Author: Iwan Steven
Ada suatu tempat di Dataran Tinggi Golan di Israel dimana terdapat penunjuk jalan menuju ke “Neraka”. Pada zaman Yeshua, lokasi itu dikenal sebagai “Pintu Gerbang Neraka (Hades)” oleh orang Yahudi atau “Grotto (Gua) Pan” oleh orang Yunani dan Romawi. Adalah penting bagi Gereja Kristus untuk memahami apa yang sesungguhnya terjadi di sini, apa yang diucapkan dan diperbuat Yeshua di sini, dan apa yang diperbuat Satan di sini.
Kaisarea Filipi di Kaki Gunung Hermon
Ini dimulai dengan kisah perjalanan Yeshua dan murid-murid-Nya:
Markus 8:27 (TB) Kemudian Yesus beserta murid-murid-Nya berangkat ke kampung-kampung di sekitar Kaisarea Filipi.
Bagi para pembaca Alkitab pada umumnya yang tidak mengetahui lokasi geografi, kalimat ini artinya biasa-biasa saja. Namun, ini artinya Yeshua memutuskan membawa murid-murid-Nya dalam perjalanan dari Bethsaida sejauh 51,5 km ke Kaisarea Filipi. Ini adalah satu-satunya catatan perjalanan Yeshua ke wilayah terpencil itu.
Kaisarea Filipi, di wilayah Dataran Tinggi Golan Israel, yang sekarang ini menjadi cagar budaya alam Banias, didirikan oleh orang Yunani Ptolemaeus sebagai kota hellenistik, dimana terletak pusat penyembahan dewa Pan.
Pada awal abad pertama, Kaisarea Filipi (diberi nama tersebut pada tahun 2M oleh Herodes Filipus untuk menghormati Kaisar Augustus) dicemoohkan oleh para rabbi orthodox, dan diajarkan bahwa tidak ada orang Yahudi baik-baik yang akan berkunjung ke sana.
Kota ini, yang berada di kaki Gunung Hermon, di belakang suatu tebing besar, dianggap sebagai “Gunung Batu Dewa-dewa“, karena banyaknya kuil-kuil yang dibangun di situ. Tempat pemujaan kepada Kaisar, Pan dan dewa-dewa lain (kemungkinan dewi kesuburan Nemesis) semuanya dibangun di tebing itu. Di tengah-tengah Gunung Batu (Karang) Dewa-dewa terdapat sebuah gua besar, yang dari padanya mengalir sungai (sesudah gempa bumi abad ke-19, air mulai mengalir keluar dari bebatuan di bawah mulut gua), yang merupakan sumber air dari Sungai Banias, salah satu anak sungai utama Sungai Yordan.
Gua ini disebut “Pintu Gerbang Hades“, karena dipercayai bahwa Baal (artinya Tuan/Tuhan) akan masuk dan meninggalkan dunia bawah tanah (dunia orang mati, dunia roh) melalui tempat dimana air keluar dari padanya.
Mata air Sungai Banias, salah satu anak sungai utama Sungai Yordan. Di latar belakang nampak Gua Pan – Pintu Gerbang Hades, yang dari padanya sungai ini berasal dari zaman purbakala hingga gempa bumi menutupinya.
Pada abad pertama di Israel, Kaisarea Filipi dianggap sama seperti Las Vegas – Kota Dosa – tapi jauh lebih rusak daripada kota modern di Amerika Barat ini. Di halaman terbuka Kuil Pan, di sebelah mulut gua, ada cerukan besar, di mana patung Pan (satyr, makhluk separuh manusia-separuh kambing) berdiri, dengan phallus (alat kelamin) besar yang ereksi, disembah karena memberikan kesuburan, kemakmuran. Di dinding sekelilingnya terdapat banyak cerukan-cerukan kecil, berisi patung-patung bidadari yang mengiringinya. Di kuil di depan cerukan-cerukan ini, para penyembah Pan akan berkumpul dan ambil bagian dalam ritual-ritual seksual aneh, termasuk berhubungan kelamin dengan kambing-kambing – yang disembah karena hubungannya dengan Pan.
