Author: Iwan Steven
Gunung Hermon, Sesar Syria – Afrika, dan Matrix
Israel tidak hanya merupakan tempat dimana terletak kota Yerusalem, situs suci tiga agama besar di dunia – Yahudi, Kristen, dan Islam. Ia terletak pada titik pusat geografis. Tanah Israel sendiri menyimpan rahasia mendalam sejarah umat manusia, dan peranan khusus bangsa Yahudi. Ia terletak di bagian barat wilayah berbentuk bulan sabit yang subur, mulai dari Teluk Persia, melalui Iraq selatan, Syria, Lebanon, Yordania, Israel dan utara Mesir. Israel berada di tengah-tengah tiga benua – Eropa, Asia, dan Afrika. Dan sebelah utara sesar Syria – Afrika, patahan tektonik yang rapuh yang terbentang dari Lebanon sampai Mozambique.
Tanah itu sendiri merupakan lokasi terletaknya Gunung Hermon, pegunungan bersalju tempat dimana para Malaikat yang Jatuh mendarat. Ini hal yang sangat besar, karena mereka ini mengubah arah sejarah umat manusia. Jika dilihat dari letak geografis dimana mereka mendarat, itu merupakan puncak tertinggi dari patahan yang terbentang sejauh 6000 kilometer.
Kata Ibrani untuk para Malaikat yang Jatuh ini adalah “Nephilim“, yang memiliki akar kata “naphal“, yang artinya jatuh, gagal, dicampakkan (ke bawah), dibuang, meninggalkan posisi.
Kejadian 6:4 (TB) Pada waktu itu orang-orang raksasa (Ibr. Nephilim) ada di bumi, dan juga pada waktu sesudahnya, ketika anak-anak Elohim (Ibr. Benei haElohim; para malaikat) menghampiri anak-anak perempuan manusia (Ibr. Benot haAdam; anak-anak perempuan Adam), dan perempuan-perempuan itu melahirkan anak bagi mereka; inilah orang-orang yang gagah perkasa (Ibr. Gibborim) di zaman purbakala, orang-orang yang kenamaan.
Pernahkah Anda membayangkan bagaimana sesungguhnya keadaan Bumi pada zaman sebelum Air Bah itu terjadi?
Kitab Para Raksasa dan Kitab Henokh di antara Gulungan-gulungan Kitab Laut Mati memberitahukan kepada kita kondisi saat itu. Gulungan kitab ini ditemukan di Gua-gua Qumran di Laut Mati, dan diperkirakan memiliki penanggalan sebelum abad ke-2 SM.
Dan mereka semuanya ada dua ratus; yang turun pada zaman Yared di puncak Gunung Hermon… Dan mereka semuanya bersama-sama mengambil bagi diri mereka sendiri istri-istri… Dan mereka mengandung, dan mereka melahirkan raksasa-raksasa besar.
Kitab Henokh, Gulungan-gulungan Kitab Laut Mati
Raksasa disebutkan berulang kali di dalam Torah; Goliath, Og raja Bashan, danAnakim (bangsa Enak) yang dimusnahkan Yosua dan bangsa Israel di tanah Kanaan.
Bilangan 13:33 (ILT) Dan di sana kami telah melihat raksasa-raksasa keturunan Enak (Ibr. haNephilim benei Anaq), yang berasal dari para raksasa (Ibr. Nephilim). Maka di mata kami, kami menjadi seperti belalang, dan demikian pulalah kami di mata mereka.”
Jadi para raksasa ini adalah hybrid antara Malaikat yang Jatuh dengan perempuan manusia. Mungkin cukup sulit bagi kita sekarang ini untuk membayangkan bahwa ras raksasa memerintah dan menguasai Bumi pada zaman itu. Tetapi mereka ini meninggalkan bagi kita banyak monumen atau bangunan megalithik mengagumkan di seluruh dunia.
Tepat di bawah Gunung Hermon terletaklah Gilgal Rephaim, atau Roda Raksasa di Dataran Tinggi Golan. Sebuah monumen megalitik purbakala, “Stonehenge” Israel.
Kita tahu Nephilim menghasilkan raksasa-raksasa, dan merekalah arsitek monumen seberat 40.000 ton ini, meskipun para ahli arkeologi mengatakan semuanya ini masih misteri.
