Bait Suci ketiga
Dalam artikel ini saya ingin membagikan info teraktual mengenai Bait Suci ketiga
Sebagaimana telah diketahui bersama, salah satu topik yang paling hangat dibicarakan berkaitan dengan akhir zaman ialah pembangunan Bait Suci ketiga di Yerusalem yang merupakan salah satu nubuatan yang akan segera digenapi, namun terdapat banyak kendala yang menghambat pembangunan Bait Suci ketiga tersebut, diantaranya lokasi bangunan Bait Suci ketiga, Tabut Perjanjian dan perkakas-perkakas Bait Suci ketiga
Pada 7 Juni 1967 (beberapa hari setelah Israel mengambilalih kekuasaan atas Yerusalem) Moshe Dayan selaku Menteri Pertahanan Israel saat itu datang untuk pertama kalinya dan berdoa di Tembok Barat dari bukit Bait Suci, lalu beliau menyatakan, "Kami telah mengembalikan tempat Maha Kudus kami dan kami tidak akan pernah meninggalkannya kembali." Shlomo Gorn (rabbi kepala dari tentara Israel) kemudian meniup shofar (sangkakala) sebagai symbol yang dipercaya bahwa oleh suara sangkakala Bait Suci roboh dan oleh suara sangkakala juga itu akan dibangun kembali
Pada 14 Maret 1999 Uni Eropa memberikan keterangan yang provokatif dengan mengatakan bahwa Yerusalem bukanlah ibu kota Israel dan bukan milik Israel. Perdana Menteri Israel saat itu, Ariel Sharon, menyatakan, "Pemerintahan kami tidak memberikan kelonggaran apapun dalam hal status Yerusalem. Yerusalem adalah Ibukota bangsa Yahudi selama 3000 tahun, kota besar Negara Israel selama 50 tahun, dan akan tetap untuk selamanya.", bahkan beliau juga menegaskan hal yang sama di hadapan KTT Dunia di New York dengan menyatakan bahwa Israel tidak akan pernah dibagi
Beberapa bulan kemudian Ariel Sharon mengunjungi area Bait Suci di Yerusalem (tepatnya pada tanggal 26 September 2000) dan beliau ditentang habis-habisan oleh umat Muslim di sekitar area tersebut, karena orang Yahudi dilarang keras oleh mereka menginjakan kaki di situs suci mereka sebagai dampak dari telah berdirinya 2 situs bersejarah bagi kaum Muslim, yaitu Dome Of the Rock dan Masjid Al-Aqsa yang sempat menjadi kiblat sebelum Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah tahun 624 M
Alkitab mencatat bahwa sebelumnya telah dibangun 2 Bait Suci yang sama, yakni yang pertama oleh Raja Salomo (anak Raja Daud) yang telah dihancurkan oleh Nebukadnezar saat ia menyerang Israel pada tahun 586 SM dan Bait Suci yang kedua dibangun oleh Zerubabel antara tahun 520-516 SM. Injil mencatat bahwa saat Yesus Kristus (Yesyua Hamasyiakh) datang ke dunia pertama kali, Bait Suci kedua tersebut masih ada dan Ia bersabda dalam Matius 24:2, "Kau lihat gedung-gedung yang hebat ini? Tidak satu batupun akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain, semuanya akan diruntuhkan."
38 tahun kemudian, Jenderal Titus dan tentara Kerajaan Romawi membakar Bait Suci kedua tersebut. Semua perabotan Bait Suci kedua yang terbuat dari emas dan perak tersebut dirampas serta dibawa oleh mereka, dimana saat itu Jendral Titus telah mundur, namun pasukan Kerajaan Romawi terus menyerbu, sehingga 600.000 mayat orang Yahudi dilempar ke lembah-lembah di selatan kota Yerusalem, yaitu Lembah Kidron serta Ben Hinom dan juga dengan segala emas yang menempel pada dinding batu Bait Suci. Hal tersebut menggenapi apa yang dikatakan oleh Yesus Kristus (Yesyua Hamasyiakh) bahwa tidak ada satupun batu dari Bait Suci tersebut akan tinggal berdiri
Lokasi Bait Allah yang pertama maupun yang kedua berada di tanah milik Ornan Arauna, orang Yebus di Yerusalem dan Perjanjian Balfour yang dimotori oleh Inggris pada akhirnya mendorong gerakan Zionisme (gerakan kembali ke Bukit Zion), namun saat itu Masjid Al Aqsa telah berdiri megah di wilayah tanah milik Ornan Arauna yang telah dibeli oleh Raja Daud dengan harga 50 syikal perak, sehingga timbul konflik antara kedua negara mengingat bagi umat Muslim di dunia, tempat tersebut merupakan tempat bersejarah bagi mereka
Wahyu 11:1-2, "Kemudian diberikanlah kepadaku sebatang buluh, seperti tongkat pengukur rupanya, dengan kata-kata yang berikut: “Bangunlah dan ukurlah Bait Suci Allah dan mezbah dan mereka yang beribadah di dalamnya. Tetapi kecualikan pelataran Bait Suci yang di sebelah luar, janganlah engkau mengukurnya, karena ia telah diberikan kepada bangsa-bangsa lain dan mereka akan menginjak-injak Kota Suci empat puluh dua bulan lamanya."
