Saturday, September 2, 2017

KLAIM MUSLIM ATAS KUIL/CANDI BOROBUDUR TERNYATA SERIUS !!

KLAIM MUSLIM ATAS KUIL/CANDI BOROBUDUR TERNYATA SERIUS !!



Sebelum membaca artikel ini, anda harus membaca terlebih dahulu QS 6;38,

[Alloh berfirman ; “Tidaklah Kami meninggalkan sesuatupun didalam al-Quran!!”]


Ketika beberapa tahun yang lalu saya menemukan artikel yang di-release oleh seorang sarjana muslim kenamaan dari Jakarta yakni Prof Fahmi Basya perihal Candi Borobudur sebagai warisan sejarah islam yang agung, saya pikir itu sebuah gagasan yang mengada-ada bahkan tak lebih sebagai sebuah kekonyolan belaka. Artikel yang terdapat dalam buku “Matematika Islam 3” tersebut begitu menghebohkan dunia Islam di Indonesia kala itu setelah dengan sengaja di-blow-up dengan dimuat berbagai media cetak, online dan TV, bahkan menjadi trending –topic di masyarakat selama berbulan-bulan lamanya.

Namun, walaupun dengan begitu mudah klaim tersebut dapat di mentahkan dengan cara yang sangat sederhana, tapi ternyata “klaim” tersebut tetap berusaha dipertahankan hingga kini bahkan saya tadi pagi(21 Oktober 2013) sempat menyimak dalam sebuah tayangan TV swasta, yang minturut anak saya tayangan tersebut merupakan pengulangan yang ke sekian kali!!. Kini, keseriusan Sang Professor Fahmi tersebut nampak sekali dengan ditampilkannya ayat-ayat Quran sebagai bahan argumen sang Professor tersebut....

Klaim Sang Professor Fahmi sbb :


·        Candi Borobudur sebagai peninggalan sejarah Islam.
·        Candi Borobudur dibangun Nabi Sulaiman(Yahudi) dengan bantuan setan/jin.
·        Wonosobo adalah asal Ratu Seba.
·        Kota Sleman berasal dari nama Nabi Sulaiman.
·        Relief di Candi Borobudur sebagai penggambaran theologis Islam.

Namun mari bersama-sama menggunakan akal sehat barang sejenak akan hal-hal sederhana yang justru langsung mementahkan klaim muslim diatas :
·        Semua Nabi Tuhan sejak semula lahir dan dibesarkan dengan tradisi Agama Yudaisme/Yahudi karena pasti merupakan keturunan Yahudi.
·        Islam dibawa dan sebarkan oleh Muhamad dari suku Quraish dari tanah Arab 600-an tahun Setelah Masehi.
·        King Solomon/Nabi Salomo yang adalah Raja Israel anak Nabi Daud adalah penganut Yudaisme yang oleh muslim disebut sebagai Nabi Sulaiman hidup dan berkuasa di tanah Israel pada 1000 tahun Sebelum Masehi.
·        Ratu Seba adalah penguasa daratan Etiopia yang ketika itu disebut wilayah Seba pada masa  King Solomon hidup.
·        Borobudur dibangun oleh Maharaja yang berasal dari Wangsa Syailendra(Buddha) sebagai penguasa tanah Jawa pada sekitar 900 tahun Setelah Masehi.
·        Sumber kisah pada relief pada dinding Candi Borobudur sebagai pahatan perjalanan hidup Sang Buddha, serta kisah peperangan khas dari India.

