Pada hari Kamis, 12 Januari 2017, ada dua kejadian penolakan terhadap FPI dan petinggi-nya. Yaitu di Bandung, ketika Habib Rizieq sedang memenuhi panggilan polisi terhadap kasus dugaan Penistaan Lambang Negara, dan di Sintang Kalimantan Barat. Penolakan di Sintang bahkan terjadi sejak di landasan Bandara Susilo, dimana ratusan pemuda berpakaian adat Dayak lengkap dengan senjata Mandau menolak kedatangan Wasekjen MUI Tengku Zulkarnaen yang datang bersama anggota FPI dan GNPF-MUI. Akhirnya pesawat pun bertolak kembali ke Jakarta.
Kejadian serupa ternyata sudah sering terjadi. Di bawah ini adalah beberapa kejadian serupa yang berhasil dikumpulkan oleh saya:
1. Pesawat Sriwijaya yang membawa rombongan FPI, termasuk di dalamnya Habib Rizieq terbang ke Palangkaraya, Kalimantan Tengah, pada hari Sabtu, 11 Februari 2012, dihadang sekitar 800 orang dari Suku Dayak di Bandara Udara Cilik Riwut Palangkaraya. Massa yang sudah berkumpul sejak pagi hari, dengan memakai ikat kepala merah juga membawa senjata tradisional seperti tombak dan mandau. Saat pesawat mendarat sekitar pukul 10.30 WIB, ratusan orang merangsek masuk ke dalam landasan pesawat (apron) dengan menjebol tiang pagar bandara. Sehingga antara massa dan bagian depan pesawat hanya berjarak sekitar 50 meter. Namun rombongan FPI tidak kunjung keluar sementara para penumpang lainnya sudah keluar semua. Tak lama kemudian, pesawat Sriwijaya itu kembali terbang ke Jakarta sekitar pukul 11.00 tanpa membawa penumpang dari Palangkaraya. Akibatnya ada sekitar 110 penumpang yang telantar.
2. Di Padang, Sumatera Barat. Pada 26 November 2013, puluhan warga dari Forum Anak Nagari (Forkan) Padang menggelar aksi penolakan kedatangan Rizieq Shihab, di Bandara Internasional Minangkabau. Rizieq Shihab dinilai hendak memprovakasi masyarakat Padang.
3. Demak, di Kota Wali ini, Banser Demak menolak rencana kedatangan Habib Riziq yang hendak mengisi pengajian di Kecamatan Bonang pada 8 Mei 2014. Salah satu alasannya karena Demak merupakan basis ahlussunnah wal jama’ah (Aswaja) yang mayoritas masyarakatnya warga Nahdlatul Ulama (NU). Selain itu, Rizieq Shihab juga dianggap pernah menghina KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, salah satu tokoh sentral NU.
4. Tanggal 25 Agustus 2014, kedatangan Rizieq Shihab dan rombongan FPI di Samarinda, Kalimantan Timur, sebagai pembicara dalam Tabligh Akbar dengan tema ‘Menuju NKRI yang Bersyariah’ ditolak Gerakan Pemuda Kalimantan Timur Bersatu (GPKTB). Demo berlangsung kondusif.
5. Tulungagung, Jawa Timur, tanggal 28 Oktober 2014, ratusan demonstran bergerak mendekati lokasi seminar yang digelar Front Pembela Islam (FPI) Tulungagung di Gedung Balai Rakyat DPRD. Demo berlangsung kondusif.
6. Gara-gara memplesetkan ‘Sampurasun’ menjadi ‘campur racun,’ ribuan warga Purwakarta, Jawa Barat, menggelar aksi menolak kehadiran Rizieq Shihab pada Sabtu 19 Desember 2015. Rizieq dianggap sebagai sosok yang kerap memperkeruh suasana di tengah ketenangan masyarakat Purwakarta. Demo berakhir ricuh.
7. Gerakan ‘Banyumas Damai Tanpa FPI ‘ pada 20 Februari 2016, sebanyak 15 organisasi massa di Banyumas menolak rencana deklarasi Front Pembela Islam di Banyumas. Mereka sepakat menolak kedatangan pemimpin FPI dan deklarasi FPI di Banyumas. Demo berlangsung kondusif.
8. 28 Desember 2016, di Bandara Kualanamu, Medan, ratusan anggota ormas Laskar Merah Putih menolak kedatangan Habib Rizieq yang rencananya ingin mengadakan Tabligh Akbar. Demo berlangsung kondusif.
Contoh-contoh di atas belum termasuk aksi bentrok kecil-kecilan yang banyak terjadi di berbagai daerah. Terutama menjelang dan selama bulan puasa, dimana banyak anggota FPI yang melakukan aksi sweeping ke berbagai tempat. Aksi ini sering meresahkan warga setempat dan tak jarang berujung bentrok.