Rasul Yohanes memperoleh penglihatan dan wahyu pada tahun 90 M, sedangkan Bait Suci kedua dihancurkan di tahun 70M dan hal tersebut berarti bait yang ia maksudkan ialah Bait Suci ketiga. Lebih dari 1900 tahun yang lalu Rasul Yohanes telah melihat adanya 2 Bait Suci di lokasi tersebut dan spekulasi yang paling ramai dibicarakan ialah mengenai perang antara bangsa-bangsa, karena Israel akan memaksakan pembangunan Bait Suci ketiga tersebut dengan cara menghancurkan Dome Of The Rock, namun penglihatan yang diperoleh Rasul Yohanes tersebut memberikan pengertian yang berbeda, dimana pelataran sebelah luar merupakan milik bangsa lain dan hal tersebut berarti Dome Of The Rock akan tetap berada di lokasi tersebut dan didukung dengan penghitungan kembali letak Bait Suci ketiga oleh para pakar Alkitab menghitung kembali letaknya berdasarkan Yehezkiel 40
Menurut Rabbi Moses ben Maimon (Maimonides) Talmud mencatat bahwa sebelum penghancuran (Jendral Titus pada tahun 70 M) Bait Suci yang di renovasi oleh Herodes. Bait Suci tidak dibangun di tengah (di lokasi Dome Of The Rock) [Encyclopedia Judaica CD, "Temple Mount"]
Lokasi Bait Suci memang tidak tepat di tengah-tengah Bait Suci, namun jauh dari dinding sebelah selatan dibandingkan dengan jarak ke dinding yang lain [Mishnah, Middot 2:1] dan hakl tersebut berarti lokasi tepatnya Bait Suci adalah di sebelah utara dari Dome of the Rock dan sebelah barat dari Gerbang Timur yang ada sekarang
Beberapa pemimpin dunia telah berusaha menjadi penengah kesepakatan damai tersebut, namun hingga saat ini masih nihil dan akan datang saatnya dimana sang pemimpin yang Alkitab tuliskan sebagai pembinasa keji tersebut akan membuat kesepakatan damai yang berat sebelah, karena Israel tetap akan menyetujuinya dengan alasan pembangunan Bait Suci ketiga tersebut tetap dapat dikerjakan
Dr Asher Kaufman memberikan kesimpulan setelah memperlajari kasus tersebut bertahun-tahun lamanya bahwa Ruang Maha Kudus Bait Suci Salamo berada persis berada di atas Dome of the Spirit, bukan di tempat Dome of The Rock. Ruang Maha Kudus tersebut berada 322 kaki ke arah utara dari Dome of the Spirit dan lantai disekitar "Dome of The Rock tersebut sudah di paving dan dikenal dengan nama "Eben Shetiyyah" (Fondasi batu) yang merupakan tempat Tabut Perjanjian
Lokasi bangunan persis berada di belakang Pintu Gerbang Timur jika dilihat dari Bukit Zaitun dan pintu tersebut masih disegel karena Yesus Kristus (Yesyua Hamasyiakh) datang dari pintu gerbang tersebut dan turun di Bukit Zaitun pertama kali.
700 Tahun sebelum Yesus Kristus (Yesyua Hamasyiakh) lahir, Nabi Maleakhi mengatakan bahwa ketika Yesus Kristus (Yesyua Hamasyiakh) datang, Dia akan menuju Bait Allah dengan segera
Maleakhi 3:1, "Lihat, Aku menyuruh utusan-Ku, supaya ia mempersiapkan jalan di hadapan-Ku! Dengan mendadak Tuhan yang kamu cari itu akan masuk ke bait-Nya! Malaikat Perjanjian yang kamu kehendaki itu, sesungguhnya, Ia datang, firman TUHAN semesta alam."
Saat kedatanganNya pertama kali ke dunia, Ia memasuki Bait Suci saat masih bayi dan saat Ia datang kembali untuk kedua kalinya, Ia akan menginjakkan kaki di Bukit Zaitun
Kis 1:11, "Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga."
Saat Yesus Kristus (Yesyua Hamasyiakh) menginjakan kakiNya di Bukit Zaitun nanti, akan terjadi gempa bumi yang dahsyat sehingga lempengan atau kerak bumi bergeser dan patah
Zakharia 14:4, "Pada waktu itu kaki-Nya akan berjejak di bukit Zaitun yang terletak di depan Yerusalem di sebelah timur. Bukit Zaitun itu akan terbelah dua dari timur ke barat, sehingga terjadi suatu lembah yang sangat besar; setengah dari bukit itu akan bergeser ke utara dan setengah lagi ke selatan."
Pintu Gerbang Timur merupakan pintu gerbang penting di Yerusalem, dimana orang-orang hanya bisa masuk ke kota Yerusalem dari timur melalui pintu tersebut. Pintu Gerbang Timur merupakan pintu gerbang tertua dan tidak dibangun kembali oleh penguasa Islam Sulaiman Agung pada tahun 1539-1542, karena Sulaiman Agung mengerti dari Injil, bahwa Mesias akan datang kembali melintasi pintu gerbang tersebut ketika Ia kembali ke bumi, sehingga PintuGerbang Timur ditutup oleh penguasa Islam tersebut pada tahun 810 M dan menggenapi apa yang tertulis dalam Yehezkiel pasal 44. Orang-orang Arab yang mendiami Palestina menggunakan lahan di depan Pintu Gerbang Timur tersebut sebagai kuburan, karena mereka tahu persis bahwa Mesias mereka akan merasa najis saat menginjakan kaki di tempat najis seperti kuburan
Pada tanggal 8 Oktober 1989 di Israel diselenggarakan pertemuan penting antara para rabi Yahudi dan ahli arkeologi, dimana pertemuan tersebut menjelaskan mengenai tata cara penggunaan pelatan Bait Suci tersebut nantinya dan perkakas-perkakas Bait Suci ketiga tersebut dipersiapkan untuk 200 orang yang sedang dilatih menjadi imam-imam (Cohanim) yang akan bertugas pada saat Bait Suci ketiga tersebut selesai dibangun. Rabbi Nehman Kahane (pemimpin dariInstitute of Talmudic Commentaries) membenarkan bahwa telah disiapkan 200 orang yang akan dilatih menjadi imam-iman di Bait Suci ketiga tersebut
Ditengah kesulitan politik dan tekanan bangsa-bangsa, Israel telah mengumumkan pada tanggal 12 Juli 1997 melalui Departemen Kehakiman bahwa mereka akan memulai proses hukum untuk membuka Temple Mount bagi orang Yahudi, dimana beberapa grup dan organisasi seperti "The Temple Mount Faithful" terus meningkatkan kerja mereka untuk membangun kembali Bait Suci ketiga tersebut, bahkan umat Yahudi telah mempersiapkan tata cara pengorbanan seperti pada Bait Suci pertama serta kedua. Beberapa grup lainnya berusaha membangun Bait Suci ketiga tersebut dengan jalan damai dan kompromi, sedangkan yang lain berusaha untuk menghancurkan Dome Of The Rock
Bil. 8:14, "Demikianlah harus engkau mentahirkan mereka dari tengah-tengah orang Israel, supaya orang Lewi itu menjadi kepunyaan-Ku."
Saat ini orang-orang Yahudi sedang mencari imam-imam (Cohanim) atau mereka yang memang memiliki genetic imam-imam dan mereka mendirikan Sekolah Agama (Yeshiva) seperti Ataret Cohanim dan Institute for Talmudic Commentaries, dimana mereka dipersiapkan untuk bertugas di Bait Suci ketiga nanti dan Rabbi Nehman Kahane sebagai pemimpin institusi tersebut menyatakan bahwa betapa sulitnya mencari keturunan Lewi atau keturunan Imam
Dengan perjalanan waktu ribuan tahun sjak tidak diadakannya lagi kebaktian di Bait Suci ditambah dengan asimilasi atau perkawinan campur, saat ini mereka begitu sulit menemukan keturunan Imam dan keturunan Lewi yang benar-benar murni ("gen-priestly") sesuai dengan tuntutan hukum Taurat dan hingga sampai saat ini orang Israel benar-benar setia mencari keturunan Imam dan keturunan Lewi hanya demi mereka dapat beribadah kepada Tuhan. Hal tersebut terbukti sejak tahun 1999, Rabbi Nachman Kahana menyatakan bahwa 17 Cohanim telah diuji dan hasilnya ialah 13 diuji positif, satu negatif dan 3 kasus tidak meyakinkan. Saat ini Temple Institute telah membuat penawaran kepada semua orang Yahudi dengan nama Cohen untuk menerima pakaian imam untuk Bait Suci yang baru.