[Dari sudut pandang orang bodoh manapun, asal masih memiliki akal sehat, siapapun tentu tidak bisa merangkai kedua hal bertolak belakang yang saya paparkan diatas. Hal ini mirip kejadian ketika pihak kementerian pariwisata Malaysia “mengklaim” bahwa Reog Ponorogo sebagai milik Malaysia. Walaupun harus diakui bahwa atraksi Reog yang diklaim pihak Malaysia memang benar-benar lahir dan ditampilkan oleh warga mereka sendiri namun mereka tidak bisa mengelak bahwa “mereka” berasal dari Ponorogo Jawa Timur. Namun demikian, Malaysia tidak bisa begitu saja mengkalim bahwa Reog Ponorogo sebagai miliknya. Walaupun pada awalnya begitu ngotot, akhirnya pihak Kementerian Pariwisata Malaysia ketika itu tidak mampu berkutik ketika kepada mereka diajukan sebuah catatan sejarah otentik yang tertulis pada buku “Sejarah/Babad Tanah Jawi” yang memuat kisah “Bagaimana Atraksi Reog Ponorogo Lahir” sebagai bentuk protes penguasa/adipati Ponorogo atas Prabu Brawijaya yang semakin lemah dalam memerintah negeri karena pengaruh salah satu selirnya yang muslim yang berasal dari daratan Cina yang sengaja disusupkan para Wali penyebar agama Islam di tanah Jawa untuk maksud merongrong dan menggulingkan kekuasaan Majapahit Hindu/Buddha menjadi bercorak Islam. Kekhawatiran Adipati Ponorogo terbukti benar ketika dari selir tersebut kemudian lahir Raden Patah yang dikemudian hari atas hasutan para wali penyebar agama islam lantas memberontak dan mengambil alih kekuasaan ayahandanya dan memindahkan kekuasaan pemerintahan Majapahit ke Demak].

Lihat betapa nekat pihak muslim dalam klaimnya tersebut seperti yang diantaranya saya kutip ini :

[ Borobudur merupakan miniatur Al-Quran, Borobudur berceritera tentang hal yang bersesuaian dengan Al-Quran dengan cara yang berbeda. Al-Quran berceritera tentang suatu hal dengan bahasa syair, sedang Borobudur bercerita tentang hal yang sama dengan bahasa teater dalam bentuk Relief.

· Puncak Borobudur dengan satu Stupa besar, disekelilingnya terdapat relief yang menggambarkan ceritera yang bersesuaian dengan Surat ke 1 (satu) di Al-quran.
· Lantai dua dari atas terdapat 8 (delapan) Stupa, disekelilingnya terdapat relief yang menceriterakan suatu hal yang bersesuaian dengan Surat ke 8 (delapan) di Al-Quran
· Lantai tiga dari atas terdapat 16 (enam belas) Stupa, disekelilingnya terdapat relief yang menceriterakan suatu hal yang bersesuaian dengan Surat ke 16 (enam belas) di Al-Quran
· Lantai empat dari atas terdapat 32 (tiga puluh dua) Stupa, disekelilingnya terdapat relief yang menceriterakan suatu hal yang bersesuaian dengan Surat ke 32 (tiga puluh dua) di Al-Quran
· Lantai lima dari atas terdapat 64 (enam puluh empat) Stupa, disekelilingnya terdapat relief yang menceriterakan suatu hal yang bersesuaian dengan Surat ke 64 (enam puh empat) di Al-Quran
· Lantai enam dari atas (lantai dasar) terdapat 72 (tujuh puluh dua) Stupa, disekelilingnya terdapat relief yang menceriterakan suatu hal yang bersesuaian dengan Surat ke 72 (tujuh puluh dua) di Al-Quran

Dari kesesuain relief Borobudur dengan Al-Quran diatas, rasanya lebih masuk akal bahwa negri Syain yang dimaksud nabi Muhammad SAW adalah negri Syailendra].

Mengapa relief di Borobudur sepertinya bersesuaian dengan klaim Prof Fahmi Basya?