Kitab Henokh yang disebutkan sebagai tulisan kakek buyut Nuh, tidak dimasukkan di dalam Alkitab Ibrani maupun Kristen, memberikan informasi yang sangat limpah mengenai keadaan Bumi pada zaman Pra-Banjir Besar.
Itu memberitahukan kita bahwa para Malaikat yang Jatuh ini menyebut nama Hermon karena mereka bersumpah dan mengikatkan diri dengan kutuk di atas Gunung itu.
Dan mereka turun di Ardîs, yaitu puncak Gunung Hermon; dan mereka menyebutnya Gunung Hermon, karena mereka telah bersumpah di atasnya dan mengikatkan diri bersama-sama dengan kutukan.
Kitab Henokh 6:6, Gulungan-gulungan Kitab Laut Mati
Tapi apa arti sebenarnya kata “Hermon“?
Kita hanya bisa memahaminya jika melihatnya dalam bahasa Ibrani, “Hermon” memiliki akar kata “Chayrem” atau “Charam” yang mempunyai 3 makna:
- Dibuang atau diasingkan
- Penjala ikan atau Jaring/Jala Pemburu
- Mutilasi, Deformasi, atau Irisan pada Tubuh
Charam, dibuang atau diasingkan; ini benar-benar merupakan kutukan yang sesungguhnya terjadi pada para Malaikat Pemberontak ini.
Charam, Penjala ikan atau Jala Pemburu, memiliki arti alegori orang yang mengelabuhi, menipu, menyesatkan, menguasai, menangkap atau membawa orang lain kepada kesesatan.
Dalam Kitab Henokh kita membaca bahwa Azazel, sang Iblis pemimpin para Malaikat yang Jatuh ini mengajar kaum laki-laki seni berperang dan membuat macam-macam senjata. Kepada kaum perempuan dia mengajar seni memikat, dan bagaimana menggunakan kosmetik. Mereka keduanya seperti jala, yang satunya aktif dan agresif, dan yang satunya pasif namun memikat.
Kesibukan dan tujuan hidup bagi kaum pria adalah berlomba-lomba bagaimana untuk menaklukkan dengan cara apa pun. Kesibukan dan tujuan hidup bagi kaum wanita adalah berlomba-lomba bagaimana menjadi cantik dan menarik secara seksual.
Namun mungkin peperangan terbesar yang sesungguhnya terjadi di dunia zaman ini adalah perang psikologis. Pikiran adalah medan peperangan yang baru, suatu jejaring yang tidak kelihatan, atau suatu Matrix yang memerangkap umat manusia.
Jejaring lainnya adalah Internet, yang merupakan hal “terbaik”, yang tanpanya kita bahkan tidak bisa membaca isi artikel ini. Namun efek samping dari jaring-jaring Internet adalah bahwa manusia benar-benar terjerat kepadanya, dan tidak bisa hidup tanpanya. Bersama dengan komputer, ini semua merupakan suatu bentuk “kecerdasan buatan” – suatu Matrix – dan manusia terperangkap didalam simulasi realitas virtual komputer.
Ini seperti medan quantum artifisial yang menggenggam segala sesuatu secara bersamaan, dan tidak ada yang namanya pemisahan. Karena pada tingkatan quantum, partikel berhenti untuk ada. Ini juga membuktikan akan Elohim, karena Elohim adalah Satu dan segala pemisahan di alam semesta ini hanyalah ilusi didalam bidang fisik.
Kata Hermon, dalam bahasa Inggris atau Indonesia tidak memiliki arti apa-apa, tapi didalam bahasa Ibrani memiliki makna yang sangat banyak, dalam dan luas. Kita harus tahu bahwa para Malaikat yang Jatuh ini sangat jauh lebih pintar daripada kita, dan mereka sudah mempermainkan umat manusia sejak pertama kali mereka masuk ke Bumi. Cara bagaimana Ular itu menipu Hawa selalu berulang kembali di sepanjang sejarah.