Rabbi Ariel yang mendirikan Temple Mount Institute di tahun 1988 menyatakan bahwa ada 103 jenis perkakas yang ada di Bait Suci dan saat ini semua perkakas tersebut sudah ada serta siap pakai. Salah satu contoh perkakas yang dibuat ialah Menorah atau kaki dian, dimana ntuk membuat Menorah tersebut diperlukan 94,6 pound emas murni atau lebih dari 47 kg emas murni dengan total biaya lebih dari US$ 10 juta. Selain itu perkakas lainnya yang sudah ada ialah mahkota dari emas untuk Imam Besar, jubah para Imam, pelita emas, ikat pinggang dll
Keluaran 25:31-40, "Haruslah engkau membuat kandil dari emas murni; dari emas tempaan harus kandil itu dibuat…. Enam cabang harus timbul dari sisinya: tiga cabang kandil itu dari sisi yang satu dan tiga cabang dari sisi yang lain…. Haruslah kaubuat pada kandil itu tujuh lampu dan lampu-lampu itu haruslah dipasang di atas kandil itu, sehingga diterangi yang di depannya…. Dan ingatlah, bahwa engkau membuat semuanya itu menurut contoh yang telah ditunjukkan kepadamu di atas gunung itu."
Pembiayaan pembuatan perkakas-perkakas Bait Suci tersebut berasal dari talangan umat Yahudi Internasional, namun Jerusalem Post mengabarkan pada 27 Januari 1996 bahwa tidak perlu untuk mengumpulkan dana bagi pembuatan perkakas Bait Suci, karena Jenderal Titus yang mennyerang Yerusalem saat itu tidak menghancurkan perkakas Bait Suci, namun justru menyimpannya dalam kubah yang disebut Arch of Titus yang dibangun di kota Roma pada tahun 81 M sebagai bukti kemenangan Jendral Titus, lalu dipindahkan ke Vatican sebagai koleksi benda berharga
Pada 20 Januari 1996 Shimon Shetreet selaku Religious Affair Minister of Israel meminta kepada Paus Yohanes Paulus II di Roma untuk mengembalikan Menorah seberat 60 kg emas murni tersebut yang diambil dari Bait Suci kedua oleh Jenderal Titus di tahun 70 M. Pernyataan tersebut dinyatakan Shimon Shetreet berdasarkan data-data riset yang dilakukan Universitas Florence dan yang telah memastikan bahwa Menorah Bait Suci kedua saat ini berada di antara koleksi barang berharga di museum bawah tanah Vatican. Secara politis menteri Israel tersebut menyatakan, "Saya tidak mengatakan itu pasti, tetapi saya minta Paus untuk menolong mencarinya sebagai suatu bentuk niat baik Vatican untuk suatu hubungan yang lebih baik antara Katolik dan Yahudi."
Seorang pejabat tinggi Israel tidak akan berspekulasi untuk sesuatu yang tidak pasti dan saat itu Paus Yohanes Paulus II bersedia mengembalikan Menorah kuno tersebut ke Yerusalem, namun tidak ada lagi kabar mengenai hal tersebut hingga akhirnya dibuatlah Menorah baru dengan berat 47 kg
Sebuah batu penjuru seberat 4 ton sudah dipersiapkan tanpa menggunakan peralatan yang terbuat dari besi, sedangkan untuk pondasi Bait Suci ketiga, dipersiapkan batu seberat 458 ton yang diharapkan cukup kuat bila terjadi gempa bumi dan khusus untuk pondasi Ruang Maha Kudus, telah tersedia batu karang besar. Kayu, kain sutera dll telah dipersiapkan secara teliti dan dalam jumlah yang lebih dari cukup seperti yang terjadi di zaman Raja Daud saat bahan-bahan untuk pembagunan Bait Suci pertama dipersiapkan (I Taw. 22:1-5)
Pemerintah Israel juga telah melakukan arak-arak batu yang akan dijadikan batu pertama pada pembangunan Bait Suci ketiga tersebut, dimana batu tersebut mengandung emas murni dan telah diarak keliling Israel pada tahun 2005 sebagai tanda bahwa mereka siap membangun Bait Suci ketiga. Selain itu, Tuhan sendiri melakukan mujizat dalam rangka memperlancar pembangunan Bait Suci ketiga tersebut, diantaranya:
1) Munculnya kembali Siput Sigulit
Bil. 15:37-40, "TUHAN berfirman kepada Musa: "Berbicaralah kepada orang Israel dan katakanlah kepada mereka, bahwa mereka harus membuat jumbai-jumbai pada punca baju mereka, turun-temurun, dan dalam jumbai-jumbai punca itu haruslah dibubuh benang ungu kebiru-biruan. Maka jumbai itu akan mengingatkan kamu, apabila kamu melihatnya, kepada segala perintah TUHAN, sehingga kamu melakukannya dan tidak lagi menuruti hatimu atau matamu sendiri, seperti biasa kamu perbuat dalam ketidaksetiaanmu terhadap TUHAN. Maksudnya supaya kamu mengingat dan melakukan segala perintah-Ku dan menjadi kudus bagi Allahmu."