Klaim muslim nampak seperti masuk akal bukan?? Namun, marilah dewasa sedikit. Marilah kita buang kacamata kuda kita dan melihat keluar sana, sekali lagi agama Buddha lahir dibawa Siddharta Gautama di India sekitar 5000 tahun Sebelum Masehi dengan memiliki teknologi yang luar biasa termasuk matematika. Sedangkan Islam sekali lagi dibawa Muhamad sekitar 600 tahun Setelah Masehi. Pengaruh penguasaan Buddha India hingga daratan Arab dengan bukti sejarah berupa  7(tujuh)Kuil Kaabah dengan satu-satunya yang tersisa akhirnya dikuasai pihak muslim di kota Mekah.  Bila anda membandingkan kisah/sejarah penguasaan Kuil Kaabah oleh Muhamad dengan kisah keinginan muslim menguasai Kuil Borobudur, maka itu hanyalah pengulangan sejarah belaka. Ternyata Muhamad tidak saja menguasai Kuil Kaabah saja dengan dalih peninggalan Nabi Ibrahim(Yahudi), namun juga hikayat dan hampir semua tatacara ibadah bahkan ritual haji juga diambil dari ritual Buddha, dari sudut pandang ini bila relief di Borobudur bersesuaian dengan ayat-ayat al-Quran, itu sangat masuk akal banget!!

Jadi bila pada zaman kebodohan masa lalu Muhamad sukses melakukan “penyesuaian sejarah” Kaabah di Mekkah, begitu juga mestinya di Jawa atas Kuil Borobudur. Bila dimasa lalu Muhamad sukses melakukan “penyesuaian sejarah” atas kisah keluarga Nabi Abraham dan keluarganya yang sejarah aslinya dimakamkan di Makpela, Hebron, begitu juga mestinya kini muslim juga harus melakukanya atas makam Nabi Sulaiman(Yahudi) agar lebih afdol disesuaikan makamnya misalnya di alun-alun kota Sleman, seperti klaim Muhamad bahwa makam Nabi Ibrahim ada di Mekkah walaupun Nabi Ibrahim tidak mungkin pernah menginjakkan kakinya disana dan makam sejatinya berjarak ribuan kilometer dari tanah gersang tersebut....

sumber: http://sangtimur.blogspot.co.id/2013/10/klaim-muslim-atas-kuilcandi-borobudur.html

KA'ABAH, BOROBUDUR, ISRA' MI'RAJ, ARAH KIBLAT DAN JEJAK KAKI BRAHMA


Bagi kita yang kebetulan muslim, kita tidak perlu bertele-tele lagi menjelaskan dan berdebat tentang hal sepele yakni, "siapa yang membangun ka’abah?, apa itu hajar aswat?, milik siapa mosaik jejak kaki di sana?", ini oleh karena kita sudah diajarkan dan mengajarkan akan hal ini secara turun-temurun tentang persona yang membangun, ka'abah dan seterusnya. Intinya(sesuai yang diajarkan para ulama), ka’abah dibangun nabi Ibrahim dan anaknya Ismael, hajar aswat adalah batu yang jatuh dari langit yang dulunya berwarna putih, lantas karena dosa-dosa manusia akhirnya berubah menjadi hitam. Tentang mosaik jejak kaki yang ada disana kita juga diajarkan dan mengajarkan bahwa itu adalah jejak kaki sang Rasululloh, titik!! Mengenai dasar klaim silahkan cari sendiri, semua ada bertebaran tercatat dalam Quran, hadist sahih dan sirah rasul...  

Masalahnya adalah bagaimana bila memang benar-benar ada yang menyanggahnya dan apa yang telah kita yakini dan diajarkan kepada kita secara turun temurun ini ternyata ada yang berani mempertayakan dengan adanya bukti-bukti arkeologis yang justru bertolak belakang dengan keyakinan kita? Sanggupkah kita sebagai muslim menerima kenyataan ini? Rata-rata dari kita bereaksi marah, sebal dan ingin menyembelih orang yang mengungkapkan hal itu...alasannya karena dianggap menghina... 

tapi benarkah demikian..? bukankah semua nabi pasti dihina dan dicaci maki bahkan dibunuh lawan-lawannya, namun hanya Muhamad dan pengikutnyalah yang bahkan mengancam dengan pedang terhunus bagi siapapun yang dianggap akan menghinanya.
Bukankah ini aneh buat kita...?