Aksi terakhir hari ini tanggal 13 Januari dini hari, markas Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) di Bogor dibakar oleh sekelompok orang yang diduga kuat anggota FPI. Aksi ini disinyalir merupakan aksi balasan terhadap aksi kekerasan yang terjadi di Mapolda Jawa Barat, Bandung setelah pemeriksaan Habib Rizieq.
Terbukti dengan banyaknya demo dan kerusuhan kecil di berbagai tempat di Indonesia. Berarti memang ada penolakan terhadap FPI dan ‘arogansi’ para petingginya. Bahkan sering terjadi yang menolak juga yang sesama Islam. Jadi FPI ini sebenarnya membela siapa?
Akhir kata, saya cuma mengharapkan kedamaian. Hidup di negara yang ber-Bhinneka Tunggal Ika ini, tentu tidak akan pernah seragam. Solidaritas sesama umat beragama, apapun agamanya, harus ditingkatkan.
Tidak menutup kemungkinan demo dan aksi penolakan akan terus bertambah kalau para petinggi FPI tidak mau merubah sikap menjadi lebih toleran dan merangkul seluruh umat. Ingat, FPI adalah ormas, bukan Agama Islam itu sendiri. Sehingga yang menolak FPI, bukan otomatis diartikan menolak Islam!
1. Ormas FPI yg kerap menonjolkan kekerasan dlm berbagai tindakanya ternyata mengundang banyak penolakan di berbagai daerah di Indonesia pic.twitter.com/DVopjZXMB8
2. Kecaman itu datang dari daerah2 di Indonesia yg terang2an menolak kehadiran ormas yg dipimpin Riziek Shihab itu news.okezone.com/read/2016/02/2…
URLnews.okezone.com6852Deretan Daerah yang Menolak Kehadiran FPIBeberapa hari sebelum Rizieq datang ke Banyumas warga dari lintas elemen menyatakan menolak kehadiran pentolan FPI itu
17. Dan tdk saja warga yg mnolak kehadiran FPI, tp Bupati Tulungagung jg turut serta menolak adanya FPI di daerahnya news.metrotvnews.com/daerah/GNlXm85…
URLSINDOnews.com19Warga Padang tolak kehadiran Habib RizieqPuluhan warga yang tergabung dalam Forum Anak Nagari (Forkan) Padang menggelar penolakan kedatangan pentolan Front...
23. Keenam, Palangkaraya, Kalteng. Warga Dayak di Kalimantan menolak FPI beraktivitas di Kalteng & menolak kehadiran Rizieq Shihab. pic.twitter.com/H2QWMpmXTh
24. Rencananya Rizieq Shihab akan mengadakan tabligh akbar di Palangkaraya pd 11 Februari 2012. beritasatu.com/nasional/31059…
URLberitasatu.com1225Langkah Suku Dayak Tolak FPI Bisa Jadi ContohIni momentum bagi masyarakat lain, bisa jadi contoh untuk jangan diam saja kalau melihat ada benih-benih intoleransi, kata Bonar.
FPI beserta anggotanya berkunjung ke Melawi, Kalimantan Barat, untuk selenggarakan tabligh akbar. Namun, kedatangan mereka disambut penolakan keras oleh masyarakat suku Dayak setempat.
Barusan dapat info kl @UstadTengku dan dua kawannya yg mau mengisi Tabligh Akbar di Melawi Kalbar ditolak oleh para Pemuda Dayak. Benarkah? pic.twitter.com/L9Rk7sqvIt
4. Sejak dl kami sudah menanamkan nilai pancasila dgn ucapan kami " Adil Ka'Talino Bacuhramin Ka'Saruga Basengat Ka'Jubata"
Penolakan warga lokal atas kedatangan FPI di Kalbar bukan yg baru pertama kali terjadi. Di tahun 2012, warga juga menolak keras kedatangan mereka hingga asrama Dayak dikepung oleh FPI.
@qitmr : wuuiihh... jangan macam" lah sama Dayak Borneo.. apalagi beberapa tahun lalu FPI bikin ulah di KalBar.
URLArrahmah.com168Kafir Dayak menolak FPI, umat Muslim Kalbar mengepung asrama dayak!PONTIANAK (Arrahmah.com) - Rabu malam (14/3/2012), Kota Pontianak mencekam, jalan-jalan utama menuju kota Pontianak diblokir oleh ratusan TNI dan Polri. SMS bernuansa jihad untuk melawan kafir Dayak terus masuk ke semua elemen masyarakat, dan menyebar hin
Rabu malam (14/3/2012), Kota Pontianak mencekam, jalan-jalan utama menuju kota Pontianak diblokir oleh ratusan TNI dan Polri. SMS bernuansa jihad untuk melawan kafir Dayak terus masuk ke semua elemen masyarakat, dan menyebar hingga ke kota-kota di pedalaman Kalimantan Bara (kalbar).