Banyak di antara kita yang mungkin tidak mengetahui darimana benang ungu kebiruan yang digunakan pada jumbai pakaian imam yang melayani di Bait Suci tersebut dan Rabbi Isaac Herzog mengatakan bahwa warna tersebut diambil dari hewan yang bernama Siput Sigulit yang muncul biasanya 70 tahun sekali, bahkan lebih dari 2000 tahun yang lalu telah punah. Pada akhir tahun 1990 lalu, Siput Sigulit mendadak muncul dalam jumlah yang sangat banyak di daerah Mediterania dan harganya mencapai lebih dari 192.000 US Dollar (di atas Rp 2 milyar)/kg. Keberadaan Siput Sigulit sama persis dengan spesies burung pemakan bangkai yang saat ini populasinya bertambah di Lembah Megiddo sebagai daerah peperangan terakhir
2) Munculnya kembali Harpa Mesianik
Harpa Mesianik sering juga disebut sebagai harpa. Alkitab mencatat bahwa Raja Daud menggunakan Harpa Mesianik saat menyembah Tuhan dan pada saat kebaktian berlangsung, alat tersebut dimainkan juga oleh suku Lewi. Catatan sejarah yang cukup akurat memberikan data bahwa selama Bait Suci pertama sampai dengan Bait Suci kedua, ada 38.000 pemain musik dari suku Lewi dan kurang lebih 50% nya menggunakan alat tersebut. selain itu, hal menarik lainnya ialah ternyata ada lagu-lagu yang hanya bisa dinyanyikan dengan Harpa Mesianik, dimana lagu-lagu tersebut disebut sebagai lagu instrumentalia dan sejak Bait Suci kedua dibakar di tahun 70 M hingga tahun 1990, lagu instrumentalia tersebut menghilang. Kitab Talmud mencatat bahwa jika Harpa Mesianik tersebut kembali muncul beserta dengan lagu instrmentalia, keadatangan Mesias sudah dekat dan itulah sebabnya mengapa alat musik tersebut disebut Harpa Mesianik
3) Munculnya kembali Lembu Merah (Red Heifer)
Menurut Bil 19:1-10, pentahiran baru bisa dilakukan menggunakan air yang dicampur abu dari Lembu Merah (Red Heifer) dan kini hewan yang telah punah tersebut juga mencul secara ajaib bersamaan dengan Siput Sigulit dan Harpa Mesianik
4) Ditemukannya kembali Tabut Allah
Di zaman Ratu Syeba dari Etiopia diberitakan bahwa Tabut Allah disembunyikan di ruang rahasia yang berada 9 lapis di bawah tanah dan pada tanggal 24 Mei 1991, dengan sandi "Oprerasi Salomo", 14.300 orang Falasha (Yahudi Etiopia) dari Addis Ababa kembali ke Israel. Konon Tabut Allah dibawa pulang ke Israel, namun hanya duplikatnya saja
Pembangunan Bait Suci ketiga tersebut semakin mencuat ke permukaan setelah seorang arkeolog yang bernama Ron Wyatt yang menghabiskan waktu bertahun-tahun di Israel menemukan Tabut Allah persis di bawah Bukit Golgota tempat Yesus Kristus (Yesyua Hamasyiakh) disalib dan satu hal yang paling luar biasa ialah jika di jaman Perjanjian Lama Tabut Allah harus dipercikkan dengan darah binatang agar dosa ditutup, keberadaan Tabut Allah di bawah Bukit Tengkorak tersebut ternyata juga terpercik oleh darah Yesus Kristus (Yesyua Hamasyiakh), dimana Injil mencatat bahwa terjadi gempa bumi yang dahsyat saat Yesus Kristus (Yesyua Hamasyiakh) disalib dan dari celah bebatuan yang terkena dampak oleh gempa bumi tersebut, darah Yesus Kristus (Yesyua Hamasyiakh) mengalir dari atas hingga menetesi Tabut Perjanjian tersebut
5) Kembalinya Sanhedrin kuno
70 tetua Israel yang disebut Imam Sanhedrin telah tiada sejak tahun 358 M, namun di tahun 2004 muncul sekelompok rabi Tiberius yang diduga kuat sebagai Sanhendrin dan pada tanggal 13 Oktober 2004 Sanhendrin telah memilih 71 rabi, dimana tambahan 1 rabi akan memainkan peran utama seperti Imam Besar. Mereka mennyatakan keabsahannya berdasarkan aturan kebijakan kuno (Maimonides) dan kelompok tersebut akan memainkan peran yang sangat penting dalam mengatur masalah hukum dan agama bangsa Israel. Kandidat yang paling kuat yang pernah diberitakan akan mengepalai Imam sanhedrin ialah Rabbi Chaim Richman yang berprofesi sebagai direktur International Temple Institute
Sampai saat ini umat Yahudi membangun sinagoge untuk berdoa serta mempelajari Torah atau Taurat, namun rasanya kurang sempurna sesuai tuntutan hukum Taurat, dimana 1/3 dari kitab Talmud mereka adalah berisi ritual yang patut dilakukan di Bait Suci dan kerinduan mereka sangatlah besar akan kehadiran Bait Suci ketiga tersebut mengingat telah ribuan tahun mereka menginginkan kehadirannya. Selama lebih dari 1900 tahun, dalam masa pembuangan ke bangsa-bangsa (diaspora), tiga kali sehari mereka berdoa, "May it be Thy will that the Temple be speedily rebuilt in our days…" ("Biarlah itu menjadi kehendak-Nya bahwa Bait Suci akan segera dibangun di hari-hari kita ini…") dan perintah dalam kitab Torah, sebagaimana yang dijabarkan di dalam perintah nomor 613 kitab Yahudi, Talmud mengenai tata cara ritual ibadah yang benar, sangat berkaitan dengan keberadaan Bait Suci yang menjadi pusat dari semua bentuk penyembahan bahkan kehidupan bangsa Yahudi dan itulah sebabnya keinginan tersebut begitu kuat dan tidak dapat ditawar-tawar lagi, sehingga apapun akan dipertaruhkan untuk menghadirkan Bait Suci ketiga tersebut
Tahun ini kita akan menyaksikan gerhana bulan merah (Tetrad Bloodmoon) dan beberapa peristiwa besar lainnya yang tertulis dalam Alkitab, diantaranya pembangunan Bait Suci ketiga. Alkitab menjelaskan bahwa setelah Bait Suci ketiga dibangun, antikristus akan menyatakan diri sebagai allah dan mengambilalih pemerintahan dunia dengan menciptakan sistem pemerintahan global serta berkuasa atas Yerusalem selama 32 bulan atau 3,5 tahun
Pembangunan Bait Suci ketiga tersebut juga mengingatkan kita bahwa kedatangan Yesus Kristus (Yesyua Hamasyiakh) benar-benar di depan mata kita
MARANATHA !!! DATANGLAH YESUS KRISTUS (YESYUA HAMASYIAKH) !!!
Wahyu 22:20, "Ya, Aku datang segera!" Amin, datanglah, Tuhan Yesus!"