 [kuil budha borobudur, yang diklaim Lembaga Studi Islam sebagai peninggalan islam di jawa, adakah diantara anda yang merasa aneh?]

Sama halnya dengan kuil Borobudur di Jawa yang dibangun oleh penguasa Budha yang dihuni ratusan patung untuk sarana menyembah para dewa, maka, pada masanya ketika dulu dibangun, ketujuh kuil ka’abah di Makkah  yang salah satunya kini menjadi kiblat kita, awalnya juga memang dibangun untuk menyembah para dewa Hindu yang diwujudkan dalam bentuk patung-patung yang disimpan didalamnya yang jumlahnya mencapai 360 buah disamping batu Yoni sebagai lambang kesuburan umat Hindu yakni berupa batu hitam yang bentuknya mirip kelamin perempuan yang kini kita sebut hajar aswat.

Dalam peristiwa perebutan kuil ka’abah, batu Yoni pecah menjadi 7 bagian sehingga harus disatukan lagi menggunakan frame perak seperti yang kita lihat saat ini. Ka’abah yang kini menjadi kiblat kita adalah satu diantara tujuh kuil ka’abah yang dibangun umat Hindu yang ketika itu berkembang subur di tanah Arab yang kini masih tersisa dari penghancuran pengikut Rasululloh semasa nabi berkuasa di Makkah yang dulunya dibangun atas perintah Maharaja Vikramaditya dari Kekaisaran Hindu India (baca dulu artikel ; siapa yang membangun ka’abah) yang berkuasa hingga daratan Arabia pada sekitar 500 tahun sebelum nabi Muhamad lahir, yang dibangun sebagai penghormatan terhadap dewa Siva. 

Jadi, ka'abah dibangun atas perintah Maharaja Vikramaditya penakluk daratan tanah Arabia pada 500 tahun sebelum Muhamad lahir. Lantas ketika Muhamad berhasil merebutnya, maka dia mengklaim bahwa kuil ka'abah itu merupakan peninggalan nabi Ibrahim. Bagi sapa saja yang menolak klaim tersebut langsung dipenggal batang lehernya.


                   [kuil hindu ka'abah di makkah yang direbut dan di klaim muhamad sebagai peninggalan nabi Ibrahim] 

Selain patung-patung dan batu hitam yang kemudian kita sebut hajar aswat ada juga jejak kaki Brahma yang kemudian diklaim sebagai jejak kaki nabi Muhamad. Pasca perebutan kuil ka’abah, jejak kaki Brahma ini sempat diperjual belikan sebagai barang koleksi, namun akhirnya dikembalikan lagi ke tempat semula oleh pembeli terakhir.

Dijaman nabi Muhamad, klaim atas dasar bisikan/wahyu jibril merupakan hal yang biasa terjadi dan telah mengukir sukses luar biasa. Semua bisa berjalan lancar karena rasa takut akan dibunuh para pengikut nabi, karena bila tidak menurut akan diartikan menghina dan melawan sang rasul yang berarti darahnya halal untuk ditumpahkan dan hal ini banyak dan sering terjadi seperti tercatat bertebaran dalam berbagai hadist sahih. [Contoh paling sederhana adalah turunnya ayat yang membela kelakuan sang nabi ketika sang nabi kepincut kecantikan menantunya dan meminta Zaid anaknya untuk menceraikan istrinya agar semata sang nabi dapat mengawininya...]. Ayat ini turun karena begitu banyak pengikut yang mempertanyakan kelakuan sang rasul tersebut, karena itulah ia membela diri dengan ayat tersebut. Pembaca silahkan mencari ayat tersebut karena terlalu vulgar bila saya tampilkan disini karena dapat dianggap sebagai penghinaan..