Jadi suatu hari, Yeshua membawa kedua belas murid-murid-Nya, dan berkata, “Kita akan pergi ke Kaisarea Filipi” (jika Dia memang memberitahukan tempat ke mana mereka pergi). Lalu,
Matius 16:13-16 (AYT) Ketika Yesus tiba di daerah Kaisarea Filipi, Ia bertanya kepada murid-murid-Nya, “Menurut perkataan orang, siapakah Anak Manusia itu? “
Mereka menjawab, “Beberapa mengatakan Yohanes Pembaptis, yang lain mengatakan Elia, dan yang lain lagi mengatakan Yeremia, atau salah satu dari para nabi. “
Lalu, Yesus bertanya kepada mereka, “Akan tetapi, menurutmu, siapakah Aku ini? “
Simon Petrus menjawab, “Engkau adalah Kristus, Anak Elohim yang hidup. “
Pernyataan Yeshua berikutnya memberikan kita pemahaman, bahwa mereka ini sesungguhnya sedang berdiri di hadapan Gunung Batu Dewa-dewa, kemungkinan di depan Gua Pan – Pintu Gerbang Hades.
Matius 16:17-18 (AYT) Yesus berkata kepadanya, “Diberkatilah kamu, Simon anak Yunus, sebab bukan daging dan darah yang menyatakan ini kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di surga.
Dan, aku juga mengatakan kepadamu bahwa kamu adalah Petrus (Yun: petros; batu). Dan, di atas batu (Yun: petra; batu karang, batu besar) ini, Aku akan membangun jemaat-Ku dan gerbang-gerbang Hades tidak akan menguasainya.
Sesudah itu, Yeshua memanggil orang banyak, serta murid-murid-Nya, dan berkata kepada mereka,
Markus 8:34-38 (AYT) … “Jika seseorang ingin mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya sendiri, dan memikul salibnya, lalu mengikuti Aku. Sebab, siapa saja yang ingin menyelamatkan nyawanya akan menghilangkannya. Akan tetapi, siapa saja yang menghilangkan nyawanya demi Aku dan Injil akan menyelamatkannya. Sebab, apa untungnya seseorang mendapatkan seluruh dunia, tetapi kehilangan nyawanya? Apa yang dapat seseorang berikan untuk menebus nyawanya? Sebab, siapa saja yang malu karena Aku dan firman-Ku di generasi yang tidak setia dan berdosa ini, maka Anak Manusia juga akan malu mengakui orang itu ketika Ia datang dalam kemuliaan Bapa-Nya bersama dengan malaikat-malaikat yang kudus. “
Ini menimbulkan pertanyaan: Orang banyak mana yang Dia panggil? Mungkinkah mereka itu para pemuja Pan? Mereka semua yang ada di situ tidak mungkin orang Yahudi yang religius. Mungkinkah pernyataan terakhir ditujukan kepada murid-murid-Nya, yang mungkin merasa malu karena pemandangan yang terjadi karena perkataan Yeshua?
Tradisi Katholik menganggap pernyataan Yeshua dalam Matius 16:18 ini memiliki arti bahwa Yeshua menyatakan bahwa Gereja akan didirikan di atas otoritas Petrus (sebagai Paus pertama) dan murid-murid lainnya.
Matius 16:18
(AYT) Dan, Aku juga mengatakan kepadamu bahwa kamu adalah Petrus. Dan, di atas batu ini, Aku akan membangun jemaat-Ku dan gerbang-gerbang Hades tidak akan menguasainya.
(ILT) Dan Aku pun berkata kepadamu, bahwa engkau adalah Petrus, dan di atas batu karang ini Aku akan membangun gereja-Ku dan gerbang-gerbang alam mauttidak akan kuat menahannya.
Tradisi Kristen Protestan menganggap pernyataan Yeshua di sini adalah bahwa Gereja-Nya didirikan di atas pengakuan bahwa Yesus adalah Kristus, anak Elohim yang hidup.