By: Rudy Haryanto
Sebagaimana telah diketahui bersama, salah satu topik yang paling hangat dibicarakan berkaitan dengan akhir zaman ialah pembangunan Bait Suci ketiga di Yerusalem yang merupakan salah satu nubuatan yang akan segera digenapi, namun terdapat banyak kendala yang menghambat pembangunan Bait Suci ketiga tersebut, diantaranya lokasi bangunan Bait Suci ketiga, Tabut Perjanjian dan perkakas-perkakas Bait Suci ketiga
Pada 7 Juni 1967 (beberapa hari setelah Israel mengambilalih kekuasaan atas Yerusalem) Moshe Dayan selaku Menteri Pertahanan Israel saat itu datang untuk pertama kalinya dan berdoa di Tembok Barat dari bukit Bait Suci, lalu beliau menyatakan, "Kami telah mengembalikan tempat Maha Kudus kami dan kami tidak akan pernah meninggalkannya kembali." Shlomo Gorn (rabbi kepala dari tentara Israel) kemudian meniup shofar (sangkakala) sebagai symbol yang dipercaya bahwa oleh suara sangkakala Bait Suci roboh dan oleh suara sangkakala juga itu akan dibangun kembali
Pada 14 Maret 1999 Uni Eropa memberikan keterangan yang provokatif dengan mengatakan bahwa Yerusalem bukanlah ibu kota Israel dan bukan milik Israel. Perdana Menteri Israel saat itu, Ariel Sharon, menyatakan, "Pemerintahan kami tidak memberikan kelonggaran apapun dalam hal status Yerusalem. Yerusalem adalah Ibukota bangsa Yahudi selama 3000 tahun, kota besar Negara Israel selama 50 tahun, dan akan tetap untuk selamanya.", bahkan beliau juga menegaskan hal yang sama di hadapan KTT Dunia di New York dengan menyatakan bahwa Israel tidak akan pernah dibagi
Beberapa bulan kemudian Ariel Sharon mengunjungi area Bait Suci di Yerusalem (tepatnya pada tanggal 26 September 2000) dan beliau ditentang habis-habisan oleh umat Muslim di sekitar area tersebut, karena orang Yahudi dilarang keras oleh mereka menginjakan kaki di situs suci mereka sebagai dampak dari telah berdirinya 2 situs bersejarah bagi kaum Muslim, yaitu Dome Of the Rock dan Masjid Al-Aqsa yang sempat menjadi kiblat sebelum Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah tahun 624 M
Alkitab mencatat bahwa sebelumnya telah dibangun 2 Bait Suci yang sama, yakni yang pertama oleh Raja Salomo (anak Raja Daud) yang telah dihancurkan oleh Nebukadnezar saat ia menyerang Israel pada tahun 586 SM dan Bait Suci yang kedua dibangun oleh Zerubabel antara tahun 520-516 SM. Injil mencatat bahwa saat Yesus Kristus (Yesyua Hamasyiakh) datang ke dunia pertama kali, Bait Suci kedua tersebut masih ada dan Ia bersabda dalam Matius 24:2, "Kau lihat gedung-gedung yang hebat ini? Tidak satu batupun akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain, semuanya akan diruntuhkan."
38 tahun kemudian, Jenderal Titus dan tentara Kerajaan Romawi membakar Bait Suci kedua tersebut. Semua perabotan Bait Suci kedua yang terbuat dari emas dan perak tersebut dirampas serta dibawa oleh mereka, dimana saat itu Jendral Titus telah mundur, namun pasukan Kerajaan Romawi terus menyerbu, sehingga 600.000 mayat orang Yahudi dilempar ke lembah-lembah di selatan kota Yerusalem, yaitu Lembah Kidron serta Ben Hinom dan juga dengan segala emas yang menempel pada dinding batu Bait Suci. Hal tersebut menggenapi apa yang dikatakan oleh Yesus Kristus (Yesyua Hamasyiakh) bahwa tidak ada satupun batu dari Bait Suci tersebut akan tinggal berdiri
Lokasi Bait Allah yang pertama maupun yang kedua berada di tanah milik Ornan Arauna, orang Yebus di Yerusalem dan Perjanjian Balfour yang dimotori oleh Inggris pada akhirnya mendorong gerakan Zionisme (gerakan kembali ke Bukit Zion), namun saat itu Masjid Al Aqsa telah berdiri megah di wilayah tanah milik Ornan Arauna yang telah dibeli oleh Raja Daud dengan harga 50 syikal perak, sehingga timbul konflik antara kedua negara mengingat bagi umat Muslim di dunia, tempat tersebut merupakan tempat bersejarah bagi mereka
Wahyu 11:1-2, "Kemudian diberikanlah kepadaku sebatang buluh, seperti tongkat pengukur rupanya, dengan kata-kata yang berikut: “Bangunlah dan ukurlah Bait Suci Allah dan mezbah dan mereka yang beribadah di dalamnya. Tetapi kecualikan pelataran Bait Suci yang di sebelah luar, janganlah engkau mengukurnya, karena ia telah diberikan kepada bangsa-bangsa lain dan mereka akan menginjak-injak Kota Suci empat puluh dua bulan lamanya."
Rasul Yohanes memperoleh penglihatan dan wahyu pada tahun 90 M, sedangkan Bait Suci kedua dihancurkan di tahun 70M dan hal tersebut berarti bait yang ia maksudkan ialah Bait Suci ketiga. Lebih dari 1900 tahun yang lalu Rasul Yohanes telah melihat adanya 2 Bait Suci di lokasi tersebut dan spekulasi yang paling ramai dibicarakan ialah mengenai perang antara bangsa-bangsa, karena Israel akan memaksakan pembangunan Bait Suci ketiga tersebut dengan cara menghancurkan Dome Of The Rock, namun penglihatan yang diperoleh Rasul Yohanes tersebut memberikan pengertian yang berbeda, dimana pelataran sebelah luar merupakan milik bangsa lain dan hal tersebut berarti Dome Of The Rock akan tetap berada di lokasi tersebut dan didukung dengan penghitungan kembali letak Bait Suci ketiga oleh para pakar Alkitab menghitung kembali letaknya berdasarkan Yehezkiel 40
Menurut Rabbi Moses ben Maimon (Maimonides) Talmud mencatat bahwa sebelum penghancuran (Jendral Titus pada tahun 70 M) Bait Suci yang di renovasi oleh Herodes. Bait Suci tidak dibangun di tengah (di lokasi Dome Of The Rock) [Encyclopedia Judaica CD, "Temple Mount"]
Lokasi Bait Suci memang tidak tepat di tengah-tengah Bait Suci, namun jauh dari dinding sebelah selatan dibandingkan dengan jarak ke dinding yang lain [Mishnah, Middot 2:1] dan hakl tersebut berarti lokasi tepatnya Bait Suci adalah di sebelah utara dari Dome of the Rock dan sebelah barat dari Gerbang Timur yang ada sekarang
Beberapa pemimpin dunia telah berusaha menjadi penengah kesepakatan damai tersebut, namun hingga saat ini masih nihil dan akan datang saatnya dimana sang pemimpin yang Alkitab tuliskan sebagai pembinasa keji tersebut akan membuat kesepakatan damai yang berat sebelah, karena Israel tetap akan menyetujuinya dengan alasan pembangunan Bait Suci ketiga tersebut tetap dapat dikerjakan
Dr Asher Kaufman memberikan kesimpulan setelah memperlajari kasus tersebut bertahun-tahun lamanya bahwa Ruang Maha Kudus Bait Suci Salamo berada persis berada di atas Dome of the Spirit, bukan di tempat Dome of The Rock. Ruang Maha Kudus tersebut berada 322 kaki ke arah utara dari Dome of the Spirit dan lantai disekitar "Dome of The Rock tersebut sudah di paving dan dikenal dengan nama "Eben Shetiyyah" (Fondasi batu) yang merupakan tempat Tabut Perjanjian
Lokasi bangunan persis berada di belakang Pintu Gerbang Timur jika dilihat dari Bukit Zaitun dan pintu tersebut masih disegel karena Yesus Kristus (Yesyua Hamasyiakh) datang dari pintu gerbang tersebut dan turun di Bukit Zaitun pertama kali.