                  [yoni, batu hitam mirip kelamin perempuan, lambang kesuburan umat hindu, diklaim islam sebagai batu dari surga]

Agar nuansanya berimbang, marilah sedikit menyisihkan rasa marah dan mulai mengedepankan untuk berfikir lebih logis seperti umat agama yang lain.... dan marilah simak tulisan dibawah ini :

...Pada tahun 2010 Lembaga Studi Islam bersama KH. Fahmi Basya yang adalah salah satu tokoh islam terkemuka yang juga sebagai  dosen Matematika Islam UIN Syarif Hidayatullah di Jakarta, sebuah posisi yang sangat terhormat tentunya, adalah yang pertama kali mengangkat wacana tentang keberadaan kuil Borobudur sebagai warisan Nabi Sulaiman.

Bila saja sistem pemerintahan di Indon adalah sistem kekalifahan seperti di dunia Arab macem Iran, maka klaim Lembaga Studi Islam bersama KH Fahmi Basya tersebut oleh pemerintah akan langsung disetujui. Apalagi bila saat ini dia mau membawa-bawa nama Rasul maka bila dia yang ngomong siapapun akan mengiyakan saja. Tapi untunglah dunia sudah berubah dan manusia sudah mulai mau berpikir menggunakan akal sehat dan logika.

                   [jejak kaki brahma yang terdapat di kuil ka'abah, yang kemudian diklaim umat islam sebagai jejak sang rasululloh]
Hasil riset selama bertahun-tahun yang dilakukan Lembaga Studi Islam bersama KH Fahmi Basya, menyebutkan bahwa sebenarnya kuil Borobudur adalah bangunan yang dibangun oleh tentara nabi Sulaiman. Sulaiman adalah Nabi sekaligus Raja yang memiliki kemampuan menaklukkan besi dan juga menaklukkan gunung hingga kemudian dikenal sebagai Raja Gunung di Arabia. Kalau di nusantara ini, yang dikenal sebagai Raja Gunung adalah “Syailendra”. Syaila = Raja dan Indra = Gunung.

Masih minturut Lembaga Studi Islam tersebut, KH. Fahmi Basya mengklaim hanya sedikit masyarakat yang mengetahui bahwa di kuil Borobudur sangat banyak ditemukan simbol-simbol tentang Islam.
 Dari hasil ekspedisi dan penelitian yang dilakukan Lembaga Studi Islam tersebut, ditemukan juga fakta baru mengenai indikator-indikator tentang adanya kisah Nabi Sulaiman dan ratu Saba di Candi Borobodur dan Ratu Boko. Selain itu, nama-nama daerah tertentu di Jawa Tengah seperti nama Sleman juga diklaim berasal dari kata Sulaiman, Wonosobo berasal dari nama Hutan Ratu Saba(wana=hutan).

              [king solomon temple di yerusalem, bandingkan dengan kuil borobudur yang dibangun king syailendra di jawa dwipa]

Minturut catatan sejarah Yahudi dan Nasrani, bila yang dimaksud Lembaga Studi Islam sebagai nabi Sulaiman adalah King Solomon/Raja Solomon/Nabi Salomo yang adalah Nabi yang sekaligus Raja Yahudi dan berkuasa di tanah Israel yang tentu saja pasti bukan islam/bukan pengikut Muhamad, maka minturut catatan sejarah dalam Alkitab Perjanjian Lama, ia tercatat hidup 2000 tahun sebelum Almasih lahir, padahal minturut catatan sejarah Indon, candi Borobudur dibangun oleh Dinasti Syailendra pada akhir abad ke-8 Masehi atau sekitar 1.200 tahun yang lalu.

Namun saya sendiri dapat memaklumi klaim macem begini, karena minturut catatan sejarah memang seperti itulah iman Islam kita dibangun sejak dulu kala. Minturut saya, hal ini, bahkan klaim macem begini tergolong sangat  wajar karena nabi Muhamad sendiri tercatat telah berkali-kali melakukannya(baca artikel ; Isra’ mi’raj_untuk direnungkan kembali).