Pada zaman sekarang, ini termanifestasi dalam pengendalian pikiran, pencucian otak, issue senjata pemusnah massal, teror, stress, kebosanan, yang kesemuanya merupakan bagian dari teknik untuk membunuh bagian otak kita yang intuitif dan kreatif. Trik-trik digunakan, melaporkan berita-berita palsu, melakukan perang, pemiskinan dan perbudakan, sementara pada saat yang bersamaan menyatakan kepada dunia bahwa mereka sedang berusaha memerangi semuanya itu. Kemudian melakukan sandiwara yang hebat, memberikan kepada kita suatu ilusi bahwa manusia itu makhluk merdeka, namun sesungguhnya diperbudak dengan konsumerisme, harta, makanan, hasrat-hasrat tersembunyi, hidup tanpa arti yang menjadi tempat subur bagi berkembangnya depresi dan penyakit mental.
Mereka lebih suka manusia menghabiskan sumber daya alam tanpa perlu bertanggung jawab dan dialihkan perhatiannya dengan berbagai penyimpangan seksual dan dijejali dengan berbagai hal seperti pasien sakit mental yang disuapi di rumah sakit jiwa.
Inilah peperangan yang tidak bisa dilihat, diraba dan dirasakan, tetapi sesungguhnya ada.
Sejarah Yahudi terajut dengan berbagai kisah roh-roh Iblis, “Dybbuk“. Orang-orang kerasukan setan di sepanjang waktu. Ada begitu banyak kisah, misalnya Baal Shem Tov yang melakukan pengusiran setan di Eropa Timur beberapa ratus tahun yang lalu.
Jadi kemana Iblis-iblis dan roh-roh ini pergi? Apa mereka menghilang begitu saja? Apakah mereka akhirnya memperoleh kedamaian dan tidak lagi perlu menteror manusia? Tidak.
Mereka tidak kelihatan, tidak kedengaran, namun bekerja di bawah sadar manusia, sepertinya yang disebutkan dalam “The Art of War“, manuskrip China kuno,
Seluruh peperangan didasarkan pada penyesatan.Sebab itu, ketika kita sanggup untuk menyerang, kita musti kelihatan tidak mampu;ketika menggunakan kekuatan kita, kita musti terlihat tidak berdaya;ketika kita dekat, kita musti membuat musuh percaya bahwa kita masih sangat jauh;ketika kita sangat jauh, kita musti membuat dia percaya kita sangat dekat.
Para Malaikat yang Jatuh adalah para ahli di dalam seni peperangan, merekalah yang mengajar manusia segala sesuatunya. Itu artinya mereka berada jauh di depan manusia. Kita musti mengenali musuh, sebab jika tidak demikian kita tidak punya kesempatan untuk menang dalam peperangan.
Mungkinkah Kitab Henokh memang sengaja dibuang dan dimusnahkan oleh para penguasa dunia saat itu – keturunan Malaikat yang Jatuh – karena memberikan informasi yang sangat detail mengenai perbuatan-perbuatan bapa leluhur mereka – para Malaikat yang Jatuh – pada zaman Pra-Banjir Besar, maupun berisi nubuat-nubuat mengenai hal-hal yang akan terjadi hingga Akhir Zaman?
Kata ketiga dari Charam adalah “Charum,” yang hanya muncul satu kali di dalam Tanakh (Torah Musa),
Imamat 21:18 (ILT) Sebab, tidak seorang pun yang cacat pada tubuhnya boleh mendekat: orang buta, atau timpang, atau cacat muka (Ibr. Charum), atau cacat bentuk tubuh,
Kata ini menggambarkan semacam mutilasi, deformasi atau semacam irisan pada tubuh.
Jadi apakah hanya kebetulan saja para Malaikat yang Jatuh ini mendarat pada puncak belahan Bumi yang berbentuk seperti irisan? “Luka” yang begitu jelas yang bisa dilihat dari luar angkasa.
Memang benar telah terjadi mutilasi fisik yang sampai pada tingkatan spiritual, dengan terciptanya makhluk-makhluk hybrid yang terbuat dari mutilasi DNA Iblis dengan DNA manusia yang dicampur menjadi satu. Ingat akan perumpamaan Yeshua tentang benih lalang dan gandum?