700 Tahun sebelum Yesus Kristus (Yesyua Hamasyiakh) lahir, Nabi Maleakhi mengatakan bahwa ketika Yesus Kristus (Yesyua Hamasyiakh) datang, Dia akan menuju Bait Allah dengan segera
Maleakhi 3:1, "Lihat, Aku menyuruh utusan-Ku, supaya ia mempersiapkan jalan di hadapan-Ku! Dengan mendadak Tuhan yang kamu cari itu akan masuk ke bait-Nya! Malaikat Perjanjian yang kamu kehendaki itu, sesungguhnya, Ia datang, firman TUHAN semesta alam."
Saat kedatanganNya pertama kali ke dunia, Ia memasuki Bait Suci saat masih bayi dan saat Ia datang kembali untuk kedua kalinya, Ia akan menginjakkan kaki di Bukit Zaitun
Kis 1:11, "Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga."
Saat Yesus Kristus (Yesyua Hamasyiakh) menginjakan kakiNya di Bukit Zaitun nanti, akan terjadi gempa bumi yang dahsyat sehingga lempengan atau kerak bumi bergeser dan patah
Zakharia 14:4, "Pada waktu itu kaki-Nya akan berjejak di bukit Zaitun yang terletak di depan Yerusalem di sebelah timur. Bukit Zaitun itu akan terbelah dua dari timur ke barat, sehingga terjadi suatu lembah yang sangat besar; setengah dari bukit itu akan bergeser ke utara dan setengah lagi ke selatan."
Pintu Gerbang Timur merupakan pintu gerbang penting di Yerusalem, dimana orang-orang hanya bisa masuk ke kota Yerusalem dari timur melalui pintu tersebut. Pintu Gerbang Timur merupakan pintu gerbang tertua dan tidak dibangun kembali oleh penguasa Islam Sulaiman Agung pada tahun 1539-1542, karena Sulaiman Agung mengerti dari Injil, bahwa Mesias akan datang kembali melintasi pintu gerbang tersebut ketika Ia kembali ke bumi, sehingga PintuGerbang Timur ditutup oleh penguasa Islam tersebut pada tahun 810 M dan menggenapi apa yang tertulis dalam Yehezkiel pasal 44. Orang-orang Arab yang mendiami Palestina menggunakan lahan di depan Pintu Gerbang Timur tersebut sebagai kuburan, karena mereka tahu persis bahwa Mesias mereka akan merasa najis saat menginjakan kaki di tempat najis seperti kuburan
Pada tanggal 8 Oktober 1989 di Israel diselenggarakan pertemuan penting antara para rabi Yahudi dan ahli arkeologi, dimana pertemuan tersebut menjelaskan mengenai tata cara penggunaan pelatan Bait Suci tersebut nantinya dan perkakas-perkakas Bait Suci ketiga tersebut dipersiapkan untuk 200 orang yang sedang dilatih menjadi imam-imam (Cohanim) yang akan bertugas pada saat Bait Suci ketiga tersebut selesai dibangun. Rabbi Nehman Kahane (pemimpin dariInstitute of Talmudic Commentaries) membenarkan bahwa telah disiapkan 200 orang yang akan dilatih menjadi imam-iman di Bait Suci ketiga tersebut
Ditengah kesulitan politik dan tekanan bangsa-bangsa, Israel telah mengumumkan pada tanggal 12 Juli 1997 melalui Departemen Kehakiman bahwa mereka akan memulai proses hukum untuk membuka Temple Mount bagi orang Yahudi, dimana beberapa grup dan organisasi seperti "The Temple Mount Faithful" terus meningkatkan kerja mereka untuk membangun kembali Bait Suci ketiga tersebut, bahkan umat Yahudi telah mempersiapkan tata cara pengorbanan seperti pada Bait Suci pertama serta kedua. Beberapa grup lainnya berusaha membangun Bait Suci ketiga tersebut dengan jalan damai dan kompromi, sedangkan yang lain berusaha untuk menghancurkan Dome Of The Rock
Bil. 8:14, "Demikianlah harus engkau mentahirkan mereka dari tengah-tengah orang Israel, supaya orang Lewi itu menjadi kepunyaan-Ku."
Saat ini orang-orang Yahudi sedang mencari imam-imam (Cohanim) atau mereka yang memang memiliki genetic imam-imam dan mereka mendirikan Sekolah Agama (Yeshiva) seperti Ataret Cohanim dan Institute for Talmudic Commentaries, dimana mereka dipersiapkan untuk bertugas di Bait Suci ketiga nanti dan Rabbi Nehman Kahane sebagai pemimpin institusi tersebut menyatakan bahwa betapa sulitnya mencari keturunan Lewi atau keturunan Imam
Dengan perjalanan waktu ribuan tahun sjak tidak diadakannya lagi kebaktian di Bait Suci ditambah dengan asimilasi atau perkawinan campur, saat ini mereka begitu sulit menemukan keturunan Imam dan keturunan Lewi yang benar-benar murni ("gen-priestly") sesuai dengan tuntutan hukum Taurat dan hingga sampai saat ini orang Israel benar-benar setia mencari keturunan Imam dan keturunan Lewi hanya demi mereka dapat beribadah kepada Tuhan. Hal tersebut terbukti sejak tahun 1999, Rabbi Nachman Kahana menyatakan bahwa 17 Cohanim telah diuji dan hasilnya ialah 13 diuji positif, satu negatif dan 3 kasus tidak meyakinkan. Saat ini Temple Institute telah membuat penawaran kepada semua orang Yahudi dengan nama Cohen untuk menerima pakaian imam untuk Bait Suci yang baru.
Rabbi Ariel yang mendirikan Temple Mount Institute di tahun 1988 menyatakan bahwa ada 103 jenis perkakas yang ada di Bait Suci dan saat ini semua perkakas tersebut sudah ada serta siap pakai. Salah satu contoh perkakas yang dibuat ialah Menorah atau kaki dian, dimana ntuk membuat Menorah tersebut diperlukan 94,6 pound emas murni atau lebih dari 47 kg emas murni dengan total biaya lebih dari US$ 10 juta. Selain itu perkakas lainnya yang sudah ada ialah mahkota dari emas untuk Imam Besar, jubah para Imam, pelita emas, ikat pinggang dll
Keluaran 25:31-40, "Haruslah engkau membuat kandil dari emas murni; dari emas tempaan harus kandil itu dibuat…. Enam cabang harus timbul dari sisinya: tiga cabang kandil itu dari sisi yang satu dan tiga cabang dari sisi yang lain…. Haruslah kaubuat pada kandil itu tujuh lampu dan lampu-lampu itu haruslah dipasang di atas kandil itu, sehingga diterangi yang di depannya…. Dan ingatlah, bahwa engkau membuat semuanya itu menurut contoh yang telah ditunjukkan kepadamu di atas gunung itu."