Mengapa Yeshua memilih TEMPAT ini, tempat yang paling menjijikkan (secara moral dan spiritual) dalam wilayah pelayanan-Nya di bumi ketika itu, untuk mengucapkan pernyataan-Nya yang terpenting? Di tempat inilah Yeshua membawa murid-murid-Nya dan untuk pertama kalinya menyatakan diri kepada mereka bahwa Dia adalah Messias, Anak Elohim, dan bahwa Dia akan mati dan akan dibangkitkan. Di tempat ini juga Yeshua berkata bahwa Dia akan mendirikan Gereja-Nya dan Pintu Gerbang Hades tidak akan menguasainya.
Enam hari kemudian, Yeshua membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes ke puncak gunung itu dan di sana Yeshua berubah rupa di hadapan mereka dalam kemuliaan-Nya bersama Musa dan Elia, dan YHWH Elohim menyatakan dari dalam awan, “Inilah Anak-Ku yang Terkasih. Dengarkanlah Dia!” (Markus 9:1-7)
Untuk memahami semuanya ini, perlu diketahui apa yang terjadi di TEMPAT ini di sepanjang sejarah:
- Lokasi “Pintu Gerbang Neraka” ini adalah di dasar kaki Gunung Hermon di Dataran Tinggi Golan, Israel Utara dan di kaki gunung inilah pada zaman Yeshua terletak kota Kaisarea Filipi.
- Dalam sejarah Israel masa lampau, ini adalah Dan, tempat dimana Raja Yerobeam mendirikan pusat penyembahan anak lembu emas dengan maksud mencegah bangsa Israel beribadah kepada YHWH di Bait Suci Yerusalem (Baca: 1Raja 12:28-30).
- Di puncak Gunung Hermon inilah pada zaman Yared (keturunan ke-5 dari Adam), para Malaikat yang Jatuh dalam Kitab Kejadian pasal 6 dan Kitab Henokh pasal 6, turun ke bumi dalam wujud manusia dan mengawini anak-anak perempuan manusia (Baca: Kitab Henokh – Kisah Nyata Malaikat dan Asal-usul Setan).
- Karena hal tersebut, lokasi ini dianggap sakral bagi seluruh serikat okultisme, karena berada pada garis Lintang 33 derajat dan garis Bujur 33 derajat (dari meridian Paris). Dan ini sebabnya mengapa angka 33 derajat adalah angka penting dalam Ordo Masonic.
- Salah satu pemimpin Malaikat yang Jatuh bernama Azazel (Ibr: azazel; kambing hitam), tapi orang Yunani menyebut namanya Pan, dan digambarkan sebagai makhluk separuh manusia dan separuh kambing (Baca: Kitab Henokh – Kisah Nyata Malaikat dan Asal-usul Setan).
- Karena dikenal sebagai tempat okultisme dengan kekuatan besar, tempat pemujaan kepada dewa Pan (Azazel, atau Satan) didirikan di sini dengan sebuah kuil yang memiliki jalan masuk ke dalam gua di dalam gunung. Itu merupakan tempat untuk mendapatkan pertolongan dan kuasa dari imam-imam Satan. Orang Romawi menyebutnya Grotto (gua) Pan, dan orang Yahudi menyebutnya “Pintu Gerbang Hades/Neraka.”
Pintu Gerbang Neraka
Ada tiga kata yang biasanya diterjemahkan “neraka” di dalam Alkitab: Sheol(Ibrani), yang artinya sama dengan Hades (Yunani), yang merupakan tempat roh-roh orang mati atau dunia roh. Kata yang ketiga untuk neraka adalah Gehenna (Ge-Hinnom), yang merujuk kepada tempat di lembah Ben-Hinnom, di selatan Yerusalem, dimana binatang-binatang mati dan menjijikkan dari kota itu dicampakkan dan dibakar. Ini sesuai dengan simbol bagi orang fasik dan kehancuran masa depan mereka.
Yeremia 32:35 (ILT) Dan mereka membangun tempat-tempat pemujaan bagi Baal, yang ada di lembah Ben-Hinom, untuk membuat anak-anak lelaki dan anak-anak perempuan mereka lewat melalui api bagi Molokh, yang tidak Aku perintahkan kepada mereka, dan juga tidak timbul di dalam hati-Ku, bahwa mereka akan melakukan kekejian, untuk menjadikan Yehuda berdosa.”