Perbatasan Israel berdasarkan Alkitab meliputi ujung paling utara dari sesar Syria ini, di Lembah Beeqa Libanon. Malaikat yang Jatuh yang mendarat di puncak Hermon menandai terjadinya perbedaan yang sangat kontras antara Benar dan Jahat: Tamu-tamu yang sangat Najis di Tanah yang Suci, perusak umat manusia di tempat yang paling terang bersinar.
Bangsa Yahudi berada di tengah-tengah kisah para predator sesungguhnya – Nephilim, Mereka yang Jatuh – yang telah menipu umat manusia di sepanjang sejarah.
Laut Mati – Lembah Para Iblis
Laut Mati, tempat yang paling rendah di muka Bumi, sekitar 430 meter dibawah muka air laut, berjarak kira-kira 30 menit perjalanan jauhnya di timur Yerusalem. Tempat ini dulunya merupakan lokasi aktivitas Iblisi yang sangat besar. Sodom dan Gomora memanglah fasik, tapi siapakah yang sebenarnya mengajari mereka?
Kita bisa melihatnya didalam Alkitab:
Kejadian 14:3 (ILT) Mereka semua ini telah bersekutu di Lembah Siddim (Ibr. Siddim; padang, dataran), yakni Laut Asin.
Laut Mati dulu disebut Lembah Siddim. Untuk mengerti arti “Siddim” kita perlu melihat akar katanya dalam bahasa Ibrani, yakni “sadeh” atau “saday“.
Ada 4 kata yang memiliki akar kata yang sama:
- Shed, artinya Iblis atau roh jahat.
- Shaddai, artinya salah satu nama Elohim.
- Shad, artinya buah dada wanita.
- Sadeh, artinya ladang atau padang.
Lembah Yordan tidaklah selamanya tidak berpenghuni.
Kejadian 13:10 (ILT) Dan Lot mengangkat matanya dan melihat ke seluruh Lembah Yordan, bahwa daerah itu seluruhnya terairi – sebelum pembinasaan YAHWEH terhadap Sodom dan Gomora – seperti taman YAHWEH, seperti Tanah Mesir, jika engkau memasuki Zoar.
Dengan petunjuk “seperti Taman YHWH“, Siddim dapat berarti “Sadeh“, artinya tanah ladang atau bahkan “Shad“, buah dada wanita, yang keduanya berhubungan dengan kesuburan dan pemberi kehidupan. Tapi itu juga berhubungan dengan nama Elohim, Shaddai, karena itu disebutkan seperti Taman YHWH. Dan ketika Bait Suci Ketiga turun dari Surga, lembah itu sekali lagi akan menjadi seperti taman Firdaus.
Tapi dalam konteks yang sekarang ini, Lembah Siddim memiliki arti yang berhubungan dengan Iblis. Orang-orang Sodom dan Gomora begitu jahat dan berdiam di sana; siapakah yang mengajarkan mereka jalan-jalan yang jahat?
Di sebelah utara Lembah Siddim terletak Gunung Hermon, tempat dimana Azazeldan kawan-kawannya telah turun dan merusakkan seluruh dunia. Begitu rusaknya sehingga Elohim harus mengirimkan Air Bah untuk menyapu bersih seluruh dunia, meskipun masih ada benih manusia yang diselamatkan Elohim.
Kejadian 14:5-6 (ILT) Dan pada tahun yang keempat belas, Kedorlaomer dan raja-raja yang bersamanya datang dan memukul orang Rephaim di Ashterot-Karnaim, dan orang Zuzim di Ham, dan orang Emim di Shaweh-Kiriathaim,dan orang Hori di perbukitan mereka, Seir, sampai ke El-Paran yang di tepi padang gurun.
Jadi mereka berperang melawan Rephaim, Zuzim, Emim, dan Hori. Tiga pasukan ini adalah ras raksasa, dan pasukan yang keempat adalah kelompok makhluk yang tidak dikenal, tidak teridentifikasi dan sepertinya juga bukan manusia.
Rephaim – Ras Raksasa Purbakala, yang berhubungan dengan Nephilim.
Ruach Rephaim dalam bahasa Ibrani modern artinya hantu; akar kata Rephaim adalah “rapha” artinya menyembuhkan.
Rephaim ini berdiam di Dataran Tinggi Golan, di Bashan. Kemungkinan merekalah arsitek monumen Gilgal Rephaim, Roda Raksasa.