Ini terkait insiden yang terjadi pada siang hari di daerah Sui Jawi, tepatnya di Jl. KH Wahid Hasyim, ketika seorang aktivis dayak memasang spanduk PENOLAKAN FPI yang mengatasnamakan organisasi pemuda dayak, spanduk tersebut dipasang di halaman asrama “PANAMA” yang merupakan asrama Perkumpulan Mahasiswa Dayak.
Rizieq dan FPI yang ditolak dimana-mana, diantaranya:
Kediri, Februari 2012
Kupang, Oktober 2013
Wonosobo
Tulungagung, Jatim, Oktober 2014
Pontianak, Maret 2012
Banyumas, pertengahan Februari 2016
Medan, Akhir Desember 2016
Padang, Sumbar, November 2013
Samarinda, Kaltim, Agustus 2014
Demak, Jateng, Mei 2014
Balikpapan
Forum Masyarakat Kalimantan Bersatu
Palangkaraya, Februari 2012
Purwakarta, jawa Barat 17 Desember 2015, dan banyak daerah lainnya
Yang terbaru (Jan 2017) adalah penolakan masyarakat Dayak di Kalimantan Tengah, bahkan delegasi FPI tidak diperkenankan turun dari pesawat yang baru mendarat yang dengan terpaksa sang Pilot memutar balik pesawatnya terbang lagi ke daerah lain, hahahaha..
Mengapa warga Balikpapan menolak FPI dan GNPF-MUI?
11 Januari 2017
Hak atas fotoANSOR KALTIMImage captionAliansi Pemuda Pemudi Muslim Balikpapan (APPMB) menuntut Wali kota Balikpapan tidak mengizinkan FPI dan GNPF-MUI melakukan aktivitas di kota itu karena dikhawatirkan akan menganggu keberagaman.
Lebih dari 100 orang dari sejumlah ormas kepemudaan dan mahasiswa menggelar unjuk rasa menolak keberadaan Front Pembela Islam (FPI) dan Gerakan Nasional Pembela Fatwa-Majelis ulama Indonesia (GNPF-MUI) di kota Balikpapan, Kalimantan Timur, Senin (10/01).
Menamakan diri Aliansi Pemuda Pemudi Muslim Balikpapan (APPMB), mereka menuntut agar Wali kota Balikpapan tidak mengizinkan dua organisasi itu melakukan aktivitas di kota itu karena dikhawatirkan akan menganggu keberagaman dan kebhinekaan masyarakat.
"GNPF-MUI itu gerakan politik, dan arahnya dapat menganggu stabilitas keagamaan dan keberagaman bangsa," kata Ketua umum Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kalimantan Timur, Muhamad Fajri Al Faroby , kepada BBC Indonesia, Selasa (11/01).
Dia mencontohkan, sikap GNPF-MUI -dalam dua kali unjuk rasa di Jakarta akhir 2016- yang menuduh umat Islam yang menolak ikut dalam unjuk rasa tersebut "dipertanyakan keyakinan dan keimanannya".
"Mengambil langkah berbeda, dipertanyakan keimanannya. Ini 'kan bisa mengganggu," kata Al Faroby. Selain melibatkan Ansor, demo ini diikuti antara lain Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) serta Gerakan Pemuda asli Kalimantan (Gepak).
Hak atas fotoANSOR KALTIMImage captionSelain membacakan orasi, perwakilan unjuk rasa menyampaikan aspirasinya saat diterima oleh Wakil Wali kota Balikpapan, Rahmad Mas'ud.
Selain membacakan orasi, perwakilan unjuk rasa menyampaikan aspirasinya saat diterima oleh Wakil Wali kota Balikpapan, Rahmad Mas'ud.
Sampai Selasa (11/01) malam, BBC Indonesia telah mencoba menghubungi pimpinan GNPF-MUI Bachtiar Natsir dan pimpinan FPI Sobri Lubis melalui sambungan telepon, tetapi keduanya tidak menanggapinya.
Wali kota Balikpapan, Rizal Effendi tidak menanggapi pertanyaan tertulis yang dilayangkan BBC Indonesia karena alasan sakit. "Maaf saya sakit," kata Rizal Effendi dalam pesan pendeknya melalui WhatsApp Selasa (11/01) malam.
Namun dalam keterangannya kepada situs berita Prokal.co, Selasa (10/01), aktivis Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) dan pengurus GNPF-MUI kota Balikpapan, Abdul Rais, mengatakan tuntutan APPMB itu disebutnya "tidak berdasar".