Jadi ketika orang Yahudi dan Romawi pergi ke Grotto Pan atau “Pintu Gerbang Hades“, mereka pergi ke pintu gerbang dunia roh dimana mereka dapat memperoleh pertolongan dari roh-roh Iblis yang berdiam di sana. Pada masa kini, literatur populer menyebutnya “Stargate” atau “Pintu gerbang dimensi.” Suatu celah ke dalam “medan quantum”, dengan tujuan untuk memanipulasi ruang dan waktu, akses kepada kuasa-kuasa tersembunyi yang memerintah alam semesta dan yang dari padanya waktu, materi dan ruang terbentuk.
Di sepanjang seluruh sejarah manusia mulai dari kejatuhan di Taman Eden, sampai pembangunan Menara Babel, hingga pembangunan Piramida-piramida dan Sphinx, sampai ilmu alkemi dan hermetisme, sampai kepada serikat-serikat okultisme masa kini dan termasuk seluruh institusi-institusi rahasia super power, elite militer, persahaan-perusahaan terkemuka dan pergerakan-pergerakan religius utama… semuanya menginginkan akses kepada kuasa-kuasa surgawi. Dan untuk melakukan hal itu manusia perlu membangun “Pintu gerbang ke Hades” … yang karenanya mereka perlu pertolongan “penjaga pintu gerbang”, Azazel dan kawan-kawannya Malaikat yang Jatuh dan Iblis-iblis.
Pembangunan Menara Babel adalah untuk mendapat kekuatan supernatural ini. Dan inilah yang Elohim katakan kepada mereka,
Kejadian 11:6 (ILT) Dan YAHWEH berfirman, “… Dan inilah permulaan mereka untuk bertindak. Dan sekarang, segala yang mereka mimpikan untuk melakukannya, tidak ada yang tidak terlaksana.
Menara Babel bukanlah menara untuk mencapai ketinggian langit… itu adalah “Stargate“, suatu pintu gerbang untuk mengakses kuasa-kuasa haShamayim (surga), atau dimensi roh atau “Hades”, sehingga mereka dapat melakukan hal-hal yang mustahil dapat dilakukan manusia biasa.
Menara Babel, dalam bahasa Akkadian, Babel disebut Bab-ilu, yang artinya Pintu Gerbang Elohim atau Pintu Gerbang Dewa-dewa.
Jika seorang dapat mencapai dimensi ini, kuasa-kuasa super natural yang luar biasa terdapat di sana. Itu adalah dimensi tanpa waktu dimana masa lampau dan masa depan terbentang seperti internet universal, sehingga seseorang dapat mengakses masa lampau dan masa depan. Seseorang dapat mengakses siklus-siklus masa untuk mengetahui apakah ini waktunya untuk berperang atau bagaimana memperoleh kekayaan dan harta karun (inilah mimpi para alkemi yang ingin mengubah timbal menjadi emas). Dan kemudian ada imortalitas… umur panjang… keabadian… bagaimana memiliki kuasa sebagai dewa-dewa (seperti para Malaikat yang Jatuh) dan menguasai seluruh Bumi.
Inilah sebabnya mengapa orang-orang pergi ke kuil-kuil dan tempat-tempat pemujaan pada masa itu. Itu sebabnya juga mengapa mereka perlu mempersembahkan kurban darah bayi-bayi dan manusia kepada kuasa-kuasa okultisme, untuk membuka pintu gerbang dimensi spiritual. Ini bukanlah mitos purbakala… ada perbedaan antara mitos dengan misteri. Ini adalah misteri dan kuasa-kuasa yang hari-hari ini dipelajari dan dieksploitasi oleh perusahaan-perusahaan elite dunia, CERN, institusi-institusi rahasia dan bahkan gereja-gereja.