Zuzim, akar katanya “ziyz“, memiliki arti bergerak, berkelana, gelisah, resah. Konotasinya negatif seperti makhluk-makhluk buangan atau roh-roh gentayangan pengganggu yang ingin merasuki seseorang.
Zuzim juga disebut Zamzummim.
Ulangan 2:20-21 (TB-ILT) –Negeri inipun dikira orang negeri orang Rephaim. Dahulu orang Rephaim diam di sana, tetapi orang Amon menyebut mereka orang Zamzummim, yaitu bangsa yang besar dan banyak jumlahnya, dan tinggi seperti orang Enak, tetapi YAHWEH telah memusnahkan mereka dari hadapannya dan mereka mengambil alih serta mendiami sebagai gantinya,…
Kata “mezuzah” yang juga mempunya akar kata “ziyz“, yaitu gulungan kecil berisi Shema (Ulangan 6:4-9) yang ada di setiap tiang pintu rumah orang Yahudi, disebut mezuzah kemungkinan adalah untuk membuat roh-roh jahat itu pergi. Jadi Zuzim ini kemungkinan berhubungan dengan roh-roh pengganggu.
Emim juga adalah ras raksasa, akar katanya “eymah“, yang artinya menakutkan, mengerikan, menggentarkan.
Ulangan 2:11 Mereka itu pun dikira Rephaim, seperti orang Enak, tetapi orang Moab menyebut mereka orang Emim.
Hori, ras purbakala yang berdiam di Tanah Edom (Seir), akar katanya “chor“, memiliki arti yang mengerikan dan menjijikkan. Ada kata Ibrani lain yang mempunyai akar kata “chor” yakni,
- Chariy yang berarti kotoran/isi perut.
- Charah yang berarti murka, marah, terbakar, panas.
“Chor” adalah lubang tempat binatang berdiam, atau tempat kediaman manusia buangan, memiliki konotasi negatif. Mereka hidup di perbukitan mereka, Seir, di dalam liang-liang atau lubang-lubang mereka.
Kejadian 14:6 (ILT) dan orang Hori di perbukitan mereka, Seir (Ibr. Seiyr; berambut, gimbal), sampai ke El-Paran yang di tepi padang gurun.
Ras-ras raksasa yang lain tinggal di kota-kota, tetapi mereka ini tidak. Mereka ini tinggal di pegunungan.
Sangat menarik untuk dilihat bahwa pegunungan itu diberi nama Seir, yang artinya kambing, namun juga berarti kambing Iblis yaitu Azazel.
Imamat 17:7 (ILT) Dan mereka tidak akan lagi mengurbankan kurban-kurban mereka kepada kambing-kambing berhala (Ibr. Saiyr; berambut, kambing jantan, satyr, kambing Iblis), yang kepadanya mereka telah berbuat zina. Hal ini telah menjadi suatu ketetapan selamanya bagi mereka untuk generasi-generasi mereka.
Jadi ras Hori yang tinggal di Pegunungan Kambing atau Seir, kemungkinan besar memiliki hubungan dengan Azazel, pemimpin Kambing Iblis atau Satyr, makhluk separuh manusia-separuh kambing.
Disinilah hubungan antara Lembah Siddim dengan Iblis. Lembah Siddim ini akhirnya diubahkan menjadi tempat pembuangan garam, menjadi seperti lingkaran garam yang ditaburkan orang di sekeliling rumah untuk perlindungan dan menangkal roh-roh jahat, atau untuk melokalisasi lembah yang penuh berisi makhluk-makhluk Iblisi. Dan Lembah Para Iblis ini tepat berada di bawah Gunung Hermon, dimana Azazel dan kawan-kawannya turun ke Bumi.
Lembah Siddim ini diubahkan menjadi padang garam yang tidak bisa ditanami untuk mendukung kehidupan. Tetapi kutuk ini nampaknya mulai berbalik karena sekarang ini air tawar mulai naik dan menyebabkan tumbuh-tumbuhan, bebek dan ikan mulai hidup di sana, di Laut Mati. Pada akhirnya ketika Bait Suci Ketiga turun ke Bumi, tempat ini akan menjadi tempat yang paling subur di Bumi, seperti disebutkan dalam:
Yehezkiel 47:12 (ILT) Dan pada aliran sungai itu di tepi sebelah sini dan sananya akan tumbuh semua pohon makanan, daun-daunnya tidak akan layu, dan buah-buahnya tidak akan gagal; pohon itu akan menghasilkan buahnya pada musimnya, karena airnya keluar dari tempat kudus. Dan buahnya akan menjadi makanan dan daunnya menjadi obat.”