Pembiayaan pembuatan perkakas-perkakas Bait Suci tersebut berasal dari talangan umat Yahudi Internasional, namun Jerusalem Post mengabarkan pada 27 Januari 1996 bahwa tidak perlu untuk mengumpulkan dana bagi pembuatan perkakas Bait Suci, karena Jenderal Titus yang mennyerang Yerusalem saat itu tidak menghancurkan perkakas Bait Suci, namun justru menyimpannya dalam kubah yang disebut Arch of Titus yang dibangun di kota Roma pada tahun 81 M sebagai bukti kemenangan Jendral Titus, lalu dipindahkan ke Vatican sebagai koleksi benda berharga
Pada 20 Januari 1996 Shimon Shetreet selaku Religious Affair Minister of Israel meminta kepada Paus Yohanes Paulus II di Roma untuk mengembalikan Menorah seberat 60 kg emas murni tersebut yang diambil dari Bait Suci kedua oleh Jenderal Titus di tahun 70 M. Pernyataan tersebut dinyatakan Shimon Shetreet berdasarkan data-data riset yang dilakukan Universitas Florence dan yang telah memastikan bahwa Menorah Bait Suci kedua saat ini berada di antara koleksi barang berharga di museum bawah tanah Vatican. Secara politis menteri Israel tersebut menyatakan, "Saya tidak mengatakan itu pasti, tetapi saya minta Paus untuk menolong mencarinya sebagai suatu bentuk niat baik Vatican untuk suatu hubungan yang lebih baik antara Katolik dan Yahudi."
Seorang pejabat tinggi Israel tidak akan berspekulasi untuk sesuatu yang tidak pasti dan saat itu Paus Yohanes Paulus II bersedia mengembalikan Menorah kuno tersebut ke Yerusalem, namun tidak ada lagi kabar mengenai hal tersebut hingga akhirnya dibuatlah Menorah baru dengan berat 47 kg
Sebuah batu penjuru seberat 4 ton sudah dipersiapkan tanpa menggunakan peralatan yang terbuat dari besi, sedangkan untuk pondasi Bait Suci ketiga, dipersiapkan batu seberat 458 ton yang diharapkan cukup kuat bila terjadi gempa bumi dan khusus untuk pondasi Ruang Maha Kudus, telah tersedia batu karang besar. Kayu, kain sutera dll telah dipersiapkan secara teliti dan dalam jumlah yang lebih dari cukup seperti yang terjadi di zaman Raja Daud saat bahan-bahan untuk pembagunan Bait Suci pertama dipersiapkan (I Taw. 22:1-5)
Pemerintah Israel juga telah melakukan arak-arak batu yang akan dijadikan batu pertama pada pembangunan Bait Suci ketiga tersebut, dimana batu tersebut mengandung emas murni dan telah diarak keliling Israel pada tahun 2005 sebagai tanda bahwa mereka siap membangun Bait Suci ketiga. Selain itu, Tuhan sendiri melakukan mujizat dalam rangka memperlancar pembangunan Bait Suci ketiga tersebut, diantaranya:
1) Munculnya kembali Siput Sigulit
Bil. 15:37-40, "TUHAN berfirman kepada Musa: "Berbicaralah kepada orang Israel dan katakanlah kepada mereka, bahwa mereka harus membuat jumbai-jumbai pada punca baju mereka, turun-temurun, dan dalam jumbai-jumbai punca itu haruslah dibubuh benang ungu kebiru-biruan. Maka jumbai itu akan mengingatkan kamu, apabila kamu melihatnya, kepada segala perintah TUHAN, sehingga kamu melakukannya dan tidak lagi menuruti hatimu atau matamu sendiri, seperti biasa kamu perbuat dalam ketidaksetiaanmu terhadap TUHAN. Maksudnya supaya kamu mengingat dan melakukan segala perintah-Ku dan menjadi kudus bagi Allahmu."
Banyak di antara kita yang mungkin tidak mengetahui darimana benang ungu kebiruan yang digunakan pada jumbai pakaian imam yang melayani di Bait Suci tersebut dan Rabbi Isaac Herzog mengatakan bahwa warna tersebut diambil dari hewan yang bernama Siput Sigulit yang muncul biasanya 70 tahun sekali, bahkan lebih dari 2000 tahun yang lalu telah punah. Pada akhir tahun 1990 lalu, Siput Sigulit mendadak muncul dalam jumlah yang sangat banyak di daerah Mediterania dan harganya mencapai lebih dari 192.000 US Dollar (di atas Rp 2 milyar)/kg. Keberadaan Siput Sigulit sama persis dengan spesies burung pemakan bangkai yang saat ini populasinya bertambah di Lembah Megiddo sebagai daerah peperangan terakhir
2) Munculnya kembali Harpa Mesianik
Harpa Mesianik sering juga disebut sebagai harpa. Alkitab mencatat bahwa Raja Daud menggunakan Harpa Mesianik saat menyembah Tuhan dan pada saat kebaktian berlangsung, alat tersebut dimainkan juga oleh suku Lewi. Catatan sejarah yang cukup akurat memberikan data bahwa selama Bait Suci pertama sampai dengan Bait Suci kedua, ada 38.000 pemain musik dari suku Lewi dan kurang lebih 50% nya menggunakan alat tersebut. selain itu, hal menarik lainnya ialah ternyata ada lagu-lagu yang hanya bisa dinyanyikan dengan Harpa Mesianik, dimana lagu-lagu tersebut disebut sebagai lagu instrumentalia dan sejak Bait Suci kedua dibakar di tahun 70 M hingga tahun 1990, lagu instrumentalia tersebut menghilang. Kitab Talmud mencatat bahwa jika Harpa Mesianik tersebut kembali muncul beserta dengan lagu instrmentalia, keadatangan Mesias sudah dekat dan itulah sebabnya mengapa alat musik tersebut disebut Harpa Mesianik
3) Munculnya kembali Lembu Merah (Red Heifer)
Menurut Bil 19:1-10, pentahiran baru bisa dilakukan menggunakan air yang dicampur abu dari Lembu Merah (Red Heifer) dan kini hewan yang telah punah tersebut juga mencul secara ajaib bersamaan dengan Siput Sigulit dan Harpa Mesianik
4) Ditemukannya kembali Tabut Allah
Di zaman Ratu Syeba dari Etiopia diberitakan bahwa Tabut Allah disembunyikan di ruang rahasia yang berada 9 lapis di bawah tanah dan pada tanggal 24 Mei 1991, dengan sandi "Oprerasi Salomo", 14.300 orang Falasha (Yahudi Etiopia) dari Addis Ababa kembali ke Israel. Konon Tabut Allah dibawa pulang ke Israel, namun hanya duplikatnya saja