Pintu-pintu Gerbang Neraka Tidak Akan Menguasai Gereja-Nya
Yeshua membawa murid-murid-Nya ke tempat yang paling rusak, tempat awal mula seluruh kerusakan yang terjadi di bumi – tempat turunnya para Malaikat yang Jatuh – dan menyatakan, “Di sinilah Aku hendak mendirikan Gereja-Ku. Aku ingin kamu pergi ke tempat-tempat yang menjijikkan, ke tempat-tempat dimana nama Elohim bahkan tidak dikenal. Aku ingin kamu pergi ke tempat-tempat yang akan membuat Kaisarea Filipi tidak berdaya, dan di situlah Aku akan mendirikan Gereja-Ku.”
Karena inilah sesungguhnya apa yang diperbuat murid-murid Yeshua. Mereka pergi ke tempat-tempat di Asia Kecil dan ke ujung bumi, dimana “Dewa-dewa alias Malaikat yang Jatuh” disembah dengan cara yang paling menjijikkan dan tempat-tempat dimana orang-orang Kristen dianiaya dengan cara yang sangat kejam, dan murid-murid Yeshua memberikan nyawa mereka, melakukan persis seperti yang dikatakan Rabbi mereka untuk dilakukan.
Ini semua dimulai dengan pernyataan bahwa Yeshua adalah Tuhan, Messias, Anak Elohim. Itulah yang diperbuat Yeshua di puncak gunung itu… gunung tempat para Malaikat yang Jatuh turun ke bumi pada zaman Yared… Dia naik ke puncak gunung yang sama dan menyatakan ke-Ilahi-an-Nya kepada murid-murid-Nya. Itulah “Pintu gerbang Surga”, dimana Musa dan Elia muncul di hadapan mereka dan bercakap-cakap dengan Yeshua. Di tempat itu jugalah awan kemuliaan YHWH turun dan terdengar suara dari dalam awan, “Inilah Anak-Ku yang Terkasih. Dengarkanlah Dia!”
Petrus menyatakan, “Kami melihat kemuliaan-Nya.” Mereka perlu tahu siapakah Tuhan itu. Seperti Yehezkiel melihat kuasa Ophanim haShamayim (makhluk roda-roda surgawi), tetapi mengatasi dan di atas semua kuasa itu ada YHWH Elohim, Yeshua haMasiach yang menguasai segala sesuatunya. Bukan kuasa-kuasa dewa-dewa okultisme yang disembah bangsa-bangsa Babel, Yunani, Romawi dan bahkan orang-orang zaman ini.
Pernyataan Yeshua ini juga merupakan nubuatan Akhir Zaman, ketika pintu gerbang Neraka akan terbuka pada Akhir Zaman dan melepaskan kuasa-kuasa Neraka yang ada di dalamnya.
Wahyu 9:1-11 (ILT) Dan, malaikat yang kelima meniup sangkakalanya. Dan aku melihat sebuah bintang yang jatuh dari langit ke bumi. Dan kepadanya telah diberikan kunci ke sumur abyssos. Dan dia membuka sumur abyssos itu, dan asap membubung dari lubang itu seperti asap dari tungku yang besar… Dan mereka mempunyai raja atas mereka, yaitu malaikat Abyssos, nama Ibrani baginya Abaddon, dan dalam bahasa Yunani dia mempunyai nama Apollyon (artinya: penghancur).
Wahyu 17:8 (ILT) Binatang buas yang engkau lihat, dia pernah ada dan sekarang tidak ada, tetapi dia akan segera muncul dari Abyssos, …
Namun Yeshua berkata, “Di atas batu karang ini Aku akan membangun jemaat-Ku dan gerbang-gerbang Hades tidak akan menguasainya.” Hal ini juga yang akan dihadapi oleh Gereja-Nya di Akhir Zaman, seperti yang ada tertulis…
Wahyu 12:11 (AYT) Mereka mengalahkannya dengan darah Anak Domba, dan dengan perkataan kesaksian mereka; karena mereka tidak menyayangkan nyawa mereka, saat menghadapi kematian.
sumber: https://harituhan.wordpress.com/2016/08/28/pintu-gerbang-neraka-pan-dan-gereja-yesus/
No comments:
Post a Comment