[Bayangkan saja ; Isra’ mi’raj yang tercatat terjadi tahun 621Masehi,namun ternyata, berdasar catatan sejarah, Masjidil aqsa yang telah diklaim dikunjungi sang nabi dalam peristiwa isra’ mi’raj belum berbentuk sama sekali karena baru dibangun setelah Yerusalem direbut dari penguasa Bizantium pada masa kekalifahan tahun 710 Masehi, bukankah itu dibangun setelah berselang hampir satu abad kemudian??. Bila kini banyak orang Indon yang mungkin tertawa geli, dan geleng-geleng kepala bila mendengar klaim Lembaga Studi Islam bahwa candi Borobudur didirikan oleh Nabi Sulaiman, maka demikian pula halnya yang terjadi pada Bangsa Yahudi yang hidup di Yerusalem pada masa ketika sang rasul mengaku melakukan isra’ mi’raj!!

Mereka(Yahudi) pasti tertawa geli terpingkal-pingkal dan geleng-geleng kepala keheranan, karena di masa itu memang dikota Yerusalem belum ada bangunan yang disebut Masdjidil aqsa saat mana nabi Muhamad hidup dimana kota Yerusalem masih dikuasai Kekaisaran Romawi. 


Sebenarnya peristiwa inilah(klaim Isra’ mi’raj sang nabi Muhamad-lah) yang membuat bangsa Yahudi tidak mau mengakui kenabian Muhamad sehingga beliau sangat marah sampai harus menurunkan ayat yang sangat mengancam eksistensi Yahudi, bahkan ketika Yahudi tetap tidak mau memberikan pengakuan, maka kebencian sang rasul memuncak, sehingga menganggap bangsa Yahudi adalah binatang tikus, anjing dan monyet lantas untuk menyatakan kemarahannya yang memuncak, ketika nabi berhasil merebut dan menguasai 100% satu-satunya kuil hindu yang masih tersisa berupa ka’abah di Makkah maka sang Rasul menurunkan ayat untuk memindahkan arah Kiblat dari Yerusalem ke Ka’bah di Makkah Arabia].


   [king solomon, raja dan nabi yahudi yang di klaim islam sebagai nabi muslim dari tanah arab, yang juga diklaim telah membangun kuil borobudur di jawa tengah]  

Sekedar me-review ulang, kuil Borobudur merupakan kuil Budha. Berdekatan dengan kuil Pawon dan Mendut. Beberapa kilometer dari sana terdapat kuil Prambanan, Kalasan, Plaosan, dan lainnya. Kuil-kuil di dekat Prambanan ini merupakan kuil Buddha yang didirikan sekitar tahun 772 dan 778 Masehi.

Lantas, benarkah kuil Borobudur merupakan peninggalan nabi Sulaiman? Apa bukti-buktinya? Benarkah ada jejak-jejak Islam di candi Buddha terbesar itu?

Selain jejak berupa kerusakan akibat ledakan bom yang ditanam terroris komando jihad muslim pada medio 80-an, Lembaga Studi Islam bersama KH Fahmi Basya menyebut beberapa ciri kuil Borobudur yang menjadi bukti sejarah peninggalan muslim yaitu ; 1) hutan atau negeri Saba, 2) makna Saba, 3) nama Sulaiman, 4) buah maja yang pahit, 5) pindahnya istana Ratu Saba ke wilayah kekuasaan Nabi Sulaiman, 6) bangunan yang tidak terselesaikan oleh para jin, 7) lokasi berkumpulnya Ratu Saba, dan lainnya.

Berdasarkan release Lembaga Studi Islam bersama KH Fahmi Basya, dapat penulis ringkas sbb ;

a) Kisah Nabi Sulaiman dan Ratu Saba disebutkan dalam surah An-Naml [27]: 15-44, Saba [34]: 12-16, al-Anbiya [21]: 78-81, dan lainnya. Tentu saja, banyak yang tidak percaya bila Borobudur merupakan peninggalan Sulaiman, karena Sulaiman hidup beberapa abad sebelum Almasih lahir, sedangkan Borobudur dibangun pada abad ke 8 Masehi. Namun hal ini tidak menjadi soal bila terjadi pada jaman rasululloh, karena dapat diatasi dengan ayat yang diturunkan via jibril. Contohya disaat kritis macem kisah isra’ mi’raj.