Pembangunan Bait Suci ketiga tersebut semakin mencuat ke permukaan setelah seorang arkeolog yang bernama Ron Wyatt yang menghabiskan waktu bertahun-tahun di Israel menemukan Tabut Allah persis di bawah Bukit Golgota tempat Yesus Kristus (Yesyua Hamasyiakh) disalib dan satu hal yang paling luar biasa ialah jika di jaman Perjanjian Lama Tabut Allah harus dipercikkan dengan darah binatang agar dosa ditutup, keberadaan Tabut Allah di bawah Bukit Tengkorak tersebut ternyata juga terpercik oleh darah Yesus Kristus (Yesyua Hamasyiakh), dimana Injil mencatat bahwa terjadi gempa bumi yang dahsyat saat Yesus Kristus (Yesyua Hamasyiakh) disalib dan dari celah bebatuan yang terkena dampak oleh gempa bumi tersebut, darah Yesus Kristus (Yesyua Hamasyiakh) mengalir dari atas hingga menetesi Tabut Perjanjian tersebut
5) Kembalinya Sanhedrin kuno
70 tetua Israel yang disebut Imam Sanhedrin telah tiada sejak tahun 358 M, namun di tahun 2004 muncul sekelompok rabi Tiberius yang diduga kuat sebagai Sanhendrin dan pada tanggal 13 Oktober 2004 Sanhendrin telah memilih 71 rabi, dimana tambahan 1 rabi akan memainkan peran utama seperti Imam Besar. Mereka mennyatakan keabsahannya berdasarkan aturan kebijakan kuno (Maimonides) dan kelompok tersebut akan memainkan peran yang sangat penting dalam mengatur masalah hukum dan agama bangsa Israel. Kandidat yang paling kuat yang pernah diberitakan akan mengepalai Imam sanhedrin ialah Rabbi Chaim Richman yang berprofesi sebagai direktur International Temple Institute
Sampai saat ini umat Yahudi membangun sinagoge untuk berdoa serta mempelajari Torah atau Taurat, namun rasanya kurang sempurna sesuai tuntutan hukum Taurat, dimana 1/3 dari kitab Talmud mereka adalah berisi ritual yang patut dilakukan di Bait Suci dan kerinduan mereka sangatlah besar akan kehadiran Bait Suci ketiga tersebut mengingat telah ribuan tahun mereka menginginkan kehadirannya. Selama lebih dari 1900 tahun, dalam masa pembuangan ke bangsa-bangsa (diaspora), tiga kali sehari mereka berdoa, "May it be Thy will that the Temple be speedily rebuilt in our days…" ("Biarlah itu menjadi kehendak-Nya bahwa Bait Suci akan segera dibangun di hari-hari kita ini…") dan perintah dalam kitab Torah, sebagaimana yang dijabarkan di dalam perintah nomor 613 kitab Yahudi, Talmud mengenai tata cara ritual ibadah yang benar, sangat berkaitan dengan keberadaan Bait Suci yang menjadi pusat dari semua bentuk penyembahan bahkan kehidupan bangsa Yahudi dan itulah sebabnya keinginan tersebut begitu kuat dan tidak dapat ditawar-tawar lagi, sehingga apapun akan dipertaruhkan untuk menghadirkan Bait Suci ketiga tersebut
Tahun ini kita akan menyaksikan gerhana bulan merah (Tetrad Bloodmoon) dan beberapa peristiwa besar lainnya yang tertulis dalam Alkitab, diantaranya pembangunan Bait Suci ketiga. Alkitab menjelaskan bahwa setelah Bait Suci ketiga dibangun, antikristus akan menyatakan diri sebagai allah dan mengambilalih pemerintahan dunia dengan menciptakan sistem pemerintahan global serta berkuasa atas Yerusalem selama 32 bulan atau 3,5 tahun
Pembangunan Bait Suci ketiga tersebut juga mengingatkan kita bahwa kedatangan Yesus Kristus (Yesyua Hamasyiakh) benar-benar di depan mata kita
MARANATHA !!! DATANGLAH YESUS KRISTUS (YESYUA HAMASYIAKH) !!!
Wahyu 22:20, "Ya, Aku datang segera!" Amin, datanglah, Tuhan Yesus!"
By: Rudy Haryanto
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori akhir zaman / indonesia hebat / macan asia / mancanegara dengan judul Bait Suci ketiga. Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://www.indonesiahebat.asia/2015/06/bait-suci-ketiga_19.html
Rudy Haryanto merupakan pemilik dan pengelola blog Indonesia Hebat yang telah lama mencintai dunia blogging dan saat ini beliau juga menjadi salah satu Citizen Reporter Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI) dengan ID Card no. 16-09-02714
Jika ada pertanyaan, silahkan kirimkan via email ke rudyharyanto77@gmail.com
TENTANG PENULIS
Rudy Haryanto merupakan pemilik dan pengelola blog Indonesia Hebat yang telah lama mencintai dunia blogging dan saat ini beliau juga menjadi salah satu Citizen Reporter Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI) dengan ID Card no. 16-09-02714
Jika ada pertanyaan, silahkan kirimkan via email ke rudyharyanto77@gmail.com
SEBENERNYE LEBIH COCOK DIBILANG BAIT SUCI KEEMPAT.
Yang pertama, yang didirikan oleh Salomo yang kemudian dihancurkan oleh Nebukadnezar pada tahun 587 B.C. Yang kedua, Bait Suci yang didirikan oleh Zerubabel, yang didirikan setelah kepulangan mereka dari pembuangan di Babel, yang akhirnya dinajiskan dan dirampas serta didedikasikan kepada Jupiter atau dewa Yunani Zeus oleh Antiokhus Efifanes pada tahun 168 B.C. Yang ketiga, Bait Suci yang didirikan oleh Herodes yang membangun kembali Bait Suci itu dalam kemewahan dan kemegahan, yang dimulai pada tahun 20 B.C., dan dihancurkan oleh Titus pada tahun 70 A.D. Bait Suci yang keempat adalah Bait Suci ini.
Semoga Bait Suci Ketiga sebagai 'Rumah Doa Bagi Segala Bangsa' bisa segera dibangunkan di puncak Gunung Kudus Yerusalem ......... Amin - Puji Allah - Allah Mahabesar
ReplyDelete