Setiap pohon menghasilkan makanan… kedengaran seperti taman Firdaus bukan? Seperti digambarkan di Kitab Kejadian… Taman YHWH.
Jadi Taman YHWH dijungkirbalikkan oleh Yang Jahat menjadi Lautan Garam atau Laut Asin atau Laut Mati, kemudian pada Akhir Zaman lembah itu akan diubahkan dan dikembalikan lagi kepada kondisinya semula yang subur dan mulia. Laut Mati, tempat yang dianggap paling terkutuk dan tanpa kehidupan di Bumi ini sesungguhnya ditakdirkan untuk menjadi Firdaus yang subur dengan segala jenis pepohonan tumbuh di tepiannya.
Israel sebagai negara yang sangat kecil memiliki segala sesuatunya, pantai, pegunungan bersalju, padang gurun, dengan iklim sub-tropis. Setiap menit seseorang berkendara di Israel, mereka akan menjumpai kolam air tempat mandi.
Israel yang ada di tengah-tengah antara Eropa, Afrika dan Asia dengan mudah dapat memberi makanan kepada setiap makhluk. Dan itu mungkin arti istilah Taman YHWH, sanggup memberi makanan kehidupan kepada segala makhluk.
Jadi, sesungguhnya Laut Mati mengandung di dalamnya nubuat berkat kehidupan paling subur yang suatu hari akan dimanifestasikan pada Akhir Zaman.
Peperangan Gelap dan Terang
Israel merupakan titik pertemuan ekstrem antara Baik dan Jahat; sebagai contoh misalnya Yerusalem, yang menjadi biji mata Elohim, namun dipenuhi dengan tindakan-tindakan kebencian yang tiada taranya, seperti serangan penikaman orang-orang Palestina terhadap warga Yahudi di Yerusalem.
Sedikit ke arah selatan Bukit Bait Suci terdapat Mulut Neraka, Gehenna, tepat di kaki Gunung Zion. Ya benar, lokasi geografis sesungguhnya, selain dari Gerbang Neraka yang berada di kaki Gunung Hermon (baca: Pintu Gerbang Neraka, Pan, dan Gereja Yesus).
Lembah Ben Hinnom, Lembah Anak-anak Hinnom atau “Gehinnom“, kata Ibrani untuk Neraka, pada zaman Alkitab ini merupakan tempat dimana pengurbanan anak-anak dilakukan untuk dipersembahkan kepada Molokh, menjadikan ini tempat yang terkutuk, sebagai tempat akhir bagi orang-orang fasik.
Yeremia 32:35 (ILT) Dan mereka membangun tempat-tempat pemujaan bagi Baal, yang ada di Lembah Ben-Hinom, untuk membuat anak-anak lelaki dan anak-anak perempuan mereka lewat melalui api bagi Molokh, yang tidak Aku perintahkan kepada mereka, dan juga tidak timbul di dalam hati-Ku, bahwa mereka akan melakukan kekejian, untuk menjadikan Yehuda berdosa.”
Israel juga menjadi tempat asal dan kediaman para nabi-nabi yang suci, namun Gunung Hermon yang di Israel menjadi tempat turunnya Azazel, yang dari padanya berasal segala dosa, menurut Kitab Henokh.
Dan seluruh bumi telah dicemarkan melalui contoh perbuatan dan ajaran Azâzêl; dari padanya berasal segala dosa.
Kitab Henokh 10:8, Gulungan-gulungan Kitab Laut Mati
Taman YHWH berubah menjadi Lembah Para Iblis, dan kemudian menjadi padang garam, yang akan segera berubah kembali menjadi tempat yang paling subur di Bumi, taman YHWH atau Firdaus.