b) Peristiwa dan kisah Sulaiman itu terjadi di wilayah Palestina, dan Saba di Yaman Selatan, sedangkan Borobudur di Indonesia. Namun seperti yang saya tulis diatas, apa pedulinya dengan semua hal itu? Apalagi, Lembaga Studi Islam melalui KH Fahmi Basya menunjukkan bukti-buktinya berdasarkan keterangan Alquran. Lalu, apa bukti sahih andai Borobudur merupakan peninggalan Sulaiman atau bangunan yang pembuatannya merupakan perintah Sulaiman? 

c) Melalui relief-relief yang ada, terdapat beberapa simbol yang mengesankan dan identik dengan kisah Sulaiman dan Ratu Saba, sebagaimana keterangan Alquran. Pertama adalah tentang tabut, yaitu sebuah kotak atau peti yang berisi warisan Nabi Dawud kepada Sulaiman. Konon, di dalamnya terdapat kitab Zabur, Taurat, dan Tongkat Musa, serta memberikan ketenangan. Pada relief yang terdapat di Borobudur, tampak peti atau tabut itu dijaga oleh seseorang.  "Dan Nabi mereka mengatakan kepada mereka: 'Sesungguhnya tanda ia akan menjadi raja, ialah kembalinya tabut kepadamu, di dalamnya terdapat ketenangan dari Tuhanmu dan sisa dari peninggalan keluarga Musa dan keluarga Harun; tabut itu dibawa malaikat. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda bagimu, jika kamu orang yang beriman'." (QS Al-Baqarah [2]: 248).

d) Selanjutnya, pekerjaan jin yang tidak selesai ketika mengetahui Sulaiman telah wafat. (QS Saba [34]: 14). Saat mengetahui Sulaiman wafat, para jin pun menghentikan pekerjaannya. Di Borobudur, terdapat patung yang belum tuntas diselesaikan. Patung itu disebut dengan Unfinished Solomon. Kemudian para jin diperintahkan membangun gedung yang tinggi dan membuat patung-patung. (QS Saba [34]: 13). Seperti diketahui, banyak patung Buddha yang ada di Borobudur. Sedangkan gedung atau bangunan yang tinggi itu adalah kuil Prambanan. Lantas nabi Sulaiman berbicara dengan burung-burung dan hewan-hewan. (QS An-Naml [27]: 20-22). Reliefnya juga ada.

e) Bahkan, sejumlah frame relief Borobudur bermotifkan bunga dan burung. Terdapat pula sejumlah relief hewan lain, seperti gajah, kuda, babi, anjing, monyet, dan lainnya. Kisah Ratu Saba dan rakyatnya yang menyembah matahari dan bersujud kepada sesama manusia. (QS An-Naml [27]: 22). Menurut Fahmi Basya, Saba artinya berkumpul atau tempat berkumpul. Ungkapan burung Hud-hud tentang Saba, karena burung tidak mengetahui nama daerah itu. "Jangankan burung, manusia saja ketika berada di atas pesawat, tidak akan tahu nama sebuah kota atau negeri"  

f) Ditambahkan juga, tempat berkumpulnya manusia itu adalah di Candi Ratu Boko yang terletak sekitar 36 kilometer dari Borobudur. Jarak ini juga memungkinkan burung menempuh perjalanan dalam sekali terbang. Saba ada di Indonesia, yakni Wonosobo. Dalam Alquran, wilayah Saba ditumbuhi pohon yang sangat banyak. (QS Saba [34]: 15). Dalam kamus bahasa Jawi Kuno, yang disusun oleh Dr Maharsi, kata 'Wana' bermakna hutan.

