Baghdadi Perintahkan 12 Militan Muslim ISIS Perkosa Wanita agar Pindah Agama
MOSUL — Pemimpin ISIS, Abu Bakar al-Baghdadi, melalui sebuah surat memerintahkan minimal 10 hingga 12 militan ISIS untuk memperkosa setiap wanita Yazidi, Irak, sebagai cara memaksa korban agar bersedia pindah agama.
Surat yang ditujukan kepada para militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) itu beredar sejak hari Jumat. Noor, 22, salah satu wanita yang menjadi korban perkosaan militan ISIS berulang kali, membenarkan adanya surat perintah dari Baghdadi itu.
Noor ditangkap militan ISIS setelah desanya, Sinjar di Irak utara, diserang kelompok radikal tersebut. ”Dia (salah satu militan ISIS) menunjukkan surat dan berkata, ‘Ini menunjukkan setiap wanita yang ditangkap akan menjadi Muslimah jika 10 militan ISIS memperkosanya’,” kata Noor kepada CNN, menirukan ucapan militan ISIS.
“Ada bendera ISIS dan gambar Abu Bakar al-Baghdadi,” lanjut dia mengacu pada surat perintah itu. Dia mengaku diperkosa oleh 12 militan ISIS.
”(Mereka mengatakan); ‘Siapa pun yang tidak masuk agama kami, kami akan membunuh laki-laki dan menikahi gadis-gadis. Mereka adalah rampasan perang’,” ujar Noor, yang menolak untuk memberikan nama lengkapnya karena takut nyawanya terancam setelah di berhasil lari dari kelompok ISIS.
Perempuan dari komunitas Yazidi di Irak utara kerap menjadi sasaran kekerasan asusila militan ISIS. Mereka yang ditangkap kerap dijual sebagai budak seks. Warga Yazidi menganut kepercayaan Yazidisme, sebuah agama kuno yang merupakan gabungan dari unsur Islam, Yahudi, Kristen dan Zoroastrianisme.
Oleh kelompok ISIS, komunitas Yazidi dituduh sebagai “penyembah setan”. ”Mereka mengambil gadis-gadis kami, rumah kami dan keluarga kami,” kata pemimpin spiritual Yazidi, Baba Sheikh, seperti dikutip Sputnik, Sabtu (10/10/2015).
”Mereka mengambil semua dari kami. Kami mengatakan bahwa generasi kami adalah anak-anak kami, tetapi mereka membawanya semua, anak-anak muda dan tua,” lanjut Baba. ⦁
Surat yang ditujukan kepada para militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) itu beredar sejak hari Jumat. Noor, 22, salah satu wanita yang menjadi korban perkosaan militan ISIS berulang kali, membenarkan adanya surat perintah dari Baghdadi itu.
Noor ditangkap militan ISIS setelah desanya, Sinjar di Irak utara, diserang kelompok radikal tersebut. ”Dia (salah satu militan ISIS) menunjukkan surat dan berkata, ‘Ini menunjukkan setiap wanita yang ditangkap akan menjadi Muslimah jika 10 militan ISIS memperkosanya’,” kata Noor kepada CNN, menirukan ucapan militan ISIS.
“Ada bendera ISIS dan gambar Abu Bakar al-Baghdadi,” lanjut dia mengacu pada surat perintah itu. Dia mengaku diperkosa oleh 12 militan ISIS.
”(Mereka mengatakan); ‘Siapa pun yang tidak masuk agama kami, kami akan membunuh laki-laki dan menikahi gadis-gadis. Mereka adalah rampasan perang’,” ujar Noor, yang menolak untuk memberikan nama lengkapnya karena takut nyawanya terancam setelah di berhasil lari dari kelompok ISIS.
Perempuan dari komunitas Yazidi di Irak utara kerap menjadi sasaran kekerasan asusila militan ISIS. Mereka yang ditangkap kerap dijual sebagai budak seks. Warga Yazidi menganut kepercayaan Yazidisme, sebuah agama kuno yang merupakan gabungan dari unsur Islam, Yahudi, Kristen dan Zoroastrianisme.
Oleh kelompok ISIS, komunitas Yazidi dituduh sebagai “penyembah setan”. ”Mereka mengambil gadis-gadis kami, rumah kami dan keluarga kami,” kata pemimpin spiritual Yazidi, Baba Sheikh, seperti dikutip Sputnik, Sabtu (10/10/2015).
”Mereka mengambil semua dari kami. Kami mengatakan bahwa generasi kami adalah anak-anak kami, tetapi mereka membawanya semua, anak-anak muda dan tua,” lanjut Baba. ⦁
Sumber: SINDONEWS.com
No comments:
Post a Comment