Hak atas fotoAFP/GOH CHAI HINImage captionPimpinan FPI di atas kendaraan yang membawanya dalam unjuk rasa pada Oktober 2016 di Jakarta.
Menurutnya, "FPI dan GNPF-MUI boleh saja (berdiri dan beraktivitas) ada di kota Balikpapan" selama "prosedur dan persyaratan yang diatur dalam undang-undang telah terpenuhi.".
Dirinya juga mengatakan kebebasan berorganisasi, berkumpul dan mengeluarkan pendapat itu diatur dalam UUD 1945. "Selama ormas itu tidak melakukan pelanggaran undang-undang dan peraturan lainnya, maka sah saja berdiri."
FPI ditolak di beberapa tempat
Di kota Balikpapan, unjuk rasa menolak FPI ini bukankah yang pertama kali. Lima tahun lalu, 20 Februari 2012, sejumlah ormas kepemudaan juga menolak keberadaan Front Pembela Islam, FPI di kota itu, karena dianggap akan menganggu ketenangan antar umat beragama.
Saat itu, para pendemo -yang menamakan Forum Masyarakat Kalimantan Bersatu- juga meminta pemda agar menolak jika ada permintaan FPI di Balikpapan. Banser NU dan Gerakan Pemuda Anshor juga terlibat dalam aksi ini.
Penolakan terhadap FPI sebelumnya disuarakan oleh sebagian masyarakat di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, 11 Februari 2012. Menyebut dirinya sebagai perwakilan masyarakat Dayak, mereka menolak kehadiran Rizieq Shihab yang diklaim akan mengadakan tabligh akbar di kota itu.
Pemberitaan saat itu menyebutkan warga anti-FPI sempat mendatangi Bandara Tjilik Riwut Palangkaraya untuk mencegat pesawat penumpang yang diklaim membawa pimpinan FPI.
Pada pertengahan Februari 2016, sejumlah organisasi massa di Banyumas, Jawa Tengah, menolak apa yang diklaim sebagai rencana deklarasi FPI di kota itu. Penolakan itu dilatari alasan organisasi itu identik dengan 'tindak kekerasan', kata kelompok Koalisi Benteng Nusantara,
Akhir Desember 2016 lalu, muncul pula penolakan terhadap pimpinan FPI Rizieq Syihab di kota Medan, Sumatra UTara, oleh sebuah kelompok yang menamakan diri Forum Pemuda Indonesia. Mereka menolak kegiatan yang disebut sebagai road show Aksi Bela Islam Jilid III.
Penolakan terhadap FPI pernah terjadi juga antara lain di kota Padang, Sumatra Barat (November 2013), Samarinda, Kaltim (Agustus 2014), Demak, Jateng (Mei 2014), serta Tulung Agung, Jatim (Oktober 2014).
Apa tanggapan FPI?
Menanggapi pemberitan tentang adanya penolakan masyarakat terhadap mereka, FPI menyebut isi pemberitaan itu sebagai "label negatif oleh media sekuler" dengan tujuan "masyarakat terpengaruh".
"Fakta di lapangan, masyarakat justu sangat menerima kehadiran FPI dan bahkan bersyukur ada FPI yang telah memberantas kemaksiyatan," demikian keterangan FPI dalam situs resminya, Jumat, 26 Februari 2016.
Mereka kemudian menyebut aksi penolakan di Palangkaraya dilakukan kelompok "preman", sementara penolakan di kota Padang dilakukan orang-orang yang "tidak mengantongi izin dari kepolisian".
Hak atas fotoGETTY IMAGESImage captionAbu Bakar Ba'asyir dan Muhammad Rizieq Shihab (kanan) dalam sebuah acara.
Walaupun sempat ditolak di Samarinda, Demak, Tulung Agung, menurut FPI, pimpinannya tetap bisa tampil dalam acara di kota-kota tersebut. Di Purwakarta, FPI mengklaim acara pelantikan tetap bisa digelar kendati ditolak oleh kelompok penentangnya.
Kendati menuding media ikut berperan "memancing di air keruh" terkait pemberitaan penolakan sebagian masyarakat, dalam situs resminya, FPI mengatakan:
"Memang tidak bisa dipungkiri bahwa pro dan kontra memang selalu ada. Ada sebagian masyarakat yang tidak setuju, sebagian mendukung dan sebagian lain bersikap netral terhadap keberadaan FPI di sekitar mereka".
Sejak pembentukannya lebih dari 15 tahun silam, aktivitas FPI dalam perjalanannya acap dilekatkan dengan tindak kekerasan dan dicap sebagai organisasi anti-toleran, sehingga muncul usulan agar mereka dibubarkan.
No comments:
Post a Comment