g) Buah 'maja' yang pahit menjelaskan kisah banjir besar (Sail al-Arim) menimpa wilayah Saba, pepohonan yang ada di sekitarnya menjadi pahit sebagai azab Allah kepada orang-orang yang mendustakan ayat-ayat-Nya.  "Tetapi, mereka berpaling maka Kami datangkan kepada mereka banjir yang besar[1236] dan Kami ganti kedua kebun mereka dengan dua kebun yang ditumbuhi (pohon-pohon) yang berbuah pahit, pohon Atsl dan sedikit dari pohon Sidr." (QS Saba [34]: 16).

h) Nama Sulaiman menunjukkan sebagai nama orang Jawa. Awalan kata 'su'merupakan nama-nama Jawa. Dan, Sulaiman adalah satu-satunya nabi dan rasul yang 25 orang, yang namanya berawalan 'Su’.

i) Sulaiman berkirim surat kepada Ratu Saba melalui burung Hud-hud. "Pergilah kamu dengan membawa suratku ini." (QS An-Naml [27]: 28).  Menurut Fahmi, surat itu ditulis di atas pelat emas sebagai bentuk kekayaan Nabi Sulaiman. Ditambahkannya, surat itu ditemukan di sebuah kolam di kuil Ratu Boko.

j) Bangunan yang tinggal sedikit (Sidrin qalil). Lihat surah Saba [34] 16). Bangunan yang tinggal sedikit itu adalah wilayah kuil Ratu Boko. Dan di sana terdapat sejumlah stupa yang tinggal sedikit. "Ini membuktikan bahwa Istana Ratu Boko adalah istana Ratu Saba yang dipindahkan atas perintah Sulaiman”.

Lantas, apa kira-kira apa komentar kalian semua?? 

Sejarah selalu berulang dengan caranya sendiri, bedanya bila dimasa lalu orang dengan mudah memaksakan kehendak (klaim) dengan cara kekerasan pedang, tapi kini sudah tidak bisa lagi. Walaupun begitu saya sendiri sangat setuju dan menghormati pihak Lembaga Studi Islam dan KH Fahmi Basya tersebut diatas karena memang demikianlah sejak dahulu iman Islam ditanamkan...yaitu hanya berdasarkan klaim semata, bila ada yang menolak klaim dibunuh saja.

Kalau tidak percaya ini, carilah dalam quran, hadist sahih dan sirah rasul, ada banyak kisahnya disana(mengenai ini akan dibahas dalam artikel lain). Tapi kini perbuatan macem begitu sudah tidak bisa diterapkan lagi, zaman sudah berubah dan manusia berhak berfikir menggunakan logika tanpa perlu ada rasa takut, sehingga cara yang ditempuh adalah dengan menggunakan para sarjana muslim terkemuka dengan embel-embel penelitian bertahun-tahun, ini semata agar nampak lebih berbobot .

Bila di jaman nabi Muhamad berhasil mamaksa menguasai dan mengklaim kuil Hindu berupa ka’abah di Makkah dengan pedang sebagai peninggalan nabi Ibrahim, maka seharusnya muslim di Jawa dapat dengan mudah menguasai dan mengklaim kuil Budha Borobudur di Jawa sebagai peninggalan islam atau bahkan peninggalan nabi Muhamad. Tinggal caranya yang mesti dipikirkan...bukankah pemerintah dengan caranya sendiri sudah memberi jalan tengah berupa penguasaan kuil Borobudur kepada perusahaan swasta untuk mengelolanya?

Nampaknya, Lembaga Studi Islam dan Prof Basya ingin mengulangi kisah sukses nabi Muhamad dalam merebut kuil hindu berupa ka'abah di Makkah, mereka ingin mengklaim kuil Borobudur sebagai milik muslim... namun satu hal yang mereka lupakan adalah, bahwa zaman sekarang orang sudah begitu sulit dibodohin dan dikibulin serta akan melawan bila diancam dengan pedang terhunus... 

Namun, bila saja petualangan mereka sukses, akankah kuil Borobudur akan dapat menggantikan kuil ka’abah di Makkah sebagai arah kiblat yang baru? Wallahualam bissawabb....



No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...