Potensi yang besar dapat dipakai baik untuk melakukan kejahatan, maupun untuk kebaikan, seperti halnya Pohon Pengetahuan. Pengetahuan itu menakjubkan, namun itu menyebabkan kematian, seperti semakin pintar manusia itu, semakin dekat manusia itu kepada menghancurkan dirinya sendiri. Seperti pengetahuan yang diajarkan oleh para Malaikat yang Jatuh, itu membawa manusia kepada kehancuran dirinya sendiri.
Sementara itu, pihak Kegelapan suka membuat Terang kelihatan buruk dan membingkainya dengan cara yang paling busuk; dan setiap kali seluruh dunia mempercayainya. Seandainya saja mereka tahu motif sesungguhnya di balik semuanya ini.
Bagaimana mungkin tempat yang paling kudus juga menjadi tempat dimana aktivitas Iblisi begitu kuat?
Terang yang Besar akan menimbulkan bayangan yang sangat gelap. Semakin gelap lingkungan sekeliling, terang itu akan kelihatan sangat besar. Rabbi mengatakan ini adalah dunia yang berjungkir balik, dimana orang-orang benar menderita dan orang-orang fasik berkuasa. Hal yang paling ironis adalah Kegelapan membuat segala sesuatu yang ada di sekelilingnya menjadi tampak lebih terang, sementara Terang membuat segala sesuatu yang ada di sekelilingnya menjadi tampak lebih gelap. Contohnya, seseorang yang hidup dalam kekudusan, akan membuat orang-orang lain di sekelilingnya nampak seperti orang berdosa; demikian juga seseorang yang hidup sangat fasik, akan membuat orang-orang lain di sekelilingnya nampak seperti orang benar.
Mungkin ini juga merupakan penjelasan akan Anti-Semitisme – kebencian terhadap Yahudi – dimana orang-orang Yahudi dipilih untuk dibenci seluruh dunia. Sama halnya dengan anak-anak Terang, yang dipilih untuk dibenci oleh anak-anak Kegelapan. Ingatlah bahwa Yeshua dibenci oleh seluruh dunia, demikian juga semua orang-orang yang mengikuti-Nya. Namun didalam dunia yang segala sesuatunya berjungkir balik, hal-hal seperti ini memang terjadi.
Yohanes 15:18 (TB) Jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku dari pada kamu.
Lembah yang menghubungkan Bukit Bait Suci dengan Laut Mati adalah Lembah Kidron (Ibr. Qidron; gelap).
Kidron memiliki akar kata “Qadar” atau “Qedar“, yang juga adalah salah satu anak Ishmael, Kedar, yang memiliki arti gelap atau dihitamkan. Lembah Kidron juga bisa disebut Lembah Kegelapan. Nama ini menyimpan begitu banyak nubuatan, bahkan sampai hari ini benar-benar menjadi Lembah yang Gelap, karena dalam kurun waktu 30 tahun terakhir ini dialiri air kotoran dari Yerusalem Timur, yang berasal anak-anak Ishmael. Nama lain dari nama Qedar juga berarti meratap, atau menyebabkan ratapan. Keturunan Qedar menimbulkan banyak kesusahan bagi bangsa Yahudi, dan itu nampaknya akan terus terjadi sampai Akhir Zaman.
Galatia 4:29 (AYT) Pada saat itu, anak yang lahir menurut daging menganiaya anak yang lahir menurut Roh, seperti yang terjadi sekarang ini.
Inilah topografi Israel, yang merupakan simbol Peperangan Epik Besar Dualisme antara Baik dan Jahat yang sedang terjadi di dunia, dan peranan bangsa Yahudi maupun orang-orang percaya yang dipanggil menjadi Terang bagi bangsa-bangsa.
Peperangan antara Terang dan Gelap, Baik dan Jahat di tanah Israel ini sudah berlangsung sejak awal Penciptaan Dunia sampai kepada Akhir Zaman ini. Sekali lagi Israel akan menjadi medan peperangan ini, yang akan mencapai puncaknya pada Perang Gog dan Magog di Har-Meggido (Gunung Pembantaian), atau juga dikenal dengan nama Perang Harmageddon: peperangan antara keturunan Malaikat yang Jatuh – Anti-Kristus dan seluruh pasukannya – melawan Messias dan pasukan surgawi, di Tanah Israel (Yehezkiel 38-39; Wahyu 16:12-21).
No comments:
Post a Comment