkaitan dengan sejarah pra-Muhamad. Hal ini mungkin karena Muhammad menulis di abad ke 7 M, lama sekali setelah berbagai catatan sejarah sudah ditulis. Dia sama sekali tidak pernah mengungkapkan kronologi sejarah seperti yang kita temukan dalam Alkitab dan catatan sejarah lainnya karena dia tidak memiliki satu pun. Yang dia miliki hanyalah berbagai kisah yang dia campur-aduk dengan tokoh-tokoh yang dipinjamnya dari Alkitab.
Parahnya lagi, di lain pihak Muhammad justru menyelipkan kisah tokoh-tokoh ini dalam “waktu kejadian sejarah dan kronologi yang salah pula”. Bahkan kadang-kadang perbedaannya seratus tahun, kadangkala bahkan sampai ribuan tahun. Dan gara-gara inilah, maka sejarawan muslim mesti jungkir balik mencari pembenaran yang justru malah bikin penyesatan semakin dalam...
Contoh konkret ; Qur‘an mengisahkan Haman dan Menara Mesopotamia di Mesir seperti yang di kisahkan oleh Muhamad justru terjadi di jaman Musa
Muhammad mengatakan bahwa ; Haman, perdana menteri Raja Persia Ahasyweros dan menara Mesopotamia di Mesir, berada di jaman yang sama dengan jaman Musa.Ahasyweros/Ahasuerus itu sejak lama dikenal oleh berbagai ahli sejarah sebagai Xerxes, yang berkuasa sebagai Raja pada masa 486 SM, dan bukan di jaman Musa yang hidup di abad ke 15 SM.
Muhammad mengatakan Firaun meminta Haman membakar batu bata dan membangun menara sehingga dia bisa naik surga dan melihat Tuhan-nya Musa. Ini keterangan Muhamad di Qur‟an ;
Sura al-Qasas/28 : 38, “Dan berkata Firaun, "Hai pembesar kaumku, aku tidak mengetahui tuhan bagimu selain aku. Maka bakarlah hai Haman untukku tanah liat, kemudian buatkanlah untukku bangunan yang tinggi supaya aku dapat naik melihat Tuhan Musa, dan sesungguhnya aku benar-benar yakin bahwa dia termasuk orang-orang pendusta".
Tanpa perlu seorang bergelar doktor untuk menjelaskan hal ini, tentu saja anak-anak sekolah minggu akan berkata bahwaMuhammad mencontek kisah ini dari Kejadian 11 : 3-4,“Setelah bencana air bah Mereka berkata seorang kepada yang lain; "Marilah kita membuat batu bata dan membakarnya baik-baik." Lalu bata itulah dipakai mereka sebagai batu dan ter gala-gala sebagai tanah liat. Juga kata mereka; "Marilah kita dirikan bagi kita sebuah kota dengan sebuah menara yang puncaknya sampai ke langit, dan marilah kita cari nama, supaya kita jangan terserak ke seluruh bumi".
Kita tahu berdasarkan catatan sejarah serta Alkitab bahwa para Firaun tidak pernah membangun menara apapun yang serupa dengan menara Mesopotamia. Masyarakat Mesir kuno tidak pernah membakar batu bata sampai di jaman Romawi menjajah Mesir. Bahkan sebelum jaman Romawi, orang-orang Mesir menggunakan batu untuk membangun piramida dan bangunan-bangunan ibadahnya. Untuk membangun rumah, mereka menggunakan batu bata yang dibuat dengan dikeringkan oleh sinar matahari bukan dibakar. Anda kaget? Saya tidak, karena banyak kisah fiktif lain yang dicatat Muhamad dalam Quran semisal kisah isra’-mi’raj, bangunan ka’abah dan masih banyak lagi yang lain.
Memang masih banyak rahasia ketidak beresan Alquran dan ajaran islam seperti yang dikawatirkan oleh pengurus dewan masdjid yang direlease dalam sebuah berita online yang saya kutip berjudul, “Dewan Masjid: Ceramah Tak Boleh Pakai Toa”, berita ini dicopy dari ; Yahoo.com, yang mengutipnya dari TEMPO.CO – Sen, 27 Mei 2013, seperti di bawah ini :
[...selain dapat mengusik ketenangan lingkungan sekitar atas suara(berisik) ceramah itu, menurut Masdar, informasi yang disampaikan dalam ceramah atau khotbah Islam akan terlalu membuka rahasia dan aturan-aturan agama Islam. "Kalau diperdengarkan itu kan seperti kita ditelanjangi. Orang jadi tahu semua informasi baik dan buruk kita," katanya]
Sudah ada beberapa artikel yang dapat pembaca temukan dalam web ini yang mengungkap “rahasia kebenaran semu dalam Quran” dan masih banyak lagi yang akan saya ungkap berbagai ayat lain dalam Alquran yang tidak dapat di verifikasi dengan catatan sejarah sebelumnya dalam artikel selanjutnya.
Semua hal yang saya tulis dalam artikel-artikel saya adalah apa yang membuat saya menjadi murtadin...Dan ternyata banyak bahkan ribuan murtadin yang memiliki alasan yang sama dengan saya, “tidak percaya lagi dengan Alquran karena isinya tidak dapat dipercaya lagi...!!!”.
Saya tidak akan mengajak pembaca menjadi murtadin, tapi silahkan anda verifikasi semua artikel saya yang anda anggap dan anda tuduh menghasut dan berisi fitnah dengan bukti sahih yang anda miliki, itu saja. Saya hanya ingin memberitahu kebenaran yang memang benar dan kebenaran semu(kebenaran yang berasal dari iblis). Kemudian silahkan membuat keputusan anda sendiri, tetap berada di posisi kebenaran semu/iblis atau menjadi murtadin...
No comments:
Post a Comment